Rabu, 23 Maret 2016

kekuatan firman Tuhan

Ketika saya berdoa malam ini, tiba-tiba pertanyaan ini keluar "apa rhema firman Tuhan pagi ini?". What?! Saya merenung sejenak saat doa dan ternyata saya lupa! Pertanyaan itu keluar saat saya mau mulai menyatakan keluhan-keluhan dan beban-beban doa saya pada Tuhan.

Kemudian sebuah perenungan ini keluar. Bagaimana bisa saya menang terhadap masalah jika saya sendiri lupa akan firman Tuhan. Firman Tuhan adalah pedang roh untuk menyerang masalah kita. Lalu perisai iman untuk bertahan dari serangan iblis juga cuma bisa timbul dari firman Tuhan (efesus 6:16-17; roma 10:17).

1 Yoh 5:14 berkata "Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya". Bagaimana cara tahu kehendak Tuhan? Bukankah dengan membaca firman Tuhan? Pengetahuan akan firman akan membuat doa-doa kita tepat sasaran dan penuh iman! (Balik lagi, iman timbul dari firman Tuhan) dan Allah cuma merespon doa yang penuh iman!

Baru saja saya selesai berdoa, saya membuka sebuah grup line dan ada tulisan sebuah pepatah yang kita semua tahu "tak kenal maka tak sayang". Bagaimana kita dapat menyayangi Tuhan tanpa mengenalnya? Dari pengenalan akan Tuhan bahwa Dia itu baik, pengampun, penyembuh, penegur dosa, gembala, dll akan membawa kita lebih menyayangi dia. Lalu darimana pengenalan itu? Bukankah dari pembacaan firman Tuhan?

Siapa yang mau berhasil dalam hidup? Bukankah alkitab jelas katakan bahwa "janganlah engkau lupa memperkatakan kitab taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung" (Yosua 1:8). Anda mau berhasil? Sudahkan anda membaca alkitabmu?

Beberapa waktu lalu Tuhan memberikan rhema buat saya. Apakah ada suatu paksaan dari seorang bayi untuk bertransformasi menjadi seorang pria dewasa yang sehat? Tidak! Itu adalah proses natural, tetapi memang perlu waktu. Tetapi walaupun itu natural dan hukum alam, adakah syarat untuk proses transformasi itu? Ada! Syaratnya adalah manusia itu harus diberi makan sesuai aturan kesehatan yang berlaku untuk usianya. Jika tidak maka dia akan jadi manusia dewasa yang abnormal : kelihatan dewasa secara fisik tetapi di dalam tubuh tidaklah dewasa/kuat.

Begitu juga dengan manusia rohani. Proses transformasi kita dari manusia berdosa menjadi sempurna seperti Allah adalah proses natural. Ada dosa-dosa atau karakter buruk yang membutuhkan waktu untuk dibuang seutuhnya. Tetapi apa syarat untuk itu? Kita harus makan makanan rohani yaitu membaca firman Allah. Jika anda mau lepas dari dosa dan karakter buruk tanpa mau untuk membaca dan merenungkan firman Allah, maka anda akan menjadi manusia abnormal rohani : datang ke gereja bertahun-tahun atau berpuluh-puluh tahun tetapi kehidupan, karakter, dan sikap anda menunjukkan bahwa anda adalah seorang bayi rohani. Anda masih mudah jatuh dalam dosa, karakter anda buruk, ketika ada masalah datang cepat sekali mengeluh dan menyerah, dan hal-hal berkekalahan lainnya.

Yosua 1:8 bicara mengenai merenungkan firman Tuhan siang dan malam. Itu tidak berarti anda tinggalkan pekerjaan anda setiap hari lalu membaca alkitab. Tetapi merenungkan berarti memikirkan itu secara kontinu. Biarkan saya membuatnya menjadi lebih mudah dimengerti.

Tahukan anda bahwa kuatir adalah bentuk perenungan? Jika anda kuatir akan masalah keuangan, maka itu berarti anda memikirkan masalah keuangan itu terus menerus. Bahkan mungkin anda tidak bisa tidur karena pikiran itu. Lalu pernahkan anda menonton sebuah film dan bahkan sampai beberapa hari kemudian adegan atau quotes di film itu masih terngiang-ngiang di kepala anda? Itu adalah bentuk perenungan kepada adegan atau quotes. Atau bisa dibilang adegan atau quotes itu menjadi "rhema" dalam pikiran kita berhari-hari. Itu adalah bentuk dan contoh perenungan.

So, mulai sekarang, mari lakukan perenungan firman Tuhan yang lebih baik dari sebelumnya. Jika kita mudah mengingat pepatah "besar pasak daripada tiang", maka lakukan hal yang lebih baik pada firman Tuhan. Biarkan firman Tuhan berada dalam posisi ingatan lebih baik daripada semua pepatah-pepatah dunia. Jika kita bisa ingat quotes dari tokoh-tokoh populer, maka biarkan ayat-ayat firman Tuhan berada dalam posisi yang jauh lebih terhormat dalam otak kita dibanding semua quotes itu.

Tahun ini Tuhan membuat saya membuka alkitab saya jauh lebih sering dari tahun-tahun sebelumnya. Sudah 3 bulan tahun ini berjalan dan saya bisa pastikan, pekerjaan Tuhan akan jauh lebih dahsyat mengalir pada orang-orang yang mencintai firman Tuhan. Mengapa? Firman Tuhan berkata bahwa di masa-masa akhir jaman, pekerjaan iblis akan semakin nyata: Masalah dimana-dimana, dosa semakin merajalela, kematian seolah mudah terjadi, dan lainnya. Tetapi hanya orang yang membangun pondasi hidupnya diatas dasar yang teguh dan kuat, yaitu firman Tuhan, yang akan tetap bertahan.

jangan salahkan lingkungan sekitar atau bahkan iblis (iblis dari sananya sudah salah kok) atau Tuhan jika permasalahan hidupmu makin sulit. Tetapi mari cek dan lihat apakah pondasi hidup kita dalam firman Tuhan sudah semakin dalam.

Tetapi jika kita coba jujur, kualitas pembacaan firman Tuhan kita seringkali dangkal. Sering kita dengar pertanyaan ini "sudah sate dan baca alkitab belum?". Itu pertanyaan baik. Tetapi sadarkah kita bahwa kita sudah tertipu oleh iblis. Sate dan membaca alkitab boleh jalan, tetapi apakah ada suara Tuhan yang spesifik kita dengar saat itu? Atau sudahkah kita mendapat rhema dari pembacaan firman Tuhan? Baca alkitab boleh jalan, tetapi catatan saat teduh kita kosong dan kita tidak dapat rhema. Inikah yang disebut membaca alkitab?

Saya suka sekali ibrani 4:12 "sebab firman Allah hidup dan kuat". Jika firman itu hidup, maka seharusnya buku catatan sate atau rhema kita tidak seharusnya kosong bukan?! Bukankah pembacaan alkitab yang tidak disertai rhema adalah tindakan mubazir? Itu sama saja dengan makan nasi kosong tanpa lauk dan sayur. Anda bisa hidup karena karbohidratnya tetapi jika penyakit datang maka anda akan segera ambruk karena tidak ada gizi di dalamnya.

Bukankah sebaiknya pertanyaan ini ditambahkan "apa yang Tuhan bicarakan lewat pembacaan alkitabmu hari ini?" (Sesudah "sudah sate dan baca alkitab belum?").

Sebelum saya tutup, saya sarankan untuk para pengkotbah atau abang dan kakak rohani untuk tidak membagikan/sharing firman Tuhan bersumber (dominan) dari kotbah-kotbah atau buku-buku rohani. Pengalaman saya, itu tidak terlalu powerful dan mengubahkan. Itu ibarat kita membagikan makanan yang sudah 2 kali dicerna, yaitu pertama oleh pengkotbah/penulis buku itu dan kedua dicerna oleh kita. Biarkan jemaat atau anak-anak rohani kita mendapat firman yang "fresh from open", yaitu firman yang baru saja kita dapat langsung dari Tuhan.

Akhir kata, semakin rajinlah merenungkan firman Tuhan dan jadikan pertanyaan ini sebagai koreksi apakah kita merenungkan firman Tuhan di hari itu atau tidak : "apa rhema yang kamu dapat dari firman Tuhan tadi pagi?" (Ajukan pertanyaan ini di malam hari sebelum anda tidur).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar