1 Tim 4:7 -> latihlah dirimu beribadah.
Kata yang akhir2 ini keluar di kepala adalah "berlatih". Roh Kudus bilang pada saya untuk melatih manusia roh saya. Saya teringat beberapa waktu lalu saat dikirim line untuk kotbah BRK di HC. Setelah saya katakan "Ya", maka langsung ada pikiran kuatir karena ini satu2nya topik di HC yang belum pernah saya kotbahkan. Tapi saya mulai berlatih, dan akhirnya RK bekerja. Ya, kunci utamanya adalah berlatih.
Sebagai seorang fans bola, ada fakta menarik bahwa pesepakbola hebat sekalipun akan duduk di bangku cadangan jika dia terlihat tidak fit saat latihan. Pelatih tidak akan mau menurunkan dia dalam pertandingan jika di latihan dia tidak fit ataupun malas2an. Singkat kata, pelatih melihat latihan.
Saya kira begitu juga Tuhan kita. Dia tidak akan memakai kita luar biasa jika kita tidak melatih roh kita. Ravenhill berkata pengkotbah yang tidak berdoa minimal 60 min sehari tidak layak ada di mimbar. Ya, itu adalah patokan latihan rohani versi ravenhill.
Saya ingat bagaimana saya dulu bermain gitar di sion. Ketika kordinator tim PW bilang saya akan dikasih jadwal bermain gitar di SR, maka saya pun hubungi seorang abang untuk belajar gitar. Saya samperin dia sekali seminggu untuk belajar gitar selama 2-3 bulan. Dan jadilah sekarang Daniel yang bisa bermain gitar. Walaupun biasa2. Hehe..
Saya ingat saya saya berkomitmen berdoa 3 kali sehari. Itu berat karena saya paling banter berdoa pagi dan malam. Siang atau sore begitu susah. Awalnya sering bolong, tetapi akhirnya bisa dan menjadi kebiasaan. Semua dari berlatih.
Mari latih dirimu. Latih dirimu berdoa. Latih dirimu berkotbah. Latih dirimu bermain gitar. Latih dirimu WL. Latih dirimu menang dari dosa2mu. Saya beritahu anda bahwa kemenangan atas dosa2 sehari-hari juga karena hasil latihan rohani untuk menahan dirimu dari godaan2 dosa itu.
Mari lihat bagaimana orang2 terlatih lah yg dipakai untuk berperang : kej 14:14, 1 taw 5:18. Daud pun terlatih melawan singa sehingga dia berani lawan goliat.
Akhir kata, latihan rohani sangat berguna dalam segala hal (1 tim 4:7-8)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar