Kamis, 15 Agustus 2013

Pentingnya kasih Allah dalam komunitas Kristen (kasih - 1)

Yoh 13 : 35 : “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

Ketika saya merenungkan ayat ini dengan teliti, kemudian berusaha meneliti alkitab lebih dalam, sebuah kekaguman (atau ke-kaget-an) menghampiri pikiran saya. Alkitab tidak pernah berkata bahwa jika saya dan anda bisa memindahkan gunung, menyembuhkan orang sakit, berkotbah di depan 5000 orang, mendoakan orang lain BRK, atau mujizat spektakuler lainnya, maka saya dan anda akan dikenal orang lain (orang yang belum percaya maksudnya) sebagai murid Kristus. Karena seorang dukun nan sakti pun bisa lakukan semua mujizat itu dengan kuasa iblis (saya tidak bicara tentang efek domino yang terjadi kemudian dibelakang “mujizat” yang berasal dari setan).

Jika kita coba lihat ayat diatas dengan lebih teliti, maka saya akan coba berkata sesuatu yang mungkin sedikit kontroversial, bahwa penginjilan anda kepada orang yang belum percaya pun tidak bisa menunjukkan pada orang lain bahwa anda adalah murid Kristus. Tolong jangan disalahpahami. Saya tidak berkata bahwa penginjilan adalah sesuatu yang salah dan tidak berguna. Tetapi saya akan coba bahas dengan pola pikir yang baru.

Saya ajak anda untuk melihat Matius 22:37-40. Disana dikatakan bahwa kasih kepada Tuhan dan sesama adalah sesuatu yang setara. Dalam Yoh 14:15 dikatakan “jikalau engkau mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahku”. Apa perintah Tuhan? tentu salah satunya amanat agung. Tetapi perintah itu juga setara dengan kasih kepada sesama orang percaya. Salah satu maksud kata “sesama” dalam Mat 22:39 dalam bahasa aslinya adalah sesama orang percaya. Jadi kasih kepada sesama orang percaya adalah sesuatu yang setara dengan kasih kepada dunia yang terhilang. Lalu mengapa seolah-olah Yoh 13:35 mendahulukan kasih kepada sesama orang percaya lebih dari kasih kepada dunia yang terhilang?

Tidak cukup sulit menjawab pertanyaan itu. Kita akan mulai dari satu pola pikir yang sederhana. Bagaimana orang tidak percaya mau percaya pada pemberitaan injil dan kasih Allah jika kita sebagai sesama orang percaya tidak bisa mempraktekkan kasih Allah dalam hidup komunitas kita? apa yang akan mereka katakan jika dalam satu komunitas Kristen banyak terjadi konflik yang diakhiri dengan sakit hati, keluar dari komunitas, perkelahian, dll. konflik bukanlah sesuatu yang harus ditakuti dalam gereja. Cuma yang harus diajarkan pada jemaat adalah bagaimana cara menyelesaikan konflik dengan baik dan alkitabiah.

Galatia 6:10 berkata dengan cukup jelas pada kita, “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.”

Paulus memakai kata “terutama” dalam kalimat diatas. Sekali lagi, bukannya menurunkan derajat kasih kepada dunia yang terhilang. Tetapi semuanya harus berjalan seimbang.

Jika saya dan anda meneliti alkitab, maka cuma ada 1 perikop khusus tentang doa Yesus. Apa itu? Yoh 17 berkata bahwa inti doa Yesus buat orang percaya adalah supaya semua orang percaya menjadi satu. Bukan supaya dunia ini diselamatkan, tetapi supaya semua orang percaya satu. Sekali lagi, saya tidak menurunkan derajat kasih kepada dunia yang terhilang. Tetapi saya coba bahas, bahwa kasih kepada sesama adalah sesuatu yang vital dan sering dianggap sebelah mata oleh kita.

tahukan anda apa efek luar biasa dari kesatuan? Dalam Matius 18 : 19 “Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.” Inilah efek gila dari kesatuan. Jika ada orang yang bersepakat maka keguncangan besar terjadi. Ini yang iblis tahu. Sehingga dia berusaha membuat pengajaran kasih kepada sesama orang percaya disepelekan. Dan Yesus juga tahu rencana iblis itu sehingga harus ada perikop khusus tentang doa kesatuan orang percaya dari Yesus. Kemudian mari lihat lebih dalam, yang mendoakan kesatuan bukanlah manusia, tetapi Tuhan sendiri. Jadi, pengajaran tentang kasih kepada sesama adalah sesuatu yang vital di mata Tuhan.

tahukah anda kesatuan apa yang paling luar biasa di dunia ini? jawabannya adalah kesatuan dari suami-istri. Itu mengapa doa bersama dari suami dan istri akan hasilkan keguncangan besar di alam roh. Mengapa suami dan istri bisa begitu satu? Karena ada kasih yang luar biasa diantara mereka (saya bicara tentang hubungan suami dan istri yang alkitabiah, bukan hubungan yang terus bertengkar dan berujung di perceraian seperti di infotainment TV). mungkin suami punya kekurangan, tetapi istrinya memandang itu semua dengan kasih. Dia tidak pernah terus memarahi suaminya karena kekurangan suaminya itu, begitu juga sebaliknya. Tepat sekali apa yang Paulus katakan dalam Kol 3 : 14 “Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.”

Semua komunitas orang percaya tidak dapat menjadi satu jika tidak ada kasih diantara mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar