Hal melakukan dosa itu "sama" seperti meminjam uang dari seorang penagih utang. Senang sesaat dan "hidup" anda sebenarnya sudah menjadi milik penagih hutang sampai anda bisa membayar semuanya.
Mengapa anda meminjam uang? Tentu karena anda membutuhkan uang. Dan itu adalah masalah. Disaat anda dapatkan uang, maka anda senang karena masalah keuangan anda seolah terbantu. Tetapi anda punya masalah baru karena anda harus membayarkannya lagi. Dan kabar buruknya : anda harus bayar dengan bunganya!
Begitulah prinsip kerja melalukan dosa. Saat anda hadapi masalah, anda butuh jawaban, anda "datang" pada iblis, dia kasih anda solusi. Masalah "selesai" tetapi urusan dengan iblis belum selesai. Dia akan terus meneror anda sampai anda membayar "biaya bantuan" itu. Dan kabar buruknya adalah anda tidak akan bisa membayarnya! Bunganya terlalu besar. Dan, iblis tidak pernah lelah menagih utang anda (dan bunganya)!
Mungkin anda belum merasakan "efek samping" dari perbuatan dosa anda. Tetapi itu tinggal tunggu waktu saja sampai iblis "menagihnya".
Iblis bisa diibaratkan seperti seorang "pengacara" yang pandai memanfaatkan hukum-hukum Tuhan untuk kepentingannya sendiri. Ada 1 hukum Allah yang iblis pakai sebagai dasar dia untuk menjalankan peran sebagai seorang "penagih utang". Itu adalah hukum tabur-tuai.
Kejadian 8:22 Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, ..
Dia pakai dasar hukum itu untuk membenarkan profesinya sebagai penagih utang. Jika anda menabur dosa, maka anda akan menuai efek dari dosa itu. Dan iblis adalah eksekutor utama dari aksi itu.
Daripada berhutang, lebih baik datang pada Bapa-mu yang superbaik. Iblis tawarkan "pinjaman" atau "shortcut" atau "instan", tetapi efek jangka panjangnya adalah buruk. Dan kesudahan cerita ini adalah Datanglah pada Tuhan yang bersifat "sustainable" saat anda hadapi gelombang kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar