Senin, 23 Mei 2016

- friend vs colleague -

1 Korintus 15:33 Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. -> semua tahu itu bukan?

Banyak orang berarguman mengenai hal ini. Mereka tidak mau lepas dari komunitas lama mereka dengan banyak alasan, termasuk alasan rohani seperti : "kan kita orang kristen harus jadi garam dan terang. Gimana kita bisa menginjili mereka jika kita tidak bergaul dengan mereka". Ini alasan yang rohani dan itu benar. Tetapi saya mendapatkan konsep yang benar-benar baru ketika saya bergaul dengan orang barat mengenai kata bergaul.

Orang barat mengenal istilah "friend (teman)" dan "colleague (kolega)". Istilah colleague disini selevel dengan istilah schoolmate, roommate, dll.

Orang indonesia, sebagian besar asia, dan afrika, tidak begitu mengenal istilah ini. Bagi orang barat, seseorang akan disebut friend jika dia akan habiskan malam minggu atau liburan atau bersenang-senang dengan orang itu. Tetapi seseorang akan disebut colleague jika dikenal di dunia kantor atau kampus. Transfer nilai-nilai kehidupan akan lebih banyak dilakukan oleh orang yang disebut friend, dan bukan colleague. Walaupun mungkin jam ketemu dengan colleague lebih banyak daripada jam ketemu dengan friend. Mereka bisa curhat dengan friend, tetapi jarang sekali mereka curhat dengan colleague/roommate/schoolmate.

Mereka membatasi itu dengan cukup jelas. Jadi jika anda disebut colleague/schoolmate/roommate oleh orang barat (walaupun anda sudah ketawa bareng-bareng, keringat bareng-bareng, mungkin sering ke kantin bareng), maka sadarilah bahwa dia merasa hubungan anda dengannya belumlah sedalam dan sedekat yang anda pikirkan.

Itu beda dengan orang indonesia. Semua orang disebut teman atau saudara. Bagi orang barat, cuma segelintir orang yang mereka panggil "friend". Itu mengapa bisa dibilang pergaulan orang barat tidaklah begitu luas.

Balik ke konteks kita tadi. Pada waktu firman Tuhan memakai istilah "pergaulan yang buruk", maka itu merujuk kepada istilah "friend".

Jadi yang Tuhan mau adalah kita harus merenggangkan jarak dengan orang-orang yang memberikan efek buruk buat kita dan memperdalam hubungan dengan komunitas rohani yang sehat. Jika dulu anda habiskan malam minggu anda dengan teman anda yang suka hal-hal cabul, maka anda sekarang pindah haluan ke komunitas rohani. Jika dulu anda habiskan setiap malam dengan komunitas pemalas, maka sekarang habiskan malam anda dengan komunitas yang rajin.

Yang saya maksud disini adalah level hubungan. Dulu level hubungan anda dengan komunitas rohani cuma "schoolmate/colleague", maka naikkan itu menjadi level "friend". Dan lakukan sebaliknya kepada komunitas lama anda yang penuh dosa.

Mungkin anda merasa rugi kehilangan teman-teman anda itu. Anda berkata bahwa komunitas lama itu sangat berguna untuk masa depan anda atau apapun juga. Tetapi pemisahan yang Yesus lakukan sangat jelas di matius 10:37 "barangsiapa yang mengasihi ..... (seseorang/komunitas) lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagiku". Ini bukan serta merta berarti anda tinggalkan hubungan dengan orang tua, saudara, teman, dll demi Kristus (tetapi beberapa orang ada yang lakukan itu demi mempertahankan iman mereka dan itu saya anggap benar), tetapi lebih kepada level hubungan anda. Mengapa saya bilang itu mengacu soal "level hubungan"? Karena disana ada kata-kata "lebih dari pada-Ku". Ini adalah istilah "level hubungan".

Tetapi janji Tuhan juga luar biasa untuk kita. Markus 10:29-30 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.

Anda merasa rugi kehilangan komunitas lama anda? Maka dengarlah firman Tuhan ini : "orang itu sekarang pada MASA INI juga akan menerima kembali SERATUS KALI LIPAT... dan ia akan menerima hidup yang kekal.

Saya sering berkata ini : "hidup adalah pilihan". Anda bisa memilih bergaul komunitas lama anda yang penuh dosa dan hidup anda kembali berdosa, atau memilih komunitas rohani yang membawa anda kepada pemenuhan janji-janji Tuhan. Silakan memilih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar