Pernah suatu kali saya menulis di blog ini bahwa sesuatu yang instan seringkali tidaklah baik. Tidak ada sesuatu yang luar biasa lahir dari proses-proses yang instan. Begitu juga dengan panggilan hidup.
Salah satu hal yang saya dapat dari pembelajaran ini adalah bahwa panggilan hidup yang dari Tuhan adalah sesuatu yang berdampak luar biasa. Ketika sifatnya menjadi luar biasa, maka proses pembentukkannya juga akan makan waktu yang lama dan tidaklah instan. Ketika anda membayangkan Tuhan memakai hidup anda untuk hal-hal besar, maka bersiaplah anda akan melalui berbagai medan yang mungkin akan panjang. Yang pasti anda akan melewati pagar pembatas zona nyaman anda, padang gurun, medan peperangan dengan raksasa, dan lain-lain sebelum sampai akhirnya menyentuh tanah perjanjian anda.
Abram membutuhkan 25 tahun untuk melihat janji Tuhan digenapi. Orang Israel membutuhkan waktu 40 tahun untuk masuk ke tanah Kanaan (Dan disana mereka masih harus berperang!). Yusuf membutuhkan proses berliku untuk sampai menjadi pejabat tinggi di Mesir. Yesus sewaktu di dunia ini juga harus menunggu sampai usia 30 tahun baru Dia mulai bekerja. Semua hal luar biasa dalam dunia ini membutuhkan waktu.
Mengapa panggilan hidup kita yang dari Tuhan membutuhkan waktu yang seringkali cukup lama? Karena waktu adalah elemen yang sangat baik untuk menguji dan memurnikan semua hal dalam hidup kita.
Ada 2 hal yang diproses oleh waktu dalam hal ini. Yang pertama adalah panggilan hidup itu sendiri dan yang kedua adalah diri kita sendiri.
Yang dimaksudkan bahwa waktu akan memproses panggilan hidup adalah waktu akan memperjelas jalan-jalan yang Tuhan inginkan dalam mencapai panggilan hidup itu. Mungkin Tuhan berkata bahwa panggilan hidupmu akan seperti ini dan itu. Tetapi mungkin itu belumlah jelas bagaimana rupanya bagi kita pada waktu pertama kali disampaikan. Waktu akan membuat itu menjadi lebih jelas.
Ketika Tuhan berbicara pada Yusuf mengenai panggilan hidupnya dalam Kejadian 37 bahwa saudara-saudaranya akan menyembah dia, Yusuf sama sekali tidak mempunyai bayangan akan apa yang terjadi sesungguhnya di masa depan. Dia tidak tahu kalau dia akan jadi pejabat di mesir. Dia tidak tahu mengenai masalah kelaparan di masa depan nanti. Dia tidak tahu bagaimana rupa sebenarnya panggilan hidupnya di depan.
Hal yang lebih hebat lagi dari Yusuf adalah bahwa dia sebenarnya sudah lupa mengenai panggilan hidupnya itu. Coba lihat Kejadian 42:9 dimana dikatakan “lalu teringatlah Yusuf akan mimpi-mimpinya tentang mereka” saat dia melihat saudara-saudaranya datang ke mesir dan menyembahnya. Beberapa tahun sebelumnya dalam Kejadian 37 Tuhan Cuma berbicara dalam sebuah “imajinasi” dan pada Kejadian 42 Yusuf melihat bagaimana rupa sebenarnya panggilan hidupnya itu.
Waktu juga akan membuat pencapaian panggilan hidup itu menjadi sesuatu yang special. Pengkotbah 3:11 berkata “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya”. Tuhan tahu yang terbaik kapan membuat panggilan hidup itu digenapi dengan indahnya.
Hal yang kedua adalah waktu akan memproses kita dalam menempuh panggilan hidup itu. Lukas 16:10 berkata, “barangsiapa setia dalam perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar”. Waktu akan menunjukkan kesetiaan kita itu dalam hal-hal yang kecil. Waktu juga akan memproses kita, memurnikan hati kita, dan menguji kita dalam banyak hal. Orang Israel membutuhkan waktu 40 tahun untuk masuk ke tanah kanaan untuk memurnikan mereka dari angkatan yang tidak percaya (ulangan 1:35-36).
Waktu juga akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih kuat dalam hal karakter. Daud diurapi menjadi raja pada umur belasan tahun. Tetapi baru pada umur 30 tahun dia menjadi raja secara “de facto”. Dia Cuma anak muda yang menggembalakan kambing domba saat diurapi. Tetapi waktu yang membuat dia naik level menjadi seorang panglima pasukan perang Saul, panglima dari 400 orang pelarian, lalu raja Yehuda, dan akhirnya menjadi raja Israel seperti yang dinubuatkan Samuel. Memimpin suatu bangsa jelas adalah sesuatu yang sukar bagi orang muda yang tidak memiliki pengalaman administrasi kerajaan. Oleh karena itu waktu yang membentuk Daud sehingga pada akhirnya belasan tahun sesudah Dia diurapi Samuel, dia bisa berdiri memimpin bangsa Israel.
Waktu yang panjang dalam meraih panggilan hidupmu juga akan membuatmu semakin kuat dalam hal mempercayai Tuhan. Karena dalam perjalanan itu, akan ada mujizat-mujizat “kecil” yang Tuhan buat dalam hidupmu agar anda semakin yakin bahwa memang Tuhan menyertai anda. Butuh “peperangan-peperangan kecil” bagi orang Israel melawan raja-raja di seberang sungai Yordan sebelum mereka akhirnya menyerang Yerikho. Momen kemenangan ini lah yang menebalkan semangat Yosua untuk memimpin orang Israel menyerang tanah Kanaan (Ulangan 31:4).
Ketika anda menyadari panggilan Tuhan dalam hidupmu, sadarilah itu bahwa anda akan menjalani sebuah perjalanan yang panjang bersama Tuhan. Itu tidak bisa diraih dengan instan. Itu mengapa daya tahan adalah sesuatu yang diperlukan dalam hal ini. Ini adalah sebuah lari marathon dan bukan lari sprint 100 meter. Itu mengapa diperlukan sebuah janji ini: “dan ketahuilan, aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir jaman” (mat 28:20). Anda tidak sendiri saat perjalanan panjang ini menantimu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar