Sebuah panggilan hidup bisa dikatakan sebagai sebuah visi yang harus diraih dalam hidup ini. Ada beberapa alasan mengapa Tuhan membiarkan kita hidup di bumi sesudah lahir baru. Salah satu yang paling sering didengar adalah agar orang lain bisa dibawa kepada Kristus lewat hidup kita di dunia. Yes, that’s true! Dan sisa lainnya adalah agar kita melakukan dan menyelesaikan visi hidup kita tersebut.
Visi hidup mempunyai proses yang kurang lebih sama proses melahirkan seorang anak. Ada 5 tahap umum yang diperlukan dan dilalui sebelum seorang ibu melahirkan seorang anak : keintiman, pembuahan, mengandung, persalinan, melahirkan bayi.
Keintiman adalah hal dasar dalam suatu hubungan suami-istri. Tanpa keintiman, tidak akan pernah ada proses pembuahan. Sama seperti hubungan suami-istri, visi hidup adalah sesuatu yang dilahirkan lewat hubungan yang intim dengan Bapa. Hubungan suami-istri tentunya dilakukan secara privat dan tidak di tempat yang ramai dan begitu juga dengan hubungan intim dengan Bapa. Diperlukan waktu-waktu privat dan intim dengan Bapa lewat penyembahan, doa, pembacaan firman, refleksi, dan sebagainya. Waktu-waktu khusus dan privat dimana Cuma ada kita dan Bapa diperlukan disini. Tidak ada gangguan dari pihak manapun.
Hal diatas semakin memperjelas bahwa hubungan pribadi dengan Tuhan adalah sesuatu yang mutlak harus dilakukan untuk mengetahui panggilan hidup kita. Mungkin saja kita bisa dapatkan peneguhan visi hidup dari hal-hal umum dan tidak privat, tetapi proses mula “bayi visi hidup” terbentuk selalu dilalui dengan keintiman pribadi dengan Tuhan. Mari lihat hidup Abraham, Yakub, Musa, Yosua, Gideon, Samuel, Istri Manoah ibu Simson, Samuel, Salomo, Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, sampai kepada Zakharia ayah Yohanes Pembaptis dan Maria ibu Yesus. Panggilan Tuhan atas hidup mereka terjadi saat mereka berdua dengan Tuhan.
Seorang calon bayi Cuma bisa terbentuk dari proses pembuahan suami pada istri. Dan uniknya adalah proses pembuahan yang melahirkan calon bayi ini tidak selalu terjadi pada saat hubungan suami-istri. Dan tentunya pembuahan tidak akan terjadi dalam hubungan komunikasi biasa dari suami-istri.Begitu juga dengan pembuahan visi hidup. Tuhan tidak selalu berbicara mengenai visi hidup kita setiap saat kita datang kepadanya. Hal ini Cuma bisa terjadi dalam waktu-waktu khusus yang kita bahkan tidak ketahui. Sama seperti pembuahan sperma pada ovum. Hal ini tidak terus terjadi dalam hubungan suami-istri. Tetapi ada saat khusus, yang tentunya tidak ada orang yang mengetahui, dimana pembuahan ini terjadi dalam beberapa kali hubungan suami-istri.
Jika kita melihat hal ini, maka jelaslah bahwa intensitas hubungan pribadi dengan Tuhan perlu ditingkatkan agar “pembuahan visi hidup” itu bisa terjadi. Ada faktor “waktu Tuhan” yang menjadi misteri dan itu adalah hak Tuhan. Salah satu yang bisa kita lakukan adalah “memperbesar peluang” waktu Tuhan itu terjadi.
Sama seperti calon bayi. Pada mulanya tidak ada yang tahu bagaimana rupanya saat sperma membuahi ovum. Calon bayi itu mulanya kelihatan samar-samar dan tandanya tidaklah jelas. Seringkali visi hidup dari Tuhan juga Cuma kelihatan samar-samar dan tidaklah jelas. Tetapi waktu akan membuat itu semakin jelas terlihat.
Hal lainnya adalah bayi adalah representasi dari ayah dan ibunya. Begitu juga visi Tuhan. Visi Tuhan dalam hidup kita adalah representasi Tuhan sebagai mempelai pria dan kita sebagai mempelai wanita. Visi hidup itu mirip dengan Tuhan alias sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan. Lalu visi hidup itu juga mirip dengan kita alias sesuai dengan talenta dan karunia yang Tuhan berikan pada kita dan sesuai dengan passion yang Tuhan taruh dalam kita. Itu mengapa pengembangan talenta adalah sesuatu yang mutlak dilakukan untuk melakukan panggilan hidup kita.
Proses ketiga dalam melahirkan visi adalah proses mengandung. Proses mengandung membutuhkan waktu yang sangat lama dibandingan proses pembuahan. Dibutuhkan kurang lebih 9 bulan untuk mengandung sesudah proses pembuahan yang berhasil. Hal itu untuk memastikan bayi keluar dengan keadaan siap dan sudah diperlengkapi dalam kandungan. Begitu juga dengan visi Tuhan. Dibutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mengeluarkan visi Tuhan dari kandungannya.
Sama seperti proses persalinan yang dilakukan dalam tubuh ibunya dan tentunya mengubahkan kelakuan sehari-hari ibunya, demikian juga visi hidup terjadi dan diproses dalam hidup kita dan tentunya mengubahkan hidup kita. Ibu yang mengandung mulai mengatur pola makannya, tidak bisa banyak bergerak, dan lain-lain agar bayinya sehat. Begitu juga dengan kita. Proses mengandung visi Tuhan akan membuat hidup kita berubah. Kita akan semakin sering berdoa meminta tuntunan Tuhan dan kejelasan mengenai visi itu, kita mulai mencari tahu mengenai visi hidup itu, pikiran kita mulai dipusatkan pada visi, dan lain-lain.
Tahap keempat adalah tahap yang singkat tetapi menyakitkan, yaitu persalinan. Bagi seorang ibu, persalinan adalah proses yang sangat sukar dan menyakitkan tetapi harus dilalui untuk melahirkan seorang anak. Begitu juga dengan visi Tuhan. Seringkali saat dimana visi itu akan dilahirkan, tantangan, masalah, dan cobaan begitu berat menekan hidup kita. Hal-hal itu mulai sering terjadi. Tidak sedikit ibu yang meninggal saat persalinan. Begitu juga dengan iblis yang berusaha membunuh kita secara rohani agar kita tidak melahirkan visi Tuhan itu. Dia lakukan segala cara agar kita menyerah dan dia ingin membunuh dan mencuri visi itu.
Tetapi ketahuilah, semakin besar cobaan, maka proses melahirkan akan segera datang. Besar cobaan itu juga mengartikan bahwa visi Tuhan itu sangatlah besar dan berbahaya bagi iblis. Singkat cerita, cobaan dalam proses persalinan visi hidup mengartikan 2 hal : waktunya melahirkan sudah dekat dan iblis tidak suka jika kita melahirkan visi Tuhan.
Hal terakhir tentunya setelah proses panjang, melelahkan dan mungkin menyakitkan adalah melahirkan visi Tuhan dalam hidup kita. Seorang ibu yang melahirkan anaknya dan mendapati anaknya sehat akan dalam sekejap melupakan segala kesusahannya saat proses mengandung dan persalinan. Begitu juga dengan kita. Ada kepuasan batin yang luar biasa dari Tuhan saat kita mengetahui dengan jelas visi yang dari Tuhan.
Banyak orang akan ikut merayakan saat seorang bayi lahir. Begitu juga dengan visi Tuhan. Banyak orang akan ikut bersorak saat visi hidup itu dilahirkan dalam kehidupan kita. Mengapa? Karena visi hidup itu tentunya akan memberkati banyak orang. Visi hidup yang dari Tuhan tentunya tidaklah egosentris, tetapi mempermuliakan Tuhan dan memberkati banyak orang.
Lalu apakah sekarang semua proses sudah selesai? Tentu saja ini baru permulaan. Seorang ibu tidak langsung lepas tangan saat bayi dilahirkan. Masih ada proses panjang bagi bayi ini, yaitu memastikan dia bertumbuh menjadi seorang yang dewasa. Begitu juga dengan visi hidup. Melahirkan sebuah visi hidup hanyalah permulaan dari sebuah proses yang sangat panjang dan menantang dalam hidup kita di depan. So, the war is not over yet!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar