Selasa, 01 Maret 2016

inovasi dan adaptasi dalam pelayanan

Dunia itu berubah, semua sepakat dengan itu. Lalu bagaimana dengan pelayanan? Apakah pelayanan itu berubah? Ya dan tidak. Pelayanan tidak berubah dari segi nilai-nilai dan target ilahi yang dikejar. Tetapi pelayanan berubah dalam hal strategi mencapai target ilahinya, atau saya sebut inovasi dan adaptasi.

Karena dunia ini berubah, maka perlu 2 hal itu dalam pelayanan. Adaptasi adalah cara kita merespon terhadap perubahan dunia luar. Bagaimana cara kita merespon? Lakukan inovasi. Inovasi adalah suatu strategi baru dan ini mutlak memerlukan upgrade kapasitas diri seseorang.

Semua tau nokia. Dia raja HP tahun 90an. Tetapi dimana sekarang ia? Kesalahan utama nokia adalah karena dia tidak mau investasi banyak untuk inovasi ponsel pintar. Dia terlambat berinovasi. Dan akhirnya dia gugur. Samsung adalah raja baru di dunia HP. Apa kekuatannya? 2 kekuatan utama mereka adalah pemasaran/marketing dan tentu saja INOVASI.

Pelayanan harus lakukan 2 hal ini agar bisa "bertahan hidup" dan mengejar target ilahinya. Kita tidak akan banyak bahas soal marketing/pemasaran. Lain waktu saja. Fokus dulu pada inovasi. Hehe..

Apa yang alkitab ajarkan tentang adaptasi dan inovasi?

1. Pelayanan WAJIB beradaptasi dan berinovasi

1 kor 9:24 -> larilah begitu rupa sehingga kamu memperolehnya

1 kor 9: 19-23 -> ..... segala sesuatu ini aku lakukan demi injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.

Apa maksud "begitu rupa"? Lalu apa maksud paulus "menjadi seperti" orang yang tidak hidup di bawah hukum taurat? Itu semua adalah bahasa lain dari adaptasi dan inovasi.

2. Iblis adalah seorang yang pandai beradaptasi dan berinovasi.

Jika pelayanan tidak mau berinovasi, maka kita akan kalah dengan iblis. Iblis sudah pakai musik untuk menjerat anak-anak muda, dia pakai film, dia pakai medsos, dll. Gereja juga harus adaptif. Mengapa saya bilang iblis adaptif? Mari lihat lagi bagaimana iblis menjerat setiap orang dengan dosa. Kelemahan setiap orang berbeda-beda bukan? Lalu apa dia pakai strategi yang sama untuk menjatuhkan saya dan anda? Pasti berbeda. Saya lemah terhadap X, maka iblis pakai strategi X. Anda lemah terhadap Y, maka iblis pakai strategi Y. Itu mengapa iblis sangatlah adaptif.

Tetapi kabar sukacita datang. Anak Tuhan dapat gunakan senjata iblis yang kreatif itu untuk berbalik menyerang iblis. Saya sangat suka dengan kisah Daud dan goliat (1 sam 17). Apa yang Daud pakai untuk menghabisi goliat? Bukan umban batu, tapi pedang goliat sendiri. Itu yang harus kita imani dan pelajari.

Jika iblis bersenjatakan musik untuk menjerat anak muda, maka gunakan kembali musik untuk mengalahkan iblis dan menarik anak muda. Jika iblis pakai komunitas untuk jerat mereka, maka kita pakai balik komunitas untuk tarik anak muda. Jika iblis pakai medsos, maka kita pakai balik medsos, dan lain-lain.

So, salah satu cara inovasi dalam pelayanan sudah tertulis dengan jelas : gunakan "senjata" iblis untuk menyerang dia balik dan menghabisinya. Iblis memang cerdik, tetapi lebih cerdik orang yang dapat menggunakan senjata musuhnya untuk menyerang balik musuhnya. Am i right??

3. Upgrade kapasitas diri adalah harga mutlak sebuah adaptasi yang berhasil

Mari lihat Daud. Hasil upgrade kapasitas dirinya membuatnya menjadi raja yang luar biasa. Semula dia cuma seorang penggembala dan pembunuh singa. Tetapi di kemudian hari dalam proses hidupnya, dia bisa menjadi pembunuh raksasa, pemain musik luar biasa untuk raja, pengatur administrasi kerajaan (di jaman saul belum ada), aktor hebat (pura-pura gila di depan raja filistin. Lalu menjadi bawahan "palsu" dan mengabdi pada raja filistin), komposer (dia lah raja yang membuat ada tim PW diantara para imam lewi), arsitek hebat (dia yang merancang bangunan bait Allah dan memberikannya pada salomo), businessman sejati (dia kumpulkan uang untuk bait suci dan berikan pada salomo), negosiator ulung (berteman dengan raja Hiram untuk dapatkan bantuan kayu), pencipta lagu hebat, pencetak orang-orang hebat (bawahannya semua pahlawan), dll. Daud upgrade dirinya sendiri dan akhirnya menjadi pribadi yang hebat.

Israel saat itu sebenarnya sudah tertinggal dengan bangsa-bangsa lain soal ilmu pemerntahan. Bangsa lain sudah lama punya raja dan struktur pemerintahan. Tetapi karena Daud cepat beradaptasi dengan kondisi baru, israel bisa kejar ketertinggalan itu.

1 kor 9:27 -> tetapi aku MELATIH TUBUHKU dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah aku memberitakan injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Bagi Paulus, upgrade kapasitas diri adalah penting dalam proses menjalani panggilan hidupnya dan proses pemberitaan injil.

4. Adaptasi dan inovasi tidak merubah nilai-nilai dasar pelayanan.

Banyak pelayanan takut berinovasi karena dia berpikir nilai-nilai pelayanannya akan luntur dan hilang. Dan bagi saya ini salah. Mari lihat daud dan daniel.

Daud tidak mau membunuh saul dalam proses adaptasi hidupnya yang terus dikejar-kejar saul untuk dibunuh. Tetapi dia pakai strategi untuk membuat saul berhenti sejenak mengejarnya, yaitu memotong jubah dan mengambil lembing saul. Begitu juga dengan daniel. Saat dia disuruh minum anggur, maka dia tidak mau minum. Strategi yang dia pakai adalah menyuruh membandingkan dirinya yang tidak minum anggur dengan orang yang minum anggur.

Paulus juga dalam 1 kor 9:20-22 berkata bahwa dia "menjadi seperti" orang yang dia layani. Tetapi dia selalu akhiri statementnya dengan perkataan yang berkata bahwa dia tidak menurunkan nilai-nilai yang dia anut (seperti : sekalipun aku tidak hidup diluar hukum Allah).

Jadi bagi saya, inovasi dan adaptasi adalah soal strategi mengejar target ilahi dan "bertahan hidup" dan tidak merubah nilai-nilai dasar pelayanan.

5. Roh Kudus sumber adaptasi dan inovasi

Yoh 3:34 -> Alah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.

1 yoh 2:27 -> sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya... pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu

Itu mengapa saya tidak percaya jika pelayanan kekurangan ide mengenai penjangkauan, dll. Mengapa samsung sukses dengan inovasinya sedangkan gereja gagal? Karena gereja tidak terhubung dengan Roh Kudus yang tidak terbatas.

6. Doa adalah penghubung tidak terbatas kepada sumber inovasi itu.

Semua sudah tahu ini. Itu mengapa persekutuan doa adalah sesuatu yang mutlak untuk pelayanan yang berinovasi. Doa juga adalah lambang penyerahan dan kerendahatian. Akal manusia adalah licik kata alkitab. Dengan doa, kita belajar menaruh ide-ide kita pada Tuhan. Kita berkata : "Tuhan, ini strateginya, kalau Lu mau, ya kita jalan. Kalau Lu gak mau dan mau yang lain, ya kami ikut". Doa menunjukkan bahwa kita sepenuhnya berserah pada Tuhan.

7. Karunia nabi memegang peranan penting dalam inovasi

Jika saya membaca kisah raja-raja, maka karunia jawatan nabi adalah penyokong sejati dari inovasi yang akan dilakukan raja-raja israel dan yehuda. Silakan baca sendiri bagaimana Saul bergantung pada Samuel, Daud pada yonathan, lalu Yosafat, Yosia, Hizkia, Asa, Ahab, dll. Hampir semua kisah raja-raja mengandung seorang nama nabi Tuhan.

Jadi jika anda seorang nabi, kembangkan karunia anda itu. Nabi ibarat telinga bagi pemimpin untuk dengar suara Tuhan dan juga penyambung lidah Tuhan bagi para pemimpin.

8. Inovasi akan lebih baik jika menggunakan dan memaksimalkan semua talenta jemaat

"Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kau punya di rumah" (1 raja 4:2). Itu yang elisa katakan pada seorang janda sebelum inovasi itu terjadi. Tuhan juga gunakan tongkat musa untuk berinovasi dengan alam (wuihh,, keren banget kalimat ini : berinovasi dengan alam). Seringkali kita bingung mau bagaimana berinovasi. Maka lihat talenta jemaatmu dan dirimu sendiri.

Apa guna talenta? Tentu saja untuk memuliakan Tuhan, bukan? Tuhan juga suruh kita kembangkan talenta kita. Itulah alasan mengapa seorang pemimpin harus tau apa talenta jemaatnya. Bahkan saya bilang talenta setiap jemaat!

misal dalam pelayanan ada yang bertalenta seorang MC dan pembuat ice breaking handal. Maka saat pelayanan berhadapan dengan orang-orang yang suka games, maka mulailah berinovasi dengan talentanya itu. Seringkali pemimpin takut berinovasi karena dia melihat dari talenta-talenta umum dan kondisi umum jemaat.tetapi ini adalah sebuah kesalahan. Jika pemimpin ingin berinovasi, silakan tanya pada jemaat siapa yang bisa. Jika mungkin cuma satu yang bisa, ya silakan berinovasi dengan dia.

9. Duduk bersama dan berdiskusi adalah perlu sebelum lakukan inovasi

Luk 14:28 -> sebab siapa diantara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaean biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaannya itu?

Ams 24:6 -> karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak.

Bagi saya diskusi adalah berguna untuk memperluas pola pikir sebelum berinovasi. Seorang pemimpin yang tidak melibatkan orang lain dalam berinovasi rawan jatuh dan gagal. Jadi kombinasi doa + perencanaan + diskusi akan hasilkan inovasi yang luar biasa.

10. Orang yang berinovasi bisa saja gagal, tetapi orang yang tidak berinovasi sudah pasti gagal.

Itu quotes yang populer sekali dalam dunia bisnis. Lalu kapan waktu tepat untuk berinovasi? Mulailah sekarang!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar