Kamis, 15 Agustus 2013

Seperti apakah kasih Allah itu? (kasih - 2)

jika kita meneliti kata kasih kepada sesama dalam perjanjian baru, maka semua kata kasih menggunakan kata “agape”. Hebat bukan?? Jadi yang Tuhan inginkan dari kasih kita kepada sesama adalah kasih agape, bukan philia. Itu adalah level kasih yang paling tinggi dan Allah miliki dan Allah lakukan dalam hidup kita. jadi seperti cara Allah mengasihi kita, seperti itulah cara kita harus mengasihi sesama kita. saya dapat habiskan berlembar-lembar jika menulis tentang kasih Allah atas hidup kita. tetapi bentuk kasih agape itu dapat diringkas dengan luar biasa dalam 1 Kor 13. Saya akan memakai 1 Kor 13:4-8 terjemahan dari amplified bible.

(4) Kasih itu dapat menahan diri, sabar dan baik hati; kasih tidak iri hati atau cemburu; tidak membual atau sombong, tidak memegahkan diri.

(5) kasih tidak angkuh-congkak dan penuh kebanggaan diri; tidak kasar (bertindak tanpa sopan santun), dan tidak melakukan yang tidak pantas. Kasih [kasih Allah dalam kita] tidak bersikeras menuntut hak-haknya atau melakukan kehendaknya, karena kasih tidak mementingkan diri sendiri; kasih tidak mudah tersinggung, cepat marah atau pendendam; tidak menyimpan kesalahan – mengabaikan perlakuan yang tidak baik.

(6) kasih tidak bersukacita karena ketidakadilan dan tindakan yang tidak benar, melainkan bersukacita bila keadilan dan kebenaran dimenangkan.

(7) kasih tahan menghadapi segala sesuatu dan apa pun yang akan terjadi, selalu siap untuk mempercayai yang terbaik dari setiap orang, pengharapannya tidak memudar dalam setiap keadaan dan bertahan dalam segala sesuatu [tanpa menjadi lemah]

(8) kasih tidak pernah gagal – tidak pernah memudar, usang atau berakhir. Nubuat [yaitu karunia untuk mengetahui kehendak dan maksud ilahi] akan digenapi dan berlalu; bahasa lidah akan berakhir; pengetahuan akan lenyap [akan kehilangan nilainya dan digantikan oleh kebenaran].

Mudah sekali untuk mengetahui apakah kasih Allah sudah bekerja dalam hidup kita atau belum. Coba saja ganti kata kasih dengan nama anda sendiri, maka anda akan mengetahui “kadar” kasih Allah dalam hidup anda. Lalu bagaimanakah cara supaya saya lebih lagi hidup dalam kasih Allah? seringlah baca dan renungkan ayat diatas, maka anda akan semakin rasakan pola pikir anda akan berubah, dan itu merubah banyak hal dalam hidup anda. Karena yang Alkitab katakan adalah supaya kita semua merubah pola pikir kita (Roma 12:2), itu adalah pertobatan versi perjanjian baru (metanoia).

Saya akan coba bahas banyak dari 1 Kor 13:4-9 ini. tetapi mungkin akan memakan sangat banyak kertas. Saya harap anda cukup sabar membaca dan merenungkannya.

Coba kita perhatikan ayat 7. Disana dikatakan kalau kasih itu tahan menghadapi segala sesuatu. Banyak orang berpikir kalau kasih itu mempunyai batas. Tetapi tidak dengan kasih Allah. mungkin ada orang berpikir “cukup sudah kasih saya kepada dia, dia sudah terlalu banyak menyakiti hati saya”. Tetapi kasih Allah tetap bertahan walaupun di tengah penderitaan. Dan coba renungkan lebih banyak lagi dari pasal di atas. Maka saya dan anda akan alami begitu banyak terobosan ilahi.

Yer 17 : 9 “Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?”

Saya seringkali tidak mengetahui apakah saya sebenarnya sedang dalam membenci saudara saya atau tidak. Tetapi dengan mengganti kata “kasih” dalam 1 Kor 13 itu akan memudahkan kita mengecek kedalaman hati kita yang terdalam. Karena itulah gunanya Firman, membelah pertimbangan hati dan pikiran manusia (Ibr 4:12)

1 Yoh 4:8 ... sebab Allah adalah kasih.

Ketika kita berbicara tentang kasih, maka kita berbicara tentang Allah. Allah tidak bisa melanggar hukum kasih, karena itu artinya Dia akan menyangkal dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar