Jumat, 16 Agustus 2013

Kasih Allah mengasihi musuhnya (kasih - 13)

Mat 5 :43-48 43Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 44Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 45Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. 46Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? 47Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? 48Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Jika anda meragukan apakah Alkitab adalah buatan Allah atau manusia, maka coba renungkan ayat ini. adakah manusia pernah berkata bahwa kita harus mengasihi orang yang membenci kita? tidak pernah, karena kasih manusia Cuma sebatas mengasihi orang yang berbuat baik pada kita. tetapi berbeda dengan kasih Allah. jika anda membaca hukum taurat, maka disana tertulis “mata ganti mata, gigi ganti gigi, dan seterusnya” (Kel 21 :24). Tetapi perjanjian baru berkata balaslah kejahatan dengan kebaikan, dan tidak cukup sampai disitu, hendaklah kami memberkati juga orang yang jahat padamu (1 Pet 3 :9). Mari coba kita lihat versi amplified bible.

1 Pet 3 :9 “Never return evil for evil or insult for insult (scolding, tongue-lashing, berating), but on the contrary blessing [praying for their welfare, happiness, and protection, and truly pitying and loving them]. For know that to this you have been called, that you may yourselves inherit a blessing [from God--that you may obtain a blessing as heirs, bringing welfare and happiness and protection].”

Jika diterjemahkan kurang lebih menjadi : “jangan pernah membalas kejahatan dengan kejahatan atau penghinaan dengan penghinaan (omelan, kemarahan, caci maki), tetapi sebaliknya berkatilah (berdoalah bagi kesejahteraan, kebahagiaan, dan perlindungan mereka, dan kasihanilah sungguh-sungguh dan kasihilah mereka). ketahuilah bahwa untuk itulah kamu dipanggil, agar kamu dapat mewarisi berkat (dari Tuhan – memperoleh berkat sebagai pewaris, mendatangkan kesejahteraan, kebahagiaan, dan perlindungan)”

Tingkatan yang lebih tinggi alkitab ajarkan pada kita. tidak Cuma memaafkan orang yang membenci kita. tetapi jika mendoakan mereka, seperti apa yang Yesus dan Stefanus lakukan saat mereka mau mati. Lalu ada 2 hal yang menarik dari tentang mengasihi musuh kita.

Dari 2 ayat diatas tentang mengasihi musuh, alkitab ada berkata tentang upah. Jadi kita sampai pada kesimpulan bahwa jika saya mengasihi musuh saya (dan tidak Cuma mengasihi, tetapi mendoakannya juga), maka akan ada upah yang besar menanti saya. Dalam 1 Pet 3 :9 dikatakan bahwa ada upah warisan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan perlindungan bagi orang yang mengasihi dan mendoakan musuhnya. Woww!!

Lalu hal menarik kedua terdapat dalam Mat 5 :48 yang berkata “hendaklah kamu sempurna sama seperti Bapamu di surga sempurna”. Jika kita perhatikan konteks ayat ini yang tentang mengasihi dan mengampuni, maka jelas sekali bahwa Allah ingin kita sempurna seperti Bapa dalam konteks kasih. Dan bagaimana cara sempurna dalam kasih Allah? kita harus mengasihi musuh kita. ini level tertinggi kasih Allah yang tidak dapat dilakukan oleh kasih manusia.

Kasih adalah buah roh. Dan setiap buah bisa matang atau belum matang. Jadi saya dan anda sudah memiliki kasih Allah dalam hidup kita. tetapi kasih Allah itu mungkin belum matang. Dan dengan cara mengasihi musuh, maka kasih Allah itu akan semakin matang dalam hidup kita. lalu semakin saya mempraktekkan kasih Allah, maka kasih juga akan semakin matang dalam hidup saya. Saya akan tutup bagian ini dengan ayat Mat 7 :12 :

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar