Rabu, 18 September 2013

senangnya dibentuk karena orang lain..

Yapp,, jam sudah menunjukkan pergantian hari. Semua “kewajiban” sudah dikerjakan. Tiba waktunya mematikan lampu dan menyembah Sang Khalik di kesunyian malam. Entah kenapa, aku jauh lebih senang berada di tengah kesunyian dan kegelapan ketika datang pada-Nya. mungkin supaya tidak ada hal lain yang bisa kulihat dan menggangguku selain pribadi Yang Kuasa. Kelihatan lebih romantis juga kalau berada di tengah kegelapan dan kesunyian. Cuma aku berdua dengan Yang Kuasa. Hehe.. malam ini Sang Pujaan akan datang ke kamar kecil ini nan panas ini. yaa,, udara panas bekasi cukup mengganggu. Hehe.. tapi lumayan sejuk juga lah. Hoho.. tidak konsisten.. :)

Gitar pun mulai kumainkan. Skillku pun tidak seberapa. tetapi entah kenapa aku sangat menikmati memuji dengan sebuah gitar. Mungkin itu alasan mengapa sampai aku harus naikkan doa khusus pada Tuhan agar aku bisa membawa gitar ini ke Belanda bulan depan saat aku kuliah disana. Daripada beli mahal-mahal, pikirku. Lagipula ini gitar calon istriku. Jadi lebih terasa dekat di hati walaupun jarak ribuan kilometer memisahkan kami. Hahaha..

Waktu-waktu berdua bersama Tuhan pun dijalani. Aku membiasakan diri berdoa dengan bahasa lidah sebelum masuk ke pokok doa khusus yang ingin aku sampaikan. Yaa, bahasa lidah membawa aku mengerti kalimat apa yang harus aku sampaikan pada Yang Kuasa. Ketika sampai kepada pokok doa tentang hubungan aku dan calon istriku, aku mulai kembali berbahasa lidah sebelum aku memakai bahasa Indonesia. Dan Roh Kudus membimbingku kepada suatu kalimat yang menyita pikiranku, “terima kasih Bapa untuk dia yang telah Engkau sediakan untukku. Terima kasih karena dengan itu Engkau sedang membentuk aku.” hmm.. sebuah kalimat yang jarang aku ucapkan.

Kemudian mulut ini menyanyikan sebuah lagu yang populer di masa 90-an..

“ku mau s’perti-Mu Yesus, disempurnakan s’lalu. Dalam setiap jalanku, memuliakan nama-Mu”

Terasa berbeda lagu ini aku nyanyikan sekarang ini. yaa, malam ini Roh Kudus mengajari sesuatu yang baru (atau mengingatkan yang lama) dalam hidupku.

Sudah sekian bulan aku menjalin komitmen dengan calon istriku ini. aku sudah tahu banyak hal yang kurang dalam dirinya. Semua hal itu membawa gesekan-gesekan dalam hubungan kami. Seringkali konflik muncul karena hal itu. tidak jarang juga aku berdoa pribadi agar calon istriku ini diubahkan hal-hal buruknya. Tetapi kemudian, malam ini aku belajar sesuatu yang baru. Yang mungkin paling bijak aku doakan bukanlah agar calon istriku ini berubah banyak, tetapi agar aku sendiri juga diubahkan banyak oleh Kristus.

Amsal 27:17 berkata : “besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya”

Jika saya adalah manusia sempurna, maka bagaimanapun buruknya orang memperlakukan saya, maka saya tidak akan terganggu. Jika saya manusia sempurna, maka sekalipun calon istri saya memaki-maki saya di depan orang banyak, maka saya tidak akan terganggu. Kesempurnaan saya tidak akan bisa diganggu oleh perlakuan yang lain terhadap saya. Tetapi karena saya belum sempurna, maka sebuah perlakuan kecil dari orang lain akan mempengaruhi saya. Entah saya akan marah, menangis, gembira, dendam, atau sebagainya.

Saya tipe orang yang tidak sabar. Saya ingin semuanya cepat selesai dan sesuai dengan apa yang saya inginkan. Tetapi perlahan saya mulai diubah ketika saya belajar tentang kasih Allah setahun yang lalu. Yaa, kasih Allah itu sabar. Dan karena kasih itu sudah berdiam dalam diri saya, maka seharusnya saya sabar terhadap yang lain. Tetapi kenyataannya saya bukanlah manusia yang sabar. Sampai akhirnya dikirim seorang wanita cantik dan mempesona yang harus melatih kesabaran saya. Yaa, saya harus berlatih sabar. Karena dia akan selalu ada sampai akhir hidup saya.

Lalu apa yang lain? Saya tipe orang yang egois dan mementingkan diri sendiri. Tetapi dengan adanya “sang malaikat” ini, saya dilatih tidak egois. Lalu saya tipe orang yang keras kepala, sulit memaafkan orang lain, cepat pundung, suka mengungkit-ungkit kesalahan masa lalu, cepat sekali mendengar dan segudang karakter buruk lainnya. dan puji Tuhan, semua itu keluar sejak saya jadian dengan dia. Hahaha.. keren abis dah Tuhan!! four thumbs up!!

Apa yang bisa saya pelajari dari kisah ini? seringkali kita mengeluh pada Tuhan mengapa orang ini dan itu ada di sekitar kita. bahkan mungkin kita bertanya, mengapa sih harus orang itu yang selalu membuat saya kesal, dan segudang komentar negatif lainnya. bahkan mungkin kalimat sangat negatif pernah keluar dari mulut kita agar si dia dipanggil pulang saja oleh Bapa di surga.

Kawan, jika engkau ingin sempurna, maka mintalah orang-orang “bandel” dan “aneh” dan “menyebalkan” yang akan semakin membentuk karaktermu. Adakah sesuatu terjadi di alam ini tanpa sepengetahuan Tuhan? bukankah semua itu disediakan untuk membentuk karaktermu agar menjadi serupa sama seperti Kristus? Daripada anda capek menuntut perubahan orang lain, bukankah lebih baik anda berdoa supaya anda semakin sempurna? Sehingga mau bagaimanapun dia, saya tidak akan terusik. Saya tidak bilang agar tidak mengoreksi orang lain. Tetapi ketika saya mengoreksi orang lain, maka saya harus cukup rendah hati untuk dikoreksi juga.

Jika engkau ingin menjadi manusia yang sabar, maka mintalah pada Tuhan agar diberikan orang yang melatih kesabaranmu “to the klimaks”. Jika engkau ingin rendah hati, maka mintalah agar disediakan orang yang selalu ingin merebut hakmu. Dan lainnya. saya tidak tahu apa alasan Tuhan menaruh orang ini dan itu dalam hidupmu. Tetapi yang saya tahu adalah Tuhan menaruh dia atau mereka dalam hidupmu supaya hidupmu penuh dengan karakter yang berkemenangan. Apa gambaran orang yang sedang dibentuk oleh Bapa? 2 ilustrasi yang paling sering disebut adalah emas yang dimurnikan dan bejana tanah liat.

Tahukah anda bagaimana emas dimurnikan? Emas dimurnikan dengan cara dicampur dengan zat-zat kimia yang keras dan berbahaya. Karena saya orang kimia, saya tahu bagaimana kerasnya dan bahanya senyawa-senyawa yang dipakai. Jika anda ingin menjadi seperti emas, maka biarkan “zat-zat keras” masuk dalam hidupmu (baca : orang-orang “keras”, nakal, bandel, aneh, dll). lalu alkitab gambarkan pembentukan kita bagaikan bejana tanah liat yang dibentuk sesuka pengrajin. Apa maksudnya? Janganlah sering bertanya mengapa pada Tuhan, tetapi biarkan hatimu remuk dibentuk menjadi serupa seperti Kristus lewat orang-orang di sekitarmu. Sang pengrajin agung kita tahu bagaimana cara terbaik membentuk kita.

Dan akhirnya, terima kasih untuk si A, B, C, D, ... dst yang sudah Engkau tempatkan dalam hidupku. Ubah aku menjadi lebih sempurna lagi yaa Bapa.. lewat hidup mereka,, yaa, lewat hidup mereka..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar