Kamis, 15 September 2016

- kepekaan pada firman Tuhan vs kepekaan pada dunia -

Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu - amsal 4:20-21

Saya adalah salah satu orang yang paling tidak suka dengan hal-hal berbau biologi. Nilai-nilai saya dalam hal-hal berbau biologi tidaklah memuaskan, itu sejak SMA sampai kuliah. Mengapa? Karena saya tidak suka hapalan.

Saya sering mengatakan bahwa saya tipe orang yang tidak begitu baik dalam menghapal. Saya tidak ingat hari ulang tahun orang tua saya (cuma tahu bulannya), sampai hari ini saya cuma hapal no hp bapak saya dan tidak yang lain, saya tidak mudah ingat nama orang, dll. Tetapi lucunya, saya cukup hapal hal-hal berbau sejarah, tentang beberapa komik yang saya baca, dan tentu saja hal-hal berbau klub favorit saya : inter milan.

Amsal memakai sebuah kata yang menarik "ARAHKAN telingamu kepada ucapanku". "Arahkan" mirip dengan kata "condongkan" dan "perhatikanlah". Sebuah definisi yang saya rasa pas dengan semua kata itu adalah "membuat lebih peka". Sehingga maksud dari amsal 4:21 tadi adalah "kita harus membuat diri kita lebih peka pada firman Tuhan dibanding hal-hal lain".

Ada orang yang berkata sulit menghapal firman, tetapi anehnya dia bisa hapal hal-hal lain. Mengapa itu terjadi? Karena dia membuat dirinya "lebih peka" terhadap hal-hal lain dibanding kepada firman Tuhan.

Saya dan anda bisa setiap hari saat teduh, membaca firman, berdoa, dan lainnya. Tetapi jika telinga dan mata kita lebih terlatih pada dunia maka semua firman itu akan menguap dengan cepat. Itulah alasan mengapa saya dan anda berkekalahan dalam hidup. Karena panca indera kita lebih terlatih pada dunia daripada firman Tuhan.

Beberapa bulan lalu saya sadari sesuatu dalam hidup saya. Jika saat bangun pagi saya lebih dahulu membuka hp saya dan membaca pesan yang masuk atau membuka internet maka kualitas firman yang saya dapat tidaklah maksimal. Dan jika saya biarkan HP itu berdering atau bergetar selama saya saat teduh dan berdoa maka konsentrasi saya akan teralihkan. Dari situ saya belajar untuk tidak terlebih dahulu membuka hp saat bangun pagi dan juga men-silent hp saat sedang berdoa.

Iblis tidak suka anda dapatkan suara Tuhan. Oleh karena itu dia ganggu konsentrasi anda, salah satunya dengan bunyi HP atau berita-berita yang anda baca dari internet. Iblis mengerti strategi ini. Dia buat saya dan anda begitu bergantung pada dunia internet sehingga ada yang kurang dalam hidup ketika tidak menyentuh HP.

Ibrani 5:14 bicara tentang "orang-orang dewasa yang memiliki pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik daripada yang jahat". Saya dan anda perlu melatih pancaindera untuk merespon Tuhan lebih daripada dunia. Itulah salah satu kunci kemenangan dalam Kristus.

Cara yang paling baik untuk membuat pancaindera kita terlatih pada Tuhan adalah dengan cara mengurangi akses masuk dunia dalam hidup kita. Matikan HP mu sejenak dan berdoalah. Sehingga tidak ada yang bisa mengganggu konsentrasimu dengan Tuhan.

"Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu (matius 6:22)"

mata dan telinga adalah 2 pintu masuk utama dalam pikiran manusia. Jika kita lebih banyak membuka 2 pintu itu pada Firman daripada dunia, maka "teranglah seluruh hidupmu".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar