Hebrews 4:12 For the word of God is alive and powerful. It is sharper than the sharpest two-edged sword, cutting between soul and spirit, ... It exposes our innermost thoughts and desires. (NLT) -> For the Word that God speaks is alive and full of power [making it active, operative, energizing, and effective]; ... exposing and sifting and analyzing and judging the very thoughts and purposes of the heart. (AMP) -> Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. (IND)
Kurikurikuri... la la la..
Ayat yang sudah biasa di dengar. Tetapi saya tertarik melihat berbagai versi dari ayat di atas, dan ternyata hasilnya sangat menarik.
Firman Tuhan itu hidup. Dia tidak mati. Satu yang sangat saya kagumi, manusia bisa mati, tetapi firman Tuhan tidak bisa mati. Dia hidup melintasi segala jaman dan generasi manusia. Allah berfirman pada abram bahwa kaum nya akan menjadi bangsa yang besar. Dan dia mati tidak melihat janji itu karena dia cuma punya satu anak. Tetapi sekarang siapa yang tidak tahu "kebesaran" orang Israel. Mereka tidak cuma besar secara jumlah, tetapi mereka memang "orang-orang besar" yang mempunyai pengaruh global.
... full of power [making it active, operative, energizing, and effective].. Firman Tuhan bukanlah "sebuah benda" yang pasif. Dia bagikan "allspark" di film transformer. Dekatkan sebuah alat elektronik yang mati total pada allspark, maka alat itu akan hidup bahkan menjadi "liar". Itulah gambaran firman Tuhan. Dia aktif dan berkekuatan besar dan jika "sentuh" seseorang, maka orang itu akan aktif, penuh energi, dan efektif. Tidak ada orang yang "loyo" pada waktu bersentuhan dengan firman Tuhan.
... It exposes our innermost thoughts and desires... manusia bisa berpikir bahwa dia sedang melakukan hal yang benar. Tetapi firman Tuhan yang akan menyelidikinya apakah itu benar atau tidak. Manusia tidak mudah untuk sadar bahwa jauh di kedalaman hati, ada ruangan khusus 3×4 meter untuk harga diri, ingin dilihat orang, ingin dipuji, ingin dilihat, ingin dipuaskan, ingin pamer, dan hal-hal lainnya. "Kamar ukuran mahasiswa" itu tidak seberapa dengan total luas rumah dan halaman dan tidak pernah dipamerkan kepada tamu yang datang ke rumah. Tetapi hampir semua orang setuju bahwa kamar tidur adalah tempat paling nyaman di rumah. Tamu cuma melihat ruang tamu dan halaman. Orang bisa melihat yang baik dari hidup kita, tetapi siapa yang tahu isi hati dan pikiran kita. Tempat paling nyaman berbuat dosa adalah di pikiran dan tidak ada yang bisa lihat itu. Tetapi firman Tuhan mau melihat semuanya. Itu kenapa pembacaan firman seharusnya disertai dengan pertobatan-pertobatan. Firman Tuhan dapat berkata "itu salah" pada waktu kita merasa "itu benar".
Hidup, kuat, dan tajam: itu gambaran firman Tuhan yang sesungguhnya. Jika anda tidak merasakannya, maka secara garis besar cuma ada 3 alasan: alkitab anda palsu atau anda yang tidak mengerti firman itu atau anda menolak firman itu.
Tidak ada yang terlambat buat anda dan saya. Semua janji firman Tuhan masih berlaku sampai hari ini. Job 23:12 .. I have esteemed and treasured the words of His mouth more than my necessary food (AMP) -> saya memandang menghormati firman-Nya lebih dari pada saya menghargai makanan saya sendiri (terjemahan saya). Jika firman Tuhan (pada pagi hari) berada pada prioritas yang lebih tinggi dari makanan atau line/whatsup/telegram, maka karakter asli firman Tuhan itu akan keluar: hidup, kuat, dan tajam.
Kurikurikuri.. la la la..
Sabtu, 03 Desember 2016
bisakah anda dipercaya?
Anda tahu mengapa tidak ada komisi pemberantas korupsi di negara barat? Saya temukan jawaban menarik: kepercayaan.
Beberapa kantor, sistem absensi tidak memakai scan otomatis. Tetapi harus isi manual jam datang dan masuk dan dilakukan sendiri. Jika ada perjalanan dinas, kita bisa beli tiket pesawat sendiri dan nanti tinggal di-reimburse. Mereka ga cek kita terbang via apa dan berapa lama transit. Begitu pun dengan pesan hotel. Silakan pesan sendiri, bebas bintang berapa pun dan nanti tinggal di reimburse. Cuma bermodal kepercayaan. Tetapi ya tentu anda secara moral tidak akan memesan sesuatu dengan harga selangit. Semua tidak di cek ulang dan mereka percaya pada kita.
1 Corinthians 4:2 Now, a person who is put in charge as a manager must be faithful. (NLT). -> 1 Korintus 4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.
Dua terjemahan itu saling melengkapi. Saya suka terjemahan NLT sebagai "faithful manager". Ya, saya lah manager dalam hidup saya. Saya yang harus atur semua hal: pembagian waktu, pengeluaran keuangan, hubungan dengan orang lain, dll. Tetapi pertanyaan akhirnya adalah "apakah saya bisa dipercaya" oleh Tuan saya, yaitu Kristus? (Atau oleh orang-orang di sekitar saya)
Salah satu alasan saya tidak mendapat promosi dalam hidup saya adalah karena saya gagal untuk bisa menjadi orang yang dipercaya atasan saya. Sederhana sekali.
Pemilik 5 talenta harus membuktikan dia dapat dipercaya baru ia dipromosikan. Tetapi pemilik 1 talenta gagal membuktikan dia dapat dipercaya dan akhirnya dia gagal mendapat promosi. Begitu banyak orang ingin dipromosi tetapi dia tidak bisa membuktikan bahwa ia dapat dipercaya.
Saya percaya Tuhan bekerja dengan sistem ini. Dia panggil sebanyak mungkin orang untuk jadi pekerja-Nya. Tetapi kemudian akan ada waktu "pengujian" itu datang dan cuma yang bisa dipercayalah yang akan naik level.
Lalu masih adakah harapan untuk orang-orang yang gagal pada masa pengujian?
Ayat ini begitu indah. 1 Timotius 1:15-16 ... dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. ...
Paulus memandang bahwa mungkin dialah yang paling berdosa, tetapi Allah masih bersabar pada hidupnya. Itulah kasih karunia Allah. Kasih karunia Allah seharusnya membuat saya tidak melihat ke belakang dan sekarang memandang ke depan. Dulu saya bisa gagal dan tidak bisa dipercaya, tetapi sekarang saya mau lihat ke depan dan mau membuktikan bahwa saya bisa dipercaya.
Sebuah ayat penutup yang begitu indah:
1 Korintus 15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Saya pikir Tuhan tidak mencari orang yang sempurna. Tetapi orang yang bisa dipercaya dan mau bekerja lebih dari sebelumnya. Itu mengapa ada promosi dari satu level iman, ke level iman yang lebih tinggi.
Beberapa kantor, sistem absensi tidak memakai scan otomatis. Tetapi harus isi manual jam datang dan masuk dan dilakukan sendiri. Jika ada perjalanan dinas, kita bisa beli tiket pesawat sendiri dan nanti tinggal di-reimburse. Mereka ga cek kita terbang via apa dan berapa lama transit. Begitu pun dengan pesan hotel. Silakan pesan sendiri, bebas bintang berapa pun dan nanti tinggal di reimburse. Cuma bermodal kepercayaan. Tetapi ya tentu anda secara moral tidak akan memesan sesuatu dengan harga selangit. Semua tidak di cek ulang dan mereka percaya pada kita.
1 Corinthians 4:2 Now, a person who is put in charge as a manager must be faithful. (NLT). -> 1 Korintus 4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.
Dua terjemahan itu saling melengkapi. Saya suka terjemahan NLT sebagai "faithful manager". Ya, saya lah manager dalam hidup saya. Saya yang harus atur semua hal: pembagian waktu, pengeluaran keuangan, hubungan dengan orang lain, dll. Tetapi pertanyaan akhirnya adalah "apakah saya bisa dipercaya" oleh Tuan saya, yaitu Kristus? (Atau oleh orang-orang di sekitar saya)
Salah satu alasan saya tidak mendapat promosi dalam hidup saya adalah karena saya gagal untuk bisa menjadi orang yang dipercaya atasan saya. Sederhana sekali.
Pemilik 5 talenta harus membuktikan dia dapat dipercaya baru ia dipromosikan. Tetapi pemilik 1 talenta gagal membuktikan dia dapat dipercaya dan akhirnya dia gagal mendapat promosi. Begitu banyak orang ingin dipromosi tetapi dia tidak bisa membuktikan bahwa ia dapat dipercaya.
Saya percaya Tuhan bekerja dengan sistem ini. Dia panggil sebanyak mungkin orang untuk jadi pekerja-Nya. Tetapi kemudian akan ada waktu "pengujian" itu datang dan cuma yang bisa dipercayalah yang akan naik level.
Lalu masih adakah harapan untuk orang-orang yang gagal pada masa pengujian?
Ayat ini begitu indah. 1 Timotius 1:15-16 ... dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. ...
Paulus memandang bahwa mungkin dialah yang paling berdosa, tetapi Allah masih bersabar pada hidupnya. Itulah kasih karunia Allah. Kasih karunia Allah seharusnya membuat saya tidak melihat ke belakang dan sekarang memandang ke depan. Dulu saya bisa gagal dan tidak bisa dipercaya, tetapi sekarang saya mau lihat ke depan dan mau membuktikan bahwa saya bisa dipercaya.
Sebuah ayat penutup yang begitu indah:
1 Korintus 15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Saya pikir Tuhan tidak mencari orang yang sempurna. Tetapi orang yang bisa dipercaya dan mau bekerja lebih dari sebelumnya. Itu mengapa ada promosi dari satu level iman, ke level iman yang lebih tinggi.
kelayakan vs kemauan
Ketika perasaan tidak layak dan trauma akan masa lalu yang penuh dosa menjadi penghalang sebagian besar orang untuk mau sungguh-sungguh melayani Tuhan, maka cobalah untuk melihat kisah Yesaya. Semua pikiran negatif itu: perasaan tidak layak, ketidakmampuan, rendah diri, penuh dosa, dan lainnya datang padanya saat dia melihat kemuliaan Tuhan.
Mari lihat Ibrani 11. Mereka bukan orang-orang yang sempurna. Penipu, penakut, gagap, pembunuh, orang yang ragu pada janji Tuhan, pelacur, dll, tetapi mereka disebut pahlawan iman. Jika mereka melihat masa lalu mereka, maka mereka tidak akan pernah disebut pahlawan iman.
Seketika saya berpikir bahwa mungkin kriteria utama yang Tuhan lihat pada diri seseorang, yang membuat dia layak untuk jadi pekerja Kristus, adalah masa lalu yang penuh dosa. Tuhan mungkin tidak tertarik dengan orang yang sudah mapan dan penuh kesuksesan. Tetapi Dia mencari orang yang penuh dosa dan secara dunia tidak layak, tetapi mau dipakai Tuhan. Sungguh sebuah kebalikan dari kriteria yang biasa dunia pakai.
Saya berpikir Tuhan sedang dialog dengan para serafim di ruangan itu "siapa yang mau pergi?". Dan Yesaya jawab "saya mau". Dan Tuhan tidak bertanya "siapa yang layak". Iblis terus bermain dengan "ketidaklayakan", tapi Tuhan bermain dengan "kemauan".
Mari lihat Ibrani 11. Mereka bukan orang-orang yang sempurna. Penipu, penakut, gagap, pembunuh, orang yang ragu pada janji Tuhan, pelacur, dll, tetapi mereka disebut pahlawan iman. Jika mereka melihat masa lalu mereka, maka mereka tidak akan pernah disebut pahlawan iman.
Seketika saya berpikir bahwa mungkin kriteria utama yang Tuhan lihat pada diri seseorang, yang membuat dia layak untuk jadi pekerja Kristus, adalah masa lalu yang penuh dosa. Tuhan mungkin tidak tertarik dengan orang yang sudah mapan dan penuh kesuksesan. Tetapi Dia mencari orang yang penuh dosa dan secara dunia tidak layak, tetapi mau dipakai Tuhan. Sungguh sebuah kebalikan dari kriteria yang biasa dunia pakai.
Saya berpikir Tuhan sedang dialog dengan para serafim di ruangan itu "siapa yang mau pergi?". Dan Yesaya jawab "saya mau". Dan Tuhan tidak bertanya "siapa yang layak". Iblis terus bermain dengan "ketidaklayakan", tapi Tuhan bermain dengan "kemauan".
pengurapan Allah membuat saya jadi pemenang
Somehow, I was so fascinated by this verse:
1 Tawarikh 14:8 Ketika didengar orang Filistin, bahwa Daud telah diurapi menjadi raja atas seluruh Israel, maka majulah semua orang Filistin untuk menangkap Daud. Tetapi Daud mendengar hal itu, lalu majulah ia menghadapi mereka.
Ayat ini begitu komplit (seperti nasi campur komplit, hahaha). Jika saya dan anda diurapi Tuhan (atau mungkin definisi saya adalah: "berjalan dalam pengurapan Tuhan"; karena saya percaya, semua yang sudah menerima Kristus sudah diurapi, tapi pertanyaannya: apakah dia berjalan dalam pengurapan itu atau membiarkan pengurapan itu mati), maka kerajaan setan tidak akan tinggal diam. Mereka akan gunakan segala cara untuk "mematikan" anda. Iblis tidak setengah-setengah saat mengincar orang yang diurapi, tetapi iblis pakai segala kekuatannya.
Dan respon Daud begitu dahsyat. Daud tidak lari, atau merengek-rengek, ataupun mengeluh pada Tuhan. Dia dengar musuh bergerak, lalu dia maju. Dia TIDAK MUNDUR, daud MAJU.
Jika saya dan anda diurapi Tuhan, maka pengurapan itu, somehow (gw entah kenapa suka banget kata "somehow" yang mengartikan kalau gw ga punya kata-kata bagus untuk mendeskripsikan "sesuatu" itu), akan membuat kita berani untuk maju. Orang yang diurapi (definisi saya: berjalan dalam pengurapan), tidak mundur dan kabur saat ada tantangan, tetapi dia MAJU.
Itu juga alasan kenapa orang yang SERIUS ikut Tuhan ga pernah berenti dapat tantangan hidup (saya hindari kata "masalah", diganti jadi "tantangan"). Mulai diomongin orang, dimarahin ortu mungkin, waktu ngelakuin hobby lama mulai berkurang karena mau lebih banyak pelayanan, dll. Iya lahh, iblis pakai semua pasukannya.
Tetapi syukur pada Allah gw yang besar n keren abis! Mazmur 20:6 (20-7) Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya. -> lw pasti menang coy kalau berjalan dalam pengurapan ilahi!
Gw makin ngerti kenapa om Yakobus bicara "anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan". NLT: James 1:2 Dear brothers and sisters, when troubles come your way, consider it an opportunity for great joy. Somehow (somehow lagi), gw suka terjemahan NLT nya. Wkwkwk..
Troubles bagus buat saya dan anda. Troubles akan menunjukkan bahwa saya dan anda adalah pemenang. Pemenang dari sebuah pertandingan resmi, bukan karena pihak musuh milih mundur/abstain.
1 Tawarikh 14:8 Ketika didengar orang Filistin, bahwa Daud telah diurapi menjadi raja atas seluruh Israel, maka majulah semua orang Filistin untuk menangkap Daud. Tetapi Daud mendengar hal itu, lalu majulah ia menghadapi mereka.
Ayat ini begitu komplit (seperti nasi campur komplit, hahaha). Jika saya dan anda diurapi Tuhan (atau mungkin definisi saya adalah: "berjalan dalam pengurapan Tuhan"; karena saya percaya, semua yang sudah menerima Kristus sudah diurapi, tapi pertanyaannya: apakah dia berjalan dalam pengurapan itu atau membiarkan pengurapan itu mati), maka kerajaan setan tidak akan tinggal diam. Mereka akan gunakan segala cara untuk "mematikan" anda. Iblis tidak setengah-setengah saat mengincar orang yang diurapi, tetapi iblis pakai segala kekuatannya.
Dan respon Daud begitu dahsyat. Daud tidak lari, atau merengek-rengek, ataupun mengeluh pada Tuhan. Dia dengar musuh bergerak, lalu dia maju. Dia TIDAK MUNDUR, daud MAJU.
Jika saya dan anda diurapi Tuhan, maka pengurapan itu, somehow (gw entah kenapa suka banget kata "somehow" yang mengartikan kalau gw ga punya kata-kata bagus untuk mendeskripsikan "sesuatu" itu), akan membuat kita berani untuk maju. Orang yang diurapi (definisi saya: berjalan dalam pengurapan), tidak mundur dan kabur saat ada tantangan, tetapi dia MAJU.
Itu juga alasan kenapa orang yang SERIUS ikut Tuhan ga pernah berenti dapat tantangan hidup (saya hindari kata "masalah", diganti jadi "tantangan"). Mulai diomongin orang, dimarahin ortu mungkin, waktu ngelakuin hobby lama mulai berkurang karena mau lebih banyak pelayanan, dll. Iya lahh, iblis pakai semua pasukannya.
Tetapi syukur pada Allah gw yang besar n keren abis! Mazmur 20:6 (20-7) Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya. -> lw pasti menang coy kalau berjalan dalam pengurapan ilahi!
Gw makin ngerti kenapa om Yakobus bicara "anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan". NLT: James 1:2 Dear brothers and sisters, when troubles come your way, consider it an opportunity for great joy. Somehow (somehow lagi), gw suka terjemahan NLT nya. Wkwkwk..
Troubles bagus buat saya dan anda. Troubles akan menunjukkan bahwa saya dan anda adalah pemenang. Pemenang dari sebuah pertandingan resmi, bukan karena pihak musuh milih mundur/abstain.
Kamis, 13 Oktober 2016
saya adalah sebuah MAHAKARYA ALLAH
Ephesians 2:10 “for we are God’s masterpiece.” (NLT)
Saya bersyukur alkitab punya banyak terjemahan yang membantu saya mengerti kedalaman firman Tuhan. Terjemahan Indonesia untuk Efesus 2:10 adalah “karena kita ini buatan Allah, (koma)..” Itu juga ada di terjemahan lain dalam KJV atau Amplified. Tetapi NLT mempunyai sesuatu yang sangat berbeda. “for we are God’s masterpiece. (titik)”
Baru kali ini saya cukup lama merenung tentang sebuah arti dari tanda baca. Bagi saya (bagi saya), tanda koma berarti bahwa ada sesuatu hal lain di belakang koma yang akan membantu menerangkan atau menguatkan argument pada kalimat di depan koma. Tetapi tanda titik berarti tidak ada yang perlu dijelaskan lagi dan (bagi saya) menunjukkan bahwa kalimat itu “sempurna dan selesai”.
Ketika hampir semua terjemahan “cuma” berkata bahwa “kita adalah buatan Allah”, maka NLT membuatnya menjadi begitu berkesan: “WE ARE GOD’S MASTERPIECE.” (titik!!) Dengan apa bisa saya artikan masterpiece? Saya tidak punya kata lain selain MAHAKARYA.
Iblis mungkin berkata bahwa anda adalah manusia gagal, studi anda biasa-biasa saja, tidak membanggakan, seorang pendosa, tidak cakap berbicara, berpenyakitan, dan semua kalimat penghancur gambar diri lainnya. Tetapi alkitab berkata “WE ARE GOD’S MASTERPIECE.” (titik!!) sebanyak iblis berkata buruk tentang dirimu, maka sebanyak itu anda harus sadari bahwa anda adalah MAHAKARYA ALLAH (titik!!).
Bahkan Mazmur 8:4-5 berkata lebih ekstrem lagi “apakah manusia… namun Engkau telah membuatnya sama seperti Allah”. Itu lagu Daud yang lebih “gila” daripada tulisan Paulus.
Banyak orang yang dipakai Tuhan luar biasa bermasalah dengan gambar diri, sebut saja Musa, Gideon, Yeremia (kalau boleh dimasukkan juga si anak bungsu di perumpamaan anak yang hilang; Luk15:19). Bahkan orang Israel sendiri menganggap diri mereka sendiri sebagai belalang (Bil 13:33), dan terjadilah seperti apa yang mereka imani mengenai diri mereka sendiri.
Genap seminggu saya berada di “Negara kedua” ini. Begitu banyak tantangan yang membuat saya harus beriman (Yapp, karena tanpa tantangan, maka iman tidaklah diperlukan): laptop harus diinstal ulang karena bermasalah dan kinerjanya sekarang jadi sangat lambat (tanda harus beli baru, yess! Amin!), tidak punya ruangan untuk kerja karena semua ruangan penuh, hampir tidak bisa pulang ke rumah karena saldo tiket tidak cukup padahal sudah malam, pengajuan uang bulanan ditolak dan harus diundur karena harus menunggu beberapa hari untuk rekening Bank disini keluar, sampai berita bahwa banyak mahasiswa PhD tahun pertama yang gagal karena tidak lolos presentasi proposal, dan lain-lain.
Sampai akhirnya sebuah ibadah kamis malam mengubah hidup saya. Momen dimana saatnya tiba untuk memberikan persembahan. Saya kaget karena saya tidak berpikir ibadah malam itu akan memberikan persembahan. Sekilas saya melihat dompet, tersisa 14€. ATM bank saya yang baru masih kosong. Masih sekitar seminggu lagi untuk uang bulanan dikirim. Pilihan harus dibuat, apakah memberikan uang kertas 10€ atau memberikan uang koin pecahan 2€ atau tidak memberikan sama sekali. Dan Efesus 2:10 itu keluar di kepala saya “I’m God’s masterpiece!” saya bukan seorang yang kekurangan, saya bukan orang yang berkekalahan, saya bukan seorang yang tidak punya pengharapan. Saya adalah sebuah MAHAKARYA ALLAH.
OK, keluarkan 10€ dan biarkan Tuhan cukupkan dan limpahkan dengan 4€ tersisa sampai saya terima uang bulanan saya. Selesai! Tuhan kirim saya kesini dan pasti saya dipelihara. Saya anak Raja dan pewaris kerajaan Allah! Saya adalah MAHAKARYA ALLAH dan tidak mungkin sebuah mahakarya ditinggal di antara rongsokan atau barang-barang sale atau diskonan! Tidak mungkin!
Sampai tulisan ini dibuat, saya tidak temukan uang lain di dompet selain 4€ itu. Saya tidak temukan uang dalam perjalan pulang saya. Tidak ada yang memberi saya uang. Tidak ada (belum ada) mujizat keuangan. tetapi bukankah itu yang disebut iman? Belum melihat tetapi percaya mendapat yang diimani. Tulisan ini dibuat bukan karena sudah ada mujizat terjadi, tetapi karena saya percaya akan ada mujizat. Mujizatnya dimulai saat saya berani mempercayakan hidup saya di depan pada Tuhan. Mujizat terbesarnya adalah iman saya pada Allah yang mencukupkan itu timbul kembali.
Saya tiba-tiba tersadar, bahwa iman erat kaitannya dengan gambar diri. Jika anda tahu siapa dirimu dalam Kristus, maka anda akan berani beriman dan berani untuk bertindak. Seperti orang yang membuat perhitangan dengan dirinya sendiri demikianlah ia (Ams 23:7a). jika anda berpikir bahwa anda adalah anak Allah, maka anda akan berani berharap pada Bapa di surga. Tetapi jika anda berpikir bahwa sepertinya anda akan gagal, maka anda tidak akan berani untuk mengambil resiko.
Beriman adalah sebuah tindakan berani mengambil resiko. Setiap petani tahu bahwa ada resiko gagal panen dari benih yang dia taburkan. Tetapi jika berpikiran negative, maka dia tidak akan menabur dan 100% pasti bahwa dia tidak akan menuai. Tetapi entah kenapa (Yaa, entah kenapa), dia ambil resiko gagal itu dan tetap menabur. Ada kemungkinan dia gagal, tetapi ada kemungkinan dia berhasil. Petani tetap menabur karena dia percaya dia akan menuai, walaupun ada resiko gagal. Seperti itulah iman. Iman bukanlah perjudian. Tetapi iman adalah keberanian untuk LEBIH percaya pada Allah daripada kepada resiko untuk gagal.
Iblis dan dunia boleh berkata apa saja tentang saya, tetapi saya adalah MAHAKARYA ALLAH (titik!). Tidak ada yang bisa ganggu gugat itu. Dan karena saya tahu siapa saya, maka saya berani ambil resiko untuk percaya. Saya tahu bahwa Pemilik saya tidak mungkin membiarkan saya dalam tumpukan barang berdebu. Karena saya adalah sebuah MAHAKARYA, demikian juga anda yang percaya pada Kristus.
Saya bersyukur alkitab punya banyak terjemahan yang membantu saya mengerti kedalaman firman Tuhan. Terjemahan Indonesia untuk Efesus 2:10 adalah “karena kita ini buatan Allah, (koma)..” Itu juga ada di terjemahan lain dalam KJV atau Amplified. Tetapi NLT mempunyai sesuatu yang sangat berbeda. “for we are God’s masterpiece. (titik)”
Baru kali ini saya cukup lama merenung tentang sebuah arti dari tanda baca. Bagi saya (bagi saya), tanda koma berarti bahwa ada sesuatu hal lain di belakang koma yang akan membantu menerangkan atau menguatkan argument pada kalimat di depan koma. Tetapi tanda titik berarti tidak ada yang perlu dijelaskan lagi dan (bagi saya) menunjukkan bahwa kalimat itu “sempurna dan selesai”.
Ketika hampir semua terjemahan “cuma” berkata bahwa “kita adalah buatan Allah”, maka NLT membuatnya menjadi begitu berkesan: “WE ARE GOD’S MASTERPIECE.” (titik!!) Dengan apa bisa saya artikan masterpiece? Saya tidak punya kata lain selain MAHAKARYA.
Iblis mungkin berkata bahwa anda adalah manusia gagal, studi anda biasa-biasa saja, tidak membanggakan, seorang pendosa, tidak cakap berbicara, berpenyakitan, dan semua kalimat penghancur gambar diri lainnya. Tetapi alkitab berkata “WE ARE GOD’S MASTERPIECE.” (titik!!) sebanyak iblis berkata buruk tentang dirimu, maka sebanyak itu anda harus sadari bahwa anda adalah MAHAKARYA ALLAH (titik!!).
Bahkan Mazmur 8:4-5 berkata lebih ekstrem lagi “apakah manusia… namun Engkau telah membuatnya sama seperti Allah”. Itu lagu Daud yang lebih “gila” daripada tulisan Paulus.
Banyak orang yang dipakai Tuhan luar biasa bermasalah dengan gambar diri, sebut saja Musa, Gideon, Yeremia (kalau boleh dimasukkan juga si anak bungsu di perumpamaan anak yang hilang; Luk15:19). Bahkan orang Israel sendiri menganggap diri mereka sendiri sebagai belalang (Bil 13:33), dan terjadilah seperti apa yang mereka imani mengenai diri mereka sendiri.
Genap seminggu saya berada di “Negara kedua” ini. Begitu banyak tantangan yang membuat saya harus beriman (Yapp, karena tanpa tantangan, maka iman tidaklah diperlukan): laptop harus diinstal ulang karena bermasalah dan kinerjanya sekarang jadi sangat lambat (tanda harus beli baru, yess! Amin!), tidak punya ruangan untuk kerja karena semua ruangan penuh, hampir tidak bisa pulang ke rumah karena saldo tiket tidak cukup padahal sudah malam, pengajuan uang bulanan ditolak dan harus diundur karena harus menunggu beberapa hari untuk rekening Bank disini keluar, sampai berita bahwa banyak mahasiswa PhD tahun pertama yang gagal karena tidak lolos presentasi proposal, dan lain-lain.
Sampai akhirnya sebuah ibadah kamis malam mengubah hidup saya. Momen dimana saatnya tiba untuk memberikan persembahan. Saya kaget karena saya tidak berpikir ibadah malam itu akan memberikan persembahan. Sekilas saya melihat dompet, tersisa 14€. ATM bank saya yang baru masih kosong. Masih sekitar seminggu lagi untuk uang bulanan dikirim. Pilihan harus dibuat, apakah memberikan uang kertas 10€ atau memberikan uang koin pecahan 2€ atau tidak memberikan sama sekali. Dan Efesus 2:10 itu keluar di kepala saya “I’m God’s masterpiece!” saya bukan seorang yang kekurangan, saya bukan orang yang berkekalahan, saya bukan seorang yang tidak punya pengharapan. Saya adalah sebuah MAHAKARYA ALLAH.
OK, keluarkan 10€ dan biarkan Tuhan cukupkan dan limpahkan dengan 4€ tersisa sampai saya terima uang bulanan saya. Selesai! Tuhan kirim saya kesini dan pasti saya dipelihara. Saya anak Raja dan pewaris kerajaan Allah! Saya adalah MAHAKARYA ALLAH dan tidak mungkin sebuah mahakarya ditinggal di antara rongsokan atau barang-barang sale atau diskonan! Tidak mungkin!
Sampai tulisan ini dibuat, saya tidak temukan uang lain di dompet selain 4€ itu. Saya tidak temukan uang dalam perjalan pulang saya. Tidak ada yang memberi saya uang. Tidak ada (belum ada) mujizat keuangan. tetapi bukankah itu yang disebut iman? Belum melihat tetapi percaya mendapat yang diimani. Tulisan ini dibuat bukan karena sudah ada mujizat terjadi, tetapi karena saya percaya akan ada mujizat. Mujizatnya dimulai saat saya berani mempercayakan hidup saya di depan pada Tuhan. Mujizat terbesarnya adalah iman saya pada Allah yang mencukupkan itu timbul kembali.
Saya tiba-tiba tersadar, bahwa iman erat kaitannya dengan gambar diri. Jika anda tahu siapa dirimu dalam Kristus, maka anda akan berani beriman dan berani untuk bertindak. Seperti orang yang membuat perhitangan dengan dirinya sendiri demikianlah ia (Ams 23:7a). jika anda berpikir bahwa anda adalah anak Allah, maka anda akan berani berharap pada Bapa di surga. Tetapi jika anda berpikir bahwa sepertinya anda akan gagal, maka anda tidak akan berani untuk mengambil resiko.
Beriman adalah sebuah tindakan berani mengambil resiko. Setiap petani tahu bahwa ada resiko gagal panen dari benih yang dia taburkan. Tetapi jika berpikiran negative, maka dia tidak akan menabur dan 100% pasti bahwa dia tidak akan menuai. Tetapi entah kenapa (Yaa, entah kenapa), dia ambil resiko gagal itu dan tetap menabur. Ada kemungkinan dia gagal, tetapi ada kemungkinan dia berhasil. Petani tetap menabur karena dia percaya dia akan menuai, walaupun ada resiko gagal. Seperti itulah iman. Iman bukanlah perjudian. Tetapi iman adalah keberanian untuk LEBIH percaya pada Allah daripada kepada resiko untuk gagal.
Iblis dan dunia boleh berkata apa saja tentang saya, tetapi saya adalah MAHAKARYA ALLAH (titik!). Tidak ada yang bisa ganggu gugat itu. Dan karena saya tahu siapa saya, maka saya berani ambil resiko untuk percaya. Saya tahu bahwa Pemilik saya tidak mungkin membiarkan saya dalam tumpukan barang berdebu. Karena saya adalah sebuah MAHAKARYA, demikian juga anda yang percaya pada Kristus.
Kamis, 15 September 2016
Kesatuan tubuh Kristus menghasilkan pelipatgandaan
Kis 2:47 -> ... dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
Salah satu hal yang harus dipastikan petani agar dia bisa menikmati hasil panen berlimpah adalah mengecek apakah ada bolong dalam lumbungnya atau tidak. Jika ada bolong, dia boleh panen banyak, tetapi akan ada banyak kerusakan juga pada hasil panen karena ada tikus yang bisa masuk lumbung dan merusak hasil panen. Hal yang sama juga dilakukan oleh nelayan saat mengecek jala nya.
Kita boleh lakukan PI banyak, IC cukup sering, dan sebagainya. Tetapi mengapa banyak yang terhilang kembali alias lumbung kita bocor atau jala kita robek? Ada banyak alasan tentunya. Dan salah satunya adalah kurangnya kesatuan dan kesehatian pekerja.
Di kis 2:47 bicara tentang Tuhan sendiri yang "berniat" dan "aktif" menambahkan jumlah yang percaya. Ini sebuah kalimat yang luar biasa. Saat mungkin kita "sibuk" menambah jumlah kita dan hasilnya mungkin tidak signifikan dibanding kerja yang dilakukan, maka di jemaat mula-mula, Tuhan yang sibuk menambahkan jumlah mereka. Apa rahasianya?
Hal utama yang membuat Tuhan jatuh hati pada jemaat mula-mula adalah soal kesatuan dan kesehatian dari intern jemaat. Ada beberapa kata kunci di ayat-ayat sebelumnya yang menggambarkan kesatuan dan kesehatian jemaat : persekutuan, selalu berkumpul, tetap bersatu, kepunyaan bersama, membagi-bagikannya, kepada semua orang, dengan sehati, secara bergilir, dengan gembira dan tulus hati (Bahkan kita bisa buat kalimat tersendiri dengan kata-kata kunci itu).
Bayangkan anda seorang bapak. Mungkinkah anda mempercayakan anak anda yang tercinta pada sekumpulan orang yang tidak sehati dan penuh problem di antara mereka? Tentu tidak. Tetapi anda akan dengan senang hati "menitipkan" anak anda pada keluarga yang sangat mengasihi, saling memperhatikan, tulus hati, dll. Bukankah ini sangat logis?
Mazmur 133 : 1-3 menceritakan dengan indah sebuah persatuan. Disana dikatakan bahwa Tuhan perintahkan berkat kehidupan selama-lamanya pada komunitas yang rukun. Jika saya cerna pasal ini, maka saya bilang bahwa yang perlu saya kejar bukanlah berkat Tuhan, tetapi kerukunan dengan saudara-seiman. Tuhanlah yang akan sibuk memberkati orang-orang yang rukun.
Roma 12:18 -> sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung kepadamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang. Kita tidak bisa paksa orang lain memaafkan kita, tetapi kita bisa "memaksa" diri kita untuk memaafkan orang lain. Setiap orang akan mempertanggungjawabkan perbuatan masing-masing di depan tahta Anak domba. Dia cuma bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan tidak atas diri orang lain. Oleh karena itu, penyelidikan terhadap hati sendiri adalah penting. Apakah saya masih tidak suka pada saudara saya atau mungkin abang/kakak Pa saya. Atau mungkinkah ada iri hati dalam diri saya pada saudara saya di pelayanan. Hati kita yang tahu. Tetapi jika kita yang memegang "bolanya", maka Paulus berkata hiduplah dalam perdamaian dengan setiap orang.
Dalam 1 kor 11: 23-32 mengenai perjamuan kudus, disana dikatakan bahwa "barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya sendiri". Sekilas mungkin kita berpikir bahwa tubuh disini mengarah kepada Tuhan Yesus. Tetapi itu jauh lebih dalam dari tubuh Yesus.
1 kor 12:27 bicara bahwa "kamu adalah tubuh Kristus". Jadi tidak mengakui saudaramu (marah, dendam, iri, masih simpan kesalahannya, tidak mau memaafkan, ketidaktundukan, pikiran negatif, dll) dalam pelayanan akan mengakibatkan hukuman pada saat anda melakukan perjamuan suci. Itu mengapa Paulus berkata agar tiap orang menguji dirinya sendiri sebelum melakukan perjamuan suci.
Ada banyak hal yang memang harus kita benahi dalam pelayanan ini. Saya sangat setuju jika bang Parlin senior berkata bahwa Sion ini adalah pelayanan yang masih sangat muda. Kita dicetuskan tahun 80an tetapi baru benar-benar berkembang di tahun 2011. Kita masih perlu banyak belajar. Termasuk dalam hal membereskan hati kita terhadap orang lain.
Saya teringat satu pernyataan bahwa "cuma orang yang kuatlah yang bisa memaafkan orang lain". Semakin kuat pelayanan ini, maka semakin tulus para pekerjanya, semakin mudah memaafkan dan mengasihi di antara pekerjanya, semakin saling menolong satu dengan yang lain, semakin menghormati, dan pada akhirnya, Tuhan menambahkan jumlah orang percaya kedalam pelayanan.
Salah satu hal yang harus dipastikan petani agar dia bisa menikmati hasil panen berlimpah adalah mengecek apakah ada bolong dalam lumbungnya atau tidak. Jika ada bolong, dia boleh panen banyak, tetapi akan ada banyak kerusakan juga pada hasil panen karena ada tikus yang bisa masuk lumbung dan merusak hasil panen. Hal yang sama juga dilakukan oleh nelayan saat mengecek jala nya.
Kita boleh lakukan PI banyak, IC cukup sering, dan sebagainya. Tetapi mengapa banyak yang terhilang kembali alias lumbung kita bocor atau jala kita robek? Ada banyak alasan tentunya. Dan salah satunya adalah kurangnya kesatuan dan kesehatian pekerja.
Di kis 2:47 bicara tentang Tuhan sendiri yang "berniat" dan "aktif" menambahkan jumlah yang percaya. Ini sebuah kalimat yang luar biasa. Saat mungkin kita "sibuk" menambah jumlah kita dan hasilnya mungkin tidak signifikan dibanding kerja yang dilakukan, maka di jemaat mula-mula, Tuhan yang sibuk menambahkan jumlah mereka. Apa rahasianya?
Hal utama yang membuat Tuhan jatuh hati pada jemaat mula-mula adalah soal kesatuan dan kesehatian dari intern jemaat. Ada beberapa kata kunci di ayat-ayat sebelumnya yang menggambarkan kesatuan dan kesehatian jemaat : persekutuan, selalu berkumpul, tetap bersatu, kepunyaan bersama, membagi-bagikannya, kepada semua orang, dengan sehati, secara bergilir, dengan gembira dan tulus hati (Bahkan kita bisa buat kalimat tersendiri dengan kata-kata kunci itu).
Bayangkan anda seorang bapak. Mungkinkah anda mempercayakan anak anda yang tercinta pada sekumpulan orang yang tidak sehati dan penuh problem di antara mereka? Tentu tidak. Tetapi anda akan dengan senang hati "menitipkan" anak anda pada keluarga yang sangat mengasihi, saling memperhatikan, tulus hati, dll. Bukankah ini sangat logis?
Mazmur 133 : 1-3 menceritakan dengan indah sebuah persatuan. Disana dikatakan bahwa Tuhan perintahkan berkat kehidupan selama-lamanya pada komunitas yang rukun. Jika saya cerna pasal ini, maka saya bilang bahwa yang perlu saya kejar bukanlah berkat Tuhan, tetapi kerukunan dengan saudara-seiman. Tuhanlah yang akan sibuk memberkati orang-orang yang rukun.
Roma 12:18 -> sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung kepadamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang. Kita tidak bisa paksa orang lain memaafkan kita, tetapi kita bisa "memaksa" diri kita untuk memaafkan orang lain. Setiap orang akan mempertanggungjawabkan perbuatan masing-masing di depan tahta Anak domba. Dia cuma bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan tidak atas diri orang lain. Oleh karena itu, penyelidikan terhadap hati sendiri adalah penting. Apakah saya masih tidak suka pada saudara saya atau mungkin abang/kakak Pa saya. Atau mungkinkah ada iri hati dalam diri saya pada saudara saya di pelayanan. Hati kita yang tahu. Tetapi jika kita yang memegang "bolanya", maka Paulus berkata hiduplah dalam perdamaian dengan setiap orang.
Dalam 1 kor 11: 23-32 mengenai perjamuan kudus, disana dikatakan bahwa "barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya sendiri". Sekilas mungkin kita berpikir bahwa tubuh disini mengarah kepada Tuhan Yesus. Tetapi itu jauh lebih dalam dari tubuh Yesus.
1 kor 12:27 bicara bahwa "kamu adalah tubuh Kristus". Jadi tidak mengakui saudaramu (marah, dendam, iri, masih simpan kesalahannya, tidak mau memaafkan, ketidaktundukan, pikiran negatif, dll) dalam pelayanan akan mengakibatkan hukuman pada saat anda melakukan perjamuan suci. Itu mengapa Paulus berkata agar tiap orang menguji dirinya sendiri sebelum melakukan perjamuan suci.
Ada banyak hal yang memang harus kita benahi dalam pelayanan ini. Saya sangat setuju jika bang Parlin senior berkata bahwa Sion ini adalah pelayanan yang masih sangat muda. Kita dicetuskan tahun 80an tetapi baru benar-benar berkembang di tahun 2011. Kita masih perlu banyak belajar. Termasuk dalam hal membereskan hati kita terhadap orang lain.
Saya teringat satu pernyataan bahwa "cuma orang yang kuatlah yang bisa memaafkan orang lain". Semakin kuat pelayanan ini, maka semakin tulus para pekerjanya, semakin mudah memaafkan dan mengasihi di antara pekerjanya, semakin saling menolong satu dengan yang lain, semakin menghormati, dan pada akhirnya, Tuhan menambahkan jumlah orang percaya kedalam pelayanan.
"Etika" dalam berbahasa roh
Ketika saya membaca 1 kor 14, maka Paulus digambarkan sebagai pribadi yang "balance". Dia pribadi yang "addicted" terhadap BR, tetapi dia juga orang yang berkata lebih baik bernubuat dalam jemaat.
Sikap dia yang balance juga bisa terlihat dalam ayat berikut : 1 Korintus 14:39 Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia untuk bernubuat dan janganlah melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh.
Jika anda melihat ini, maka mungkin anda bisa dilanda kebingungan. Tetapi satu yang saya lihat dari tulisan Paulus ini adalah bahwa dia menghendaki orang-orang percaya menjadi dewasa dalam hal karakter. Dia berkata bahwa "ini dan itu boleh, tetapi jangan penganut ini bersikap superior dari penganut itu, dan sebaliknya". Hendaklah penganut masing-masing kubu jangan merasa diri paling benar ataupun mulai menghakimi penganut paham lainnya.
Hal lain yang Paulus inginkan adalah biarlah Roh Kudus yang memimpin kita dalam bersikap ketika situasi tertentu datang. Misal dalam pertemuan ibadah, keputusan seseorang berbahasa roh atau tidak adalah karena tuntunan Roh Kudus. Ini membuat kita akan semakin bergantung pada-Nya. Sehingga hikmat yang kita dapatkan bukanlah hikmat manusia, tetapi hikmat Allah.
Jika boleh jujur, ada begitu banyak cara ber-BR tanpa merusak hubungan dalam tubuh Kristus sendiri. Misalkan orang yang ber-BR bisa mengecilkan suaranya ataupun orang yang tidak ber-BR jangan menghakimi saudara yang ber-BR. Semua bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik. Tetapi jika semua dilakukan dengan emosi, maka semua tentu menjadi rusak.
Akhir kata, Paulus menutup 1 korintus 14 dengan sebuah ayat yang indah : "Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur."
Sikap dia yang balance juga bisa terlihat dalam ayat berikut : 1 Korintus 14:39 Karena itu, saudara-saudaraku, usahakanlah dirimu untuk memperoleh karunia untuk bernubuat dan janganlah melarang orang yang berkata-kata dengan bahasa roh.
Jika anda melihat ini, maka mungkin anda bisa dilanda kebingungan. Tetapi satu yang saya lihat dari tulisan Paulus ini adalah bahwa dia menghendaki orang-orang percaya menjadi dewasa dalam hal karakter. Dia berkata bahwa "ini dan itu boleh, tetapi jangan penganut ini bersikap superior dari penganut itu, dan sebaliknya". Hendaklah penganut masing-masing kubu jangan merasa diri paling benar ataupun mulai menghakimi penganut paham lainnya.
Hal lain yang Paulus inginkan adalah biarlah Roh Kudus yang memimpin kita dalam bersikap ketika situasi tertentu datang. Misal dalam pertemuan ibadah, keputusan seseorang berbahasa roh atau tidak adalah karena tuntunan Roh Kudus. Ini membuat kita akan semakin bergantung pada-Nya. Sehingga hikmat yang kita dapatkan bukanlah hikmat manusia, tetapi hikmat Allah.
Jika boleh jujur, ada begitu banyak cara ber-BR tanpa merusak hubungan dalam tubuh Kristus sendiri. Misalkan orang yang ber-BR bisa mengecilkan suaranya ataupun orang yang tidak ber-BR jangan menghakimi saudara yang ber-BR. Semua bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik. Tetapi jika semua dilakukan dengan emosi, maka semua tentu menjadi rusak.
Akhir kata, Paulus menutup 1 korintus 14 dengan sebuah ayat yang indah : "Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur."
Berbahasa roh lebih banyak ...
1 Korintus 14:18 Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua.
Paulus terlihat "sombong" dan bangga dengan BR yang dia yang dia miliki dan lakukan. Paulus ada "super charismatic person" dan sangat "addicted (kecanduan)" dengan BR. Adakah dari anda yang berani berkata bahwa dia berbahasa roh lebih banyak dari rekan yang lain? Belum pernah saya dengar itu, bahkan di komunitas Sion Ministry yang kata orang super karismatik!
Paulus sejatinya adalah seorang akademisi. Dia seorang yang berpikir logis dan penganut "untung-rugi". Bagi dia, segala sesuatu adalah halal tetapi tidak semuanya berguna (1 kor 6:12; versi amplified menyebut istilah "profit"). Jadi jelas sekali, paulus tidak akan melakukan sesuatu yang menurut dia "tidak menguntungkan" buatnya (Mungkin itu salah satu alasan mengapa dia tidak menikah karena menurutnya orang yang single lebih baik (atau mungkin lebih untung-> ingat, paulus penganut untung/rugi) daripada yang menikah, 1 kor 7:38). Jika paulus sangat menyombongkan frekuensi nya dalam ber-BR, maka itu pasti menurutnya sangat-sangat-sangat menguntungkan!
Saudara-saudari sebangsa dan setanah air, anda mungkin belum begitu merasakan manfaat dari BR. Tetapi itu sangat-sangat-sangat dahsyat. Anda mungkin bisa mencela orang yang ber-BR. Itu karena anda belum merasakan. Jika Paulus hadir disini, maka mungkin saja dia akan jadi pengajara utama kelas BR dalam gereja-gereja. Maukah anda mengikutinya?
BR bukan dari manusia. Itu berasal dan diinspirasi dari Allah (1 kor 14:2, kata kunci : "oleh Roh").
Jika anda dalam kondisi down, atau dalam kondisi galau, atau bahkan susah tidur karena banyak pikiran (ini real, kalau saya susah tidur karena banyak pikiran, maka saya berbahasa roh sampai tertidur), maka berbahasa roh lah.
Bahkan disaat anda ingin berdoa tetapi tidak tau apa yang didoakan, maka berbahasa roh lah. Atau mungkin saat anda merasa cemas dan galau, tetapi tidak tau masalahnya apa, maka BR adalah jawaban untuk anda. Disaat anda menangis tetapi tidak tau karena apa, maka gunakan BR. Cuma roh anda lah yang mengerti apa sebenarnya masalah anda. Karena itu adalah tempat dimana Roh Allah berdiam. Akhir kata, berbahasa roh lah sebanyak mungkin.
Paulus terlihat "sombong" dan bangga dengan BR yang dia yang dia miliki dan lakukan. Paulus ada "super charismatic person" dan sangat "addicted (kecanduan)" dengan BR. Adakah dari anda yang berani berkata bahwa dia berbahasa roh lebih banyak dari rekan yang lain? Belum pernah saya dengar itu, bahkan di komunitas Sion Ministry yang kata orang super karismatik!
Paulus sejatinya adalah seorang akademisi. Dia seorang yang berpikir logis dan penganut "untung-rugi". Bagi dia, segala sesuatu adalah halal tetapi tidak semuanya berguna (1 kor 6:12; versi amplified menyebut istilah "profit"). Jadi jelas sekali, paulus tidak akan melakukan sesuatu yang menurut dia "tidak menguntungkan" buatnya (Mungkin itu salah satu alasan mengapa dia tidak menikah karena menurutnya orang yang single lebih baik (atau mungkin lebih untung-> ingat, paulus penganut untung/rugi) daripada yang menikah, 1 kor 7:38). Jika paulus sangat menyombongkan frekuensi nya dalam ber-BR, maka itu pasti menurutnya sangat-sangat-sangat menguntungkan!
Saudara-saudari sebangsa dan setanah air, anda mungkin belum begitu merasakan manfaat dari BR. Tetapi itu sangat-sangat-sangat dahsyat. Anda mungkin bisa mencela orang yang ber-BR. Itu karena anda belum merasakan. Jika Paulus hadir disini, maka mungkin saja dia akan jadi pengajara utama kelas BR dalam gereja-gereja. Maukah anda mengikutinya?
BR bukan dari manusia. Itu berasal dan diinspirasi dari Allah (1 kor 14:2, kata kunci : "oleh Roh").
Jika anda dalam kondisi down, atau dalam kondisi galau, atau bahkan susah tidur karena banyak pikiran (ini real, kalau saya susah tidur karena banyak pikiran, maka saya berbahasa roh sampai tertidur), maka berbahasa roh lah.
Bahkan disaat anda ingin berdoa tetapi tidak tau apa yang didoakan, maka berbahasa roh lah. Atau mungkin saat anda merasa cemas dan galau, tetapi tidak tau masalahnya apa, maka BR adalah jawaban untuk anda. Disaat anda menangis tetapi tidak tau karena apa, maka gunakan BR. Cuma roh anda lah yang mengerti apa sebenarnya masalah anda. Karena itu adalah tempat dimana Roh Allah berdiam. Akhir kata, berbahasa roh lah sebanyak mungkin.
Bahasa roh sebagai dongkrak rohani
1 Korintus 14:4a Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, ...
BR adalah sebuah "dongkrak" rohani. Disaat anda "galau", roh anda berada dalam tekanan. Iblis menekan sedemikian rupa sampai perasaan (jiwa) anda men-takeover kendali dari roh.
Manusia diilustrasikan sebagai kereta dengan gerbong-gerbongnya. Ada 3 gerbong : roh, jiwa, dan tubuh. Hal yang sepatutnya terjadi adalah roh sebagai kemudi, lalu diikuti jiwa dan tubuh. Tetapi karena dosa atau bahkan saat roh anda lemah, maka jiwa memegang kemudi, lalu diikuti daging, dan roh selalu paling belakang. Pada umumnya, daging selalu mengikuti di belakang jiwa.
Bayangkan jika anda hidup dalam roh, maka semua serangan iblis akan mental. Semua janji firman Tuhan akan menyegarkan anda. Tetapi tidak setiap saat itu terjadi bukan?
Itulah pentingnya BR. Dengan ber-BR, roh anda mulai "dibakar". Sampai pada akhirnya roh dapat mengambil alih kembali kemudi hidup anda. Dengan ber-BR, ibaratnya anda sedang memberikan bensin pada roh anda.
Itu mengapa dalam persekutuan doa, BR adalah suatu keperluan (need), tetapi bukan keharusan (must). Anda perlu berbahasa roh jika roh anda lagi down. Tetapi jika anda bisa rasakan roh anda sedang terbakar-bakar, maka gunakan bahasa manusia agar orang lain bisa mengerti dan dibangun dengan doa anda. Tapi jika anda lagi down, maka disarankan untuk membangun roh anda dengan BR.
BR adalah sebuah "dongkrak" rohani. Disaat anda "galau", roh anda berada dalam tekanan. Iblis menekan sedemikian rupa sampai perasaan (jiwa) anda men-takeover kendali dari roh.
Manusia diilustrasikan sebagai kereta dengan gerbong-gerbongnya. Ada 3 gerbong : roh, jiwa, dan tubuh. Hal yang sepatutnya terjadi adalah roh sebagai kemudi, lalu diikuti jiwa dan tubuh. Tetapi karena dosa atau bahkan saat roh anda lemah, maka jiwa memegang kemudi, lalu diikuti daging, dan roh selalu paling belakang. Pada umumnya, daging selalu mengikuti di belakang jiwa.
Bayangkan jika anda hidup dalam roh, maka semua serangan iblis akan mental. Semua janji firman Tuhan akan menyegarkan anda. Tetapi tidak setiap saat itu terjadi bukan?
Itulah pentingnya BR. Dengan ber-BR, roh anda mulai "dibakar". Sampai pada akhirnya roh dapat mengambil alih kembali kemudi hidup anda. Dengan ber-BR, ibaratnya anda sedang memberikan bensin pada roh anda.
Itu mengapa dalam persekutuan doa, BR adalah suatu keperluan (need), tetapi bukan keharusan (must). Anda perlu berbahasa roh jika roh anda lagi down. Tetapi jika anda bisa rasakan roh anda sedang terbakar-bakar, maka gunakan bahasa manusia agar orang lain bisa mengerti dan dibangun dengan doa anda. Tapi jika anda lagi down, maka disarankan untuk membangun roh anda dengan BR.
Bahasa roh vs bernubuat
Mungkin ada orang yang berargumen bahwa 1 kor 14 bicara tentang karunia bernubuat lebih baik dipakai dalam jemaat daripada karunia BR. Ya itu tepat sekali dan saya setuju. Tetapi bisakah anda bernubuat jika roh anda belum berada dalam level yang sesungguhnya? Tidak bisa!
Anda cuma bisa bernubuat jika berada dalam level roh yang "seharusnya". Karunia bernubuat adalah sesuatu yang diilhamkan Roh Kudus (2 pet 1:21). Anda tidak akan bisa bernubuat jika kedagingan anda masih memegang kendali, atau bahkan jika perasaan (jiwa) anda masih dominan. Anda tidak bisa bernubuat dalam kondisi hati yang galau. Tetapi anda cuma bisa bernubuat (yang berasal dari Allah) jika anda sedang terbakar dalam roh.
Itu mengapa BR diperlukan. Jika anda berbahasa roh, maka roh anda berdoa dan bukan akal (atau perasaan) anda (1 kor 14:14). Itu adalah awalan yang baik untuk bernubuat saat mungkin hati anda lagi galau. Dengan BR, mungkin saja roh berdoa dan sedang berperang mengatasi kegalauan anda. Dan saat semua itu selesai, maka Roh Kudus akan mengilhamkan anda mengenai nubuatan-nubuatan yang harus anda sampaikan.
Anda cuma bisa bernubuat jika berada dalam level roh yang "seharusnya". Karunia bernubuat adalah sesuatu yang diilhamkan Roh Kudus (2 pet 1:21). Anda tidak akan bisa bernubuat jika kedagingan anda masih memegang kendali, atau bahkan jika perasaan (jiwa) anda masih dominan. Anda tidak bisa bernubuat dalam kondisi hati yang galau. Tetapi anda cuma bisa bernubuat (yang berasal dari Allah) jika anda sedang terbakar dalam roh.
Itu mengapa BR diperlukan. Jika anda berbahasa roh, maka roh anda berdoa dan bukan akal (atau perasaan) anda (1 kor 14:14). Itu adalah awalan yang baik untuk bernubuat saat mungkin hati anda lagi galau. Dengan BR, mungkin saja roh berdoa dan sedang berperang mengatasi kegalauan anda. Dan saat semua itu selesai, maka Roh Kudus akan mengilhamkan anda mengenai nubuatan-nubuatan yang harus anda sampaikan.
Bahasa roh sebagai senjata rahasia orang percaya
Salah satu hal luar biasa yang disepelekan gereja akhir-akhir ini adalah bahasa roh, bahkan bagi golongan karismatik sekalipun.
Bahasa roh (selanjutnya disebut "BR") bukanlah sebuah aksesoris dalam gereja. Bahkan bukan untuk menunjukkan level kerohanian seseorang. Bagi banyak orang, BR adalah aksesoris dalam pujian penyembahan. Atau bumbu pelengkap dalam doa. Jika suatu doa tidak diawali dengan BR, maka terasa hambar. Kita akan kehilangan makna sesungguhnya BR jika kita tidak mengerti kuasa dahsyat didalamnya.
BR adalah senjata rahasia dari Allah. Tidak ada satupun manusia yang dapat mengerti, bahkan iblis pun tidak mengerti (1 kor 14:2). Dalam BR, roh kita mengucapkan pesan-pesan rahasia pada Allah.
Pesan rahasia apa itu? Saya pun tidak tahu. Roma 8:26-27 berkata bahwa kita tidak tahu bagaiman seharusnya berdoa. Apa artinya ini? Kita bisa saja salah berdoa karena ketidakmengertian kita akan firman. Dan dengan BR, Roh Kudus menginspirasi roh kita untuk berdoa dengan tepat seperti apa yang Tuhan mau. Doa-doa dengan kedagingan tidak akan menyentuh Allah, karena Allah cuma bisa digapai dalam roh ("r" kecil) dan kebenaran (yohanes 4:24).
Karena BR adalah senjata rahasia Allah, maka iblis pun tidak mengerti. Jika anda berbahasa manusia, iblis mengerti. Dengan BR, iblis secara tidak sadar "terluka" dan "kesakitan". Dia tidak tau mengapa dia sakit. Karena dia "tidak dapat melihat" senjata rahasia itu. Yang dia tahu cuma ada orang percaya yang sedang memakai senjata rahasia untuk menyerang dia.
Bahasa roh (selanjutnya disebut "BR") bukanlah sebuah aksesoris dalam gereja. Bahkan bukan untuk menunjukkan level kerohanian seseorang. Bagi banyak orang, BR adalah aksesoris dalam pujian penyembahan. Atau bumbu pelengkap dalam doa. Jika suatu doa tidak diawali dengan BR, maka terasa hambar. Kita akan kehilangan makna sesungguhnya BR jika kita tidak mengerti kuasa dahsyat didalamnya.
BR adalah senjata rahasia dari Allah. Tidak ada satupun manusia yang dapat mengerti, bahkan iblis pun tidak mengerti (1 kor 14:2). Dalam BR, roh kita mengucapkan pesan-pesan rahasia pada Allah.
Pesan rahasia apa itu? Saya pun tidak tahu. Roma 8:26-27 berkata bahwa kita tidak tahu bagaiman seharusnya berdoa. Apa artinya ini? Kita bisa saja salah berdoa karena ketidakmengertian kita akan firman. Dan dengan BR, Roh Kudus menginspirasi roh kita untuk berdoa dengan tepat seperti apa yang Tuhan mau. Doa-doa dengan kedagingan tidak akan menyentuh Allah, karena Allah cuma bisa digapai dalam roh ("r" kecil) dan kebenaran (yohanes 4:24).
Karena BR adalah senjata rahasia Allah, maka iblis pun tidak mengerti. Jika anda berbahasa manusia, iblis mengerti. Dengan BR, iblis secara tidak sadar "terluka" dan "kesakitan". Dia tidak tau mengapa dia sakit. Karena dia "tidak dapat melihat" senjata rahasia itu. Yang dia tahu cuma ada orang percaya yang sedang memakai senjata rahasia untuk menyerang dia.
Dosa berarti berhutang pada iblis
Hal melakukan dosa itu "sama" seperti meminjam uang dari seorang penagih utang. Senang sesaat dan "hidup" anda sebenarnya sudah menjadi milik penagih hutang sampai anda bisa membayar semuanya.
Mengapa anda meminjam uang? Tentu karena anda membutuhkan uang. Dan itu adalah masalah. Disaat anda dapatkan uang, maka anda senang karena masalah keuangan anda seolah terbantu. Tetapi anda punya masalah baru karena anda harus membayarkannya lagi. Dan kabar buruknya : anda harus bayar dengan bunganya!
Begitulah prinsip kerja melalukan dosa. Saat anda hadapi masalah, anda butuh jawaban, anda "datang" pada iblis, dia kasih anda solusi. Masalah "selesai" tetapi urusan dengan iblis belum selesai. Dia akan terus meneror anda sampai anda membayar "biaya bantuan" itu. Dan kabar buruknya adalah anda tidak akan bisa membayarnya! Bunganya terlalu besar. Dan, iblis tidak pernah lelah menagih utang anda (dan bunganya)!
Mungkin anda belum merasakan "efek samping" dari perbuatan dosa anda. Tetapi itu tinggal tunggu waktu saja sampai iblis "menagihnya".
Iblis bisa diibaratkan seperti seorang "pengacara" yang pandai memanfaatkan hukum-hukum Tuhan untuk kepentingannya sendiri. Ada 1 hukum Allah yang iblis pakai sebagai dasar dia untuk menjalankan peran sebagai seorang "penagih utang". Itu adalah hukum tabur-tuai.
Kejadian 8:22 Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, ..
Dia pakai dasar hukum itu untuk membenarkan profesinya sebagai penagih utang. Jika anda menabur dosa, maka anda akan menuai efek dari dosa itu. Dan iblis adalah eksekutor utama dari aksi itu.
Daripada berhutang, lebih baik datang pada Bapa-mu yang superbaik. Iblis tawarkan "pinjaman" atau "shortcut" atau "instan", tetapi efek jangka panjangnya adalah buruk. Dan kesudahan cerita ini adalah Datanglah pada Tuhan yang bersifat "sustainable" saat anda hadapi gelombang kehidupan.
Mengapa anda meminjam uang? Tentu karena anda membutuhkan uang. Dan itu adalah masalah. Disaat anda dapatkan uang, maka anda senang karena masalah keuangan anda seolah terbantu. Tetapi anda punya masalah baru karena anda harus membayarkannya lagi. Dan kabar buruknya : anda harus bayar dengan bunganya!
Begitulah prinsip kerja melalukan dosa. Saat anda hadapi masalah, anda butuh jawaban, anda "datang" pada iblis, dia kasih anda solusi. Masalah "selesai" tetapi urusan dengan iblis belum selesai. Dia akan terus meneror anda sampai anda membayar "biaya bantuan" itu. Dan kabar buruknya adalah anda tidak akan bisa membayarnya! Bunganya terlalu besar. Dan, iblis tidak pernah lelah menagih utang anda (dan bunganya)!
Mungkin anda belum merasakan "efek samping" dari perbuatan dosa anda. Tetapi itu tinggal tunggu waktu saja sampai iblis "menagihnya".
Iblis bisa diibaratkan seperti seorang "pengacara" yang pandai memanfaatkan hukum-hukum Tuhan untuk kepentingannya sendiri. Ada 1 hukum Allah yang iblis pakai sebagai dasar dia untuk menjalankan peran sebagai seorang "penagih utang". Itu adalah hukum tabur-tuai.
Kejadian 8:22 Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, ..
Dia pakai dasar hukum itu untuk membenarkan profesinya sebagai penagih utang. Jika anda menabur dosa, maka anda akan menuai efek dari dosa itu. Dan iblis adalah eksekutor utama dari aksi itu.
Daripada berhutang, lebih baik datang pada Bapa-mu yang superbaik. Iblis tawarkan "pinjaman" atau "shortcut" atau "instan", tetapi efek jangka panjangnya adalah buruk. Dan kesudahan cerita ini adalah Datanglah pada Tuhan yang bersifat "sustainable" saat anda hadapi gelombang kehidupan.
Menghargai firman Tuhan
Job 23:12 (amp) ... I have esteemed and treasured the words of His mouth more than my necessary food.
"saya telah menghormati dan menghargai firman-Nya lebih daripada makanan (jasmani) yang kuperlukan" (ayub)
Manusia terdiri dari roh, jiwa, dan tubuh. Usia tubuh anda mungkin sekarang sudah belasan atau puluhan tahun. Begitu juga dengan jiwa anda. Lalu bagaimana dengan roh anda? Usia tubuh dan jiwa anda boleh dewasa, tetapi mungkin roh anda bisa saja masih bayi atau balita. Itulah alasan utama mengapa anda kalah dengan kedagingan dan perasaan anda.
Ada orang yang baru lahir baru langsung ingin melayani di mimbar. Tidak ada yang salah dengan itu. Tetapi anda riskan sekali untuk "jatuh" dalam mimbar yang "licin" karena roh anda masih "belajar merangkak".
Ada orang concern untuk membentuk badannya. Dia rajin olahraga, makan bergizi, dan lainnya. Lalu ada yang membentuk jiwanya, dengan cara membaca buku motivasi atau leadership mungkin. Tidak ada yang salah. Tetapi jika roh anda tidak diberi makan, maka anda rawan sekali untuk jatuh.
Jika anda bisa hargai tubuh anda dengan makan 3 kali sehari dan rajin olahraga, maka lakukan yang sama pada roh mu. Berikan dia makanan yaitu firman Tuhan setiap hari. Tentu firman Tuhan yang "berkualitas" dan "bergizi". Perhatikan juga kualitas saat teduhmu. Jika pembacaan firman mu jarang memberikan rhema, maka ada yang harus diperbaiki.
Tidak ada yang salah dengan "benih" firman Tuhan. Yang harus diperhatikan adalah jenis tanahnya, yaitu hati manusia. Tuhan selalu hargai dan hormati firman-Nya. Percayalah.
Biarkan firman Tuhan jadi prioritas utama dalam hidup kita. Jadilah generasi yang mencintai firman Tuhan lebih dari yang lain.
"saya telah menghormati dan menghargai firman-Nya lebih daripada makanan (jasmani) yang kuperlukan" (ayub)
Manusia terdiri dari roh, jiwa, dan tubuh. Usia tubuh anda mungkin sekarang sudah belasan atau puluhan tahun. Begitu juga dengan jiwa anda. Lalu bagaimana dengan roh anda? Usia tubuh dan jiwa anda boleh dewasa, tetapi mungkin roh anda bisa saja masih bayi atau balita. Itulah alasan utama mengapa anda kalah dengan kedagingan dan perasaan anda.
Ada orang yang baru lahir baru langsung ingin melayani di mimbar. Tidak ada yang salah dengan itu. Tetapi anda riskan sekali untuk "jatuh" dalam mimbar yang "licin" karena roh anda masih "belajar merangkak".
Ada orang concern untuk membentuk badannya. Dia rajin olahraga, makan bergizi, dan lainnya. Lalu ada yang membentuk jiwanya, dengan cara membaca buku motivasi atau leadership mungkin. Tidak ada yang salah. Tetapi jika roh anda tidak diberi makan, maka anda rawan sekali untuk jatuh.
Jika anda bisa hargai tubuh anda dengan makan 3 kali sehari dan rajin olahraga, maka lakukan yang sama pada roh mu. Berikan dia makanan yaitu firman Tuhan setiap hari. Tentu firman Tuhan yang "berkualitas" dan "bergizi". Perhatikan juga kualitas saat teduhmu. Jika pembacaan firman mu jarang memberikan rhema, maka ada yang harus diperbaiki.
Tidak ada yang salah dengan "benih" firman Tuhan. Yang harus diperhatikan adalah jenis tanahnya, yaitu hati manusia. Tuhan selalu hargai dan hormati firman-Nya. Percayalah.
Biarkan firman Tuhan jadi prioritas utama dalam hidup kita. Jadilah generasi yang mencintai firman Tuhan lebih dari yang lain.
Menang dari pencobaan hidup
"Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." -> 1 kor 10:13
Kawan, alkitab berkata bahwa pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan biasa. Tidak ada yang terlalu istimewa dari setiap pencobaan itu. Kabar baiknya adalah pencobaan itu tidak melebihi kekuatan orang tersebut. Tuhan ijinkan pencobaan itu terjadi atas hidupmu karena Tuhan percaya anda dapat menanggungnya.
Pencobaan yang dialami menunjukkan level rohani seseorang. Semakin tinggi level rohaninya, wajar saja jika pencobaan yang dialami terasa semakin berat. Kabar istimewa lainnya adalah bahwa dalam setiap pencobaan itu, anda dapat temukan bahwa Allah setia. Dia berjanji akan SELALU memberikan jalan keluar (amp version).
Jadi perlukan kita bergembira dalam setiap pencobaan yang kita alami? Yakobus berkata bergembiralah dalam setiap pencobaan (yak 1:2). Dan akhirnya saya mengerti apa maksud Yakobus itu. Bergembiralah karena anda bisa temukan Tuhan yang setia dalam setiap pencobaan-pencobaanmu.
Tetapi saya dan anda perlu BERTAHAN sampai akhir ... (yak 1:12)
Kawan, alkitab berkata bahwa pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan biasa. Tidak ada yang terlalu istimewa dari setiap pencobaan itu. Kabar baiknya adalah pencobaan itu tidak melebihi kekuatan orang tersebut. Tuhan ijinkan pencobaan itu terjadi atas hidupmu karena Tuhan percaya anda dapat menanggungnya.
Pencobaan yang dialami menunjukkan level rohani seseorang. Semakin tinggi level rohaninya, wajar saja jika pencobaan yang dialami terasa semakin berat. Kabar istimewa lainnya adalah bahwa dalam setiap pencobaan itu, anda dapat temukan bahwa Allah setia. Dia berjanji akan SELALU memberikan jalan keluar (amp version).
Jadi perlukan kita bergembira dalam setiap pencobaan yang kita alami? Yakobus berkata bergembiralah dalam setiap pencobaan (yak 1:2). Dan akhirnya saya mengerti apa maksud Yakobus itu. Bergembiralah karena anda bisa temukan Tuhan yang setia dalam setiap pencobaan-pencobaanmu.
Tetapi saya dan anda perlu BERTAHAN sampai akhir ... (yak 1:12)
There is no Plan B
Salah satu penghalang terbesar mujizat adalah "Plan B". Tuhan tidak pernah sediakan Plan B. Dan mujizat cuma tersedia untuk Plan A.
Plan A biasanya adalah sesuatu yang kelihatannya mustahil. Lalu kemudian iblis mulai membujuk kita untuk melihat diri kita sendiri. Kemudian yang terjadi adalah kita pikir kita tidak bisa lakukan itu (yaa, jelas tidak bisa. Cuma Tuhan yang bisa kerjakan lewat kita). Setelah iblis berhasil, maka dia membujuk kita untuk membuat Plan B. Suatu target yang jauh lebih rasional dan lebih mudah dari Plan A. Dan itu adalah sebuah kesalahan.
memikirkan alternatif-alternatif lain selain Plan A adalah penghalang iman kita untuk bekerja. Iman memandang kepada Allah dan berkata kepada plan A : "dalam nama Yesus, saya percaya firman Tuhan digenapi!" No plan B!
Plan A biasanya adalah sesuatu yang kelihatannya mustahil. Lalu kemudian iblis mulai membujuk kita untuk melihat diri kita sendiri. Kemudian yang terjadi adalah kita pikir kita tidak bisa lakukan itu (yaa, jelas tidak bisa. Cuma Tuhan yang bisa kerjakan lewat kita). Setelah iblis berhasil, maka dia membujuk kita untuk membuat Plan B. Suatu target yang jauh lebih rasional dan lebih mudah dari Plan A. Dan itu adalah sebuah kesalahan.
memikirkan alternatif-alternatif lain selain Plan A adalah penghalang iman kita untuk bekerja. Iman memandang kepada Allah dan berkata kepada plan A : "dalam nama Yesus, saya percaya firman Tuhan digenapi!" No plan B!
- kepekaan pada firman Tuhan vs kepekaan pada dunia -
Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku;
janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu - amsal 4:20-21
Saya adalah salah satu orang yang paling tidak suka dengan hal-hal berbau biologi. Nilai-nilai saya dalam hal-hal berbau biologi tidaklah memuaskan, itu sejak SMA sampai kuliah. Mengapa? Karena saya tidak suka hapalan.
Saya sering mengatakan bahwa saya tipe orang yang tidak begitu baik dalam menghapal. Saya tidak ingat hari ulang tahun orang tua saya (cuma tahu bulannya), sampai hari ini saya cuma hapal no hp bapak saya dan tidak yang lain, saya tidak mudah ingat nama orang, dll. Tetapi lucunya, saya cukup hapal hal-hal berbau sejarah, tentang beberapa komik yang saya baca, dan tentu saja hal-hal berbau klub favorit saya : inter milan.
Amsal memakai sebuah kata yang menarik "ARAHKAN telingamu kepada ucapanku". "Arahkan" mirip dengan kata "condongkan" dan "perhatikanlah". Sebuah definisi yang saya rasa pas dengan semua kata itu adalah "membuat lebih peka". Sehingga maksud dari amsal 4:21 tadi adalah "kita harus membuat diri kita lebih peka pada firman Tuhan dibanding hal-hal lain".
Ada orang yang berkata sulit menghapal firman, tetapi anehnya dia bisa hapal hal-hal lain. Mengapa itu terjadi? Karena dia membuat dirinya "lebih peka" terhadap hal-hal lain dibanding kepada firman Tuhan.
Saya dan anda bisa setiap hari saat teduh, membaca firman, berdoa, dan lainnya. Tetapi jika telinga dan mata kita lebih terlatih pada dunia maka semua firman itu akan menguap dengan cepat. Itulah alasan mengapa saya dan anda berkekalahan dalam hidup. Karena panca indera kita lebih terlatih pada dunia daripada firman Tuhan.
Beberapa bulan lalu saya sadari sesuatu dalam hidup saya. Jika saat bangun pagi saya lebih dahulu membuka hp saya dan membaca pesan yang masuk atau membuka internet maka kualitas firman yang saya dapat tidaklah maksimal. Dan jika saya biarkan HP itu berdering atau bergetar selama saya saat teduh dan berdoa maka konsentrasi saya akan teralihkan. Dari situ saya belajar untuk tidak terlebih dahulu membuka hp saat bangun pagi dan juga men-silent hp saat sedang berdoa.
Iblis tidak suka anda dapatkan suara Tuhan. Oleh karena itu dia ganggu konsentrasi anda, salah satunya dengan bunyi HP atau berita-berita yang anda baca dari internet. Iblis mengerti strategi ini. Dia buat saya dan anda begitu bergantung pada dunia internet sehingga ada yang kurang dalam hidup ketika tidak menyentuh HP.
Ibrani 5:14 bicara tentang "orang-orang dewasa yang memiliki pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik daripada yang jahat". Saya dan anda perlu melatih pancaindera untuk merespon Tuhan lebih daripada dunia. Itulah salah satu kunci kemenangan dalam Kristus.
Cara yang paling baik untuk membuat pancaindera kita terlatih pada Tuhan adalah dengan cara mengurangi akses masuk dunia dalam hidup kita. Matikan HP mu sejenak dan berdoalah. Sehingga tidak ada yang bisa mengganggu konsentrasimu dengan Tuhan.
"Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu (matius 6:22)"
mata dan telinga adalah 2 pintu masuk utama dalam pikiran manusia. Jika kita lebih banyak membuka 2 pintu itu pada Firman daripada dunia, maka "teranglah seluruh hidupmu".
Saya adalah salah satu orang yang paling tidak suka dengan hal-hal berbau biologi. Nilai-nilai saya dalam hal-hal berbau biologi tidaklah memuaskan, itu sejak SMA sampai kuliah. Mengapa? Karena saya tidak suka hapalan.
Saya sering mengatakan bahwa saya tipe orang yang tidak begitu baik dalam menghapal. Saya tidak ingat hari ulang tahun orang tua saya (cuma tahu bulannya), sampai hari ini saya cuma hapal no hp bapak saya dan tidak yang lain, saya tidak mudah ingat nama orang, dll. Tetapi lucunya, saya cukup hapal hal-hal berbau sejarah, tentang beberapa komik yang saya baca, dan tentu saja hal-hal berbau klub favorit saya : inter milan.
Amsal memakai sebuah kata yang menarik "ARAHKAN telingamu kepada ucapanku". "Arahkan" mirip dengan kata "condongkan" dan "perhatikanlah". Sebuah definisi yang saya rasa pas dengan semua kata itu adalah "membuat lebih peka". Sehingga maksud dari amsal 4:21 tadi adalah "kita harus membuat diri kita lebih peka pada firman Tuhan dibanding hal-hal lain".
Ada orang yang berkata sulit menghapal firman, tetapi anehnya dia bisa hapal hal-hal lain. Mengapa itu terjadi? Karena dia membuat dirinya "lebih peka" terhadap hal-hal lain dibanding kepada firman Tuhan.
Saya dan anda bisa setiap hari saat teduh, membaca firman, berdoa, dan lainnya. Tetapi jika telinga dan mata kita lebih terlatih pada dunia maka semua firman itu akan menguap dengan cepat. Itulah alasan mengapa saya dan anda berkekalahan dalam hidup. Karena panca indera kita lebih terlatih pada dunia daripada firman Tuhan.
Beberapa bulan lalu saya sadari sesuatu dalam hidup saya. Jika saat bangun pagi saya lebih dahulu membuka hp saya dan membaca pesan yang masuk atau membuka internet maka kualitas firman yang saya dapat tidaklah maksimal. Dan jika saya biarkan HP itu berdering atau bergetar selama saya saat teduh dan berdoa maka konsentrasi saya akan teralihkan. Dari situ saya belajar untuk tidak terlebih dahulu membuka hp saat bangun pagi dan juga men-silent hp saat sedang berdoa.
Iblis tidak suka anda dapatkan suara Tuhan. Oleh karena itu dia ganggu konsentrasi anda, salah satunya dengan bunyi HP atau berita-berita yang anda baca dari internet. Iblis mengerti strategi ini. Dia buat saya dan anda begitu bergantung pada dunia internet sehingga ada yang kurang dalam hidup ketika tidak menyentuh HP.
Ibrani 5:14 bicara tentang "orang-orang dewasa yang memiliki pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik daripada yang jahat". Saya dan anda perlu melatih pancaindera untuk merespon Tuhan lebih daripada dunia. Itulah salah satu kunci kemenangan dalam Kristus.
Cara yang paling baik untuk membuat pancaindera kita terlatih pada Tuhan adalah dengan cara mengurangi akses masuk dunia dalam hidup kita. Matikan HP mu sejenak dan berdoalah. Sehingga tidak ada yang bisa mengganggu konsentrasimu dengan Tuhan.
"Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu (matius 6:22)"
mata dan telinga adalah 2 pintu masuk utama dalam pikiran manusia. Jika kita lebih banyak membuka 2 pintu itu pada Firman daripada dunia, maka "teranglah seluruh hidupmu".
Apa yang berharga bagimu, itu berharga juga bagi Kristus
Apa yang berharga bagimu, itu berharga juga bagi Kristus - John avanzini.
Korban terbaik yang bisa anda berikan pada Tuhan adalah sesuatu yang bernilai buat anda. Bisa berupa uang, waktu tidur, hobby, mungkin hubungan dengan orang lain, dan lainnya. Tuhan tidak melihat kuantitas, tetapi Dia lihat "seberapa hancur" hati kita saat memberikan korban itu.
Uang bukan hal paling bernilai buat abraham karena dia orang kaya. Tetapi ishak adalah hartanya sesungguhnya, dan Tuhan minta itu. Dan abraham memberikannya.
Anda mungkin terlihat kehilangan segalanya saat anda korbankan hal berharga tersebut. Tetapi anda akan dapatkan tuaian terbesar dalam hidup anda, yaitu Tuhan sendiri. Bukankah itu sudah jauh jauh jauh lebih luar biasa daripada apapun juga ?
Mazmur 16:5 Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
Tuhan lah warisan terbesar dalam hidupku
Korban terbaik yang bisa anda berikan pada Tuhan adalah sesuatu yang bernilai buat anda. Bisa berupa uang, waktu tidur, hobby, mungkin hubungan dengan orang lain, dan lainnya. Tuhan tidak melihat kuantitas, tetapi Dia lihat "seberapa hancur" hati kita saat memberikan korban itu.
Uang bukan hal paling bernilai buat abraham karena dia orang kaya. Tetapi ishak adalah hartanya sesungguhnya, dan Tuhan minta itu. Dan abraham memberikannya.
Anda mungkin terlihat kehilangan segalanya saat anda korbankan hal berharga tersebut. Tetapi anda akan dapatkan tuaian terbesar dalam hidup anda, yaitu Tuhan sendiri. Bukankah itu sudah jauh jauh jauh lebih luar biasa daripada apapun juga ?
Mazmur 16:5 Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
Tuhan lah warisan terbesar dalam hidupku
Kuasa sudah kita miliki
Kisah 3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
Anda tidak dapat memberikan sesuatu kepada orang lain jika anda tidak memiliki barang itu. Dan adalah suatu kesalahan besar jika orang yang sudah diberikan "sesuatu" itu tidak merasa jika dia sudah memilikinya dan terus merengek meminta "si pemberi" untuk memberikan "sesuatu" itu padanya. Apa yang Petrus miliki? Dia memiliki kuasa Allah dalam dirinya (kis 1:8). Dan dia tahu dia punya kuasa dan dia pakai otoritasnya dalam kehidupannya sehari-hari.
Matius 10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. Petrus tahu dia TELAH mendapat otoritas kuasa Allah dengan gratis (penekanan "telah") maka dia berikan juga dengan gratis pada orang lumpuh itu.
Yesus tidak memerintahkan pada para murid (termasuk saya dan anda) untuk berdoa (meminta pada Tuhan) bagi orang sakit, tetapi Dia suruh untuk MENYEMBUHKAN orang sakit. Dia tidak suruh orang percaya untuk memohon agar setan keluar dari orang-orang tetapi menyuruh untuk MENGUSIR para setan (luk 9:2, mat 10:8).
Salah satu alasan kenapa Yesus memuji perwira romawi setinggi langit adalah karena orang ini tau betul dengan "kuasa dan otoritas" (mat 8:8-10).
Kuasa itu diberikan pada orang-orang percaya. Sehingga betul sekali ayat ini "Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (Mark 9:23). Yakobus 4:7 "Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!" Iblis perlu dilawan dan diwaspadai, tetapi dia tidak perlu ditakuti. Film horor menggambarkan iblis bisa membunuh manusia dan itu adalah sebuah kebohongan besar (dia adalah bapak pendusta). Firman berkata "tunduk pada Allah dan lawanlah iblis", maka "dia akan lari". Bukan "mungkin lari" tetapi "akan (pasti) lari".
Finally, siapa yang punya kuasa hebat itu di bumi sekarang? Bukan setan, tetapi orang-orang percaya yang PERCAYA dia punya kuasa Allah dalam dirinya saat dia sudah lahir baru.
Anda tidak dapat memberikan sesuatu kepada orang lain jika anda tidak memiliki barang itu. Dan adalah suatu kesalahan besar jika orang yang sudah diberikan "sesuatu" itu tidak merasa jika dia sudah memilikinya dan terus merengek meminta "si pemberi" untuk memberikan "sesuatu" itu padanya. Apa yang Petrus miliki? Dia memiliki kuasa Allah dalam dirinya (kis 1:8). Dan dia tahu dia punya kuasa dan dia pakai otoritasnya dalam kehidupannya sehari-hari.
Matius 10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. Petrus tahu dia TELAH mendapat otoritas kuasa Allah dengan gratis (penekanan "telah") maka dia berikan juga dengan gratis pada orang lumpuh itu.
Yesus tidak memerintahkan pada para murid (termasuk saya dan anda) untuk berdoa (meminta pada Tuhan) bagi orang sakit, tetapi Dia suruh untuk MENYEMBUHKAN orang sakit. Dia tidak suruh orang percaya untuk memohon agar setan keluar dari orang-orang tetapi menyuruh untuk MENGUSIR para setan (luk 9:2, mat 10:8).
Salah satu alasan kenapa Yesus memuji perwira romawi setinggi langit adalah karena orang ini tau betul dengan "kuasa dan otoritas" (mat 8:8-10).
Kuasa itu diberikan pada orang-orang percaya. Sehingga betul sekali ayat ini "Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (Mark 9:23). Yakobus 4:7 "Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!" Iblis perlu dilawan dan diwaspadai, tetapi dia tidak perlu ditakuti. Film horor menggambarkan iblis bisa membunuh manusia dan itu adalah sebuah kebohongan besar (dia adalah bapak pendusta). Firman berkata "tunduk pada Allah dan lawanlah iblis", maka "dia akan lari". Bukan "mungkin lari" tetapi "akan (pasti) lari".
Finally, siapa yang punya kuasa hebat itu di bumi sekarang? Bukan setan, tetapi orang-orang percaya yang PERCAYA dia punya kuasa Allah dalam dirinya saat dia sudah lahir baru.
memberi adalah bentuk iman
Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik daripada korban kain. (Ibr 11:4)
(Amp: a better and more acceptable sacrifice; nkjv: more excellent sacrifice)
Melakukan sesuatu dengan "excellent" dan "more (lebih)" daripada apa yang orang normal lakukan adalah bentuk iman. Allah berkenan pada persembahan Habel karena Allah cuma menghargai iman.
1 Korintus 15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Kasih karunia Allah memampukan anda dan saya bekerja lebih daripada orang-orang lain. Kasih karunia bukan alasan untuk bermalas-malasan. Kasih karunia adalah alasan untuk bekerja, yaa, bekerja.
Melakukan sesuatu dengan "excellent" dan "more (lebih)" daripada apa yang orang normal lakukan adalah bentuk iman. Allah berkenan pada persembahan Habel karena Allah cuma menghargai iman.
1 Korintus 15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Kasih karunia Allah memampukan anda dan saya bekerja lebih daripada orang-orang lain. Kasih karunia bukan alasan untuk bermalas-malasan. Kasih karunia adalah alasan untuk bekerja, yaa, bekerja.
Senin, 23 Mei 2016
- menjadi garam dan terang dan menginjili komunitas lama saya -
Setelah membaca tulisan-tulisan saya sebelumnya, bisa saja keluar sebuah pertanyaan ini : "lalu bagaimana cara saya menyelamatkan teman-teman di komunitas lama saya?" Mari lihat contoh dari hidup Yesus.
Kunci pergaulan Yesus di tengah komunitas penuh dosa adalah dia tidak pernah sendiri. Yesus bergaul dengan orang berdosa, Dia makan dengan mereka, Dia datang ke rumah mereka. Tetapi Dia tidak sendiri. Ada murid-murid-Nya disana. Yesus adalah Tuhan dan bisa saja Dia sendiri hadapi mereka. Tetapi Dia tunjukkan sebuah teladan yang luar biasa dalam bergaul, yaitu jangan pernah sendiri saat datang ke komunitas orang berdosa.
Itu mengapa Yesus mengutus para murid berdua-dua (markus 6:7). Peng 4:9-10 berkata "berdua lebih baik daripada seorang diri,... karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya".
Lalu pertanyaan lain, "bagaimana jika saya belum menemukan teman untuk ke komunitas saya?" Maka pergilah sendiri tetapi temui 1 orang saja, alias bicara empat mata. Mari ikuti lagi teladan Yesus. Yesus seorang diri berbicara dengan orang lain adalah saat Dia bertemu dengan Nikodemus (Yoh 3) dan seorang perempuan dari Samaria (yoh 4). Singkatnya, anda bisa mulai jangkau seorang dari komunitas lama anda. Setelah dia bertobat, dia dapat menjadi partner baru anda menghadapi lebih banyak orang.
Akhir kata, Amsal 13:20: "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang".
Kunci pergaulan Yesus di tengah komunitas penuh dosa adalah dia tidak pernah sendiri. Yesus bergaul dengan orang berdosa, Dia makan dengan mereka, Dia datang ke rumah mereka. Tetapi Dia tidak sendiri. Ada murid-murid-Nya disana. Yesus adalah Tuhan dan bisa saja Dia sendiri hadapi mereka. Tetapi Dia tunjukkan sebuah teladan yang luar biasa dalam bergaul, yaitu jangan pernah sendiri saat datang ke komunitas orang berdosa.
Itu mengapa Yesus mengutus para murid berdua-dua (markus 6:7). Peng 4:9-10 berkata "berdua lebih baik daripada seorang diri,... karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya".
Lalu pertanyaan lain, "bagaimana jika saya belum menemukan teman untuk ke komunitas saya?" Maka pergilah sendiri tetapi temui 1 orang saja, alias bicara empat mata. Mari ikuti lagi teladan Yesus. Yesus seorang diri berbicara dengan orang lain adalah saat Dia bertemu dengan Nikodemus (Yoh 3) dan seorang perempuan dari Samaria (yoh 4). Singkatnya, anda bisa mulai jangkau seorang dari komunitas lama anda. Setelah dia bertobat, dia dapat menjadi partner baru anda menghadapi lebih banyak orang.
Akhir kata, Amsal 13:20: "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang".
- tidak ada superman rohani dalam komunitas penuh dosa -
Ada juga orang berpikir dia adalah "superman rohani" setelah ikut retret dan berpikir "saya akan menangkan komunitas lama saya seorang diri". Maka saya pastikan anda akan segera kembali ke kehidupan lama anda. Biarkan saya mengutip kata-kata bijak ini : niat anda boleh mulia, tetapi jika caranya salah, maka semua akan sia-sia.
Mari lihat beberapa contoh alkitab mengenai seseorang yang terlihat seperti "superman rohani".
Lot adalah keponakan abraham. Dia adalah orang yang menurut saya "cukup saleh" dan punya posisi penting di kota (pada masa itu, orang yang duduk di pintu gerbang kota adalah pejabat kota; kej 19:1). Hal itu terlihat dari keengganan dia menyerahkan 2 malaikat untuk diperkosa oleh penduduk sodom (kejadian 19:7). Tetapi karena dia berada di tengah-tengah penduduk sodom yang penuh dosa, Tuhan memandang perlu mengeluarkan dia dari sana. Kejadian 19:15-16 berkata "bangunlah, bawalah..., supaya engkau jangan mati lenyap karena kedurjanaan kota ini. Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, ... dipegang oleh kedua orang itu. Sebab Tuhan hendak mengasihani dia". Karena Tuhan mengasihani dia, maka Tuhan tidak ingin lot berlambat-lambat tinggalkan komunitas lamanya. Hal yang sama terjadi dengan anda. Jangan berlama-lama tinggalkan komunitas lama anda yang penuh dosa.
Lalu mari lihat kisah harun. Dia adalah imam besar, posisi yang sangat penting di Israel. Dia melihat banyak mujizat Tuhan bersama musa. Tetapi apa yang terjadi kemudian ketika dia seorang diri? Keluaran 32:1 dikatakan bahwa orang israel mengerumuni dia dan mendesaknya untuk membuat patung anak lembu emas dan harun pun melakukannya. Singkat kata, harun pun kalah oleh seluruh orang israel yang jahat itu.
Jika anda perhatikan, ada kemiripan antara lot dan harun. Mereka berdua adalah orang yang sangat berpengaruh di komunitas mereka. Mereka terlihat seperti seorang superman rohani. Tetapi pada akhirnya mereka kalah karena mereka seorang diri.
Akhir kata, jangan merasa dirimu kuat dan tidak bisa jatuh. 1 Korintus 10:12 Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!. Anda boleh berarguman bahwa anda kuat, tetapi firman tetaplah firman : pergaulan uang buruk, merusak kebiasaan yang baik. Dan saya lebih percaya kepada firman daripada semua argumen-argumen manusia.
Mari lihat beberapa contoh alkitab mengenai seseorang yang terlihat seperti "superman rohani".
Lot adalah keponakan abraham. Dia adalah orang yang menurut saya "cukup saleh" dan punya posisi penting di kota (pada masa itu, orang yang duduk di pintu gerbang kota adalah pejabat kota; kej 19:1). Hal itu terlihat dari keengganan dia menyerahkan 2 malaikat untuk diperkosa oleh penduduk sodom (kejadian 19:7). Tetapi karena dia berada di tengah-tengah penduduk sodom yang penuh dosa, Tuhan memandang perlu mengeluarkan dia dari sana. Kejadian 19:15-16 berkata "bangunlah, bawalah..., supaya engkau jangan mati lenyap karena kedurjanaan kota ini. Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, ... dipegang oleh kedua orang itu. Sebab Tuhan hendak mengasihani dia". Karena Tuhan mengasihani dia, maka Tuhan tidak ingin lot berlambat-lambat tinggalkan komunitas lamanya. Hal yang sama terjadi dengan anda. Jangan berlama-lama tinggalkan komunitas lama anda yang penuh dosa.
Lalu mari lihat kisah harun. Dia adalah imam besar, posisi yang sangat penting di Israel. Dia melihat banyak mujizat Tuhan bersama musa. Tetapi apa yang terjadi kemudian ketika dia seorang diri? Keluaran 32:1 dikatakan bahwa orang israel mengerumuni dia dan mendesaknya untuk membuat patung anak lembu emas dan harun pun melakukannya. Singkat kata, harun pun kalah oleh seluruh orang israel yang jahat itu.
Jika anda perhatikan, ada kemiripan antara lot dan harun. Mereka berdua adalah orang yang sangat berpengaruh di komunitas mereka. Mereka terlihat seperti seorang superman rohani. Tetapi pada akhirnya mereka kalah karena mereka seorang diri.
Akhir kata, jangan merasa dirimu kuat dan tidak bisa jatuh. 1 Korintus 10:12 Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!. Anda boleh berarguman bahwa anda kuat, tetapi firman tetaplah firman : pergaulan uang buruk, merusak kebiasaan yang baik. Dan saya lebih percaya kepada firman daripada semua argumen-argumen manusia.
- friend vs colleague -
1 Korintus 15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. -> semua tahu itu bukan?
Banyak orang berarguman mengenai hal ini. Mereka tidak mau lepas dari komunitas lama mereka dengan banyak alasan, termasuk alasan rohani seperti : "kan kita orang kristen harus jadi garam dan terang. Gimana kita bisa menginjili mereka jika kita tidak bergaul dengan mereka". Ini alasan yang rohani dan itu benar. Tetapi saya mendapatkan konsep yang benar-benar baru ketika saya bergaul dengan orang barat mengenai kata bergaul.
Orang barat mengenal istilah "friend (teman)" dan "colleague (kolega)". Istilah colleague disini selevel dengan istilah schoolmate, roommate, dll.
Orang indonesia, sebagian besar asia, dan afrika, tidak begitu mengenal istilah ini. Bagi orang barat, seseorang akan disebut friend jika dia akan habiskan malam minggu atau liburan atau bersenang-senang dengan orang itu. Tetapi seseorang akan disebut colleague jika dikenal di dunia kantor atau kampus. Transfer nilai-nilai kehidupan akan lebih banyak dilakukan oleh orang yang disebut friend, dan bukan colleague. Walaupun mungkin jam ketemu dengan colleague lebih banyak daripada jam ketemu dengan friend. Mereka bisa curhat dengan friend, tetapi jarang sekali mereka curhat dengan colleague/roommate/schoolmate.
Mereka membatasi itu dengan cukup jelas. Jadi jika anda disebut colleague/schoolmate/roommate oleh orang barat (walaupun anda sudah ketawa bareng-bareng, keringat bareng-bareng, mungkin sering ke kantin bareng), maka sadarilah bahwa dia merasa hubungan anda dengannya belumlah sedalam dan sedekat yang anda pikirkan.
Itu beda dengan orang indonesia. Semua orang disebut teman atau saudara. Bagi orang barat, cuma segelintir orang yang mereka panggil "friend". Itu mengapa bisa dibilang pergaulan orang barat tidaklah begitu luas.
Balik ke konteks kita tadi. Pada waktu firman Tuhan memakai istilah "pergaulan yang buruk", maka itu merujuk kepada istilah "friend".
Jadi yang Tuhan mau adalah kita harus merenggangkan jarak dengan orang-orang yang memberikan efek buruk buat kita dan memperdalam hubungan dengan komunitas rohani yang sehat. Jika dulu anda habiskan malam minggu anda dengan teman anda yang suka hal-hal cabul, maka anda sekarang pindah haluan ke komunitas rohani. Jika dulu anda habiskan setiap malam dengan komunitas pemalas, maka sekarang habiskan malam anda dengan komunitas yang rajin.
Yang saya maksud disini adalah level hubungan. Dulu level hubungan anda dengan komunitas rohani cuma "schoolmate/colleague", maka naikkan itu menjadi level "friend". Dan lakukan sebaliknya kepada komunitas lama anda yang penuh dosa.
Mungkin anda merasa rugi kehilangan teman-teman anda itu. Anda berkata bahwa komunitas lama itu sangat berguna untuk masa depan anda atau apapun juga. Tetapi pemisahan yang Yesus lakukan sangat jelas di matius 10:37 "barangsiapa yang mengasihi ..... (seseorang/komunitas) lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagiku". Ini bukan serta merta berarti anda tinggalkan hubungan dengan orang tua, saudara, teman, dll demi Kristus (tetapi beberapa orang ada yang lakukan itu demi mempertahankan iman mereka dan itu saya anggap benar), tetapi lebih kepada level hubungan anda. Mengapa saya bilang itu mengacu soal "level hubungan"? Karena disana ada kata-kata "lebih dari pada-Ku". Ini adalah istilah "level hubungan".
Tetapi janji Tuhan juga luar biasa untuk kita. Markus 10:29-30 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.
Anda merasa rugi kehilangan komunitas lama anda? Maka dengarlah firman Tuhan ini : "orang itu sekarang pada MASA INI juga akan menerima kembali SERATUS KALI LIPAT... dan ia akan menerima hidup yang kekal.
Saya sering berkata ini : "hidup adalah pilihan". Anda bisa memilih bergaul komunitas lama anda yang penuh dosa dan hidup anda kembali berdosa, atau memilih komunitas rohani yang membawa anda kepada pemenuhan janji-janji Tuhan. Silakan memilih.
Banyak orang berarguman mengenai hal ini. Mereka tidak mau lepas dari komunitas lama mereka dengan banyak alasan, termasuk alasan rohani seperti : "kan kita orang kristen harus jadi garam dan terang. Gimana kita bisa menginjili mereka jika kita tidak bergaul dengan mereka". Ini alasan yang rohani dan itu benar. Tetapi saya mendapatkan konsep yang benar-benar baru ketika saya bergaul dengan orang barat mengenai kata bergaul.
Orang barat mengenal istilah "friend (teman)" dan "colleague (kolega)". Istilah colleague disini selevel dengan istilah schoolmate, roommate, dll.
Orang indonesia, sebagian besar asia, dan afrika, tidak begitu mengenal istilah ini. Bagi orang barat, seseorang akan disebut friend jika dia akan habiskan malam minggu atau liburan atau bersenang-senang dengan orang itu. Tetapi seseorang akan disebut colleague jika dikenal di dunia kantor atau kampus. Transfer nilai-nilai kehidupan akan lebih banyak dilakukan oleh orang yang disebut friend, dan bukan colleague. Walaupun mungkin jam ketemu dengan colleague lebih banyak daripada jam ketemu dengan friend. Mereka bisa curhat dengan friend, tetapi jarang sekali mereka curhat dengan colleague/roommate/schoolmate.
Mereka membatasi itu dengan cukup jelas. Jadi jika anda disebut colleague/schoolmate/roommate oleh orang barat (walaupun anda sudah ketawa bareng-bareng, keringat bareng-bareng, mungkin sering ke kantin bareng), maka sadarilah bahwa dia merasa hubungan anda dengannya belumlah sedalam dan sedekat yang anda pikirkan.
Itu beda dengan orang indonesia. Semua orang disebut teman atau saudara. Bagi orang barat, cuma segelintir orang yang mereka panggil "friend". Itu mengapa bisa dibilang pergaulan orang barat tidaklah begitu luas.
Balik ke konteks kita tadi. Pada waktu firman Tuhan memakai istilah "pergaulan yang buruk", maka itu merujuk kepada istilah "friend".
Jadi yang Tuhan mau adalah kita harus merenggangkan jarak dengan orang-orang yang memberikan efek buruk buat kita dan memperdalam hubungan dengan komunitas rohani yang sehat. Jika dulu anda habiskan malam minggu anda dengan teman anda yang suka hal-hal cabul, maka anda sekarang pindah haluan ke komunitas rohani. Jika dulu anda habiskan setiap malam dengan komunitas pemalas, maka sekarang habiskan malam anda dengan komunitas yang rajin.
Yang saya maksud disini adalah level hubungan. Dulu level hubungan anda dengan komunitas rohani cuma "schoolmate/colleague", maka naikkan itu menjadi level "friend". Dan lakukan sebaliknya kepada komunitas lama anda yang penuh dosa.
Mungkin anda merasa rugi kehilangan teman-teman anda itu. Anda berkata bahwa komunitas lama itu sangat berguna untuk masa depan anda atau apapun juga. Tetapi pemisahan yang Yesus lakukan sangat jelas di matius 10:37 "barangsiapa yang mengasihi ..... (seseorang/komunitas) lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagiku". Ini bukan serta merta berarti anda tinggalkan hubungan dengan orang tua, saudara, teman, dll demi Kristus (tetapi beberapa orang ada yang lakukan itu demi mempertahankan iman mereka dan itu saya anggap benar), tetapi lebih kepada level hubungan anda. Mengapa saya bilang itu mengacu soal "level hubungan"? Karena disana ada kata-kata "lebih dari pada-Ku". Ini adalah istilah "level hubungan".
Tetapi janji Tuhan juga luar biasa untuk kita. Markus 10:29-30 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.
Anda merasa rugi kehilangan komunitas lama anda? Maka dengarlah firman Tuhan ini : "orang itu sekarang pada MASA INI juga akan menerima kembali SERATUS KALI LIPAT... dan ia akan menerima hidup yang kekal.
Saya sering berkata ini : "hidup adalah pilihan". Anda bisa memilih bergaul komunitas lama anda yang penuh dosa dan hidup anda kembali berdosa, atau memilih komunitas rohani yang membawa anda kepada pemenuhan janji-janji Tuhan. Silakan memilih.
- salah satu kunci pelepasan dari dosa : memilih komunitas yang sehat -
Markus 8:22-26 adalah perikop yang sangat menarik. Ini adalah kisah dimana seolah-olah kuasa Yesus terlihat tidak begitu hebat. Di semua kasus, Yesus cuma cukup sekali saja menjamah atau berkata pada orang sakit dan dia sembuh. Tetapi disini, Yesus perlu 2 kali untuk menjamah orang buta itu. Mengapa itu terjadi?
Kisah ini terjadi di betsaida. Betsaida adalah salah satu kota yang dikutuk Yesus. Proses mujizatnya juga menarik. Yesus harus membawa orang itu keluar dari kota (ayat 23) dan pada akhirnya dia juga berkata agar orang itu jangan kembali ke kota (ayat 26). Mengapa Yesus lakukan itu? Hal itu karena "atmosfer dosa" kota itu begitu kuat sehingga membuat iman orang itu menjadi begitu lemah. Bisa saja dia sembuh, tetapi jika ia kembali ke kota, maka imannya akan kesembuhan menjadi mati dan dia bisa kembali menjadi buta.
Ini adalah kunci utama dari pelepasan dari dosa. Jika anda berada dalam lingkungan pencinta film porno, lalu saat di retret anda dilepaskan dari dosa itu. Jika anda kembali bergaul dengan lingkungan lama anda, maka anda akan kehilangan kemerdekaan anda. Itu mengapa komunitas rohani adalah mutlak dan tidak bisa ditawar saat seseorang baru keluar dari retret.
Adalah sesuatu yang salah ketika anda memilih mundur dari komunitas rohani ketika anda dalam dosa. Justru anda butuh komunitas rohani. Firman Tuhan berkata "Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. " (yak 5:16). Anda tidak dapat melakukan "saling" jika anda seorang diri. Anda butuh orang lain untuk bisa lakukan "saling". Intimidasi iblis boleh saja mengacaukan niat anda untuk kembali ke komunitas rohani. Tetapi biarlah ingatanmu tentang air mata, sukacita dan tawa yang tulus dari rekan-rekanmu seiman membulatkan tekadmu untuk kembali ke komunitas rohani.
Kisah ini terjadi di betsaida. Betsaida adalah salah satu kota yang dikutuk Yesus. Proses mujizatnya juga menarik. Yesus harus membawa orang itu keluar dari kota (ayat 23) dan pada akhirnya dia juga berkata agar orang itu jangan kembali ke kota (ayat 26). Mengapa Yesus lakukan itu? Hal itu karena "atmosfer dosa" kota itu begitu kuat sehingga membuat iman orang itu menjadi begitu lemah. Bisa saja dia sembuh, tetapi jika ia kembali ke kota, maka imannya akan kesembuhan menjadi mati dan dia bisa kembali menjadi buta.
Ini adalah kunci utama dari pelepasan dari dosa. Jika anda berada dalam lingkungan pencinta film porno, lalu saat di retret anda dilepaskan dari dosa itu. Jika anda kembali bergaul dengan lingkungan lama anda, maka anda akan kehilangan kemerdekaan anda. Itu mengapa komunitas rohani adalah mutlak dan tidak bisa ditawar saat seseorang baru keluar dari retret.
Adalah sesuatu yang salah ketika anda memilih mundur dari komunitas rohani ketika anda dalam dosa. Justru anda butuh komunitas rohani. Firman Tuhan berkata "Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. " (yak 5:16). Anda tidak dapat melakukan "saling" jika anda seorang diri. Anda butuh orang lain untuk bisa lakukan "saling". Intimidasi iblis boleh saja mengacaukan niat anda untuk kembali ke komunitas rohani. Tetapi biarlah ingatanmu tentang air mata, sukacita dan tawa yang tulus dari rekan-rekanmu seiman membulatkan tekadmu untuk kembali ke komunitas rohani.
Rabu, 23 Maret 2016
kekuatan firman Tuhan
Ketika saya berdoa malam ini, tiba-tiba pertanyaan ini keluar "apa rhema firman Tuhan pagi ini?". What?! Saya merenung sejenak saat doa dan ternyata saya lupa! Pertanyaan itu keluar saat saya mau mulai menyatakan keluhan-keluhan dan beban-beban doa saya pada Tuhan.
Kemudian sebuah perenungan ini keluar. Bagaimana bisa saya menang terhadap masalah jika saya sendiri lupa akan firman Tuhan. Firman Tuhan adalah pedang roh untuk menyerang masalah kita. Lalu perisai iman untuk bertahan dari serangan iblis juga cuma bisa timbul dari firman Tuhan (efesus 6:16-17; roma 10:17).
1 Yoh 5:14 berkata "Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya". Bagaimana cara tahu kehendak Tuhan? Bukankah dengan membaca firman Tuhan? Pengetahuan akan firman akan membuat doa-doa kita tepat sasaran dan penuh iman! (Balik lagi, iman timbul dari firman Tuhan) dan Allah cuma merespon doa yang penuh iman!
Baru saja saya selesai berdoa, saya membuka sebuah grup line dan ada tulisan sebuah pepatah yang kita semua tahu "tak kenal maka tak sayang". Bagaimana kita dapat menyayangi Tuhan tanpa mengenalnya? Dari pengenalan akan Tuhan bahwa Dia itu baik, pengampun, penyembuh, penegur dosa, gembala, dll akan membawa kita lebih menyayangi dia. Lalu darimana pengenalan itu? Bukankah dari pembacaan firman Tuhan?
Siapa yang mau berhasil dalam hidup? Bukankah alkitab jelas katakan bahwa "janganlah engkau lupa memperkatakan kitab taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung" (Yosua 1:8). Anda mau berhasil? Sudahkan anda membaca alkitabmu?
Beberapa waktu lalu Tuhan memberikan rhema buat saya. Apakah ada suatu paksaan dari seorang bayi untuk bertransformasi menjadi seorang pria dewasa yang sehat? Tidak! Itu adalah proses natural, tetapi memang perlu waktu. Tetapi walaupun itu natural dan hukum alam, adakah syarat untuk proses transformasi itu? Ada! Syaratnya adalah manusia itu harus diberi makan sesuai aturan kesehatan yang berlaku untuk usianya. Jika tidak maka dia akan jadi manusia dewasa yang abnormal : kelihatan dewasa secara fisik tetapi di dalam tubuh tidaklah dewasa/kuat.
Begitu juga dengan manusia rohani. Proses transformasi kita dari manusia berdosa menjadi sempurna seperti Allah adalah proses natural. Ada dosa-dosa atau karakter buruk yang membutuhkan waktu untuk dibuang seutuhnya. Tetapi apa syarat untuk itu? Kita harus makan makanan rohani yaitu membaca firman Allah. Jika anda mau lepas dari dosa dan karakter buruk tanpa mau untuk membaca dan merenungkan firman Allah, maka anda akan menjadi manusia abnormal rohani : datang ke gereja bertahun-tahun atau berpuluh-puluh tahun tetapi kehidupan, karakter, dan sikap anda menunjukkan bahwa anda adalah seorang bayi rohani. Anda masih mudah jatuh dalam dosa, karakter anda buruk, ketika ada masalah datang cepat sekali mengeluh dan menyerah, dan hal-hal berkekalahan lainnya.
Yosua 1:8 bicara mengenai merenungkan firman Tuhan siang dan malam. Itu tidak berarti anda tinggalkan pekerjaan anda setiap hari lalu membaca alkitab. Tetapi merenungkan berarti memikirkan itu secara kontinu. Biarkan saya membuatnya menjadi lebih mudah dimengerti.
Tahukan anda bahwa kuatir adalah bentuk perenungan? Jika anda kuatir akan masalah keuangan, maka itu berarti anda memikirkan masalah keuangan itu terus menerus. Bahkan mungkin anda tidak bisa tidur karena pikiran itu. Lalu pernahkan anda menonton sebuah film dan bahkan sampai beberapa hari kemudian adegan atau quotes di film itu masih terngiang-ngiang di kepala anda? Itu adalah bentuk perenungan kepada adegan atau quotes. Atau bisa dibilang adegan atau quotes itu menjadi "rhema" dalam pikiran kita berhari-hari. Itu adalah bentuk dan contoh perenungan.
So, mulai sekarang, mari lakukan perenungan firman Tuhan yang lebih baik dari sebelumnya. Jika kita mudah mengingat pepatah "besar pasak daripada tiang", maka lakukan hal yang lebih baik pada firman Tuhan. Biarkan firman Tuhan berada dalam posisi ingatan lebih baik daripada semua pepatah-pepatah dunia. Jika kita bisa ingat quotes dari tokoh-tokoh populer, maka biarkan ayat-ayat firman Tuhan berada dalam posisi yang jauh lebih terhormat dalam otak kita dibanding semua quotes itu.
Tahun ini Tuhan membuat saya membuka alkitab saya jauh lebih sering dari tahun-tahun sebelumnya. Sudah 3 bulan tahun ini berjalan dan saya bisa pastikan, pekerjaan Tuhan akan jauh lebih dahsyat mengalir pada orang-orang yang mencintai firman Tuhan. Mengapa? Firman Tuhan berkata bahwa di masa-masa akhir jaman, pekerjaan iblis akan semakin nyata: Masalah dimana-dimana, dosa semakin merajalela, kematian seolah mudah terjadi, dan lainnya. Tetapi hanya orang yang membangun pondasi hidupnya diatas dasar yang teguh dan kuat, yaitu firman Tuhan, yang akan tetap bertahan.
jangan salahkan lingkungan sekitar atau bahkan iblis (iblis dari sananya sudah salah kok) atau Tuhan jika permasalahan hidupmu makin sulit. Tetapi mari cek dan lihat apakah pondasi hidup kita dalam firman Tuhan sudah semakin dalam.
Tetapi jika kita coba jujur, kualitas pembacaan firman Tuhan kita seringkali dangkal. Sering kita dengar pertanyaan ini "sudah sate dan baca alkitab belum?". Itu pertanyaan baik. Tetapi sadarkah kita bahwa kita sudah tertipu oleh iblis. Sate dan membaca alkitab boleh jalan, tetapi apakah ada suara Tuhan yang spesifik kita dengar saat itu? Atau sudahkah kita mendapat rhema dari pembacaan firman Tuhan? Baca alkitab boleh jalan, tetapi catatan saat teduh kita kosong dan kita tidak dapat rhema. Inikah yang disebut membaca alkitab?
Saya suka sekali ibrani 4:12 "sebab firman Allah hidup dan kuat". Jika firman itu hidup, maka seharusnya buku catatan sate atau rhema kita tidak seharusnya kosong bukan?! Bukankah pembacaan alkitab yang tidak disertai rhema adalah tindakan mubazir? Itu sama saja dengan makan nasi kosong tanpa lauk dan sayur. Anda bisa hidup karena karbohidratnya tetapi jika penyakit datang maka anda akan segera ambruk karena tidak ada gizi di dalamnya.
Bukankah sebaiknya pertanyaan ini ditambahkan "apa yang Tuhan bicarakan lewat pembacaan alkitabmu hari ini?" (Sesudah "sudah sate dan baca alkitab belum?").
Sebelum saya tutup, saya sarankan untuk para pengkotbah atau abang dan kakak rohani untuk tidak membagikan/sharing firman Tuhan bersumber (dominan) dari kotbah-kotbah atau buku-buku rohani. Pengalaman saya, itu tidak terlalu powerful dan mengubahkan. Itu ibarat kita membagikan makanan yang sudah 2 kali dicerna, yaitu pertama oleh pengkotbah/penulis buku itu dan kedua dicerna oleh kita. Biarkan jemaat atau anak-anak rohani kita mendapat firman yang "fresh from open", yaitu firman yang baru saja kita dapat langsung dari Tuhan.
Akhir kata, semakin rajinlah merenungkan firman Tuhan dan jadikan pertanyaan ini sebagai koreksi apakah kita merenungkan firman Tuhan di hari itu atau tidak : "apa rhema yang kamu dapat dari firman Tuhan tadi pagi?" (Ajukan pertanyaan ini di malam hari sebelum anda tidur).
Kemudian sebuah perenungan ini keluar. Bagaimana bisa saya menang terhadap masalah jika saya sendiri lupa akan firman Tuhan. Firman Tuhan adalah pedang roh untuk menyerang masalah kita. Lalu perisai iman untuk bertahan dari serangan iblis juga cuma bisa timbul dari firman Tuhan (efesus 6:16-17; roma 10:17).
1 Yoh 5:14 berkata "Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya". Bagaimana cara tahu kehendak Tuhan? Bukankah dengan membaca firman Tuhan? Pengetahuan akan firman akan membuat doa-doa kita tepat sasaran dan penuh iman! (Balik lagi, iman timbul dari firman Tuhan) dan Allah cuma merespon doa yang penuh iman!
Baru saja saya selesai berdoa, saya membuka sebuah grup line dan ada tulisan sebuah pepatah yang kita semua tahu "tak kenal maka tak sayang". Bagaimana kita dapat menyayangi Tuhan tanpa mengenalnya? Dari pengenalan akan Tuhan bahwa Dia itu baik, pengampun, penyembuh, penegur dosa, gembala, dll akan membawa kita lebih menyayangi dia. Lalu darimana pengenalan itu? Bukankah dari pembacaan firman Tuhan?
Siapa yang mau berhasil dalam hidup? Bukankah alkitab jelas katakan bahwa "janganlah engkau lupa memperkatakan kitab taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung" (Yosua 1:8). Anda mau berhasil? Sudahkan anda membaca alkitabmu?
Beberapa waktu lalu Tuhan memberikan rhema buat saya. Apakah ada suatu paksaan dari seorang bayi untuk bertransformasi menjadi seorang pria dewasa yang sehat? Tidak! Itu adalah proses natural, tetapi memang perlu waktu. Tetapi walaupun itu natural dan hukum alam, adakah syarat untuk proses transformasi itu? Ada! Syaratnya adalah manusia itu harus diberi makan sesuai aturan kesehatan yang berlaku untuk usianya. Jika tidak maka dia akan jadi manusia dewasa yang abnormal : kelihatan dewasa secara fisik tetapi di dalam tubuh tidaklah dewasa/kuat.
Begitu juga dengan manusia rohani. Proses transformasi kita dari manusia berdosa menjadi sempurna seperti Allah adalah proses natural. Ada dosa-dosa atau karakter buruk yang membutuhkan waktu untuk dibuang seutuhnya. Tetapi apa syarat untuk itu? Kita harus makan makanan rohani yaitu membaca firman Allah. Jika anda mau lepas dari dosa dan karakter buruk tanpa mau untuk membaca dan merenungkan firman Allah, maka anda akan menjadi manusia abnormal rohani : datang ke gereja bertahun-tahun atau berpuluh-puluh tahun tetapi kehidupan, karakter, dan sikap anda menunjukkan bahwa anda adalah seorang bayi rohani. Anda masih mudah jatuh dalam dosa, karakter anda buruk, ketika ada masalah datang cepat sekali mengeluh dan menyerah, dan hal-hal berkekalahan lainnya.
Yosua 1:8 bicara mengenai merenungkan firman Tuhan siang dan malam. Itu tidak berarti anda tinggalkan pekerjaan anda setiap hari lalu membaca alkitab. Tetapi merenungkan berarti memikirkan itu secara kontinu. Biarkan saya membuatnya menjadi lebih mudah dimengerti.
Tahukan anda bahwa kuatir adalah bentuk perenungan? Jika anda kuatir akan masalah keuangan, maka itu berarti anda memikirkan masalah keuangan itu terus menerus. Bahkan mungkin anda tidak bisa tidur karena pikiran itu. Lalu pernahkan anda menonton sebuah film dan bahkan sampai beberapa hari kemudian adegan atau quotes di film itu masih terngiang-ngiang di kepala anda? Itu adalah bentuk perenungan kepada adegan atau quotes. Atau bisa dibilang adegan atau quotes itu menjadi "rhema" dalam pikiran kita berhari-hari. Itu adalah bentuk dan contoh perenungan.
So, mulai sekarang, mari lakukan perenungan firman Tuhan yang lebih baik dari sebelumnya. Jika kita mudah mengingat pepatah "besar pasak daripada tiang", maka lakukan hal yang lebih baik pada firman Tuhan. Biarkan firman Tuhan berada dalam posisi ingatan lebih baik daripada semua pepatah-pepatah dunia. Jika kita bisa ingat quotes dari tokoh-tokoh populer, maka biarkan ayat-ayat firman Tuhan berada dalam posisi yang jauh lebih terhormat dalam otak kita dibanding semua quotes itu.
Tahun ini Tuhan membuat saya membuka alkitab saya jauh lebih sering dari tahun-tahun sebelumnya. Sudah 3 bulan tahun ini berjalan dan saya bisa pastikan, pekerjaan Tuhan akan jauh lebih dahsyat mengalir pada orang-orang yang mencintai firman Tuhan. Mengapa? Firman Tuhan berkata bahwa di masa-masa akhir jaman, pekerjaan iblis akan semakin nyata: Masalah dimana-dimana, dosa semakin merajalela, kematian seolah mudah terjadi, dan lainnya. Tetapi hanya orang yang membangun pondasi hidupnya diatas dasar yang teguh dan kuat, yaitu firman Tuhan, yang akan tetap bertahan.
jangan salahkan lingkungan sekitar atau bahkan iblis (iblis dari sananya sudah salah kok) atau Tuhan jika permasalahan hidupmu makin sulit. Tetapi mari cek dan lihat apakah pondasi hidup kita dalam firman Tuhan sudah semakin dalam.
Tetapi jika kita coba jujur, kualitas pembacaan firman Tuhan kita seringkali dangkal. Sering kita dengar pertanyaan ini "sudah sate dan baca alkitab belum?". Itu pertanyaan baik. Tetapi sadarkah kita bahwa kita sudah tertipu oleh iblis. Sate dan membaca alkitab boleh jalan, tetapi apakah ada suara Tuhan yang spesifik kita dengar saat itu? Atau sudahkah kita mendapat rhema dari pembacaan firman Tuhan? Baca alkitab boleh jalan, tetapi catatan saat teduh kita kosong dan kita tidak dapat rhema. Inikah yang disebut membaca alkitab?
Saya suka sekali ibrani 4:12 "sebab firman Allah hidup dan kuat". Jika firman itu hidup, maka seharusnya buku catatan sate atau rhema kita tidak seharusnya kosong bukan?! Bukankah pembacaan alkitab yang tidak disertai rhema adalah tindakan mubazir? Itu sama saja dengan makan nasi kosong tanpa lauk dan sayur. Anda bisa hidup karena karbohidratnya tetapi jika penyakit datang maka anda akan segera ambruk karena tidak ada gizi di dalamnya.
Bukankah sebaiknya pertanyaan ini ditambahkan "apa yang Tuhan bicarakan lewat pembacaan alkitabmu hari ini?" (Sesudah "sudah sate dan baca alkitab belum?").
Sebelum saya tutup, saya sarankan untuk para pengkotbah atau abang dan kakak rohani untuk tidak membagikan/sharing firman Tuhan bersumber (dominan) dari kotbah-kotbah atau buku-buku rohani. Pengalaman saya, itu tidak terlalu powerful dan mengubahkan. Itu ibarat kita membagikan makanan yang sudah 2 kali dicerna, yaitu pertama oleh pengkotbah/penulis buku itu dan kedua dicerna oleh kita. Biarkan jemaat atau anak-anak rohani kita mendapat firman yang "fresh from open", yaitu firman yang baru saja kita dapat langsung dari Tuhan.
Akhir kata, semakin rajinlah merenungkan firman Tuhan dan jadikan pertanyaan ini sebagai koreksi apakah kita merenungkan firman Tuhan di hari itu atau tidak : "apa rhema yang kamu dapat dari firman Tuhan tadi pagi?" (Ajukan pertanyaan ini di malam hari sebelum anda tidur).
apakah anda sungguh-sungguh berdoa ?
Yakobus 5:17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
Ayat ini begitu me-rhema. Ayat ini keluar bukan saat-saat khusyuk dalam saat teduh, atau persekutuan doa, atau ibadah di gereja. Tetapi saat saya sedang mandi dan mencuci muka dengan sabun cuci muka. Muka saya terasa gatal karena debu di jalan.
Yaa, memang dari tingkat 3 kuliah, ada sejenis alergi di wajah saya dan membuat gatal. Sehingga jika digaruk, lama-lama menjadi flek-flek. Dulu saya gunakan sebuah cream dari dokter wajah. Cream itu akan buat kulit wajah saya terkelupas. Kulit matinya terkelupas dan diganti kulit yang baru. Memang pada akhirnya wajah saya bisa mulus lagi. Tetapi rasanya,, OMG! Perih selama 3-6 hari.
Dan alergi itu muncul kembali jika terkena udara kotor saat naik motor (does it means i need car? ) . Akibatnya flek-flek hitam muncul lagi di wajah saya karena saya garuk (bukan garut).
Saat di kamar mandi itulah, Roh Kudus bicara tentang ayat itu. Seolah saya ingin ganti kalimat itu menjadi : Daniel adalah manusia biasa yang mukanya ada flek-flek hitam seperti si X, tetapi dia sungguh-sungguh berdoa maka flek-flek hitam di wajahnya itu menghilang.
Wow! Saat itu saya kegirangan di kamar mandi. Bukan karena flek nya sudah hilang (dia masih ada sampai sekarang tetapi saya beriman dia akan segera hilang tanpa cream yang menyakitkan itu), tetapi saya temukan iman untuk masalah saya yang lain.
Saat ini ada banyak pergumulan pribadi yang saya alami, itu mencakup banyak hal. Seolah saya berpikir saya tidak bisa menangi semua pertarungan iman itu. Tetapi ayat diatas kuatkan saya lagi.
Elia adalah manusia biasa, sama seperti Daniel dan anda. Tetapi dia sungguh-sungguh berdoa. Jadi pertanyaannya, apakah Daniel (dan anda) sungguh-sungguh berdoa atau tidak?
Jika Daniel (dan anda) sungguh-sungguh berdoa, maka mungkinkah Daniel (dan anda) cuma berdoa jika sedang ingat akan masalah itu? Mungkinkah berdoa cuma sekali dalam sehari dan memakan waktu 5 menit? Mungkinkah kesungguhan itu berarti akan berdoa bolong-bolong? Tentu tidak!
Jika Daniel (dan anda) bilang sungguh-sungguh ingin belajar, apakah itu berarti anda belajar cuma sekali dua hari? Bolong-bolong? 15 menit dalam sehari? Bahkan dua seminggu? Tentu tidak!
Jika Daniel (dan anda) sungguh-sungguh berdoa, maka pasti frekuensi doanya dalam sehari akan sering dan memakan waktu. Itu mungkin (atau seharusnya) dipenuhi dengan erangan, teriakan, dan air mata. Mungkin dilewati dengan puasa beberapa hari. Dan tindakan-tindakan iman yang lain. Itulah kesungguhan doa yang seharusnya.
Perumpamaan Yesus tentang kesungguhan berdoa digambarkan dengan jelas dalam perumpamaan tentang hakim yang tidak benar dan seorang janda (Luk 18). Janda itu sungguh-sungguh meminta pada hakim yang tidak benar itu. Kesungguhannya dilihat dari frekuensi kedatangannya pada hakim itu. Lalu cara janda itu meminta sedemikan rupa sehingga dianggap menyusahkan hakim itu. Pada akhirnya kesungguhan janda itu membuahkan hasil yang baik padanya.
Mungkin jika ada yang bertanya pada Daniel (dan anda) apakah berdoa untuk masalah ini dan itu. Lalu jawab Daniel (dan anda) adalah "Ya". Tetapi pertanyaan berikutnya adalah "apakah Daniel (dan anda) sudah sungguh-sungguh berdoa?".
Hal selanjutnya adalah doa yang spesifik. Elia meminta hujan tidak turun dan hujan tidak turun. Permintaannya jelas pada Tuhan. Maka perjelas juga doamu.
Elia dapatkan apa yang dia minta. Maka Daniel (dan anda) pun bisa. Kita sama-sama manusia biasa dan kita juga berdoa pada Tuhan yang sama. Tetapi mungkin perbedaannya adalah pertanyaan ini : "apakah anda sungguh-sungguh berdoa?"
Ayat ini begitu me-rhema. Ayat ini keluar bukan saat-saat khusyuk dalam saat teduh, atau persekutuan doa, atau ibadah di gereja. Tetapi saat saya sedang mandi dan mencuci muka dengan sabun cuci muka. Muka saya terasa gatal karena debu di jalan.
Yaa, memang dari tingkat 3 kuliah, ada sejenis alergi di wajah saya dan membuat gatal. Sehingga jika digaruk, lama-lama menjadi flek-flek. Dulu saya gunakan sebuah cream dari dokter wajah. Cream itu akan buat kulit wajah saya terkelupas. Kulit matinya terkelupas dan diganti kulit yang baru. Memang pada akhirnya wajah saya bisa mulus lagi. Tetapi rasanya,, OMG! Perih selama 3-6 hari.
Dan alergi itu muncul kembali jika terkena udara kotor saat naik motor (does it means i need car? ) . Akibatnya flek-flek hitam muncul lagi di wajah saya karena saya garuk (bukan garut).
Saat di kamar mandi itulah, Roh Kudus bicara tentang ayat itu. Seolah saya ingin ganti kalimat itu menjadi : Daniel adalah manusia biasa yang mukanya ada flek-flek hitam seperti si X, tetapi dia sungguh-sungguh berdoa maka flek-flek hitam di wajahnya itu menghilang.
Wow! Saat itu saya kegirangan di kamar mandi. Bukan karena flek nya sudah hilang (dia masih ada sampai sekarang tetapi saya beriman dia akan segera hilang tanpa cream yang menyakitkan itu), tetapi saya temukan iman untuk masalah saya yang lain.
Saat ini ada banyak pergumulan pribadi yang saya alami, itu mencakup banyak hal. Seolah saya berpikir saya tidak bisa menangi semua pertarungan iman itu. Tetapi ayat diatas kuatkan saya lagi.
Elia adalah manusia biasa, sama seperti Daniel dan anda. Tetapi dia sungguh-sungguh berdoa. Jadi pertanyaannya, apakah Daniel (dan anda) sungguh-sungguh berdoa atau tidak?
Jika Daniel (dan anda) sungguh-sungguh berdoa, maka mungkinkah Daniel (dan anda) cuma berdoa jika sedang ingat akan masalah itu? Mungkinkah berdoa cuma sekali dalam sehari dan memakan waktu 5 menit? Mungkinkah kesungguhan itu berarti akan berdoa bolong-bolong? Tentu tidak!
Jika Daniel (dan anda) bilang sungguh-sungguh ingin belajar, apakah itu berarti anda belajar cuma sekali dua hari? Bolong-bolong? 15 menit dalam sehari? Bahkan dua seminggu? Tentu tidak!
Jika Daniel (dan anda) sungguh-sungguh berdoa, maka pasti frekuensi doanya dalam sehari akan sering dan memakan waktu. Itu mungkin (atau seharusnya) dipenuhi dengan erangan, teriakan, dan air mata. Mungkin dilewati dengan puasa beberapa hari. Dan tindakan-tindakan iman yang lain. Itulah kesungguhan doa yang seharusnya.
Perumpamaan Yesus tentang kesungguhan berdoa digambarkan dengan jelas dalam perumpamaan tentang hakim yang tidak benar dan seorang janda (Luk 18). Janda itu sungguh-sungguh meminta pada hakim yang tidak benar itu. Kesungguhannya dilihat dari frekuensi kedatangannya pada hakim itu. Lalu cara janda itu meminta sedemikan rupa sehingga dianggap menyusahkan hakim itu. Pada akhirnya kesungguhan janda itu membuahkan hasil yang baik padanya.
Mungkin jika ada yang bertanya pada Daniel (dan anda) apakah berdoa untuk masalah ini dan itu. Lalu jawab Daniel (dan anda) adalah "Ya". Tetapi pertanyaan berikutnya adalah "apakah Daniel (dan anda) sudah sungguh-sungguh berdoa?".
Hal selanjutnya adalah doa yang spesifik. Elia meminta hujan tidak turun dan hujan tidak turun. Permintaannya jelas pada Tuhan. Maka perjelas juga doamu.
Elia dapatkan apa yang dia minta. Maka Daniel (dan anda) pun bisa. Kita sama-sama manusia biasa dan kita juga berdoa pada Tuhan yang sama. Tetapi mungkin perbedaannya adalah pertanyaan ini : "apakah anda sungguh-sungguh berdoa?"
Selasa, 01 Maret 2016
Waktu, dimensi Allah yang penuh misteri
Hampir semua aspek dari Allah bisa kira jangkau dan rasakan. Kita bisa merasakan hati-Nya yang penuh belas kasihan, kita bisa merasakan uluran tangan-Nya menyembuhkan kita, kita bisa tahu apa rancangan-Nya akan hidup seseorang lewat suara nabi-nabi-Nya, dan sebagainya. Tetapi ada hal-hal dari Allah yang juga tidak bisa kita jangkau, yaitu pikiran-Nya. Firman Tuhan berkata bahwa bagai bumi dan langit demikianlah bedanya pikiran manusia dan Allah.
Pengkotbah 3:1 : segala sesuatu ada masanya, apapun di bawah langit ada waktunya
Ada satu dimensi dalam pikiran Allah yang sangat sulit dijangkau oleh manusia, yaitu waktu. Waktu adalah hak mutlak dari Allah yang tidak bisa diintervensi oleh manusia. Ya, bisakah anda tetapkan kapan anda akan lahir dan meninggal? Bisakah anda tetapkan kapan seseorang yang anda layani bertobat sepenuhnya? Tidak bisa. Mungkin kita berkata bahwa mujizat “instan” yang terjadi saat itu juga adalah bentuk dari kita yang bisa “mengatur” waktu. Tetapi itu tidak benar. Mujizat instan itu juga sudah ada dalam timeframe Allah.
Allah berkata bahwa Dia akan memberitahukan segala sesuatu kepada orang yang mengasihi Dia. Tetapi seringkali Dia merahasiakan waktunya. Dia tidak bermain-main dengan Abraham mengenai janji akan keturunannya. Tetapi dia tidak beritahukan kapan waktunya. Allah juga tidak bermain-main saat mengurapi Daud menjadi raja lewat tangan Samuel. Tetapi Allah tidak memberitahukan kapan Daud akan duduk di atas tahta Israel. Bahkan mengenai kedatangan-Nya yang kedua pun dikatakan bahwa tidak ada yang tahu kapan waktunya tiba (mat 24:42).
Dari sinilah keluar sebuah fakta bahwa janji Tuhan seringkali tidak disertai dengan kapan waktunya janji itu akan digenapi. Lalu apa maksud Tuhan disini?
Pengkotbah 3:11 : Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya
Allah adalah EO terbaik sepanjang sejarah. Ketika Dia buat sesuatu event, maka Dia akan mempersiapkan event itu sebaik mungkin. Mengapa? Karena jika event itu berantakan, maka nama besar-Nya sebagai Allah akan tercemar. Dan hal yang lebih utama lagi adalah Allah adalah pribadi extraordinary, Dia tidak suka sesuatu yang biasa. Dan yang lebih saya suka adalah, Dia adalah pribadi yang suka memberikan surprise kepada orang yang dikasihi-Nya.
Ketika janji Tuhan itu seolah mengawang-ngawang dan tidak akan terpenuhi, maka sadari bahwa itu belum waktunya. Berpikirlah bahwa Tuhan sedang membuat suatu waktu terbaik agar janji itu terealisasi. Dia sedang siapkan “pesta besar” untuk janji itu. Dan karena itu, maka persiapannya pun lebih sulit dari biasanya sehingga membutuhkan waktu lebih panjang.
Jika saja Abraham langsung mendapatkan anak pada tahun pertama sesudah ia mendengar janji Tuhan, maka tidak akan ada kisah iman yang luar biasa yang bisa kita ikuti. Proses panjang itu membuat Abraham mendapat gelar bapak orang beriman. Semua tahu bahwa Abraham sempat gagal dan berharap sesuatu yang instan lewat kisah hagar dan Ismail. Tetapi dari kejatuhannya itu, dia masih tetap berharap.
Berbeda dengan Abraham, Daud tidak suka hal-hal berbau instan. Memang dia tidak harus menunggu lama untuk janji menjadi raja. Tetapi dia melewatkan dua kali “shortcut” dengan cara tidak membunuh Saul. Daud tidak mau bermain-main dengan waktu Allah. Dia sabar menanti. Tahukah anda bahwa waktu adalah salah satu elemen terpenting dalam iman? Waktu menguji kemurnian iman itu. Waktu juga yang membuat iman itu menjadi sesuatu yang sangat berharga. Waktu juga yang membuat seseorang menjadi raksasa iman. Jika saya dan anda ingin sesuatu yang instan dari janji Tuhan yang besar, maka sia-sia lah iman kita. jika anda tidak mau menunggu, maka janganlah beriman. Jika anda beriman, maka anda harus mau menantikan waktunya dengan sabar.
Waktu juga yang membuat seseorang “layak” untuk menerima janji itu. Karena janji Tuhan itu besar, maka tidak mungkin Dia berikan itu pada seorang “anjing atau babi” (matius 7:6). Jika orang itu belum siap, maka janji itu akan menjadi sia-sia. Waktu yang membuat orang itu siap menerima janji Tuhan. jadi jika janji itu belum digenapi, lembutkan dirimu untuk mau diproses Tuhan lebih lagi.
Akhir kata, manusia boleh berharap sesuatu yang instan dan cepat, tetapi waktu adalah kedaulatan Tuhan. di bumi ada mie instan, sayangnya di surga tidak ada. Menantilah dengan sabar. Karena penantianmu akan janji Tuhan tidak akan pernah sia-sia.
Pengkotbah 3:1 : segala sesuatu ada masanya, apapun di bawah langit ada waktunya
Ada satu dimensi dalam pikiran Allah yang sangat sulit dijangkau oleh manusia, yaitu waktu. Waktu adalah hak mutlak dari Allah yang tidak bisa diintervensi oleh manusia. Ya, bisakah anda tetapkan kapan anda akan lahir dan meninggal? Bisakah anda tetapkan kapan seseorang yang anda layani bertobat sepenuhnya? Tidak bisa. Mungkin kita berkata bahwa mujizat “instan” yang terjadi saat itu juga adalah bentuk dari kita yang bisa “mengatur” waktu. Tetapi itu tidak benar. Mujizat instan itu juga sudah ada dalam timeframe Allah.
Allah berkata bahwa Dia akan memberitahukan segala sesuatu kepada orang yang mengasihi Dia. Tetapi seringkali Dia merahasiakan waktunya. Dia tidak bermain-main dengan Abraham mengenai janji akan keturunannya. Tetapi dia tidak beritahukan kapan waktunya. Allah juga tidak bermain-main saat mengurapi Daud menjadi raja lewat tangan Samuel. Tetapi Allah tidak memberitahukan kapan Daud akan duduk di atas tahta Israel. Bahkan mengenai kedatangan-Nya yang kedua pun dikatakan bahwa tidak ada yang tahu kapan waktunya tiba (mat 24:42).
Dari sinilah keluar sebuah fakta bahwa janji Tuhan seringkali tidak disertai dengan kapan waktunya janji itu akan digenapi. Lalu apa maksud Tuhan disini?
Pengkotbah 3:11 : Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya
Allah adalah EO terbaik sepanjang sejarah. Ketika Dia buat sesuatu event, maka Dia akan mempersiapkan event itu sebaik mungkin. Mengapa? Karena jika event itu berantakan, maka nama besar-Nya sebagai Allah akan tercemar. Dan hal yang lebih utama lagi adalah Allah adalah pribadi extraordinary, Dia tidak suka sesuatu yang biasa. Dan yang lebih saya suka adalah, Dia adalah pribadi yang suka memberikan surprise kepada orang yang dikasihi-Nya.
Ketika janji Tuhan itu seolah mengawang-ngawang dan tidak akan terpenuhi, maka sadari bahwa itu belum waktunya. Berpikirlah bahwa Tuhan sedang membuat suatu waktu terbaik agar janji itu terealisasi. Dia sedang siapkan “pesta besar” untuk janji itu. Dan karena itu, maka persiapannya pun lebih sulit dari biasanya sehingga membutuhkan waktu lebih panjang.
Jika saja Abraham langsung mendapatkan anak pada tahun pertama sesudah ia mendengar janji Tuhan, maka tidak akan ada kisah iman yang luar biasa yang bisa kita ikuti. Proses panjang itu membuat Abraham mendapat gelar bapak orang beriman. Semua tahu bahwa Abraham sempat gagal dan berharap sesuatu yang instan lewat kisah hagar dan Ismail. Tetapi dari kejatuhannya itu, dia masih tetap berharap.
Berbeda dengan Abraham, Daud tidak suka hal-hal berbau instan. Memang dia tidak harus menunggu lama untuk janji menjadi raja. Tetapi dia melewatkan dua kali “shortcut” dengan cara tidak membunuh Saul. Daud tidak mau bermain-main dengan waktu Allah. Dia sabar menanti. Tahukah anda bahwa waktu adalah salah satu elemen terpenting dalam iman? Waktu menguji kemurnian iman itu. Waktu juga yang membuat iman itu menjadi sesuatu yang sangat berharga. Waktu juga yang membuat seseorang menjadi raksasa iman. Jika saya dan anda ingin sesuatu yang instan dari janji Tuhan yang besar, maka sia-sia lah iman kita. jika anda tidak mau menunggu, maka janganlah beriman. Jika anda beriman, maka anda harus mau menantikan waktunya dengan sabar.
Waktu juga yang membuat seseorang “layak” untuk menerima janji itu. Karena janji Tuhan itu besar, maka tidak mungkin Dia berikan itu pada seorang “anjing atau babi” (matius 7:6). Jika orang itu belum siap, maka janji itu akan menjadi sia-sia. Waktu yang membuat orang itu siap menerima janji Tuhan. jadi jika janji itu belum digenapi, lembutkan dirimu untuk mau diproses Tuhan lebih lagi.
Akhir kata, manusia boleh berharap sesuatu yang instan dan cepat, tetapi waktu adalah kedaulatan Tuhan. di bumi ada mie instan, sayangnya di surga tidak ada. Menantilah dengan sabar. Karena penantianmu akan janji Tuhan tidak akan pernah sia-sia.
inovasi dan adaptasi dalam pelayanan
Dunia itu berubah, semua sepakat dengan itu. Lalu bagaimana dengan pelayanan? Apakah pelayanan itu berubah? Ya dan tidak. Pelayanan tidak berubah dari segi nilai-nilai dan target ilahi yang dikejar. Tetapi pelayanan berubah dalam hal strategi mencapai target ilahinya, atau saya sebut inovasi dan adaptasi.
Karena dunia ini berubah, maka perlu 2 hal itu dalam pelayanan. Adaptasi adalah cara kita merespon terhadap perubahan dunia luar. Bagaimana cara kita merespon? Lakukan inovasi. Inovasi adalah suatu strategi baru dan ini mutlak memerlukan upgrade kapasitas diri seseorang.
Semua tau nokia. Dia raja HP tahun 90an. Tetapi dimana sekarang ia? Kesalahan utama nokia adalah karena dia tidak mau investasi banyak untuk inovasi ponsel pintar. Dia terlambat berinovasi. Dan akhirnya dia gugur. Samsung adalah raja baru di dunia HP. Apa kekuatannya? 2 kekuatan utama mereka adalah pemasaran/marketing dan tentu saja INOVASI.
Pelayanan harus lakukan 2 hal ini agar bisa "bertahan hidup" dan mengejar target ilahinya. Kita tidak akan banyak bahas soal marketing/pemasaran. Lain waktu saja. Fokus dulu pada inovasi. Hehe..
Apa yang alkitab ajarkan tentang adaptasi dan inovasi?
1. Pelayanan WAJIB beradaptasi dan berinovasi
1 kor 9:24 -> larilah begitu rupa sehingga kamu memperolehnya
1 kor 9: 19-23 -> ..... segala sesuatu ini aku lakukan demi injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.
Apa maksud "begitu rupa"? Lalu apa maksud paulus "menjadi seperti" orang yang tidak hidup di bawah hukum taurat? Itu semua adalah bahasa lain dari adaptasi dan inovasi.
2. Iblis adalah seorang yang pandai beradaptasi dan berinovasi.
Jika pelayanan tidak mau berinovasi, maka kita akan kalah dengan iblis. Iblis sudah pakai musik untuk menjerat anak-anak muda, dia pakai film, dia pakai medsos, dll. Gereja juga harus adaptif. Mengapa saya bilang iblis adaptif? Mari lihat lagi bagaimana iblis menjerat setiap orang dengan dosa. Kelemahan setiap orang berbeda-beda bukan? Lalu apa dia pakai strategi yang sama untuk menjatuhkan saya dan anda? Pasti berbeda. Saya lemah terhadap X, maka iblis pakai strategi X. Anda lemah terhadap Y, maka iblis pakai strategi Y. Itu mengapa iblis sangatlah adaptif.
Tetapi kabar sukacita datang. Anak Tuhan dapat gunakan senjata iblis yang kreatif itu untuk berbalik menyerang iblis. Saya sangat suka dengan kisah Daud dan goliat (1 sam 17). Apa yang Daud pakai untuk menghabisi goliat? Bukan umban batu, tapi pedang goliat sendiri. Itu yang harus kita imani dan pelajari.
Jika iblis bersenjatakan musik untuk menjerat anak muda, maka gunakan kembali musik untuk mengalahkan iblis dan menarik anak muda. Jika iblis pakai komunitas untuk jerat mereka, maka kita pakai balik komunitas untuk tarik anak muda. Jika iblis pakai medsos, maka kita pakai balik medsos, dan lain-lain.
So, salah satu cara inovasi dalam pelayanan sudah tertulis dengan jelas : gunakan "senjata" iblis untuk menyerang dia balik dan menghabisinya. Iblis memang cerdik, tetapi lebih cerdik orang yang dapat menggunakan senjata musuhnya untuk menyerang balik musuhnya. Am i right??
3. Upgrade kapasitas diri adalah harga mutlak sebuah adaptasi yang berhasil
Mari lihat Daud. Hasil upgrade kapasitas dirinya membuatnya menjadi raja yang luar biasa. Semula dia cuma seorang penggembala dan pembunuh singa. Tetapi di kemudian hari dalam proses hidupnya, dia bisa menjadi pembunuh raksasa, pemain musik luar biasa untuk raja, pengatur administrasi kerajaan (di jaman saul belum ada), aktor hebat (pura-pura gila di depan raja filistin. Lalu menjadi bawahan "palsu" dan mengabdi pada raja filistin), komposer (dia lah raja yang membuat ada tim PW diantara para imam lewi), arsitek hebat (dia yang merancang bangunan bait Allah dan memberikannya pada salomo), businessman sejati (dia kumpulkan uang untuk bait suci dan berikan pada salomo), negosiator ulung (berteman dengan raja Hiram untuk dapatkan bantuan kayu), pencipta lagu hebat, pencetak orang-orang hebat (bawahannya semua pahlawan), dll. Daud upgrade dirinya sendiri dan akhirnya menjadi pribadi yang hebat.
Israel saat itu sebenarnya sudah tertinggal dengan bangsa-bangsa lain soal ilmu pemerntahan. Bangsa lain sudah lama punya raja dan struktur pemerintahan. Tetapi karena Daud cepat beradaptasi dengan kondisi baru, israel bisa kejar ketertinggalan itu.
1 kor 9:27 -> tetapi aku MELATIH TUBUHKU dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah aku memberitakan injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Bagi Paulus, upgrade kapasitas diri adalah penting dalam proses menjalani panggilan hidupnya dan proses pemberitaan injil.
4. Adaptasi dan inovasi tidak merubah nilai-nilai dasar pelayanan.
Banyak pelayanan takut berinovasi karena dia berpikir nilai-nilai pelayanannya akan luntur dan hilang. Dan bagi saya ini salah. Mari lihat daud dan daniel.
Daud tidak mau membunuh saul dalam proses adaptasi hidupnya yang terus dikejar-kejar saul untuk dibunuh. Tetapi dia pakai strategi untuk membuat saul berhenti sejenak mengejarnya, yaitu memotong jubah dan mengambil lembing saul. Begitu juga dengan daniel. Saat dia disuruh minum anggur, maka dia tidak mau minum. Strategi yang dia pakai adalah menyuruh membandingkan dirinya yang tidak minum anggur dengan orang yang minum anggur.
Paulus juga dalam 1 kor 9:20-22 berkata bahwa dia "menjadi seperti" orang yang dia layani. Tetapi dia selalu akhiri statementnya dengan perkataan yang berkata bahwa dia tidak menurunkan nilai-nilai yang dia anut (seperti : sekalipun aku tidak hidup diluar hukum Allah).
Jadi bagi saya, inovasi dan adaptasi adalah soal strategi mengejar target ilahi dan "bertahan hidup" dan tidak merubah nilai-nilai dasar pelayanan.
5. Roh Kudus sumber adaptasi dan inovasi
Yoh 3:34 -> Alah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.
1 yoh 2:27 -> sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya... pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu
Itu mengapa saya tidak percaya jika pelayanan kekurangan ide mengenai penjangkauan, dll. Mengapa samsung sukses dengan inovasinya sedangkan gereja gagal? Karena gereja tidak terhubung dengan Roh Kudus yang tidak terbatas.
6. Doa adalah penghubung tidak terbatas kepada sumber inovasi itu.
Semua sudah tahu ini. Itu mengapa persekutuan doa adalah sesuatu yang mutlak untuk pelayanan yang berinovasi. Doa juga adalah lambang penyerahan dan kerendahatian. Akal manusia adalah licik kata alkitab. Dengan doa, kita belajar menaruh ide-ide kita pada Tuhan. Kita berkata : "Tuhan, ini strateginya, kalau Lu mau, ya kita jalan. Kalau Lu gak mau dan mau yang lain, ya kami ikut". Doa menunjukkan bahwa kita sepenuhnya berserah pada Tuhan.
7. Karunia nabi memegang peranan penting dalam inovasi
Jika saya membaca kisah raja-raja, maka karunia jawatan nabi adalah penyokong sejati dari inovasi yang akan dilakukan raja-raja israel dan yehuda. Silakan baca sendiri bagaimana Saul bergantung pada Samuel, Daud pada yonathan, lalu Yosafat, Yosia, Hizkia, Asa, Ahab, dll. Hampir semua kisah raja-raja mengandung seorang nama nabi Tuhan.
Jadi jika anda seorang nabi, kembangkan karunia anda itu. Nabi ibarat telinga bagi pemimpin untuk dengar suara Tuhan dan juga penyambung lidah Tuhan bagi para pemimpin.
8. Inovasi akan lebih baik jika menggunakan dan memaksimalkan semua talenta jemaat
"Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kau punya di rumah" (1 raja 4:2). Itu yang elisa katakan pada seorang janda sebelum inovasi itu terjadi. Tuhan juga gunakan tongkat musa untuk berinovasi dengan alam (wuihh,, keren banget kalimat ini : berinovasi dengan alam). Seringkali kita bingung mau bagaimana berinovasi. Maka lihat talenta jemaatmu dan dirimu sendiri.
Apa guna talenta? Tentu saja untuk memuliakan Tuhan, bukan? Tuhan juga suruh kita kembangkan talenta kita. Itulah alasan mengapa seorang pemimpin harus tau apa talenta jemaatnya. Bahkan saya bilang talenta setiap jemaat!
misal dalam pelayanan ada yang bertalenta seorang MC dan pembuat ice breaking handal. Maka saat pelayanan berhadapan dengan orang-orang yang suka games, maka mulailah berinovasi dengan talentanya itu. Seringkali pemimpin takut berinovasi karena dia melihat dari talenta-talenta umum dan kondisi umum jemaat.tetapi ini adalah sebuah kesalahan. Jika pemimpin ingin berinovasi, silakan tanya pada jemaat siapa yang bisa. Jika mungkin cuma satu yang bisa, ya silakan berinovasi dengan dia.
9. Duduk bersama dan berdiskusi adalah perlu sebelum lakukan inovasi
Luk 14:28 -> sebab siapa diantara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaean biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaannya itu?
Ams 24:6 -> karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak.
Bagi saya diskusi adalah berguna untuk memperluas pola pikir sebelum berinovasi. Seorang pemimpin yang tidak melibatkan orang lain dalam berinovasi rawan jatuh dan gagal. Jadi kombinasi doa + perencanaan + diskusi akan hasilkan inovasi yang luar biasa.
10. Orang yang berinovasi bisa saja gagal, tetapi orang yang tidak berinovasi sudah pasti gagal.
Itu quotes yang populer sekali dalam dunia bisnis. Lalu kapan waktu tepat untuk berinovasi? Mulailah sekarang!
Karena dunia ini berubah, maka perlu 2 hal itu dalam pelayanan. Adaptasi adalah cara kita merespon terhadap perubahan dunia luar. Bagaimana cara kita merespon? Lakukan inovasi. Inovasi adalah suatu strategi baru dan ini mutlak memerlukan upgrade kapasitas diri seseorang.
Semua tau nokia. Dia raja HP tahun 90an. Tetapi dimana sekarang ia? Kesalahan utama nokia adalah karena dia tidak mau investasi banyak untuk inovasi ponsel pintar. Dia terlambat berinovasi. Dan akhirnya dia gugur. Samsung adalah raja baru di dunia HP. Apa kekuatannya? 2 kekuatan utama mereka adalah pemasaran/marketing dan tentu saja INOVASI.
Pelayanan harus lakukan 2 hal ini agar bisa "bertahan hidup" dan mengejar target ilahinya. Kita tidak akan banyak bahas soal marketing/pemasaran. Lain waktu saja. Fokus dulu pada inovasi. Hehe..
Apa yang alkitab ajarkan tentang adaptasi dan inovasi?
1. Pelayanan WAJIB beradaptasi dan berinovasi
1 kor 9:24 -> larilah begitu rupa sehingga kamu memperolehnya
1 kor 9: 19-23 -> ..... segala sesuatu ini aku lakukan demi injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.
Apa maksud "begitu rupa"? Lalu apa maksud paulus "menjadi seperti" orang yang tidak hidup di bawah hukum taurat? Itu semua adalah bahasa lain dari adaptasi dan inovasi.
2. Iblis adalah seorang yang pandai beradaptasi dan berinovasi.
Jika pelayanan tidak mau berinovasi, maka kita akan kalah dengan iblis. Iblis sudah pakai musik untuk menjerat anak-anak muda, dia pakai film, dia pakai medsos, dll. Gereja juga harus adaptif. Mengapa saya bilang iblis adaptif? Mari lihat lagi bagaimana iblis menjerat setiap orang dengan dosa. Kelemahan setiap orang berbeda-beda bukan? Lalu apa dia pakai strategi yang sama untuk menjatuhkan saya dan anda? Pasti berbeda. Saya lemah terhadap X, maka iblis pakai strategi X. Anda lemah terhadap Y, maka iblis pakai strategi Y. Itu mengapa iblis sangatlah adaptif.
Tetapi kabar sukacita datang. Anak Tuhan dapat gunakan senjata iblis yang kreatif itu untuk berbalik menyerang iblis. Saya sangat suka dengan kisah Daud dan goliat (1 sam 17). Apa yang Daud pakai untuk menghabisi goliat? Bukan umban batu, tapi pedang goliat sendiri. Itu yang harus kita imani dan pelajari.
Jika iblis bersenjatakan musik untuk menjerat anak muda, maka gunakan kembali musik untuk mengalahkan iblis dan menarik anak muda. Jika iblis pakai komunitas untuk jerat mereka, maka kita pakai balik komunitas untuk tarik anak muda. Jika iblis pakai medsos, maka kita pakai balik medsos, dan lain-lain.
So, salah satu cara inovasi dalam pelayanan sudah tertulis dengan jelas : gunakan "senjata" iblis untuk menyerang dia balik dan menghabisinya. Iblis memang cerdik, tetapi lebih cerdik orang yang dapat menggunakan senjata musuhnya untuk menyerang balik musuhnya. Am i right??
3. Upgrade kapasitas diri adalah harga mutlak sebuah adaptasi yang berhasil
Mari lihat Daud. Hasil upgrade kapasitas dirinya membuatnya menjadi raja yang luar biasa. Semula dia cuma seorang penggembala dan pembunuh singa. Tetapi di kemudian hari dalam proses hidupnya, dia bisa menjadi pembunuh raksasa, pemain musik luar biasa untuk raja, pengatur administrasi kerajaan (di jaman saul belum ada), aktor hebat (pura-pura gila di depan raja filistin. Lalu menjadi bawahan "palsu" dan mengabdi pada raja filistin), komposer (dia lah raja yang membuat ada tim PW diantara para imam lewi), arsitek hebat (dia yang merancang bangunan bait Allah dan memberikannya pada salomo), businessman sejati (dia kumpulkan uang untuk bait suci dan berikan pada salomo), negosiator ulung (berteman dengan raja Hiram untuk dapatkan bantuan kayu), pencipta lagu hebat, pencetak orang-orang hebat (bawahannya semua pahlawan), dll. Daud upgrade dirinya sendiri dan akhirnya menjadi pribadi yang hebat.
Israel saat itu sebenarnya sudah tertinggal dengan bangsa-bangsa lain soal ilmu pemerntahan. Bangsa lain sudah lama punya raja dan struktur pemerintahan. Tetapi karena Daud cepat beradaptasi dengan kondisi baru, israel bisa kejar ketertinggalan itu.
1 kor 9:27 -> tetapi aku MELATIH TUBUHKU dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah aku memberitakan injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.
Bagi Paulus, upgrade kapasitas diri adalah penting dalam proses menjalani panggilan hidupnya dan proses pemberitaan injil.
4. Adaptasi dan inovasi tidak merubah nilai-nilai dasar pelayanan.
Banyak pelayanan takut berinovasi karena dia berpikir nilai-nilai pelayanannya akan luntur dan hilang. Dan bagi saya ini salah. Mari lihat daud dan daniel.
Daud tidak mau membunuh saul dalam proses adaptasi hidupnya yang terus dikejar-kejar saul untuk dibunuh. Tetapi dia pakai strategi untuk membuat saul berhenti sejenak mengejarnya, yaitu memotong jubah dan mengambil lembing saul. Begitu juga dengan daniel. Saat dia disuruh minum anggur, maka dia tidak mau minum. Strategi yang dia pakai adalah menyuruh membandingkan dirinya yang tidak minum anggur dengan orang yang minum anggur.
Paulus juga dalam 1 kor 9:20-22 berkata bahwa dia "menjadi seperti" orang yang dia layani. Tetapi dia selalu akhiri statementnya dengan perkataan yang berkata bahwa dia tidak menurunkan nilai-nilai yang dia anut (seperti : sekalipun aku tidak hidup diluar hukum Allah).
Jadi bagi saya, inovasi dan adaptasi adalah soal strategi mengejar target ilahi dan "bertahan hidup" dan tidak merubah nilai-nilai dasar pelayanan.
5. Roh Kudus sumber adaptasi dan inovasi
Yoh 3:34 -> Alah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.
1 yoh 2:27 -> sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya... pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu
Itu mengapa saya tidak percaya jika pelayanan kekurangan ide mengenai penjangkauan, dll. Mengapa samsung sukses dengan inovasinya sedangkan gereja gagal? Karena gereja tidak terhubung dengan Roh Kudus yang tidak terbatas.
6. Doa adalah penghubung tidak terbatas kepada sumber inovasi itu.
Semua sudah tahu ini. Itu mengapa persekutuan doa adalah sesuatu yang mutlak untuk pelayanan yang berinovasi. Doa juga adalah lambang penyerahan dan kerendahatian. Akal manusia adalah licik kata alkitab. Dengan doa, kita belajar menaruh ide-ide kita pada Tuhan. Kita berkata : "Tuhan, ini strateginya, kalau Lu mau, ya kita jalan. Kalau Lu gak mau dan mau yang lain, ya kami ikut". Doa menunjukkan bahwa kita sepenuhnya berserah pada Tuhan.
7. Karunia nabi memegang peranan penting dalam inovasi
Jika saya membaca kisah raja-raja, maka karunia jawatan nabi adalah penyokong sejati dari inovasi yang akan dilakukan raja-raja israel dan yehuda. Silakan baca sendiri bagaimana Saul bergantung pada Samuel, Daud pada yonathan, lalu Yosafat, Yosia, Hizkia, Asa, Ahab, dll. Hampir semua kisah raja-raja mengandung seorang nama nabi Tuhan.
Jadi jika anda seorang nabi, kembangkan karunia anda itu. Nabi ibarat telinga bagi pemimpin untuk dengar suara Tuhan dan juga penyambung lidah Tuhan bagi para pemimpin.
8. Inovasi akan lebih baik jika menggunakan dan memaksimalkan semua talenta jemaat
"Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kau punya di rumah" (1 raja 4:2). Itu yang elisa katakan pada seorang janda sebelum inovasi itu terjadi. Tuhan juga gunakan tongkat musa untuk berinovasi dengan alam (wuihh,, keren banget kalimat ini : berinovasi dengan alam). Seringkali kita bingung mau bagaimana berinovasi. Maka lihat talenta jemaatmu dan dirimu sendiri.
Apa guna talenta? Tentu saja untuk memuliakan Tuhan, bukan? Tuhan juga suruh kita kembangkan talenta kita. Itulah alasan mengapa seorang pemimpin harus tau apa talenta jemaatnya. Bahkan saya bilang talenta setiap jemaat!
misal dalam pelayanan ada yang bertalenta seorang MC dan pembuat ice breaking handal. Maka saat pelayanan berhadapan dengan orang-orang yang suka games, maka mulailah berinovasi dengan talentanya itu. Seringkali pemimpin takut berinovasi karena dia melihat dari talenta-talenta umum dan kondisi umum jemaat.tetapi ini adalah sebuah kesalahan. Jika pemimpin ingin berinovasi, silakan tanya pada jemaat siapa yang bisa. Jika mungkin cuma satu yang bisa, ya silakan berinovasi dengan dia.
9. Duduk bersama dan berdiskusi adalah perlu sebelum lakukan inovasi
Luk 14:28 -> sebab siapa diantara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaean biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaannya itu?
Ams 24:6 -> karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak.
Bagi saya diskusi adalah berguna untuk memperluas pola pikir sebelum berinovasi. Seorang pemimpin yang tidak melibatkan orang lain dalam berinovasi rawan jatuh dan gagal. Jadi kombinasi doa + perencanaan + diskusi akan hasilkan inovasi yang luar biasa.
10. Orang yang berinovasi bisa saja gagal, tetapi orang yang tidak berinovasi sudah pasti gagal.
Itu quotes yang populer sekali dalam dunia bisnis. Lalu kapan waktu tepat untuk berinovasi? Mulailah sekarang!
Sabtu, 30 Januari 2016
Menapak 2500 kilometer menuju pulau Timor
Waktu itu saya masih kelas 2 SD di sebuah kota kecil pinggiran Bandung bernama Cimahi. Ayah saya adalah seorang pegawai BUMN saat itu. Dan sebuah kabar mengejutkan datang yang mengatakan bahwa dia dipindahtugaskan ke kota Dili, provinsi Timor-timur (TimTim, sekarang negara Timor leste).
Tahun 1997, biaya pesawat sangatlah mahal untuk ukuran keluarga kami. Belum dengan bawaan yang sangat banyak. Penerbangan menuju Dili juga sangat jarang saat itu. Karena alasan itu, kami sekeluarga memilih menggunakan jalur darat dari Cimahi menuju Dili. Kami menggunakan mobil dinas ayah saya waktu itu, sebuah mobil Taft merah.
Jadilah mobil taft itu penuh dengan barang-barang. Jok kursi belakang dibongkar sehingga bisa diisi dengan barang. Lalu diatasnya ditaruh kasur sehingga bisa jadi alas tidur. Barang lainnya ditaruh diatas kap mobil dan ditutup terpal dan membuat mobil kami sangat mencolok dalam perjalanan.
Rute perjalanan kami di Pulau Jawa adalah menempuh Bandung-Jogjakarta-Surabaya-Banyuwangi yang berjarak lebih dari 1000 km. Kami menginap beberapa hari di kota-kota tersebut untuk berjalan-jalan.
Di Denpasar, kami harus menginap selama 3 malam. Di kota ini kami mengalami sedikit masalah. Adik saya sakit demam sehingga kami harus menunggu panasnya turun dan melanjutkan perjalanan.
Sesudah demam adik saya turun, kami melanjutkan perjalanan menyeberang ke pulau Lombok menuju kota Mataram. Kami tidak lupa bermain di pantainya yang tersohor. Dari Pulau Lombok, kami menyeberang ke Pulau Sumbawa. Pulau Sumbawa tidaklah besar sehingga dalam beberapa jam kami bisa sampai di ujung Pulau Sumbawa, yaitu kota Sape, dan berniat langsung menyeberang ke pulau Flores.
Niat menyeberang ternyata tidak tercapai. Kami terlambat beberapa saat dan ketinggalan feri dari Sape ke Labuan Bajo. Waktu itu cuma ada 1 kali perjalanan feri dari Sape ke Flores. Kami terpaksa menginap semalam di Sape.
Perjalanan Sape-Labuan Bajo sangatlah menyenangkan. Ada banyak pulau kecil yang dilewati dan tentu saja termasuk Pulau Komodo. Kapal feri berhenti sejenak di tengah lautan, dekat pantai pulau Komodo, untuk menurunkan turis yang ingin kesana, Mereka menuju pantai dengan kapal-kapal kecil.
Dan akhirnya kami tiba di provinsi bagian tengah Indonesia, yaitu Nusa Tenggara Timur. Dari Labuan Bajo kami menuju Ende. Tidak lupa mengunjungi danau tiga warna Kelimutu yang terkenal. Yang menarik dalam perjalanan dari Labuan Bajo ke Ende adalah medan jalan yang sangat berat dan banyak jurang.itu pengalaman baru bagi kami sekeluarga.
Dari Ende kami menyeberang lagi menuju Kupang dan langsung mengarahkan tujuan ke Atambua, kota perbatasan antara NTT dan TimTim.
Ketika dalam perjalanan dari Kupang menuju atambua, banyak orang yang kami temui di jalan heran mengapa kami menuju Dili. Tahun 1997 adalah masa dimana isu kemerdekaan sangat mengemuka dan kondisi keamanan tidaklah kondusif.
Dalam perjalanan menuju Dili, kami harus melewati banyak pos penjagaan TNI. Tentara memeriksa setiap mobil yang lewat dan melihat isi dalamnya. Mereka cuma bisa terheran melihat kondisi mobil kami dan kenekatan kami masuk ke TimTim saat itu.
Perjalanan dari Atambua menuju Dili sangatlah menarik. Kondisi jalan memang jauh lebih sukar dari jalan di Flores. Beberapa lokasi jalan kelihatan rusak berat dan tidak bisa dilalui dari 2 arah. Tetapi hal menariknya adalah pantai pasir putih yang luar biasa indah dan tentu saja turis sangat sedikit yang kesana.
Dalam beberapa jam dari Atambua, kami pun menyentuh kota Dili. Dan kisah panjang travelling kami sekeluarga yang berjarak 2500 km pun berakhir. Dari perjalanan itu, saya belajar banyak hal mengenai Indonesia. Indonesia tidak cuma pulau Jawa. Secara tidak sadar, kecintaan akan tanah air pun mulai tumbuh saat mata ini melihat dan menginjak langsung wilayah-wilayah Indonesia. Semangat membangun negeri juga tumbuh saat melihat berbagai kekurangan di bumi pertiwi ini.
Jika anda bisa travelling ke berbagai belahan dunia lain, mengapa tidak menjelajahi karya luar biasa Yang Maha Kuasa bernama Indonesia? If you love travelling, then you have to love Indonesia!
Jadilah mobil taft itu penuh dengan barang-barang. Jok kursi belakang dibongkar sehingga bisa diisi dengan barang. Lalu diatasnya ditaruh kasur sehingga bisa jadi alas tidur. Barang lainnya ditaruh diatas kap mobil dan ditutup terpal dan membuat mobil kami sangat mencolok dalam perjalanan.
Rute perjalanan kami di Pulau Jawa adalah menempuh Bandung-Jogjakarta-Surabaya-Banyuwangi yang berjarak lebih dari 1000 km. Kami menginap beberapa hari di kota-kota tersebut untuk berjalan-jalan.
Di Denpasar, kami harus menginap selama 3 malam. Di kota ini kami mengalami sedikit masalah. Adik saya sakit demam sehingga kami harus menunggu panasnya turun dan melanjutkan perjalanan.
Sesudah demam adik saya turun, kami melanjutkan perjalanan menyeberang ke pulau Lombok menuju kota Mataram. Kami tidak lupa bermain di pantainya yang tersohor. Dari Pulau Lombok, kami menyeberang ke Pulau Sumbawa. Pulau Sumbawa tidaklah besar sehingga dalam beberapa jam kami bisa sampai di ujung Pulau Sumbawa, yaitu kota Sape, dan berniat langsung menyeberang ke pulau Flores.
Niat menyeberang ternyata tidak tercapai. Kami terlambat beberapa saat dan ketinggalan feri dari Sape ke Labuan Bajo. Waktu itu cuma ada 1 kali perjalanan feri dari Sape ke Flores. Kami terpaksa menginap semalam di Sape.
Perjalanan Sape-Labuan Bajo sangatlah menyenangkan. Ada banyak pulau kecil yang dilewati dan tentu saja termasuk Pulau Komodo. Kapal feri berhenti sejenak di tengah lautan, dekat pantai pulau Komodo, untuk menurunkan turis yang ingin kesana, Mereka menuju pantai dengan kapal-kapal kecil.
Dan akhirnya kami tiba di provinsi bagian tengah Indonesia, yaitu Nusa Tenggara Timur. Dari Labuan Bajo kami menuju Ende. Tidak lupa mengunjungi danau tiga warna Kelimutu yang terkenal. Yang menarik dalam perjalanan dari Labuan Bajo ke Ende adalah medan jalan yang sangat berat dan banyak jurang.itu pengalaman baru bagi kami sekeluarga.
Dari Ende kami menyeberang lagi menuju Kupang dan langsung mengarahkan tujuan ke Atambua, kota perbatasan antara NTT dan TimTim.
Ketika dalam perjalanan dari Kupang menuju atambua, banyak orang yang kami temui di jalan heran mengapa kami menuju Dili. Tahun 1997 adalah masa dimana isu kemerdekaan sangat mengemuka dan kondisi keamanan tidaklah kondusif.
Dalam perjalanan menuju Dili, kami harus melewati banyak pos penjagaan TNI. Tentara memeriksa setiap mobil yang lewat dan melihat isi dalamnya. Mereka cuma bisa terheran melihat kondisi mobil kami dan kenekatan kami masuk ke TimTim saat itu.
Perjalanan dari Atambua menuju Dili sangatlah menarik. Kondisi jalan memang jauh lebih sukar dari jalan di Flores. Beberapa lokasi jalan kelihatan rusak berat dan tidak bisa dilalui dari 2 arah. Tetapi hal menariknya adalah pantai pasir putih yang luar biasa indah dan tentu saja turis sangat sedikit yang kesana.
Dalam beberapa jam dari Atambua, kami pun menyentuh kota Dili. Dan kisah panjang travelling kami sekeluarga yang berjarak 2500 km pun berakhir. Dari perjalanan itu, saya belajar banyak hal mengenai Indonesia. Indonesia tidak cuma pulau Jawa. Secara tidak sadar, kecintaan akan tanah air pun mulai tumbuh saat mata ini melihat dan menginjak langsung wilayah-wilayah Indonesia. Semangat membangun negeri juga tumbuh saat melihat berbagai kekurangan di bumi pertiwi ini.
Jika anda bisa travelling ke berbagai belahan dunia lain, mengapa tidak menjelajahi karya luar biasa Yang Maha Kuasa bernama Indonesia? If you love travelling, then you have to love Indonesia!
Langganan:
Postingan (Atom)