Minggu, 13 Mei 2012

Belanda, barometer akademi sepakbola dunia

Belanda dikenal sebagai salah satu Negara raksasa sepakbola dunia. Negara ini dikenal dengan strategi total football yang sangat indah. Semua mata akan terasa tersihir dengan permainan indah ini. Barcelona, klub sepakbola asal spanyol yang dikatakan klub terbaik di dunia saat ini, jika diperhatikan baik-baik sangat meniru pola permainan Belanda. Bahkan, akademi sepakbola La masia Barcelona yang mencetak pemain-pemain hebat seperti Xavi, Messi, Iniesta pun meniru akademi sepakbola yang ada di Belanda. Hal ini karena ide La masia berasal dari Johan Cruyff yang adalah maestro sepakbola Belanda.


Jika anda ingin menjadi pemain sepakbola yang hebat, maka datanglah ke negeri Belanda. Akademi sepakbola terbaik di dunia ada di sini. Salah satunya adalah De Toekomst, milik klub sepakbola Ajax Amsterdam. Akademi ini telah mencetak pemain kelas dunia seperti Johan Cruyff, Marco van Basten, Wesley Sneijder, Dennis Bergkamp, Clarence Seedorf, Edgar Davids, Zlatan Ibrahimovic, sampai Arjen Rooben. Jika akademi La masia Barcelona baru dikenal mulai tahun 2005-an sejak lahirnya Xavi, dkk, maka De Toekomst sudah terkenal sejak 1960-an dan konsisten mencetak pemain hebat sampai sekarang. Tidak bisa dipungkiri De Toekomst adalah barometer akademi sepakbola dunia. Bahkan salah satu sekolah sepakbola terkenal yang ada di Indonesia pun belajar dari De Toekomst, yaitu SSB Saint Prima.

Akademi ini memiliki fasilitas riset olahraga nomor satu dunia yang disebut mi Coach, yang juga disponsori oleh perusahaan apparel ternama dunia asal Jerman, Adidas. ”Seluruh ide modern tentang bagaimana mengembangkan pemain-pemain muda diawali Ajax. Merekalah bapak pendiri,” kata Huw Jennings, arsitek sistem pembinaan usia muda Inggris, kepada majalah New York Times, yang mengupas akademi Ajax dalam edisi 2 Juni 2010.

Tetapi ada yang menarik dari perkataan Jan Olde Riekerink, Direktur Pembinaan Usia Muda Ajax: ”Hal terpenting yang kami ajarkan adalah rasa tanggung jawab.” Wow! Ini luar biasa. Ternyata memang bukan Cuma skill yang perlu dilatih, tetapi mental juga. Lalu hal terakhir yang bisa dipelajari adalah : tidak ada yang instan untuk hasil yang luar biasa. Mungkin banyak yang tidak suka Belanda di Indonesia karena penjajahan lampau, tapi tidak bisa disangkal, kita perlu belajar mencetak pemain bola dari Belanda.

Bicara soal mencetak pemain bola hebat, tidak bisa dikesampingkan kalau semua orang mempunyai skill dan mental yang bervariasi. So, tidak mudah mencetak ribuan pemain hebat sejak tahun 1960-an dan terus konsisten sampai sekarang. Perlu manajemen yang kreatif yang dapat meng-handle ribuan orang ini. Dan singkat cerita, cuma Negara yang kreatif lah yang dapat mencetak hal-hal luar biasa secara konsisten. Dan Belanda berada di garis terdepan soal ke-kreatifan mencetak ribuan pemain sepakbola hebat secara konsisten selama hampir 50 tahun.

Holland is a creative nation. Dutch people enjoy innovating and constantly ask themselves and others questions to come up with new ideas


3 komentar:

  1. Hidup Jerman! Ueber alles. hehehehe.......

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Wuih pemaparan yang luar biasa bagus dan jelas. Salut kepada penulisnya. Dengan segala kerendahan hati kami memiliki blog tentang pendidikan sepak bola Belanda dan pemain #keturunan Indonesia di Belanda. sepakbolanda.com

    BalasHapus