Minggu, 06 September 2009

Dia adalah bapaku...




Aku mendapat suatu pengalaman yang luar biasa kemarin, minggu 6 september 2009. Tuhan dengan indahnya dan hebatnya (so pasti!!) berhasil melakukan suatu terobosan yang luar biasa dalam hidupku. Suatu hal yang sebenarnya sederhana dan kelihatannya simpel, tetapi memiliki makna yang sangat dalam.

Hari minggu ini aku bangun tidur dengan suasana hati yang sedikit mengganjal. Entah apa yang ada dalam pikiranku. aku tidak bisa menebak-nebaknya. Aku berusaha berpikir apakah ada yang salah dalam hidupku, tetapi tetap saja perasaanku masih ada yang mengganjal. Aku langsung saat teduh dan berdoa. Aku berusaha membangun manusia rohku tetapi tetap saja perasaan mengganjal itu selalu datang. Lagi-lagi aku bertanya pada Tuhan apa yang salah. Dia tetap diam saja, aku jadi makin gelisah. Waktu kemudian menunjukkan pukul 2 siang, jadi sudah waktunya aku bersiap-siap ke gereja. Tetapi hatiku tetap gelisah. Lalu aku pun memutuskan menyembah Tuhan sejenak. Hatiku terasa remuk, tetapi tetap saja aku tidak mengerti apa penyebab semua ini. seingatku selama ini aku selalu tahu apa yang menyebabkan hatiku remuk saat berdoa, entah itu karena keluargaku, teman-temanku, anak rohani, jiwa-jiwa, dsb. Tetapi anehnya yang ini tidak kumengerti.

Aku lalu berangkat ke gereja dengan perasaan yang mengganjal. Aku sadar aku tidak sedang dalam kondisi hati yang 100% saat sesi PW. Seperti ada yang membelenggu hatiku dan membuat aku tidak bebas sepenuhnya. Selesai ibadah perasaan itu masih ada. Lalu kemudian salah satu abang, b’ Decky, mengajakku ngobrol berdua. Sampai kemudian dia sepertinya melihat ada yang salah dengan sikapku. Dia bertanya kenapa aku seperti orang bingung. Aku cuma bisa jawab bahwa aku lagi heran ada adik sekolahku yang tidak menjawab sms-ku untuk gereja bareng, padahal selama ini aku tahu adik sekolahku itu selalu menjawab sms-ku. Tetapi dengan sangat yakin aku tahu itu bukan jawabannya. Karena aku sendiri masih bingung apa penyebab semua ini. kemudian aku mengajak abang PA-ku, b’David, pulang bareng dan makan malam bareng. Dia hari ini (senin, 7 September 2009) akan berangkat ke Kupang bersama para abang dan kakak lainnya dari Sion untuk melakukan misi. Jadi aku ajak dia makan bareng supaya bisa ngobrol. Karena kami mungin tidak akan bertemu selama hampir sebulan. Kami ngobrol banyak hal sambil makan. kemudian aku mengantar dia pulang ke kos karena ada mas Risen yang mau mengambil computer.

Hatiku masih belum nyaman saat itu. aku terus bertanya apa yang salah. Tetapi Tuhan tetap diam saja. Aku berusaha menebak apa yang menjadi bahan pikiranku selama ini. lalu aku teringat akan salah satu temanku di Sion yang mulai jarang kelihatan di pelayanan. Setelah aku mengantar b’ David pulang ke kosnya, aku langsung menuju tempat temanku Robert yang dekat dengan kos temanku yang mulai jarang kelihatan ini. rencananya mau mengajak Robert mengunjungi teman kami ini. tetapi sesampai di kos Robert, dia tidak ada di tempat. Aku berusaha sms tetapi tidak dibalas. Akhirnya aku memutuskan pergi kunjungan sendiri. ehh! Temanku ini tidak ada di kosnya. Lalu kemudian aku berniat pulang, tetapi baru keluar ke jalan raya sedikit, aku masih merasa masih ada yang mengganjal dalam hatiku. Aku pinggirkan motor sejenak di pinggir jalan. Aku membuka HP dan berharap mendapat pencerahan. Tidak beberapa lama kemudian adik sekolahku yang tidak membalas sms-ku tadi langsung meng-sms dengan sendirinya. Dia bilang dia ganti nomor HP. Aku lalu ajak dia ketemu hari ini dan dia langsung mengiyakan. Aku sangat senang. Aku nyalakan motor dan berniat pulang. Tetapi lagi-lagi belum sampai 100 meter aku masih merasa ada yang ganjal dalam hatiku. Aku saat itu sedang berhenti di lampu merah GII Dago. Lalu kemudian sesaat ada dorongan untuk pergi ke kos b’ David. Kemudian aku langsung memutar motor sebelum lampu hijau dan berbelok kearah Dago menuju kos-an b’ David. Di tengah jalan aku sms dia kalau aku mau kesana.

Kemudian aku sampai di kos-an b’ David. Kami cerita banyak kembali. Aku kira-kira sampai disana jam 20.45. kemudian datang mas Risen dan b’Josua mau mengambil monitor. Setelah mereka pulang, kami berdua lalu kembali ngobrol. Banyak hal yang aku dan b’ David ceritakan saat itu. seperti kami tidak pernah bertemu lama sekali. Padahal kami baru komsel hari senin yang lalu (31 agustus 2009). Kami juga bertemu di PDS, hari rabu, kamis, dan jumat. Tetapi serasa kami tidak bertemu lama sekali. Waktu menunjukkan kira-kira pukul 22.15, kemudian b’ David mengajak kami berdoa bersama supaya aku pulang karena sudah malam. Lagipula aku sedang flu dan jarak dari kos b’ David ke tempatku sekitar 15 menit. Sebelum berdoa dia bilang mau ke kamar mandi sebentar.

Ketika b’ David keluar dari kamar, ada sesuatu yang luar biasa terjadi. Roh Kudus bicara dengan sangat jelasnya padaku saat itu. Dia bilang : “dia adalah bapamu”. Sesaat aku terdiam. Lalu kemudian aku berkata pada-Nya bahwa aku sudah tahu bahwa b’ David adalah bapa rohaniku. Lalu apa yang salah? Kemudian Roh Kudus mengingatkanku pada waktu retreat KORPS kemarin. Saat sesi “api unggun” (aku juga gak tahu apa persis nama sesinya), ada sesuatu yang agak “aneh” terjadi padaku. Saat itu akan didoakan para calon pekerja Sion. Kami mulai berbaris. Aku ada di barisan pojok kiri paling belakang. Para pekerja lalu mulai mendoakan kami calon pekerja. Lalu kemudian b’ Decky datang dan mendoakanku. Saat itu hatiku sudah sangat remuk, air mataku sudah mau keluar. Tapi anehnya air mataku tidak bisa keluar. Aku cuma mengangkat tangan dan berbahasa lidah saat b’ decky menumpangkan tangan atasku dan mulai berdoa, sambil meng-aminkan dan meng-iyakan. Kemudian setelah itu datang b’ David. Dia langsung memelukku dan mulai berbahasa lidah. Anehnya, mungkin tidak sampai 1 menit aku langsung menangis sejadi-jadinya. Air mataku langsung keluar dengan sangat banyak. Kembali ke kamar b’ David. Kemudian aku bilang pada Roh Kudus bahwa aku menangis seperti itu sudah merupakan hal yang wajar. Tetapi kemudian Roh Kudus bilang sesuatu yang lain. Dia bilang bahwa aku tidak akan sangat tersentuh hatiku saat itu jika bukan b’ David yang melakukannya. Dia bilang bahwa pelukan seorang bapak akan sangat berbeda dengan pelukan orang yang bukan bapak kita. Pelukan seorang bapak jauh lebih terasa daripada pelukan orang lain. Itu karena dia yang telah merawat kita dengan baik. Kita sudah merasakan kasih sayang langsung dari bapa kita. Aku lalu terdiam kembali.

Sesaat kemudian b’ David kembali masuk ke kamar. Dia langsung memegang gitar dan mengajak berdoa. Tetapi aku menyela sebentar dan bilang bahwa ada yang mau aku bicarakan. Kemudian aku bilang apa yang sudah Roh Kudus katakan padaku barusan. Sesaat air mataku mulai keluar. Aku menceritakan semuanya dengan berlinangan air mata. Aku lalu mengatakan bahwa dia adalah bapak rohaniku. Aku mengatakannya dengan hati yang betul-betul remuk dan air mata yang keluar. Entah apa yang terjadi saat itu. kemudian b’ David berkata bahwa dia sangat senang aku berkata bahwa dia adalah bapak rohaniku. Aku baru sadar bahwa ini adalah pertama kalinya aku berkata di depannya bahwa dia adalah bapak rohaniku. Kami sudah komsel sejak satu tahun yang lalu, dan butuh satu tahun untuk aku berkata padanya bahwa dia adalah bapa rohaniku. Padahal setahuku sudah sejak bulan maret 2009 aku berkata pada orang lain bahwa dia adalah bapa rohaniku. Lalu kemudian aku juga katakan pada angkatan 2009 bahwa b’ David adalah bapa rohaniku. Tetapi baru sekarang aku katakan secara langsung padanya. Kemudian kami berdoa dan aku pulang ke tempatku dengan hati yang damai. Ternyata ini yang Tuhan mau aku lakukan. Dia cuma mau aku katakan pada b’ David bahwa dia adalah bapa rohaniku.

Aku jujur saja awalnya mengangggap ini adalah sesuatu yang sederhana. Tetapi jika kita perhatikan lebih lagi, ini adalah suatu tahap hubungan yang naik selevel lebih tinggi dari sebelumnya. Seorang bapa butuh pengakuan dari anaknya bahwa dia adalah bapa dari anak tersebut. Bisa kita bayangkan apa yang ada di pikiran bapa jasmani kita ketika di rumah kita tidak memanggil dia dengan sebutan bapa. Tetapi kemudian bapa jasmani kita mendengar orang di luar yang berkata bahwa kita memanggil dia adalah bapa kita. Tidakkah akan jauh lebih senang perasaan bapa kita ketika dia mendengar sendiri dari mulut kita dan di depan matanya kita memanggil dia dengan sebutan bapa. Begitu juga dengan bapa rohani kita. Tidakkah alangkah baiknya jika suatu waktu kita datang padanya dan mengaku dengan jujur tanpa ada dorongan dari pihak lain (kecuali Roh Kudus) dan berkata bahwa kita mengakui dia sebagai bapa rohani kita? Suatu kalimat pendek dan simpel tetapi sangat bermakna. Bapa rohani kita juga butuh pengakuan langsung dari mulut kita tentang siapa dia di mata kita.

Aku ingat tanggal 9 mei 2009 k’ Christ pernah membagikan firman di Sion Raya tentang masalah pembapaan rohani. salah satu poinnya adalah bahwa boleh ada lebih dari satu pendidik dalam Kristus, tetapi hanya ada satu bapa rohani ( 1 Kor 4:15-16). Jadi sama seperti bapa jasmani yang hanya satu, begitu juga dengan bapa rohani. kemudian b’ David berkata bahwa “it’s all by grace” jika dia menjadi bapa rohaniku dan sebaliknya. Ya, seperti kita tidak dapat memilih siapa bapa jasmani kita, begitu juga dengan bapa rohani kita. Semua adalah anugerah.

Dalam matius 16:13-20 dikatakan bahwa Tuhan Yesus bertanya pada murid-murid-Nya apa pendapat orang tentang siapa diri-Nya. Tetapi kemudian Dia bertanya apa pendapat murid-murid-Nya sendiri tentang siapa Dia di mata para murid. Kemudian Petrus berkata bahwa Dia adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Lalu Tuhan Yesus berkata bahwa perkataan itu datang dari Bapa di sorga. Begitu juga dengan bapa rohani kita. Dia butuh pengakuan siapa dia di mata anak rohaninya. Lalu kemudian hanya dengan dorongan Bapa di sorga kita dapat mengaku bahwa orang yang memuridkan kita adalah bapa rohani kita.

Tidak semua yang dimuridkan merasa bahwa orang yang memuridkannya adalah bapa rohaninya. Karena ada level hubungan yang lebih tinggi untuk sampai pada pengakuan kesana. Tentu ada harga yang harus dibayar. Level pengakuan bapa rohani adalah level yang paling tinggi menurutku dalam hubungan pemuridan. Karena ada orang yang dimuridkan hanya merasa bahwa yang memuridkannya hanya sebagai pembimbing rohaninya saja (itu berarti dia hanya “dianggap” dalam hal yang berlabel rohani saja), atau sebagai mentor rohani (pengertiannya sejenis dengan pembimbing), atau mungkin hanya sebagai pengajar alkitab saja (ini level pemuridan yang kurang baik). Sama seperti bapa jasmani, seorang bapa rohani memiliki semacam “koneksi” batin dengan anak rohaninya. Hal ini sudah aku alami. Beberapa kali b’ David meng-sms-ku dan berkata sesuatu tentang kondisiku yang ternyata memang benar aku alami. Kemudian dia bilang bahwa Tuhan menyuruhnya membagikan bahan komsel X dimana ternyata bahan komsel ini sangat bersesuain dengan apa yang aku alami. Dan banyak contoh koneksi batin lainnya.

Level pengakuan bapa rohani adalah sesuatu yang sangat luar biasa dalam pemuridan. Adalah suatu yang lumrah jika seorang yang memuridkan mengaku bahwa orang yang dimuridkannya adalah anak rohaninya. Tetapi adalah sesuatu yang jarang jika yang dimuridkan mengaku bahwa yang memuridkannya adalah bapa rohaninya. Biasanya yang sering terdengar adalah istilah pembimbing rohani, mentor, abang PA/komsel,pengajar alkitab, dsb.

Ada lagi satu fakta yang luar biasa tentang konsep pengakuan bapa rohani itu. dalam dunia kita, warisan biasanya hanya diberikan pada anak dari orang yang meninggal dunia. Begitu juga dengan konsep bapa rohani. kita akan mendapat warisan utuh dari orang yang memuridkan kita jika kita mengakui dia adalah bapa rohani kita. Coba kita lihat contoh kasus Elia dan Elisa. Dalam 2 raja-raja 2 dikisahkan bahwa Elia akan terangkat ke surga. Lalu Elisa meminta warisan 2 bagian dari roh Elia. Nabi-nabi yang ada saat itu menyebut Elia adalah tuan Elisa. Tetapi dalam ayat 12 dikatakan bahwa Elisa memanggil Elia dengan sebutan “bapa”. Ada pengertian yang berbeda antara sebutan “tuan” dan “bapa”. Memang dalam 1 raja-raja 19:21 dikatakan bahwa Elisa menjadi pelayan Elia, tetapi dalam 2 raja-raja 12 dikatakan bahwa Elisa menyebut Elia dengan sebutan “bapa”. Aku tidak tahu apa latar belakang Elisa memanggil seperti itu. tetapi yang jelas Elisa merasa bahwa dia diperhatikan seperti anak sendiri oleh Elisa sehingga dia dapat berkata seperti itu. itu perkataan tanpa dorongan dari pihak manapun dan dengan tulus. Dan akhirnya Elisa mendapat warisan itu dari Elia.

Saat ini sedang banyak hal dalam hubungan sesama saudara dibagikan di Sion. Ada banyak pengakuan-pengakuan yang diungkapkan secara terbuka di depan para pekerja Sion. Mulai dari kebutuhan dana, kekurangan fisik, kondisi keluarga, sampai pada berbagai dosa yang mulai ditelanjangi. Akibatnya banyak perkara besar mulai diperlihatkan. Hubungan sesama saudara pekerja semakin dekat saja. Tetapi alangkah baiknya jika segala sesuatu dimulai dari komsel kita sendiri. dimana komsel adalah keluarga terdekat. Sama seperti Tuhan Yesus yang mulai membangun hubungan dekat dengan murid-murid-Nya terlebih dahulu ( baca Luk 12:1 dan Markus 4:11), kita juga harus mulai hubungan dekat dari dalam komsel kita terlebih dahulu.
Adalah sesuatu yang sederhana berkata pada yang memuridkan kita bahwa dia adalah bapa rohani kita. Tetapi ini tentu setelah kita merasakannya sendiri dan Roh Kudus telah mengatakannya pada kita. Karena orang yang memuridkan kita juga butuh pengakuan dari kita sendiri. ini bukan soal tentang mencari pengakuan dan kehormatan, tetapi soal penghargaan kita pada yang telah memuridkan kita. Hanya dengan berkata : “abang/kakak adalah bapa rohaniku”, maka banyak terobosan akan dimulai dalam hubungan kita dengan bapa rohani kita dan tentunya hubungan dengan orang lain juga akan dipulihkan. Go Get Glory!

Gogetglory.co.cc

Senin, 24 Agustus 2009

5 pembelajaran dari kisah pengepungan Yerusalem dan pembebasannya (Yesaya 36-37).



Ada banyak masalah yang menimpa kerajaan Yehuda sejak pecah dari kerajaan Israel setelah kematian Salomo. Salah satu masalah terbesar mereka mungkin adalah peristiwa pengepungan Yerusalem oleh raja Asyur, Sanherib, pada pemerintahan raja Hizkia. Kita dapat membacanya di Yesaya 36-37. Dikisahkan bahwa saat itu kerajaan Asyur adalah kerajaan yang sangat besar dan kuat. Mereka telah menghancurkan kerajaan Israel yang mungkin jauh lebih besar dari kerajaan Yehuda. Semua kerajaan takut pada mereka.

Ada 5 poin yang menarik untuk kita lihat dan pelajari bersama. kita akan melihat satu-per satu.

1. Yang pertama adalah tentang bagaimana raja Asyur meremehkan kekuatan Allah semesta alam dan “menantang” Allah untuk melawannya. Dia telah berperang melawan banyak kerajaan yang mungkin semuanya memiliki allah-nya masing-masing dan telah mengalahkan mereka semua. Ini mungkin yang menjadi dasar bagi raja Asyur ini untuk “menantang” Allah semesta alam yang tentunya adalah Allah-nya kerajaan Yehuda. Tetapi tentu kita tahu bersama bahwa allah kerajaan-kerajaan itu adalah allah yang mati (lihat Yes 37:19). Dan pada akhirnya kita bisa tahu bahwa Allah sendiri yang “menghabisi” raja Asyur beserta pasukannya. Apa yang bisa kita pelajari dari sini?

Banyak orang atheis di sekitar kita yang tentunya masih tidak percaya bahwa ada Tuhan yang memerintah atas semesta ini. mereka melakukan segala sesuatunya seperti masa bodoh dan tidak mempedulikan Tuhan. Mereka bahkan mungkin sering menantang orang yang beragama untuk membuktikan adanya Tuhan. Mereka berusaha mengabaikan keberadaan Tuhan itu lewat logika-logika mereka. Jika melihat dari kasus raja Asyur di atas, mungkin ada cara untuk “melawan” orang atheis ini. mari kita biarkan mereka bertemu secara pribadi dengan Tuhan kita. Raja Asyur yang tidak percaya adanya Tuhan pada awalnya, mungkin baru sadar ketika dia “bertemu Tuhan secara pribadi” ketika 185.000 pasukannya tewas secara “ajaib”. Mari kita ajak orang atheis itu untuk merasakan hadirat Tuhan lewat hidup kita. Orang yang sudah bertemu secara pribadi dengan Tuhan akan sulit menyangkal bahwa ada Tuhan yang hidup yang memerintah atas semesta. Mungkin akan sulit mengajak orang atheis ini untuk berdoa bersama. dan mungkin dia akan sulit bertobat jika hanya dibagikan tentang teori injil dan keselamatan, karena dia akan melawan dengan logikanya tersebut. tetapi jika dia sangat ngotot minta bukti keberadaan Tuhan, ini akan jadi peluang yang sebenarnya mudah. Ajak dia teduh sejenak lalu mulailah minta Roh Kudus bekerja secara langsung dalam hatinya. Jika memang Roh Kudus telah bekerja dalam hatinya, semua sudah di depan mata. Karena logika-logika yang mengatakan bahwa Tuhan tidak ada hanya akan bisa hancur ketika pribadi tersebut merasakan sendiri bahwa Tuhan itu ada, bukan dengan teori-teori.

2. Hal kedua yang menarik adalah bagaimana Hizkia tetap dengan teguh berpegang pada Tuhan bagaimana pun buruknya keadaan dan ada tawaran untuk menyerah. Dalam Yes 36:16-17 dikatakan bahwa raja Asyur akan memandang baik setiap orang Yehuda yang keluar dan mengadakan perjanjian dengan raja Asyur (baca : menyerah). Mungkin ini adalah tawaran yang cukup baik. Tetapi disinilah kekuatan Hizkia. Ia tetap tidak mau menyerah. Ia terus berpegang pada Tuhan. Apa yang dapat kita pelajari?

Banyak dari anak Tuhan yang ketika menghadapi masalah-masalah memilih kompromi dengan dunia. Mungkin mereka berkompromi tidak secara “terang-terangan”, tetapi tetap saja Tuhan tidak mau akan hal ini. mari kita bandingkan tindakan Hizkia dengan raja Yehuda lainnya yang bernama Asa ( 2 Taw 16:1-10). Asa juga menghadapi kondisi yang sulit seperti Hizkia. Tetapi Asa melakukan hal yang berbeda dibanding Hizkia. Asa memberi persembahan pada raja Aram dan meminta mereka menyerang musuh mereka. Mungkin tindakan Asa ini benar secara duniawi, tetapi Tuhan tetap menyalahkannya ( 2 Taw 16:7-10). Tindakan Asa ini adalah salah satu sikap kompromi terhadap dunia yang tidak secara “terang-terangan” ketika masalah datang. Tuhan tidak menghendaki kompromi dengan dunia dalam bentuk apapun. Ia mau supaya kita tetap bersandar pada-Nya ketika masalah datang.

3. Yang ketiga adalah bagaimana Hizkia meminta Allah sendiri yang membela diri-Nya. Hizkia tahu bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah semesta alam yang hidup. Jadi ia tidak tahan ketika Allah-nya diejek-ejek orang. Hal ini bisa kita di Yes 36:20. Ia berdoa supaya Allah menyelamatkan mereka agar semua kerajaan tahu bahwa Allah mereka adalah Allah yang hidup. Hizkia berdoa minta Allah menyelamatkan mereka bukan dengan tujuan agar kerajaan Yehuda memiliki nama yang terhormat, tetapi agar nama Allah ditinggikan. Apa yang bisa kita ambil dari sini?

Mari ketika kita dalam kondisi sulit dan menghadapi berbagai masalah berdoa minta Tuhan sendiri yang membela firman-Nya. Misalnya ketika kita sedang jatuh sakit, mari berdoa minta Tuhan membuktikan firman-Nya yang mengatakan bahwa segala sakit penyakit telah sembuh oleh bilur-bilur-Nya di kayu salib. Dan banyak lagi tentunya. Tuhan kita adalah Tuhan yang setia akan firman-Nya. Jadi ketika kita menemukan sesuatu hal yang berbeda dari firman-Nya, mari minta Tuhan yang turun tangan sendiri membela firman-Nya. Tetapi tentunya tujuannya harus benar seperti Hizkia tadi, yaitu memuliakan nama Tuhan kita. Dari contoh Hizkia tadi, bisa kita lihat bagaimana cara Tuhan sendiri turun tangan membela nama besar-Nya. Mungkin adalah sesuatu yang mustahil menghabisi 185.000 tentara Asyur. Tetapi ketika Tuhan turun tangan sendiri membela diri-Nya, itu adalah sesuatu yang mudah. Begitu juga dengan setiap masalah dalam hidup kita. Semua itu akan mudah selesai ketika kita minta Tuhan membela sendiri firman-Nya. Tentunya kita harus senantiasa mendengar apa isi firman-Nya juga.

4. Hal keempat terdapat dalam Yes 37:30. Ketika Tuhan berfirman pada Hizkia dan segenap umat Yehuda lewat nabi Yesaya, Ia memberikan suatu tanda bahwa firman-Nya itu akan digenapi. Tanda itu bukan penggenapan firman-Nya, tetapi sesuatu yang merupakan bukti bahwa apa yang dikatakan Tuhan lewat Yesaya itu adalah sesuatu yang benar dari Tuhan. Mungkin bagi Yesaya yang sudah terbiasa mendengar suara Tuhan, ia tidak ragu lagi akan penggenapan suara Tuhan tersebut. Tetapi bagi orang Yehuda yang mungkin jarang mendengar suara Tuhan, mereka butuh bukti bahwa itu adalah benar suara Tuhan.
Kita dapat belajar sesuatu dari hal ini. banyak nubuatan-nubuatan yang ada di sekitar kita. Dan juga banyak janji-janji Tuhan yang mungkin kita dengar. Tetapi ada baiknya kita minta suatu bukti dari Tuhan akan janji dan nubuatan itu. dalam 1 Tes 5:21 berkata : “ujilah segala sesuatu”. Bukannya bermaksud untuk meragukan setiap janji dan nubuatan itu. tetapi ada kalanya kita salah menafsirkan maksud dari janji Tuhan dan nubuatan itu. Tuhan misalnya bermaksud A, tetapi kita menafsirkannya B. jadi sangat penting menguji setiap janji Tuhan dan nubuatan yang kita dengar. Ditambah juga minta tanda akan jawaban doa kita. Sekali lagi, tanda itu bukan penggenapannya, tetapi bukti bahwa Tuhan telah berfirman seperti itu. karena penggenapannya bisa saja terjadi bertahun-tahun kemudian.

5. Hal terakhir dan sangat me-rhema dalam kisah ini adalah di Yes 36:35. Disana dikatakan bahwa Tuhan akan menyelamatkan Yerusalem karena Dia sendiri dan karena Daud. Kita mungkin sudah paham mengenai alasan Tuhan menyelamatkan Yerusalem karena Dia sendiri (baca poin 3), ya tentu saja karena Tuhan sendiri yang membela nama-Nya. Tetapi alasan kedua Dia menyelamatkan Yerusalem adalah karena Daud. Kenapa Daud??? Tidak sulit mencari jawabannya. Itu karena Daud adalah hamba-Nya yang paling setia dan melakukan semua perintah Tuhan dengan tulus. Dan yang paling penting, adalah karena Tuhan sendiri telah berjanji untuk mengokohkan tahta kerajaan Daud sampai selama-lamanya (baca 2 Sam 7:1-17). Jadi nama Daud akan tetap dikenang sampai selama-lamanya. Tuhan tetap ingat Daud walaupun keturunannya berbuat dosa di hadapan Tuhan.

Setelah membaca hal ini, saya hanya bisa terdiam dan hampir menangis. Betapa besar “penghormatan” dan pembelaan Tuhan pada Daud. Saya tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya Tuhan semesta alam menyelamatkan suatu komunitas, yang mungkin semua orang dalam komunitas itu tidak benar di hadapan Tuhan, hanya karena ada satu orang dari komunitas itu yang didapati benar hidupnya di hadapan Tuhan. Walaupun orang itu sudah tidak ada lagi. Ini sesuatu yang luar biasa dan sangat hebat. Coba kita ambil contoh kecil. Misal kampus X terkenal dengan segala macam pelanggarannya dan dosanya. Injil saja sudah dianggap “sampah” disana. Hanya sedikit orang yang berdiri membela kampus X ini di hadapan Tuhan. Mungkin orang berpikir bahwa kampus ini akan hancur, tetapi tidak. Lalu diusut dan didapati bahwa beberapa tahun lalu ada 1 orang yang hidupnya kudus di hadapan Tuhan dan membela kampus ini di hadapan Tuhan. Dan Tuhan telah berjanji bahwa kampus X ini tidak akan hancur pada 1 orang ini. bukankah ini hal yang luar biasa!

Saya tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya ketika misalnya Tuhan berkata bahwa Dia akan menyelamatkan ITB karena ada saya yang hidupnya benar disana. Lalu misalnya ketika anak rohani saya jatuh dalam kehidupan duniawi yang sangat dalam dan kelihatannya mustahil untuk bangkit kembali. Lalu kemudian anak rohani saya ternyata bisa bangkit kembali dan ketika dia bertanya pada Tuhan mengapa Tuhan masih ingat padanya, Tuhan menjawab itu semua karena doa dan air mata bapak rohanimu untukmu. Ini bukan soal kesombongan dan “mencari nama”! Tetapi soal memberi kontribusi dalam suatu perubahan dan soal penghargaan Tuhan bagi orang yang berkontribusi terhadap perubahan itu. coba kita bayangkan satu hal lagi. Jika hari ini Tuhan berkata bahwa Dia tetap memperhatikan Indonesia walaupun Indonesia penuh dengan kejahatan di matanya hanya karena satu alasan, yaitu Dia menemukan Daniel, David, Stefanus, Christ…, Mikhael, Maria, dan banyak nama lainnya tetap hidup dengan kudus dan membela Indonesia di hadapan-Nya! Bukankah ini hal yang luar biasa?! Jadi mari kita ikut berkontribusi terhadap semua rancangan perubahan yang Tuhan akan lakukan di bumi ini. jangan hanya jadi penonton saja.

Saya yakin ada banyak hal yang Tuhan akan singkapkan lagi dari 2 pasal ini. tetapi untuk saat ini mungkin baru 5 hal ini saja. Dari kelima hal ini, mana yang paling me-rhema bagi saudara/i semua??? Bagi saya adalah poin ke-5. Hal ini betul-betul menyadarkan saya untuk berkontribusi terhadap semua rancangan perubahan yang akan Tuhan lakukan. Karena jujur saja, masih banyak saya bersikap masa bodoh akan sesuatu, padahal saya tahu itu adalah rancangan Tuhan. Lalu poin ke-4 soal minta tanda terhadap nubuatan dan janji Tuhan sedang dan terus akan saya lakukan. Banyak nubuatan dan janji Tuhan yang saya percayai dan sedang saya uji semuanya. Baik tentang anak rohani dan triwira, masa depan, tanah perjanjian, studi, teman hidup, karunia rohani, dan masih banyak lagi. Dan puji Tuhan! Banyak yang sudah Tuhan berikan tanda-tandanya, bahkan sudah ada yang mulai jelas penggenapannya. Lalu selanjutnya adalah poin ke-3. Dimana saja meminta Tuhan sendiri yang membela firman-Nya. Tidak perlu saya bilang disini apa saja yang saya minta Tuhan sendiri yang membela firman-Nya. Tetapi sangat jelas, Tuhan membela diri-Nya dan firman-Nya secara langsung, hanya kita memang harus sudah menghidupi firman itu.

Berikan feedback poin mana saja yang me-rhema bagi saudara/i. bila perlu bisa berbagi sedikit tentang poin tersebut. Yang terakhir, segala hormat, pujian, dan kemuliaan hanya bagi Yesus, Tuhanku! Amin! Go Get Glory!
Gogetglory.co.cc

Minggu, 26 Juli 2009

BAPTISAN ROH KUDUS


Dalam yoh 3 diceritakan tentang percakapan antara nikodemus dan Tuhan Yesus. Salah satu ayat disana mengatakan seperti ini :

Yoh 3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Yoh 3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
Yoh 3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.

Kita tidak akan banyak membahas soal dilahirkan dari air, tetapi yang akan dibahas adalah soal dilahirkan oleh Roh.

Dalam Yoh 1:12-13 dikatakan bahwa untuk menjadi anak-anak Allah kita harus lahir dari Allah. lalu bagaimana caranya dilahirkan dari Allah. disinilah peran Roh Kudus dimainkan. Sesuai yoh 3:5 tadi kita harus dilahirkan oleh Roh. Karena Roh Kudus juga adalah Allah. dalam Yoh 16:14 Yesus menunjukkan bahwa Ia menyingkapkan diri-Nya hanya melalui sarana Roh Kudus. Roh Kudus membuat kita “menjadi lebih mudah” dalam menjalani proses serupa dengan Allah. dalam Yoh 3:5 dibedakan antara dilahirkan dari air dan dari Roh. Dilahirkan dari air secara harafiah berarti dibasuh dan disucikan. dan dilahirkan secara Roh bisa berarti baptisan Roh Kudus. Baptisan air dan baptisan Roh kudus adalah sesuatu yang berbeda walaupun bisa terjadi secara bersamaan. Kita akan coba melihat beberapa kasus dimana baptisan air dan baptisan Roh Kudus tidak terjadi secara bersamaan.

Dalam luk 10:20 dikisahkan setelah ketujuhpuluh murid Tuhan pulang dari memberitakan injil, Yesus mengakui bahwa mereka telah menerima hidup kekal (kecuali Yudas Iskariot tentunya). Tetapi dalam Kis 1:4-5 dikatakan bahwa Tuhan Yesus menyuruh mereka menunggu di Yesusalem sampai mereka dibaptis oleh Roh Kudus. Jadi jelas bahwa para murid belum menerima baptisan Roh Kudus saat itu walaupun mereka sudah lahir baru dan mendapat kepastian hidup kekal.

Kasus lainnya terdapat dalam Kis 8:5-13, dikatakan bahwa orang-orang di efesus mendengar pekabaran injil dari Filipus dan mereka memberi diri mereka untuk dibaptis dan bertobat. Tetapi dalam ayat sesudahnya yaitu Kis 8:14-17 dikatakan bahwa mereka belum dibaptis oleh Roh Kudus, sehingga Petrus dan Yohanes perlu berdoa agar mereka dipenuhi dan dibaptis dengan Roh Kudus. Baru Roh Kudus turun ke atas mereka satu per satu.

Kasus lainnya terlihat dari pertobatan Paulus, dalam kis 9:5-17. Kita bisa bilang Paulus bertobat adalah saat dia melihat Tuhan Yesus lewat penampakan ilahi. Dia harus menunggu 3 hari lamanya baru datang Ananias mendoakan agar dia dipenuhi oleh Roh Kudus. Saat inilah baru dia menerima baptisan Roh Kudus.

Contoh lainnya dari kis 19:1-7. Dikatakan bahwa Paulus mengunjungi jemaat di Efesus yang “hanya” berjumlah 12 orang, padahal Efesus adalah kota yang padat penduduknya, walaupun sebagian besar penyembah berhala. Lalu Paulus bertanya apakah jemaat di Efesus sudah menerima Roh Kudus saat mereka percaya (baca: bertobat) atau saat dibaptis (mungkin Paulus heran dan bertanya-tanya mengapa di kota sebesar Efesus “hanya” ada 12 orang percaya). Dan mereka bilang belum. Baru kemudian Paulus berdoa agar Roh Kudus turun atas mereka. Kemudian saat ini kita bisa tahu bahwa Efesus adalah suatu gereja terkenal yang memasyurkan nama Yesus di seluruh Asia kecil. Hal ini dimulai dari baptisan Roh Kudus.

Kita bisa lihat dari contoh tadi bahwa kelahiran baru dan baptisan Roh Kudus adalah sesuatu yang berlainan. Kelahiran baru memberi kita hidup kekal, sedangkan baptisan Roh Kudus memberi kita suatu kuasa Allah untuk memberitakan Kristus. Orang Kristen lemah dan lesu saat ini adalah salah satu akibat dari belum menerima baptisan Roh Kudus. Dalam perjanjian lama, Roh Kudus hanya dicurahkan pada beberapa orang khusus saja, seperti raja, imam, hakim, nabi, dan orang yang telah dipilih-Nya secara khusus. Tetapi sejak pentakosta, Allah mencurahkan Roh Kudus pada semua orang yang meminta pada-Nya. Hal ini sesuai ramalan Yoel 2:28-29. Petrus sendiri yang membenarkan ramalan ini.

Lalu gejala apa yang muncul ketika Roh Kudus telah diterima?

Ada sesuatu yang menarik bisa diambil dari peristiwa pentakosta. Sebelum Tuhan Yesus naik ke surga, Tuhan menyuruh para murid tinggal di Yerusalem menantikan Roh Kudus turun atas mereka (dikatakan dalam kis 1:4 bahwa itu adalah janji Bapa), baru kemudian mereka boleh keluar dari Yerusalem. Mereka menanti tanpa suatu kepastian kapan waktu / hari / tanggal Roh Kudus turun. Kemudian pentakosta terjadi, baru mereka memberitakan firman Tuhan. Secara logika kita berpikir bahwa bagaimana caranya mereka yakin bahwa itu adalah janji Tuhan itu (baca: turunnya Roh Kudus). padahal Tuhan Yesus yang sangat mereka andalkan untuk meyakinkan mereka akan firman Tuhan sudah tidak ada. Juga tidak ada pengalaman di perjanjian lama yang mengisahkan tentang baptisan Roh Kudus. Jadi mereka tidak tahu apa ciri-ciri baptisan Roh Kudus. Tapi mengapa mereka bisa sangat yakin bahwa mereka telah dibaptis oleh Roh Kudus? Itu karena kepenuhan Roh Kudus telah mencakup bukan hanya pengalaman lahiriah, tetapi juga suatu kepastian batiniah. Dalam kis 2:14-18 Petrus sendiri telah mengakuinya. jadi, baptisan Roh Kudus adalah bukan sesuatu yang abstrak dan kita hanya seperti percaya saja sudah dibaptis Roh Kudus tanpa ada sesuatu yang terjadi pada kita (baca: tidak terlihat oleh mata jasmani kita atau tidak dirasakan oleh tubuh jasmani kita). Baptisan Roh Kudus bisa dirasakan oleh jasmani kita juga. jadi ada tanda-tanda lahiriah bahwa seseorang telah dibaptis oleh Roh Kudus. tidak percaya? Buktikan sendiri. saya sudah buktikan.

Ada kisah yang menarik juga dalam kis 8:4-25 dikisahkan bahwa terjadi pertobatan besar-besaran di Samaria. Lalu ada juga seorang mantan penyihir bernama Simon yang bertobat. Dia takjub akan mujizat yang dilakukan oleh Filipus. Lalu kemudian datang Petrus dan Yohanes lalu mereka berdua menumpangkan tangan atas orang Samaria supaya beroleh Roh Kudus. Kemudian Simon berniat membeli karunia Allah itu dengan uang, tetapi Petrus menegornya dengan keras. Hal menariknya adalah bahwa mengapa Simon tidak datang juga pada Filipus lalu menawarkan uang agar dia bisa mendapat karunia melakukan mujizat seperti yang Filipus lakukan? Tetapi baru ketika Petrus dan Yohanes datang dan menumpangkan tangan ke atas orang Samaria baru Simon menawarkan uang. jawabannya adalah karena Simon melihat sendiri dengan mata jasmani bahwa telah terjadi Baptisan Roh Kudus. Jika Simon tidak melihat dengan mata jasmani efek nyata dari baptisan Roh Kudus atau dengan kata lain baptisan Roh Kudus tidak memberi suatu kesan dan hanya lewat begitu saja tanpa ada suatu bukti nyata maka mana mungkin Simon mau membeli karunia Allah ini. jadi baptisan Roh Kudus mempunyai suatu bukti nyata yang bisa dilihat oleh mata jasmani.

Kasus lainnya bisa kita lihat dari peristiwa Kornelius di kis 10. Dimana Roh kudus dicurahkan pada seorang kafir bernama Kornelius beserta keluarganya. Orang-orang percaya yang ada saat itu masih memegang prinsip bahwa karunia baptisan Roh Kudus hanya dicurahkan bagi orang-orang bersunat, begitu juga awalnya dengan Petrus (sampai dia menerima penglihatan tentang makanan haram yang disuruh Tuhan untuk dimakan). Mereka terus memegang prinsip itu. tetapi prinsip itu berubah ketika mereka melihat Roh Kudus juga tercurah bagi bangsa-bangsa lain. Jika baptisan Roh Kudus tidak menimbulkan efek yang bisa dilihat dengan mata jasmani, maka bagaimana mungkin mereka bisa percaya bahwa Roh Kudus sudah tercurah atas bangsa kafir itu? itu salah satu bukti yang tidak dapat kita sangkal lagi.

Bukti bahwa seseorang telah dibaptis dengan Roh Kudus bisa dilihat dari kehidupan rohaninya setiap harinya. Orang itu akan terlihat lebih bersemangat dalam melayani Tuhan dan hidupnya tidak lesu lagi. Keselamatan diterima melalui kelahiran baru, tetapi wibawa dan kuasa hanya dapat diterima bila kita menerima kepenuhan Roh Kudus setelah percaya. bukti alkitab yang sangat nyata jika seseorang sudah dibaptis oleh Roh Kudus adalah bahasa lidah. Ini adalah tanda awal seseorang telah dibaptis oleh Roh Kudus. Bagaimana ini bisa jadi bukti awal? Silakan baca sendiri di Kisah Para Rasul tentang peristiwa-peristiwa pencurahan Roh Kudus. Jadi bahasa lidah / roh bisa menjadi suatu bukti seseorang telah dibaptis dengan Roh Kudus. Lalu jika ada yang coba meniru-niru bahasa lidah sehingga seperti telah dibaptis oleh Roh Kudus bagaimana? Orang yang sudah merasakan sendiri dibaptis oleh Roh Kudus biasanya bisa membedakan mana bahasa lidah yang dibuat-buat atau mana bahasa lidah yang berasal dari Roh Kudus. Atau orang yang mempunyai karunia menafsirkan bahasa roh dan karunia membedakan berbagai macam roh bisa membedakan hal ini. atau kita bisa juga lihat dari buahnya setelah menerima baptisan Roh Kudus.

Jika kita ingin lebih dalam lagi mengenal Tuhan dan hidup dengan dipimpin oleh Roh Kudus hari demi hari, baptisan Roh Kudus adalah sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan. Bahkan bila perlu diadakan suatu ibadah khusus tentang hal ini karena baptisan Roh Kudus adalah suatu yang penting dalam gereja. Go Get Glory!

Gogetglory.co.cc

Disadur oleh penulis dari buku “Roh kudus, adimitra saya” karya Paul Yonggi Cho.

Selasa, 07 Juli 2009

in memorial : braven wiragupti kewo


Senin pagi aku menyalakan komputerku dan tentunya langsung membuka browser Mozilla. Lalu terbuka halaman google di depan mataku. Aku lalu beberapa saat mencari gambar untuk aku taruh dalam blog-ku. Kemudian aku membuka blog-ku dan berniat mem-posting tulisanku yang baru. tak lama kemudian aku membuka facebook. Seketika juga aku teringat akan b’bhe. Rasa sedih dan kehilangan langsung menyeruak kembali dalam dada. Aku lalu membuka wall-nya dan aku terkejut. Disana sangat banyak posting yang dibuat untuk mengenang b’bhe. Aku hanya membaca sebagian saja karena jujur saja hatiku tambah sedih melihat itu semua. Aku coba menulis sesuatu di wall-nya, tetapi beberapa kali aku menghapusnya kembali. Aku bingung harus menulis apa disana. Butuh beberapa saat sampai akhirnya aku betul-betul menulis tanpa menghapusnya. Karena banyak sebenarnya yang aku mau tulis disana.

Aku masuk TN tahun 2005. Dan saat itu kami siswa baru harus menjalani PDK selama kurang lebih 3 bulan. Kami lalu diperkenalkan suatu kepanitiaan PDK, dimana ada beberapa seksi pada kepanitiaan ini. mereka adalah seksi orientasi (sie-or), seksi lapangan (sie-lap), dan Pembina graha (PG). dari ketiga seksi ini, yang paling ditakuti oleh siswa baru adalah sie-lap. Itu karena mereka sangat tegas dan tidak sungkan menegur keras jika ada siswa baru yang melakukan kesalahan. Mereka juga selalu pasang tampang seram (peace bagi para eks sie-lap ^^). Aku kenal b’bhe disana. Dia salah satu sie-lap. Aku ingat dia dikenal sebagai salah satu sie-lap yang ditakuti oleh teman-temanku. Pernah waktu sebelum kami masuk kelas, kami anak X-5 diajarkan PG kami untuk laporan pada pamong sebelum dan sesudah pelajaran. Aku ingat disana ada b’bhe. Karena dia ada disana, kami tidak berani terlalu ribut. Aku bertanya dalam hati ngapain harus pake sie-lap segala di kelas, apalagi b’bhe yang terkenal galak. Sampai suatu kali saat latihan, temanku membuat kesalahan dan mengundang tawa seisi kelas. Aku lalu melihat sekilas ke b’bhe dan dia juga ikut tertawa. Wah! Bisa juga sie-lap tertawa di depan siswa baru, pikirku.

Waktu terus berjalan sampai pada suatu saat aku mendengar bahwa ada sie-lap yang di non-aktifkan sebelum tugasnya selesai sampai 3 bulan itu karena suatu hal. Dan aku mendengar bahwa itu b’bhe. Aku biasa saja mendengar hal itu. Beberapa saat kemudian PG-ku mengumpulkan anak kelas X-5 di home base kelas untuk menceritakan tentang X-5. Dia lalu bilang ada nama abang dan kakak absen di balik papan absen. Kami lalu membaliknya untuk mengetahui siapa abang dan kakak absen kami. Abang dan kakak absen adalah seseorang yang seharusnya sangat dekat dengan adik absennya. Mereka kurang lebih menjadi tempat curhat dan ngobrol dan menjadi seperti keluarga sendiri. waktu aku melihatnya, aku kaget setengah mati. Aku lihat nomor absen 8 dan yang tertulis disana adalah : Braven (!). waduh! Ternyata abang absenku sie-lap yaa. Dan dia sudah tidak bertugas lagi.

Lalu beberapa saat kemudian aku mendengar dari PG-ku sendiri bahwa kakak absenku adalah k’citta. Itu setelah aku beberapa kali bertanya padanya siapa yang biasa mengirim makanan kecil saat aku mau ujian. Dia beberapa kali tidak mau bilang. Padahal teman-temanku yang lain tahu siapa yang mengirimi mereka. Akhirnya dia bilang juga. Waduh! Tambah runyam nih! Masa abang dan kakak absenku semuanya panitia PDK. Jadi selama ini aku bisa sangat mudah diawasi mereka berdua. Sejak saat itu aku berusaha bersikap lebih baik lagi di depan mereka. Gak enak lah melakukan kesalahan di depan abang dan kakak absen yang notabene-nya ketemu tiap hari.

PDK selesai dan beberapa kali aku dikunjungi oleh b’bhe (Walaupun sebenarnya intensitasnya masih kalah sama k’citta). Aku ingat di suatu hari minggu setelah pulang dari gereja, aku sedang berlatih untuk persiapan POPDA atletik. bidang spesialisku adalah 100 m. tetapi entah kenapa hari itu p’wid minta aku coba 400 m. buset! Aku belum pernah coba dan pasti capek banget karena harus sprint sekuat tenaga selama 400 m. sesaat sebelum aku lari aku lihat b’bhe datang ke lapangan track. Dia melihat aku disana. Kami berbincang sejenak lalu kemudian dia bilang aku pasti bisa menyelesaikan 400 m ini. waduh! Aku bayangin aja paling kuat 250 m ditambah sekarang ada abang absen lagi yang lihat. Kalau aku gak kuat bisa malu aku, pikirku waktu itu. akhirnya waktunya tiba. Aku ditemani satu temanku berlari. Aku mulai tancap gas dan aku mendengar suara teriakan b’bhe menyemangatiku. Akhirnya aku bisa menyelesaikannya dalam waktu 56 detik. Wah! Hebat juga pikirku. Walaupun habis berlari aku harus menjatuhkan diri di lapangan saking capeknya. Sesaat setelah aku beristirahat aku masuk ke GOR dan sempat bertemu dengan b’bhe lalu dia katakan aku hebat. Wah! Aku bangga dipuji abangku.

sampai aku naik ke kelas XI, Aku sudah mulai jarang bertemu b’bhe dan berbicara dengannya. Itu karena aku lebih memilih bergaul dengan teman-teman dekatku satu angkatan (Teman-teman seperjuangan). Kami seperti membentuk satu komunitas bersama. Memang sejak masuk komunitas ini aku mulai jarang bergaul dengan teman-temanku yang lain. Bahkan dengan teman-teman satu graha. Aku paling hanya ada di graha sore hari saat harus mencuci baju lalu tidur siang. Selebihnya berada bersama komunitasku ini. bahkan kalau pulang ke graha sudah larut malam. Mungkin ini salah satu penyebab aku mulai jarang bertemu dengan b’bhe dan bergaul dengan teman-temanku yang lain. Aku mengakui sekarang aku kurang pandai membagi waktu bergaul dengan teman-temanku saat itu, bahkan dengan abang absen dan adik absen. Pernah suatu kali bertemu b’bhe dan kami bercerita cukup lama. Dia lalu bilang dia mau melanjutkan studinya ke India mengambil kedokteran. Aku sempat heran ngapain kedokteran harus ke India. Dia lalu menjelaskan alasannya. Aku juga baru tahu saat itu dari b’bhe bahwa “bahan baku praktek” bagi calon dokter yaitu mayat sangat mudah di dapat disana. Bahkan mayat untuk praktek kedokteran di Indonesia di-impor dari sana. Waduh! Kemudian dia lulus dan saat PA kami sempat berbicara sejenak. Lalu sejak itu aku mendengar bahwa dia masuk ITB jurusan mesin. Tetapi komunikasi kami terputus.

Kami mulai berkomunikasi lagi sejak aku masuk ITB. Dia termasuk kelompok orang pertama yang aku hubungi saat INKM untuk meminjam alat-alat INKM, termasuk juga di dalamnya k’citta. Wah! Tidak kusangka kami bertiga bisa bersama lagi di ITB. Disaat aku butuh beberapa buku juga b’bhe adalah salah satu orang pertama yang aku tanyai apakah aku bisa meminjam bukunya atau tidak. Kami lalu sempat beberapa kali ketemu dan bertegur sapa. Disaat aku mau ujian b’bhe menyemangatiku. Itu terjadi beberapa kali. Walaupun jujur saja aku mulai perlahan seperti meninggalkan komunitas alumni TN yang ada di bandung. Aku jarang ikut kumpul ikastara bandung. Tapi nih abang masih saja perhatian sama aku, walaupun aku sering menghilang saat kumpul ikastara (aku bangga padamu, bang!). lalu beberapa saat yang lalu saat ada kegiatan outbond ikastara bandung dimana b’bhe jadi ketuanya, aku dimintanya untuk jadi “penghubung” ke anak FMIPA yang lain. Aku bilang “ya”, walaupun aku sebenarnya sudah cukup yakin tidak ikut. Lalu kami juga sempat ketemu di parkiran motor saat aku mau UAS. Aku lupa mata kuliah apa saat itu. dia juga menyemangatiku. Itu saat terakhir aku melihatnya dalam kondisi sehat.

Kemudian awal juli saat aku mau pulang ke rumah, salah satu sahabatku memberitahuku bahwa b’bhe kecelakaan. Dia menceritakan bagaimana buruknya keadaan b’bhe waktu itu. aku ingin menjenguknya. Tetapi aku sudah harus pulang karena papaku juga dalam kondisi tidak sehat. Pagi-pagi sebelum aku pulang aku mencoba mengajak temanku untuk menjenguk b’bhe di rumah sakit. Tetapi dia bilang sedang ada urusan. Akhirnya aku pulang ke rumah dan tidak jadi menjenguk b’bhe. Sampai kemudian aku mendengar bahwa b’bhe dipindah ke Jakarta. Karena aku di bekasi, maka jarak tidak menjadi masalah. Aku pergi bersama sahabatku kesana. Aku bisa melihat sendiri bagaimana buruknya keadaannya waktu itu. ditambah lagi penjelasan mamanya yang berkata bahwa sulit bagi b’bhe untuk bertahan lama. Saat aku masuk ke ICU, kondisinya sangat lemah walaupun dia masih bisa melihat aku. Kalimat pertama yang aku ucapkan waktu itu adalah aku minta maaf padanya karena baru bisa menjenguknya sekarang. Aku juga minta maaf karena aku tidak bisa jadi adik yang kurang perhatian selama ini. setelah itu kami berdoa bersama dan sempat berkomunikasi beberapa saat. Lalu aku pulang. Sejak saat itu doaku makin kuat untuk b’bhe. Beberapa hari kemudian aku sempat sms-an dengan k’citta dimana dia bilang kondisi b’bhe mulai sedikit membaik. Lalu sempat teman-temanku mengajak membuat semisal buku untuk b’bhe dari teman-temannya yang berisi semangat dan dukungan. Aku setuju dengan hal itu.

Sampai kemudian hari kamis (2-07-09) aku mendapat banyak sms yang mengatakan bahwa kondisi b’bhe sangat buruk. Bahkan bukan tidak mungkin akan segera pergi dari dunia ini. aku kaget. Malamnya aku berdoa kuat untuk b’bhe. aku hampir menangis saat itu. aku bertahan tetap doa mungkin sekitar 1/2 jam. Sampai akhirnya aku minta pada Tuhan untuk membuat b’bhe bertahan sampai hari sabtu. Karena aku ingin menjenguk dia hari sabtu. Hari jumat aku tidak bisa menjenguknya. Orang tuaku juga berkata mereka ingin menemani menjenguk b’bhe. aku berniat berdoa untuk b’bhe saat itu. aku sangat yakin Tuhan akan menjawab doaku jika aku datang menjenguk b’bhe hari sabtu.

Sampai akhirnya hari sabtu tiba. Dengan tiba-tiba aku aku kedatangan 2 saudaraku ke Jakarta. Dan orang tuaku mengajak aku bertemu mereka. Aku sangat mengenal orang tuaku. Mereka tidak mungkin membiarkan aku pergi meninggalkan acara keluarga. Kami satu keluarga besar yang ada di Jakarta berkumpul bersama. akhirnya tidak jadilah aku menjenguk b’bhe. malamnya karena saking capeknya, aku langsung tidur dan lupa berdoa untuk b’bhe.

Minggu pagi aku dibangunkan dengan sms yang membuat hatiku sedih. B’bhe telah pergi minggu pagi beberapa saat yang lalu. Aku sangat sedih. Ingin aku tidak berangkat ke gereja pagi itu untuk menenangkan hatiku. Tetapi tidak mungkin aku bilang pada orang tuaku aku tidak mau pergi ke gereja. Aku ke gereja dengan perasaan berat. Hatiku terasa seperti ada sesuatu yang hilang. Aku sangat menyesal tidak menjenguknya dan tidak mendoakannya hari sabtu kemarin. Padahal sudah sangat jelas aku minta pada Tuhan membuat b’bhe bertahan sampai hari sabtu agar aku bisa melihatnya langsung dan mendoakannya. Tetapi aku tidak jadi pergi kesana. Oh, God! Aku sangat menyesal sampai saat ini.

Ingin rasanya aku mengulang kembali waktu itu. aku mau bertemu kembali dengan b’bhe dan berusaha menjadi adik yang baik dan perhatian. Tetapi semua sudah berlalu. Aku memilih semua terjadi seperti ini dan aku hanya bisa menyesalinya sekarang. Aku sangat menyesal kurang memperhatikannya saat waktu hidupnya tidak lama lagi. Sejak hari minggu lalu, beberapa kali keluar kata minta maaf dan penyesalan dari mulutku. Aku masih tidak bisa melupakan b’bhe dan semua perlakuanku padanya. Aku kurang memperhatikannya. Itu salahku. Padahal aku baru saja membaca girman Tuhan beberapa hari yang lalu bahwa mengasihi adalah bukan dengan perkataan, tetapi dengan perbuatan. Memang aku selalu mendoakannya, tetapi aku kurang memperhatikannya secara langsung. Ini jadi pelajaran yang tidak akan aku lupakan sepanjang hidupku. Suatu pelajaran yang harus dibayar dengan kepergian abang yang sangat aku sayangi, hormati, kagumi, dan teladani. Saat ini aku sangat sering bertanya pada Tuhan, mengapa aku baru bisa sadar pelajaran berharga itu setelah aku kehilangan abang. Aku masih tidak terima sampai sekarang.

Sekali lagi bang, aku mau minta maaf karena menjadi adik yang kurang baik dan kurang perhatian. Walaupun sampai saat ini aku masih tidak bisa memaafkan kesalahanku itu. Aku berjanji akan merubah sikapku ini. aku sangat menyayangi abang. Terima kasih untuk apa yang telah abang lakukan untukku. Itu tidak akan pernah hilang dalam ingatanku. Aku sangat kehilangan abang. Tetapi dari semua rasa kehilanganku itu, aku sangat yakin abang sekarang ada bersama Tuhan Yesus di surga.

Selamat jalan abangku, Braven wiragupti kewo.

Dari adikmu yang sangat menyayangimu (walaupun aku sadar sikapku selama ini tidak menunjukkan hal itu, tetapi aku berjanji akan berubah, bang) : Daniel sihombing

gogetglory.co.cc

Senin, 06 Juli 2009

Berbagi hidup dalam pemuridan


Sebentar lagi mahasiswa baru akan datang ke kampus itb. Angkatan 2009 akan segera masuk dan mengisi almamater itb. Dari sekian banyak mahasiswa baru itu, tentu saja ada mahasiswa Kristen yang juga akan menjadi bagian dari kampus itb. Panitia PMB dan INKM sudah dibentuk. Mereka akan melakukan berbagai hal untuk menyambut mahasiswa baru. para mahasiswa Kristen yang diwadahi PMK pun tidak ketinggalan untuk “menuai” mahasiswa baru ini. bagaimanapun juga, ini adalah suatu “ladang” yang sudah menguning dan siap dituai bagi kerajaan Allah. Panitia PMB PMK 2009 pun sudah dibentuk.

Ayat tema untuk pmb pmk itb 2009 diambil dari 1 tes 2:8 yang berbunyi : “Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu, karena kamu telah kami kasihi. “ ayat ini sangat dalam jika kita perhatikan. Ini adalah pengertian dasar dari istilah pemuridan. Pemuridan tidak hanya berkisah tentang sekelompok anak Tuhan yang terikat dalam suatu kelompok pendalaman Alkitab, dimana ada yang berfungsi sebagai bapa rohani dan yang lainnya sebagai anak rohani. arti pemuridan lebih dalam dari sekedar arti diatas. Pemuridan mempunyai pengertian dasar berbagi hidup. Lho, kok bisa??? Lalu dimana pendalaman Alkitabnya??? Pelan-pelan.

Kita mulai dari ayat tema pmb pmk 2009 diatas. Disana dikatakan bahwa karena kasih Paulus yang begitu besar pada jemaat Tesalonika, dia tidak hanya datang dan memberitakan Firman Tuhan pada mereka, melainkan juga membagikan hidupnya pada mereka. Berbagi hidup mempunyai pengertian antara lain menjalani hidup bersama-sama dalam suka dan duka. Ada saling mengisi kehidupan, saling memberi nasihat, bahkan mungkin pertengkaran. Tetapi karena kita bicara tentang kasih, maka kita kesampingkan masalah pertengkaran. Dalam berbagi hidup ini, kasih dan keterbukaan harus menjadi dasar. Kenapa bisa begitu? Karena ayat diatas dikatakan dasar Paulus membagi hidup adalah kasih. Lalu mengapa keterbukaan? Karena tidak mungkin kita saling berbagi hidup jika kita menutup diri dari orang lain sehingga mereka tidak melihat diri kita yang sebenarnya. Jika tidak terbuka, maka bukan menjadi berbagi hidup, tetapi hanya berbagi kesenangan dan kelebihan kita saja. Disatu sisi keterbukaan adalah sesuatu yang berat. Tetapi disinilah “seni” dari berbagi hidup.
Lalu apa yang harus dibagikan dari hidup kita??? Rasul Yohanes menuliskan dalam I Yoh 1: 1-3 mengenai hal ini (ayatnya harap dibaca sendiri, karena panjang kalau dimuat disini ^^). Disana dikatakan bahwa Yohanes membagikan apa yang telah didengarnya, dilihatnya, dan disaksikannya sendiri, yaitu tentang Firman Tuhan. Kita tidak perlu membahas apa saja yang dibagikan dari Firman Tuhan dalam pemuridan. Yang jelas, pemuridan harus ada pembagian Firman Tuhan. Karena ini hal yang sangat esensial.

Rasul paulus juga menuliskan contoh yang baik dalam hal ini. dalam Roma 15:18 yang berbunyi : “Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,” Pada ayat diatas dikatakan bahwa Paulus hanya akan membagikan apa yang telah Kristus lakukan dalam hidupnya. Dia tidak akan membagikan ambisi pribadinya, mimpi pribadinya yang tidak berasal dari Tuhan, atau hal apapun juga yang berasal dari keinginan dunia. Apa yang telah Kristus lakukan dalam hidupmu??? Banyak bukan. Mulai dari menenun dari dalam kandungan ibu kita sampai saat ini kita masih bisa bernapas. Bagikan itu. lalu apakah hal-hal yang buruk dalam hidup kita dan saat-saat dimana kita jatuh dalam dosa juga harus kita bagikan? ya, harus! Mengapa begitu?

Memang tepat bahwa saat-saat buruk dalam hidup kita dan saat kita jatuh dalam dosa bukan karena dibuat oleh Allah. Hal ini bisa dibaca sendiri dalam Yak 1:13. Tetapi bukankah kita dapat bangkit kembali karena apa telah yang dikerjakan oleh Allah dalam hidup kita? Ya, semua itu tentu karya Allah. Jadi ceritakanlah semua itu! ceritakan bagaimana engkau bisa bangkit kembali dari semua hal-hal buruk dan semua dosa yang telah membelenggu kita. Itu sangat penting agar anak murid kita tidak melakukan hal yang sama. Ibrani 2: 18 mengatakan hal ini : “Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.” Jadi Tuhan Yesus dicobai agar kita bisa ditolong-Nya keluar dari pencobaan itu. tetapi ingat, walaupun Tuhan Yesus dicobai, tetapi Ia tidak berbuat dosa ( Ibr 4:15). Sama halnya dengan kita. Seberapa burukpun kita dicobai, itu semua terjadi agar kesaksian hidup kita itu (arti lain : pengalaman) bisa memberkati orang lain yang mungkin juga telah jatuh ke pencobaan yang sama. Mungkin ini maksud dari Roma 5:20b yang mengatakan : “dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,”

Lalu hal lainnya yang harus dibagikan dalam pemuridan terdapat dalam 2 Tim 3:10 yang berbunyi : “Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan ketekunanku.” Jadi apa saja yang harus dibagikan? Ajaran (bicara tentang Firman Tuhan), cara hidup, pendirian, iman, kesabaran, kasih, dan ketekunan. Soal ajaran telah dibagikan diatas. Begitu juga tentang cara hidup. Tentang kesabaran, kasih, dan ketekunan mungkin tidak jauh berbeda dari cara hidup. Lalu pendirian dan iman bagaimana? Pendirian sebenarnya tidak jauh berbeda dengan ajaran. Hal ini karena pendirian kita atau hal yang kita pegang teguh biasanya didapat dari Firman Tuhan yang juga termasuk ajaran. Pendirian satu orang tentu bisa berbeda dengan hal lainnya. Ini tergantung ajaran yang telah dia dapat. Lalu sekarang iman. Yang aku tangkap dari iman ini adalah soal mimpi atau visi. Jadi harus ada impartasi mimpi atau visi dari bapak ke anak rohani dalam suatu pemuridan. Contoh yang paling nyata adalah elia dan elisa. Juga Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya tentang amanat agung. Jadi sebagai bapak rohani, kita harus bagikan apa visi dan mimpi kita pada anak rohani kita. Karena bukan tidak mungkin anak rohani kita lah yang akan menggenapi visi dan mimpi ini.

Mungkin tidak perlu dibahas terlalu dalam soal cara-cara praktis memuridkan yang baik. Cara memuridkan semua orang berbeda. Tetapi kita akan coba lihat cara memuridkan versi Tuhan Yesus. Dia memuridkan tidak banyak orang, Cuma 12. Dan 1 harus gugur di tengah jalan. Jadi jumlah murid tidak melambangkan kualitas dari komsel tersebut. Memuridkan juga mengandung resiko gagal. Dimana mungkin ada kalanya anak rohani kita mundur dari komsel. Hal lainnya adalah soal intensitas pertemuan. Tuhan Yesus memang hanya memuridkan selama kurang lebih 3 tahun. Tetapi hampir kemana saja Dia pergi, Dia selalu bersama murid-murid-Nya. Jadi ke-12 murid bisa melihat langsung bagaimana “kinerja” Tuhan Yesus di lapangan. Mereka juga bisa saling mengenal baik dan akrab. Ini sangat penting. Lalu Tuhan Yesus membagikan hal-hal yang “special” hanya kepada murid-murid-Nya. Hal ini bisa kita lihat dari Markus 4:11 yang berbunyi : “jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan,” Tuhan Yesus juga membagikan visi-Nya pada murid-murid-Nya. Yaitu soal amanat agung. Dan ada banyak hal lainnya yang bisa kita contoh.

Ada paradigma yang mengatakan bahwa memuridkan hanya cocok bagi orang yang sudah betul-betul lama ikut Tuhan dan tidak jatuh-bangun dalam dosa lagi. Jadi kurang lebih hidup kita harus “perfect” dulu lah baru memuridkan atau kita harus siap dulu secara mental atau apalah. Aku kurang setuju dengan hal ini. salah satu seniorku di pelayanan pernah berkata bahwa kalau bicara siap tidak siap, semua orang pada dasarnya tidak siap untuk memuridkan. Karena tidak ada orang yang sudah sempurna pengenalannya akan Tuhan di dunia ini dan hidupnya tidak jatuh bangun dalam dosa lagi. Justru dengan memuridkan maka antar bapak dan anak rohani bisa saling menajamkan. Sebagaimana yang ditulis oleh Salomo dalam amsal 27:17 : “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.” Jadi tidak ada istilah tidak siap untuk memuridkan. Menurutku istilah tidak siap berarti menolak kehendak Allah dalam dirinya. Karena sudah jelas dalam amanat agung bahwa Tuhan ingin kita memuridkan. Jika kita tidak memuridkan hanya karena alasan tidak siap, maka kita tidak jauh berbeda dengan ahli-ahli taurat. Dalam Luk 7:30 dikatakan : “Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.” Wow! Sangat ekstrim contohnya. (aku harap setelah membaca hal ini, banyak anak Tuhan yang memilih memuridkan, amin!)

Banyak orang yang walaupun sudah mengetahui hal ini tetapi tetap enggan untuk memuridkan. Mungkin kita bisa menasihati mereka dan mendoakan mereka. Atau mungkin juga ada faktor lain yang mencegah dia untuk mau dimuridkan atau memuridkan. Kita bisa selidiki bersama. dan ini bisa dijadikan pelajaran berharga.

Atau ada juga yang ingin memuridkan tetapi harus terkekang dalam berbagai hal yang membuatnya sulit untuk melaksanakan kehendak Tuhan ini. ada kalanya hal yang mengekangnya ini berasal dari dirinya sendiri, misalnya jadwalnya sibuk, banyak kerjaan, atau hal lainnya. Tetapi semua ini bisa selesai jika ada komitmen yang kuat dari orang tersebut. Jika semua direncanakan dengan baik, pasti dia akan sempat melakukan pemuridan. Disini diperlukan komitmen untuk tetap menjalankan pemuridan. Memang sulit, tetapi bukankah dengan komitmen dan perencanaan yang baik kita dapat melakukan banyak hal yang luar biasa sekaligus?! Ini bukan bicara soal “kehebatan” orang tersebut. Ini bicara soal bagaimana cara menjalankan kehendak Allah. Tetapi silakan pilih sendiri, mengikuti kehendak Tuhan atau tidak.

Atau ada kalanya “pengekangan” ini berasal bukan dari dirinya sendiri, tetapi dari orang lain. Ini sedikit lebih complicated masalahnya. Disaat ada orang yang berkomitmen untuk memuridkan dengan segala tantangan, lalu disaat bersamaan ada hal dari luar yang tidak mengijinkannya melakukan hal itu. ini masalah sulit. Mari kita cermati dulu permasalahannya. Jika mungkin tidak boleh memuridkan karena kesalahan yang telah diperbuat orang tersebut di masa lalu, mungkin boleh-boleh saja. Tetapi jika dia menunjukkan perubahan positif, tentu kita jangan melarangnya. Yang jadi masalah jika kita melarang seseorang memurid hanya karena trauma masa lalu yang terjadi atau peristiwa buruk yang terjadi di masa lalu pada orang tertentu (dimana peristiwa ini tidak dialami oleh orang yang kita larang memuridkan tersebut) lalu kita takut peristiwa yang sama terulang kembali, apalagi jika orang yang kita larang tersebut menunjukkan perilaku yang positif. aku kurang setuju dengan hal ini. orang yang telah menunjukkan perilaku positif pantas diberikan kepercayaan lebih, termasuk soal pemuridan ini. soal kesalahan atau trauma masa lalu yang terjadi, ini sebenarnya tidak bisa dijadikan alasan untuk mengekangnya tidak memuridkan. Karena Tuhan kita sangat kreatif, maka belum tentu apa yang terjadi di masa lalu akan kembali terjadi di waktu yang akan datang. Tetapi jika terancam terulang lagi??? Mudah saja, tanya pada Tuhan yang kreatif tadi. Maka Dia akan menaruh hal-hal kreatif untuk mencegah kita melakukan kesalahan di masa lalu. Jadi menurutku tidak ada alasan trauma masa lalu mencegah orang untuk memuridkan, apalagi orang tersebut tidak mengalaminya dan dia sudah berkomitmen untuk memuridkan. Ketakutan bahwa hal buruk akan terulang kembali hanya menunjukkan bahwa kita mengandalkan kekuatan diri sendiri dan bukan Tuhan. Lalu jika ternyata semua jenis “pengekangan” ini tidak bisa dihilangkan, kita ngapain? Mungkin kita bisa pasrah dan menerima semuanya begitu rupa. Tetapi setahuku, orang yang berkomitmen akan melakukan cara-cara kreatif agar tujuannya tercapai, tentu harus sesuai kehendak Tuhan. Bagaimana caranya? Tentu yang pertama bisa berdoa. Tuhan pasti akan beri jawaban jika hati kita murni.
Terakhir, ada ayat yang sangat bagus dari 2 Tim 4:2a: “Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya”. Kalau aku menangkap maknanya seperti ini : Bagaimana buruknya keadaan, tetap ambil komitmen untuk memuridkan dan lakukanlah itu, karena itu kehendak Tuhan Yesus, bukan kehendak manusia. Go get glory!

Gogetglory.co.cc

Kamis, 02 Juli 2009

Pergunakan kuasa kita


Beberapa waktu lalu abang sekolahku menderita kecelakaan serius dan mengakibatkan dia harus meregang nyawa sampai saat ini. dia abang yang sangat aku hormati dan aku banggakan. Itu karena dia abang absenku di sekolahku dulu. awalnya dia dirawat di Bandung lalu setelah itu dipindahkan ke Jakarta. Aku tidak sempat menjenguk dia di Bandung karena saat aku tahu dia kecelakaan dan dirawat aku sudah pulang ke Bekasi. Jadi aku menjenguk dia saat sudah dirawat di Jakarta. aku saat itu datang bersama salah satu sahabatku menjenguknya. Abangku itu dirawat di ruangan ICU. Kami datang lalu bercerita bersama ibunya. Ibunya pun hanya menangis dan minta dukungan doa dari kami. Keluarga abangku itu adalah seorang katolik. Lalu kami berdua pun masuk ke ruangan ICU. Tapi karena pakaian yang harus dipakai saat masuk ruangan ICU terbatas, maka sahabatku masuk duluan lalu sesudah itu aku masuk. Aku melihat sendiri bagaimana kondisinya yang sangat buruk. Tim dokter sudah angkat tangan dan sudah pasrah pada kondisi abangku itu. dia masih bisa hidup karena banyak alat yang terpasang di tubuhnya. Jika tidak ada semua alat canggih itu, mungkin nyawanya tidak tertolong lagi.

Saat giliran aku masuk, aku sangat sedih akan kondisinya. Abangku dalam kondisi sadar tetapi tidak dapat bicara karena banyak selang yang masuk ke mulutnya. Dia lihat aku datang. Aku coba berkomunikasi dengannya. Aku coba menghiburnya. Lalu setelah beberapa saat aku mengajaknya berdoa. Aku mengetahui prinsip bahwa kita sebagai anak Tuhan sudah diberikan kuasa untuk menyembuhkan orang lain. Oleh karena itu dalam doaku aku pertama-tama mengucap syukur atas semua yang terjadi. Juga aku mengucap syukur atas kuasa-Nya yang telah diberikan untukku. Lalu setelah itu aku mulai memerintahkan organ tubuhnya untuk mulai berfungsi kembali. Aku juga memerintahkan semua sakit penyakit itu keluar. Lalu setelah itu aku berhenti berdoa. Saat berhenti, aku lihat abangku melihat padaku. Hatiku mulai bersedih dengan sangat. Aku mau menangis. Suaraku mulai serak. Padahal seharusnya aku datang dengan tujuan mendoakan serta menghibur dia. Bukan untuk menangis melihat kondisinya. Saat aku mulai bisa mengendalikan hatiku, aku ajak dia berdoa lagi. Kembali aku lakukan hal yang sama. Selesai berdoa, aku lihat mata abangku tertutup. Aku yakin dia juga sedang berdoa, bukan tidur. Karena untuk tidur dia butuh morfin. Aku lalu memegang kepalanya dan memerintahkan sukacita turun atasnya. Lalu abangku membuka matanya lagi. Setelah berkomunikasi beberapa saat, aku pamit minta pulang. Lalu aku kembali bertemu dengan ibu abangku itu bersama sahabatku. Kami bertiga lalu sepakat berdoa bersama dan aku yang memimpin. Kembali aku lakukan hal yang sama, memerintahkan sakit penyakit pergi dari tubuh abangku itu. setelah itu kami pamit pulang. Lalu aku mendengar kondisi abangku kadang baik kadang menjadi sangat buruk dan hampir meninggal. Aku cuma bisa berdoa sekarang.

Yang mau aku bahas disini adalah pergunakan kuasa yang sudah Tuhan berikan pada kita. Banyak dari antara kita belum paham bahwa kita sudah punya kuasa atas berbagai hal. Kita mampu melakukan apa yang sudah Tuhan Yesus lakukan bahkan hal-hal yang lebih hebat lagi. Kita saat lahir baru sudah “ditahbiskan” menjadi anak-anak Allah. Oleh karena itu kita dapat melakukan banyak mujizat luar biasa. Tetapi tidak serta merta hal itu bisa kita lakukan. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan.

Yang pertama kita harus paham dan yakin sepenuhnya bahwa kita sudah memiliki kuasa itu. banyak orang Kristen sudah tahu bahwa mereka punya kuasa melakukan mujizat, tapi mereka mengingkarinya. Dalam ibrani 11:6 dikatakan bahwa “barangsiapa berpaling pada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada”. Banyak dari kita yang secara teori sudah tahu bahwa kita punya kuasa, tapi saat dia sedang melakukan praktek, dia mengingkari kuasa itu. sama seperti menurut ayat diatas dimana dikatakan orang beribadah pada Tuhan harus yakin Tuhan ada. Bukan hanya prakteknya di depan orang kita beribadah tapi dalam hati mengingkari-Nya. Begitu juga saat berada dalam kondisi dimana kita akan melakukan mujizat, yakinlah bahwa Tuhan sudah memberikan kuasa itu pada kita.

Yang kedua penuhi hati kita dengan belas kasihan. Karena hanya dengan belas kasihan kita bisa menggerakkan hati Bapa. Hati yang penuh dengan belas kasihan menandakan hati kita sedang murni di hadapan Tuhan. Bukan dengan hati yang ingin show di depan orang lain. Jika ada perasaan seperti itu, maka artinya mulai ada timbul kesombongan dalam hati kita. Dan Tuhan benci pada orang sombong ( 1 pet 5:5).

Yang ketiga lakukan di momentum yang tepat. Jangan takut pada kondisi sekeliling dimana mungkin banyak orang tidak percaya yang sedang melihat kita saat itu. jangan pedulikan hasil akhir. Kita butuh momentum untuk mulai berdoa dan melakukan mujizat. Dan biasanya Roh Kudus sendiri yang akan melakukan momentum itu. seringkali saat hati kita sudah mulai dipenuhi dengan rasa belas kasihan dan ingin menangis. Jangan tahan-tahan untuk berdoa. Yang dibutuhkan hanya langkah pertama. Karena jika kita sudah mulai berdoa dan hati kita sudah “penuh” rasa belas kasihannya, maka akan sulit dihentikan. Yang penting adalah langkah pertama. Baca lebih lengkap di “Segera Lakukan langkah pertama” yang ada di blog ini juga.

Yang keempat lakukan dengan penuh wibawa dan otoritas. Disini juga bicara soal beriman. Ciri orang yang memiliki kuasa adalah dia penuh dengan wibawa. salah satu tulisan saya di blog ini berjudul “kuasa dan percaya diri”. Disana dikatakan korelasi kuasa dan wibawa. Dalam Luk 4:36 dikatakan dengan penuh wibawa Tuhan Yesus mengusir setan. Ya, hanya dengan wibawa engkau dapat menyuruh orang lain melakukan ini itu. jika tidak ada wibawa, mustahil ada orang yang akan mau disuruh-suruh sama kita dengan hati yang tulus. Begitu juga dengan roh sakit penyakit. Dia hanya akan pergi jika dia melihat yang mengusirnya penuh dengan wibawa dan otoritas. Cara yang paling mudah adalah dengan bersikap penuh percaya diri, muka tanpa ada keraguan, lalu katakan dengan nada suruhan. Jadi jangan kita berdoa untuk orang lain dengan muka ragu dan seperti terkesan “memohon” agar roh penyakit itu keluar. Tetapi dengan muka yang mantap dan percaya diri lalu katakan “saya perintahkan engkau keluar”. Ya, “saya perintahkan”, bukan “saya mohon”. Mungkin terkesan sombong. Tapi jika poin yang kedua diatas sudah dilakukan, maka potensi rasa sombong akan sangat kecil dan hati kita tetap murni.

Yang terakhir dan sangat penting, tetap memakai “jubah kebesaran, tongkat kerajaan, dan cincin kerajaan” Allah. Apa maksudnya? Begini, kita sudah tahu bahwa posisi kita adalah sebagai anak-anak Allah. Dalam aturan hukum, seorang anak raja atau pangeran tidak boleh menggunakan kuasa untuk melakukan hal-hal penting jika bapaknya atau sang raja masih hidup. Baru jika sang raja meninggal, maka sang anak bisa berkuasa sepenuhnya. Tetapi sang pangeran juga dapat mengambil keputusan-keputusan penting jika sang raja “meminjamkan” jubah kebesaran, tongkat kerajaan, dan cincin kerajaan pada sang pangeran. Kita tidak bahas jika sang pangeran melakukan kudeta dan mengambil paksa kekuasaan. Disini kuncinya. Karena Allah kita tidak pernah mati, maka kita baru akan memiliki kuasa jika semua itu ada pada kita. Bagaimana caranya? Sang raja tidak mungkin menyerahkan 3 simbol kerajaan itu pada sang pangeran jika sang pangeran masih dianggap belum cukup dewasa menerimanya. Begitu juga dengan Tuhan, Dia tidak akan memberikan kuasa pada kita jika kita masih belum dewasa. Maksud dewasa disini adalah bukan soal usia mengikut Tuhan, tapi soal masalah kondisi hati kita yang penuh kedewasaan. Dan tentu saja cara dengan menjadi dewasa adalah dengan berdiam terus dekat Bapa (seperti salah satu judul lagu).

Hasil akhir bukan menjadi masalah. Aku sangat rhema dengan perkataan salah satu penatua gerejaku yang mengatakan bahwa orang yang beriman adalah orang yang tidak minta bukti dari Tuhan. Yaa, jangan terburu-buru minta bukti mujizat terjadi, itu menandakan kita tidak berserah sepenuhnya pada Tuhan. Aku baru menemukan ayat spektakuler, fantastis, dan bombastis ( seperti yang biasa dikatakan salah satu presenter di acara bukan empat mata, hehehe..) dari mazmur 8:6, dimana dibilang disana bahwa kita diciptakan hampir sama dengan Allah. Wow!!! Hampir sama dengan Allah, bro! ini bicara juga soal kuasa yang kita punya hampir sama dengan Allah. Itu artinya kita juga dapat melakukan mujizat sama seperti yang Tuhan Yesus pernah lakukan.

Oleh karena itu, lakukan kuasa yang sudah kita punya. karena dunia sedang menanti saat dimana kuasa Tuhan itu dinyatakan oleh anak-anak-Nya. Go get glory!

Gogetglory.blogspot.com

Kondisi rohaniku beberapa waktu belakangan ini.



Dalam kurun waktu 2 bulan ini, Tuhan seperti menaruh banyak cobaan dalam kehidupanku. Mulai dari papaku yang harus memakai cincin di pembuluh darahnya sehingga memakan biaya yang tidak sedikit, lalu nilai kuliahku yang menurun dibanding semester sebelumya, adikku ikut tes di berbagai kampus dan secara ajaib dia tidak lulus satupun padahal dia sangat yakin dapat mengerjakan semua soalnya, lalu salah satu abang sekolahku yang sangat aku kasihi harus berjuang meregang nyawa sampai saat ini, juga satu adik sekolahku yang sangat dekat denganku dimana aku sangat bangga padanya dan harapanku sangat tinggi padanya gagal meraih impiannya dimana impiannya itu adalah harapan terbesarku padanya, lalu aku harus menghadapi problema mengenai kepanitiaan pmb, dan beberapa anggota keluargaku harus menderita penyakit. Entah apa yang terjadi dalam 2 bulan ini. aku mendapati banyak cobaan terjadi padaku dan pada orang-orang dekat yang ada di sekitarku.

Aku berusaha berdiam dekat Bapa dan mencari jawaban. Tapi harus kuakui kualitas kehidupan rohaniku beberapa waktu ini sedikit menurun. Ya memang masih saat teduh dan membaca alkitab secara rutin, tapi kualitasnya tidak sebaik waktu aku sedang menjalani kuliah (sekarang lagi libur kuliah). Kondisi rumah membuat aku serasa berada di dunia yang berbeda. Aku terlalu banyak bermain, menonton, dan melakukan aktivitas lainnya yang pada intinya membuat aku serasa “capai” ketika harus berdoa dan membaca Firman. Hasratku membaca Firman seperti kurang greget.

Sampai pada suatu titik aku baru sadar bahwa aku kurang “memakai” jasa Roh Kudus dalam kehidupanku beberapa waktu belakangan ini. kondisi rumah membuat aku melupakan satu pribadi yang sangat dekat denganku. Aku baru sadar aku sangat jarang menggunakan bahasa lidah saat berdoa dan saat teduh sejak ada di rumah. Aku hanya menggunakan bahasa lidah saat ibadah minggu dan saat mendoakan abangku yang sedang sakit itu. juga beberapa kali saat merenungkan Firman. Tapi jika dilihat dari kuantitas dibanding saat di bandung, sangat kontras. Setiap hari aku berbahasa lidah dan menaikkan pujian pada Bapa di Bandung. entah waktu saat teduh, saat belajar, naik motor, dan aktivitas lainnya. Aku sadar aku salah dan minta ampun pada Roh Kudus karena telah “menduakan-Nya”. Aku baru ingat bahwa Benny Hinn dalam bukunya selamat pagi, Roh Kudus mengatakan bahwa kualitas kehidupan rohaninya menjadi luar biasa saat dia mengundang Roh Kudus ikut serta saat dia sedang berdoa dan membaca Firman. Firman itu terasa hidup saat dibaca. Ya, itu yang selama ini aku lakukan di Bandung dan jarang aku lakukan sejak aku pulang ke rumah.

Hmm! Aku ingat kembali aku harus mengundang Roh Kudus bekerja sama saat merenungkan Firman Tuhan. Aku mulai melakukannya beberapa hari yang lalu dan efeknya dahsyat. Banyak hal Tuhan bukakan dalam beberapa waktu belakangan ini. dan aku sadar itu kerjaan Roh Kudus. Panitia KORPS dari SION menugaskan untuk menulis pewahyuan yang didapat dari perjanjian baru dan yesaya pada para peserta KORPS termasuk aku. Dan puji Tuhan, sekarang aku mulai bisa mengerjakannya. Memang sudah ada beberapa pewahyuan yang sudah jadi, tapi aku sempat vakum sekitar 2 minggu karena kehidupan rohaniku menurun. Dan sekali lagi puji Tuhan, sekarang aku sudah mulai bisa menulisnya lagi. Dan beberapa aku sharingkan disini. Thanks Holy Spirit! GO GET GLORY!


Gogetglory.blogspot.com

Minggu, 07 Juni 2009

Keliling Indonesia.

Aku nonton suatu siaran di televisi yang berjudul pelosok nusantara (kalau gak salah). Disana digambarkan berbagai daerah di Indonesia beserta objek wisatanya. Aku sangat terkagum-kagum dengan wilayah Indonesia. Aku berkeinginan berkeliling ke seluruh pelosok nusantara. Menurutku Indonesia memiliki alam yang sangat indah. Keindahannya pun bersifat alami, atau bukan buatan manusia. Aku bersyukur berada di negara ini. ngomong-ngomong soal keliling nusantara, aku mungkin boleh sedikit berbangga diri. Sudah hampir seluruh pelosok nusantara sudah aku jalani. aku mau cerita sedikit tentang daerah-daerah di Indonesia yang sudah aku jalani.
Aku bersyukur memiliki orang tua yang mempunyai pekerjaan yang berpindah-pindah. Makanya aku bisa berkeliling ke seluruh pelosok negeri ini. walaupun harus menyesuaikan diri dengan budaya baru dan teman baru, itu tidak menjadi masalah. Awalnya mungkin sulit, tetapi lama kelamaan menjadi terbiasa. aku akan cerita mulai dari awal.
Aku orang batak tulen. Bonyok murni orang batak. Tapi aku kelihatannya lebih mirip orang dari Indo timur. Hahaha… itulah keunikanku. Aku lahir di kota kembang Bandung tahun 1990. Lalu aku tinggal disini sampai kelas 2 SD kalau gak salah. Aku pernah tinggal di daerah kiaracondong. Lalu kemudian menetap lama di daerah cimahi. Tahun 1990-an, daerah cimahi belum seramai sekarang. Masih banyak sawah dan belum banyak kompleks pertokoan. Aku sangat suka jika melihat sawah luas dan menghijau. Aku punya satu pengalaman lucu waktu itu. Aku ingat aku SD (kelasnya lupa) ikut mobil antar jemput ke sekolah. Trus satu waktu aku ketinggalan di sekolah. Aku bingung mau pulang pake apa. Uangku tinggal tersisa 200 rupiah. Padahal harus naik angkot 2 kali untuk sampai ke komleks rumahku. Trus karena aku tinggal di kompleks perumahan, jadi angkotnya tidak masuk sampai ke kompleks, padahal jaraknya kira-kira 800 meter lebih untuk sampai ke rumahku dari tempat turun angkot. Dengan bermodal nekad, aku langsung naik angkot pulang. Aku ingat angkot pertama yang aku naikin penuh banget. Trus angkot kedua gak terlalu penuh. Dan aku Cuma bayar 200 rupiah. Lupa pembagian bayarnya berapa. Trus jalan kaki jauh-jauh. Salah satu sifatku dulu adalah suka berpetualang. Dan itu masih ada sampai sekarang. Jalan-jalan sendiri. jadi aku niat aja jalan ampe rumah. Waktu itu bandung belum sepanas sekarang. Jadi agak enak lah jalan siang bolong.
Trus karena aku orang batak, maka pulang ke kampung adalah suatu kewajiban. Opung (bahasa batak kakek dan nenek) dari papaku di siantar dan mamaku di medan. Kami sudah beberapa kali pulang ke sana dengan bawa mobil sendiri dengan keluarga besar dari Bandung dan Jakarta. Lama perjalanan 3 hari. Kebetulan sekalian singgah di rumah saudaraku yang di Palembang dan pekanbaru. Trus di jalan singgah di berbagai tempat. Sekalian rekreasi keluarga lah. Sangat menyenangkan. Kalau uda di kampung, kami biasa jalan-jalan ke berbagai tempat disana. Tapi yang sangat berkesan kalau aku pulang ke kampung, adalah ke tanah jawa (tulisnya kayak gini yaa???) . disana opung laki-laki dari papaku dikubur. Disana alamnya sangat indah. Masih banyak sawah menghijau. Kalau membayangkan saja hatiku sangat damai. Aku suka daerah yang masih kealam-alaman. Karena kalau di kota sangat bising, terasa damai kalau pergi ke daerah yang masih hijau. Daerah di pulau Sumatra yang belum aku jalani cuma aceh sepertinya. Yang lain uda pernah aku jalani.
Lalu saat kelas 2 SD, papaku dipindahkan ke timor-timur. Bagiku itu daerah yang baru. terus aku juga dengar kabar bahwa disana sangat tidak aman. Sudah ada isu merdeka. Kami sekeluarga bergumul waktu itu. Apakah pindah atau tidak. Banyak orang yang minta kami sekeluarga tidak pindah. tetapi dengan petunjuk Tuhan, kami pun pindah. yang paling hebatnya, kami sekeluarga pergi kesana dengan menggunakan mobil atau jalur darat. Papaku dengan temannya bawa mobil dari sana ke bandung lalu kami sekeluarga pindah dengan mobil. Semua barang yang bisa dibawa di taruh di mobil. Barang-barang besar dan tidak terlalu penting ditinggal di rumah saudara. Jadilah mobil kami disulap menjadi penuh barang, lalu ada tempat tidurnya segala. Hebat kan?! Bayangkan dari bandung ke timor-timur dengan mobil yang penuh barang. Itu pengalaman yang hebat! Aku lupa berapa lama kami di perjalanan. Yang jelas kami agak lama. Soalnya sempat nginap dan rekreasi dulu di jogya dan bali. Apalagi adikku sempat sakit di bali. Jadilah kami istirahat sebentar disana. Di perjalanan kami sempat ke candi Borobudur, malioboro jogya, pantai-pantai di bali, jalan-jalan di kota mataram, dan daerah lainnya yang kami lewati. Aku gak ingat berapa kali harus naik ferry. Kami sempat melintasi pulau komodo. Tapi gak sempat turun. Trus harus nginap semalam di Lombok karena ketinggalan ferry. Pokoknya seru abis! Ntar tulisanku akan sangat panjang dan gak ada habisnya.
Akhirnya kami sampai di timor-timur. Karena disana sangat rawan, maka sangat sering ada pemeriksaan baik dari kepolisian atau dari masyarakat setempat. Orang-orang bertanya kok kami berani masuk ke timor-timur padahal banyak orang yang malah berusaha pergi dari sana. Banyak yang heran. Tapi kami sekeluarga tahu, Tuhan yang akan melindungi kami. Yang aku suka dari timor-timur adalah pantainya. Disana ada daerah pantai pasir putih yang namanya Liquisa (kalau gak salah). Pantainya sangat jernih. Menurutku itu adalah salah satu pantai pasir putih terindah di Indonesia saat itu. Sangat indah. Juga ada patung Kristus di kota dili. Nama patungnya secara lengkap aku lupa. Patung itu berada di ketinggian gunung dan di samping pantai. Pokoknya jalan ke atas sangat capai lah. Lalu di jalan ke atasnya ada lukisan atau pahatan penderitaan Tuhan Yesus. Pokoknya keren lah. Buktikan sendiri. rumahku berada di dekat pantai. Jadi akan kedengaran pada malam hari suara ombak pantai. Kota dili disebut orang sebagai rio de janerio-nya Indonesia. Kota yang pas berada di pinggir pantai. Tapi kondisi keamanan disana memang tidak kondusif. Beberapa kali papaku harus berurusan dengan masyarakat setempat karena kesalahpahaman. Bahkan yang paling parah pernah orang setempat datang ke rumahku dengan niat membunuh papaku. Tapi, dengan kekeluargaan semua beres. Kasih memang mampu meredakan semua amarah. Lalu kami juga bergereja di suatu gereja yang sangat megah disana. Gereja ini sangat mewah dan full music. Ini adalah salah satu gereja termewah yang pernah aku lihat. Dan biasanya setiap berapa bulan gitu, mereka mengadakan KKR dan mengundang pembicara dari luar negeri. Mereka bukan pembicara sembarangan. Tapi sudah diakui dunia internasional. Jadilah KKR itu penuh dengan mujizat-mujizat yang luar biasa. Tempat ibadah pun harus sampai di luar segala. Aku beberapa kali ikut. Tapi karena masih kecil, paling cuma menonton dari luar saja. Karena masalah keamanan juga, aku hanya kurang dari 1 tahun ada disana. Kami keluar tepat sebelum pengumuman kemerdekaan Timor-timur. Kami sekeluarga pindah ke kupang. Jadi aku hanya kelas 3 SD di dili.
Kelas 4 SD sampai kelas 5 SD aku tinggal di kupang. Ini kota yang kering menurutku. Hanya berisi karang saja. Juga penuh padang rumput kering. Tapi bagi penikmat sepakbola, ini menjadi lahan yang sangat bagus untuk main bola. Banyak lahan kosong yang bisa dipakai untuk main bola. Aku tinggal di kompleks perumahan yang terletak di atas bukit. Trus di belakang rumahku itu adalah suatu daerah kosong berbukit-bukit karang dan padang rumput. Jadi kalau aku dan teman-temanku bermain-main, kami bisa sampai ke sana. Berpetualang ria di alam terbuka. Keren dah. Kupang waktu itu belum terlalu ramai. Gak tahu kalau sekarang. Pelabuhan dan bandaranya sangat jauh dari kota. Kalau aku gak salah ingat, dalam perjalanan ke pelabuhan, kita akan melewati suatu daerah yang penuh dengan monyet bergelantungan. Provinsi Nusa Tenggara Timur terdiri dari 3 pulau utama, yaitu pulau timor, pulau sumba, dan pulau flores. Dan masih banyak pulau kecil lainnya. Papaku sering berjalan-jalan ke berbagai pulau disana. Itu karena tuntutan pekerjaannya. Papaku pernah bercerita bahwa satu kali dia pergi ke pulau Alor. Dan dia melihat suatu yang luar biasa. Papaku melihat ada orang yang bisa terbang. Jadi waktu naik pesawat, ada orang yang terbang gitu. Papaku juga bilang bahwa di pulau Alor adalah salah satu daerah mistis dan sihir paling kuat di Indonesia. Dekat kota Kupang ada satu pulau yang bernama pulau Rote, ini adalah pulau paling ujung di selatan Indonesia. Dari sini kita bisa melihat daerah kota Darwin di Australia. Tentu hanya secara kasat mata, tidak jelas-jelas amat. Dari sini papaku dipindahtugaskan ke jayapura di Papua.
Sekarang aku berada di ujung timur Indonesia, jika sebelumya di ujung selatan Indonesia. Aku tinggal disini cukup lama. Sekitar 4 tahun, sampai kelas 3 SMP. Ini adalah daerah yang sangat penuh dengan buah-buahan. Segala jenis buah bisa didapat disini. Teman-teman papaku sering mengirim buah-buahan dari seluruh pelosok Papua. Ada durian, markisa, nangka, mangga, alpukat, dan masih banyak lagi. Bisa bosan aku makan buah disana. Bahkan papaku pernah dikirim satu dus besar berisi kepiting yang masih hidup. Warnanya merah lagi. Kami satu rumah makan kepiting sampai bosan. Bukanya harus diketok dulu pakai palu atau batu karena saking kerasnya. Ada juga udang lobster yang besar-besar. Pokoknya Papua tuch gudangnya makanan nikmat dach. Papua juga aku kagumi karena alamnya yang sangat indah. Daerah disana berbukit-bukit. Aku tinggal di tepat di kaki suatu bukit. Disana juga ada daerah kepulauan yang airnya akan surut kalau siang. Jadi pantainya bisa dipakai main bola atau voli pantai. Kalau kesana maka kita akan melihat dasar laut beserta kepiting-kepiting dan bintang lautnya, karena saking surutnya. Salah satu kegemaranku adalah pergi berenang ke pantai. Airnya gak terlalu bersih-bersih amat. Tapi kan yang penting ombaknya itu. Halaman rumahku sangat besar. Jadi bisa dipakai main bola. Atau bisa juga dibuat lapangan bulutangkis. Disana banyak sungai yang sangat jernih. Aku dibaptis di salah satu sungai disana. Sangat alami! Hatiku sangat damai kalau mengingatnya. Alam yang bersih memang membawa kedamaian. Yang paling indah dari kota jayapura adalah pada saat bulan desember menjelang natal. Disana biasanya ada kompetisi membuat pondok natal. Jadilah pinggir-pinggir jalan dipenuhi dengan pondok atau rumah kecil yang penuh hiasan dan lampu-lampu yang indah. Semua berusaha menghias dengan baik. Bahkan ada yang membuat pondok di atas bukit. Jadi kalau malam akan sangat indah melihat bukit-bukit penuh hiasan. Dari pondok natal itu juga ada lagu rohani yang diputar keras-keras. Jadilah jayapura penuh lagu rohani. salah satu kebiasaan natal di jayapura adalah menghidangkan makanan berat dan kue-kue enak pada setiap tamu yang datang berkunjung. Jadi misalnya aku bertamu ke 5 rumah, ya di 5 rumah itu aku dijamu dengan makanan berat. Jadi harus pandai-pandai mengatur jadwal makan kalau mau berkunjung ke rumah saudara. Gak peduli yang datang orang yang dikenal atau tidak. Jadi mereka sedang mempertunjukkan kasih yang nyata pada semua orang. Anak kecil pun biasanya disediakan makanan. Kelihatan boros memang. Tapi jika melihat status otonomi khusus untuk Papua, ini bukan sesuatu yang aneh. Disana sangat banyak uang. Bahkan aku pernah dengar di Timika PT. Freeport membagi-bagikan uang secara cuma-cuma pada masyarakat disana. Karena saking banyaknya uang mereka. aku juga biasa pergi memancing disana. Sangat menyenangkan memancing. Ikannya beraneka jenis. Disana juga sering diadakan event jaringan doa pemuda sekota. Aku cukup sering ikut event ini. dimana semua pemuda dan remaja sekota berkumpul di satu tempat untuk berdoa bagi kota. Lalu ada event konser pujian juga. wow! Ini yang paling kusuka. Ratusan orang akan menari, melompat, dan memuji Tuhan bersama-sama. Keren abis melihat kesatuan anak-anak Tuhan di kota itu. Yang rasanya akan langka di sekarang ini. dimana banyak anak Tuhan yang lebih mentingin ego sendiri. sempat juga ada event transformasi Indonesia yang dipelopori oleh jaringan doa nasional. Waktu itu pusatnya di stadion gelora bung karno Jakarta. Lalu diselenggarakan juga di berbagai daerah di Indonesia. Waktu itu di jayapura juga ada. Yang paling hebat, bagaimana banyak gereja waktu itu bisa bersatu padu untuk transformasi Indonesia. Sesuatu yang sulit sekarang ini.
Sempat juga kami sekeluarga pergi berlibur natal dan tahun baru ke Makassar. Kami disini kurang lebih 2 minggu. Kami sempat ke tana toraja. Aku sangat terkagum-kagum dengan tana toraja. Alamnya sangat indah. Kami sempat ikut acara adat orang toraja. Yaitu prosesi upacara pemakaman orang yang sudah meninggal. Acaranya bisa makam waktu berminggu-minggu. Dan mengundang banyak, ratusan bahkan ribuan orang. Adat di sana kalau ada yang meninggal harus mengundang satu kampung. Tentu makan biaya yang sangat besar. Apalagi selama upacara adat makan semua peserta harus ditanggung sama pihak keluarga yang meninggal. Kabar yang aku dengar dari upacara yang kami datangi, biayanya mencapai milyaran rupiah. Aku heran. Kok uda mati malah menyusahkan keluarganya sendiri. tapi itulah Indonesia. Kaya akan berbagai budaya dan tugas kita melestarikannya dan menghargainya.
Dari jayapura aku masuk SMA di magelang jawa tengah. Selama 3 tahun aku di magelang. Magelang juga memiliki alam yang indah. Aku juga sering berjalan-jalan ke jogya. Entah bersama teman-temanku atau bersama keluargaku yang berkunjung kesana. Banyak pengalaman berkesan yang tidak bisa kau lupakan disana. Pelajaran yang paling berharga yang aku pelajari di magelang adalah rasa nasionalisme dan cinta tanah air yang tinggi. Banyak cara pandang dan pikiranku diubah dan dibukakan disana. Disana diajari bagaimana caranya bisa mengharumkan nama bangsa di dunia internasional juga mengibarkan merah putih di berbagi arena internasional. Aku ketemu orang-orang hebat disana. Banyak yang aku yakini bakal jadi pemimpin negara ini kelak. Aku juga bisa bertemu teman-temanku juga abang-abangku yang diakui secara nasional bahkan internasional. Itu bukan pengalaman yang biasa saja. Aku tinggal di asrama. Dan selama liburan kami pulang ke daerah asal kami masing-masing.
Waktu aku kelas 1 SMA, papaku dipindahtugaskan ke denpasar, Bali. Jadi waktu aku libur, jadilah aku pulang ke denpasar. Aku ingat libur lebaran juga libur natal dan tahun baru waktu aku kelas satu aku pulang ke denpasar. Itu pengalaman yang sangat indah. Jadi tiap libur dari sekolah, aku betul-betul berlibur. Walaupun aku pernah ke denpasar, tidak pernah terbayangkan akan tinggal disana. Ini salah satu kota favoritku dari banyak kota yang pernah aku singgahi dan tinggali. Berbagai pantai dan objek wisata sudah aku jalani. trus rumahku tepat di tengah kota. Jadi tinggal jalan 100 meter sudah ketemu sama 2 mall besar. Wuihh!! Hebat!! Disini juga aku suka karena bisa makan durian dengan puas. Ini adalah salah satu buah favoritku. Denpasar sangat penuh dengan sepeda motor. Aku juga suka bandara ngurah-rai. Letak bandara ini tepat di pinggir laut. Jadi kelihatannya sangat eksotis. Denpasar penuh dengan berbagai hasil kerajinan. Disana tidak cuma wisata pantai saja, tapi jika dijalani jauh ke dalam, akan kita temukan juga wisata gunung, danau, hutan, kebun raya, dan masih banyak lagi. Pokoknya aku betul-betul berlibur disana. Keamanan disana juga terjamin. Tapi yang paling susah disana, sebagai pelajar sulit menemukan buku pelajaran yang sesuai. Toko bukunya gak terlalu bagus. Tapi gak tahu kalau sekarang.
Akhir kelas 1 SMA papaku dipindahkan ke Jakarta. Jadi papaku hanya kurang lebih 8 bulan kerja di denpasar. Aku sejujurnya lebih memilih di denpasar saja. Aku sudah kerasan berlibur kesana. Tapi apa boleh buat. Aku cuma bisa ikut saja. Jadi sejak kelas 1 akhir sampai kelas 3 SMA aku berlibur selalu ke bekasi. Kalau mau jujur, aku tidak suka kota ini, uda udaranya panas, belum lagi macetnya bukan main. Tapi enaknya kalau mau beli barang apa aja murah dan mudah dibanding kota-kota yang sudah aku tinggali sebelumnya. Kami tinggal di daerah bekasi timur. Aku lebih suka kalau pergi ke rumah bapak tuaku di daerah cijantung Jakarta timur. Disana karena kompleks kopassus jadi gak terlalu berisik dan lebih adem dan dingin dibanding daerah Jakarta dan bekasi lainnya. Kalau berlibur, tempat yang wajib aku kunjungi adalah gramedia di matraman. Aku disana bisa seharian. Cari buku baru dan novel baru. jarang-jarang cari komik.
Saat kelas 3 SMA, aku sempat berdoa dan minta juga pada ortu bahwa aku ingin melanjutkan sekolah di jerman. Ada rasa ingin berpetualang ke daerah baru dalam diriku. Mungkin karena sudah terbiasa pindah-pindah. dan waktu itu orang tuaku mengijinkan. Tapi karena ada satu masalah yang menimpa kerjaan papaku, maka ortuku minta aku kuliah di Indonesia saja. Aku sempat bersungut-sungut. Tapi akhirnya aku terima juga. walaupun sampai sekarang aku masih sesekali bertanya kenapa Tuhan tidak mengijinkan aku pergi ke dunia luar dan lebih luas lagi. Tapi aku sudah dapatkan firman-Nya bahwa aku akan pergi sampai ke bangsa-bangsa. Bahkan kalau aku gak salah, sudah 3 kali aku diteguhkan soal ini. Aku kuliah di bandung. Dan tentunya akan aku habiskan minimal 4 tahun di kota ini. akhirnya setelah berkeliling ke seluruh daerah nusantara, aku kembali juga ke bandung. Dan aku senang ada di kota ini, bisa bertemu komunitas baru dan masih tetap bersama teman-teman waktu SMA.
Tinggal Kalimantan dan Maluku yang belum aku jalani. papaku sempat akan membuka usaha di Kalimantan tahun ini. Semua rancangan sudah dibuat. Dan tampaknya aku akan menjelajah kesana dalam waktu dekat ini. tetapi Tuhan merancang lain. Papaku harus kena sakit jantung dan tidak mungkin pergi ke Kalimantan. Sekali lagi Tuhan menutup pintu bagiku untuk pergi ke dunia yang lebih luas. Juga pergi untuk menikmati negeri yang indah dan aku cintai ini. tapi aku yakin itu hanya soal waktu saja. Aku beriman akan pergi ke daerah-daerah itu. Ada beberapa daerah di Indonesia yang sangat ingin aku singgahi. Yang pertama manado. Aku sangat ingin pergi kesana. Aku mau lihat taman bunaken yang tersohor itu. Kedua aku mau pergi ke kota terkaya di Indonesia yaitu Balikpapan. Aku mau lihat “sekaya” apa kota itu. Lalu ketiga aku juga mau pergi ke ternate dan kepulauan Maluku. Alam disana juga sangat indah. khususnya ternate. Aku melihat ternate masih alami dan belum banyak tercemar oleh berbagai jenis limbah.
Dari perjalanan hidupku itu, aku bisa mengenal berbagai tipe orang dari berbagai suku dan daerah. Kita seharusnya bersyukur ada di Negara yang sangat kaya dengan hasil bumi dan budaya ini. perjalananku keliling berbagai daerah membuat aku menyadari bahwa keragaman itu membuat kita terlihat indah. Seringkali kita mengejek orang dari daerah lain hanya karena latar belakang daerah mereka, atau dari dialek bahasa mereka, ataupun dari kepercayaan adat yang mereka percayai. Anda tidak akan bisa memahami ini jika anda belum melihat sendiri keragaman itu. Seringkali kita berbangga diri berada di daerah metropolitan dengan segala kemajuannya dan melupakan daerah yang secara notabene masih tertinggal tapi menyimpan keindahan yang tiada terkira. Ciri khas bangsa ini adalah keragamannya tidak membuat bangsa ini terpecah. Kita tidak akan bisa bersatu menjadi bangsa yang utuh jika kita masih melihat keunikan suatu suku sebagai keburukan mereka. Itu ciri khas mereka dan kita wajib menghargainya. Rasa penghargaan itu tidak akan bisa ada kalau kita sendiri apatis terhadap budaya bangsa ini. janganlah terlalu jauh dengan mengatakan kita akan memelihara kebudayaan bangsa ini. tetapi marilah kita tahu dulu apa saja yang ada di bangsa ini dan apa saja keragaman itu.
Oleh karena itu, kenalilah,rabalah, dan rasakan sendiri keindahan Indonesia yang tiada tara itu. maka engkau pasti akan terpesona dan bersyukur bahwa engkau lahir dan hidup di bangsa ini. rasa cinta tanah air hanya akan tumbuh jika kita semua terpesona dengan apa yang ada di bangsa ini. jangan melihat bangsa ini hanya dari semua masalah dan keburukannya, tapi lihatlah dari sisi positif yaitu keindahannya. Karena hanya orang yang berpikir positif yang bisa melakukan sesuatu yang besar di negara ini. jangan katakan “aku cinta negara ini” tapi anda apatis terhadap apa yang ada di negeri ini. tepat pepatah yang bilang “tak kenal maka tak sayang”. Aku sekarang hanya bisa bilang, “terima kasih Tuhan karena engkau taruh aku di negeri yang sangat indah ini”. GO GET GLORY!
Gogetglory.blogspot.com

Jumat, 05 Juni 2009

Cari petunjuk dulu baru bertindak.

Aku bergabung dalam suatu kepanitiaan dari suatu kegiatan. Aku mengurus salah satu divisi disana. Kerjaanku dalam kepanitiaan ini sangat berat. Hal ini dikatakan oleh beberapa orang yang mengetahui aku bergabung di divisi ini. dan aku juga “mengiyakan” hal ini. lalu aku meminta bantuan dari beberapa temanku yang sudah aku percayai dan sudah aku kenal lama untuk bergabung denganku. Dan puji Tuhan! Mereka mau. Lalu ada beberapa orang yang baru kukenal juga yang bergabung. Aku sadari kerjaan kami sangat banyak dan berat. Jadi kami se-divisi mulai merancang hal-hal yang akan kami kerjakan nanti. Kami juga tidak lupa minta nasihat dari orang yang lebih berpengalaman. Rancangan kerjaan kami menurutku sudah sangat jelas dan baik. Semua sudah terkoordinasi dengan baik dan teratur. Ditambah lagi dengan teman-teman se-divisi yang mau bekerja sama dengan baik. Kami semua mulai melaksanakan pekerjaan kami masing-masing. Semua tampak berjalan mulus. Rancangan pekerjaan kami juga dipuji oleh beberapa orang yang sudah melihat pekerjaan kami (bukan untuk menyombongkan diri lho).
Aku cukup senang dengan apa yang telah kami rancangkan dan kami lakukan. Lalu kemudian salah satu teman baikku berkata padaku bahwa jangan mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi andalkan Tuhan. Aku langsung respond dan berkata “iya”. Itu karena aku merasa aku juga sudah mendoakan acara ini beserta kepanitiaannya. Tetapi kemudian pikiranku seperti tidak pernah berhenti memikirkan masalah ini, yaitu soal “jangan andalkan kekuatan sendiri tetapi andalkan Tuhan”. Lalu aku bertanya pada Tuhan soal hal ini. kenapa Tuhan taruh hal ini terus dalam pikiranku? Apakah aku mengandalkan kekuatanku sendiri? kurang lebih 3 hari pikiranku mengenai hal ini tidak bisa hilang. Aku terus bertanya pada Tuhan apakah ada yang salah dalam diriku dalam melaksanakan pekerjaanku ini. dan akhirnya aku temukan jawabannya dengan tepat.
Kurang lebih seminggu yang lalu aku meminjam buku dari salah satu senior di pelayanan. Buku itu membahas tentang revolusi di bidang pujian dan penyembahan. Dan tentunya yang banyak dibahas adalah tentang pujian dan penyembahan. Tetapi Tuhan memang Top abizz! Aku dapatkan jawaban atas pertanyaanku diatas setelah membaca buku ini. Tuhan selalu punya cara untuk memberiku jawaban. Padahal kalau dilihat dari isi bukunya, sepertinya tidak nyambung dengan apa yang aku pikirkan diatas.
Disalah satu isi buku, tertulis tentang kisah petrus yang berjalan di atas air dalam matius 14:28-31. Disana dikisahkan bahwa Tuhan Yesus menampakkan diri pada murid-murid-Nya dan tampak bahwa Ia berjalan di atas air. Murid-murid ketakutan karena mereka mengira Tuhan Yesus adalah hantu. Tetapi Tuhan Yesus menyuruh mereka jangan takut. Lalu petrus bertanya apakah itu benar Tuhan Yesus lalu kalau benar agar Ia menyuruh petrus berjalan di atas air. Tuhan lalu menyuruh petrus untuk berjalan di atas air dan akhirnya dengan ajaib petrus mampu berjalan di atas air. Kita selesai sampai di bagian ini saja. Sambungannya bisa di baca sendiri yaa (jadi PR).
Kita tidak tahu apa maksud petrus meminta agar Tuhan Yesus menyuruhnya berjalan diatas air. Apakah petrus hanya ingin membuktikan apakah itu benar Tuhan, atau dia ingin mengetes “ke-Tuhanan” orang yang mengaku bahwa Ia adalah Tuhan, atau mungkin perasaan frustasi karena kapal mereka diterjang badai besar? Silakan jawab sendiri. aku tidak terlalu memikirkan hal itu. Tetapi yang jadi rhema untuk aku adalah bagaimana petrus bertanya dulu pada Tuhan dan meminta perintah-Nya dulu baru bertindak. Dia tidak bertindak dulu baru setelah itu minta petunjuk dan tuntunan Tuhan. Jadi kurang lebih langkah-langkahnya adalah pertama petrus mengutarakan keinginannya dan rencananya dulu, kedua lalu bertanya pada Tuhan, ketiga mendengar suara dan perintah Tuhan, baru keempat bertindak sesuai perintah-Nya itu. Aku baru sadar bahwa itu adalah yang Tuhan mau dari semua yang aku kerjakan. Kurang lebih itulah langkah-langkah yang Tuhan mau aku lakukan. Tidak ada yang urutannya diubah atau bahkan malah ada yang dilewati. Akhirnya aku tahu dimana letak kesalahanku.
Aku melakukan step-step yang aku buat sendiri. kurang lebih aku melakukan step versiku seperti ini. mula-mula aku mendapat kepercayaan dalam kepanitiaan dan langsung merekrut teman-temanku. Lalu aku mulai merancang hal-hal yang perlu dikerjakan dan mulai bekerja bersama teman-temanku. Setelah itu aku baru mulai berdoa untuk semua rancangan kerjaanku. Tentunya juga untuk kepanitiaan dan acaranya tersebut. Disinilah letak kesalahanku. Mungkin kelihatannya aku professional secara dunia. Tetapi tidak secara rohani. aku bahkan hanya melakukan langkah pertama, yaitu mengutarakan semua rancangan kerjaanku pada Tuhan. Lalu setelah itu tanpa tanya Tuhan aku langsung bertindak. Jadi aku cuma sekedar laporan aja sama Tuhan pokoknya asal Tuhan tahu apa yang aku kerjakan. Aku baru saja memposisikan Tuhan hanya seperti tukang penerima laporan saja, lalu menulis laporan itu dalam kitab tentang kehidupanku di bumi ini (mirip sekertaris lah, kan sekretaris cuma tukang catat, sekretaris jarang banget ditanya pendapatnya soal satu masalah, apalagi minta petunjuknya). ohh my God! Forgive me!
Aku akhirnya mengerti dengan baik perkataan temanku “jangan andalkan kekuatan sendiri, tapi andalkan Tuhan”. Dia mau agar semua rancangan dan keinginan hatiku di-share-kan dulu dengan-Nya, baru setelah Dia berkata maju, baru aku maju dan bertindak. Bukan sebaliknya dimana aku maju duluan baru setelah itu minta tuntunan Tuhan. Bukan mustahil apa yang sudah aku rancangkan dengan baik dan teratur bisa amburadul dan dirombak total oleh Tuhan karena tidak sesuai rencana-Nya. Atau rancangan kerjaanku itu harus beberapa kali dirubah hanya karena Tuhan mau yang lain. Jika aku bertanya dari awal, tentu tidak akan mengalami banyak perubahan atau mungkin tidak akan dirombak total.
Semua sudah terlanjur terjadi. Aku tidak bisa mengulang semuanya dari awal. Tapi yang pasti aku berusaha tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi. Aku berharap kita semua bisa belajar mengenai hal ini. adalah suatu hal yang penting jika minta petunjuk dulu pada Tuhan mengenai rancangan yang ada di hati kita, lalu setelah Dia berbicara baru kita bertindak. Tidak sebaliknya dimana kita bertindak dulu baru minta petunjuk dari Tuhan. GO GET GLORY!

Gogetglory.blogspot.com