Rabu, 13 Juni 2012

sampai akhir hidupku...

Seperti biasa saat malam, sesaat sebelum pergantian hari: kamar dibereskan sejenak, berpikir apa lagi yang harus dikerjakan, dan secuil pikiran dan pekerjaan lain. Dan, yahh, semua sudah beres. Lalu kemudian rutinitas kegaduhan tiap malam akan kembali dijalankan. keluarkan gitar dari sarungnya dan mulai beraksi. Kamarku berada di lantai 2 rumah, dan hebatnya ada teras luas yang akan menyajikan pertunjukan angkasa di malam hari. Tapi tentunya adalah hal yang gila jika aku bermain gitar di udara luar. Apalagi badanku baru saja dipanggang oleh panasnya suhu badanku selama beberapa hari ini. Akhirnya lokasi “konser” tetap berjalan indoor seperti biasa.

Seperti “konserku” biasanya, lampu kumatikan, kacamata kulepas, hanya ada kelap-kelip nyala laptop dan mouse yang menemaniku. Mungkin ini alasan kenapa aku sangat begitu menyarankan kalau ibadah persekutuanku di kampus meniru konsep “konser” tiap malamku. Lebih terasa hikmat dan tenang, tentu juga lebih terasa romantis. Hehe..


Tidak ada lagu yang stagnan di setiap “konserku”. Ada bisa banyak lagu yang dapat kunyanyikan dan kumainkan. Flow in the spirit, inilah konsep lagu setiap konserku. Haha.. apa saja yang digerakkan yaa keluarkan.

Sesaat kunci gitar G kumainkan, penyembahan mulai dinaikkan. Belum ada lagu yang keluar dipikiran. Dan akhirnya sebuah lagu lama teringat..

Ya Tuhanku, aku hendak bermazmur bagi-Mu selama ku hidup

Ya Allahku, aku hendak bernyanyi bagi-Mu selagi ku ada

Begitu romantisnya lirik lagu ini, pikirku. Tiba-tiba Roh Kudus berkata dengan lembut, “adalah suatu kebahagiaan tak terkira, bisa setia sampai akhir”. Suasana mellow pun datang. Perkataan yang sederhana tetapi sangat berarti. Air mata pun hampir keluar.

Teringat semua pewahyuan dan pengalaman kelimpahan keuangan selama 2 tahun ini, dan aku Cuma bisa berkata : pewahyuan dan pengalaman ini pun bisa membuat aku jauh dari Tuhan. siapakah aku sehingga bisa bertahan terhadap uang? Teringat wajah wanita yang kuidamkan : apakah aku yakin kalau dia tidak membuatku jauh dari Tuhan? teringat posisi terhormat di bangsa-bangsa yang kuimani adalah panggilanku : apakah posisi dan jabatan tidak menggodaku untuk jauh dari Tuhan? lalu apa lagi? Maka sejuta godaan bisa membuatku rentan untuk jauh dari Tuhan.

Siapakah aku ini Tuhan? jadi biji mata-Mu?

Mengapa Dia mau memilih saya yang rentan jatuh? Mengapa Dia masih terus mempercayai saya yang sudah terbukti ratusan kali, atau bahkan ribuan kali, mengecewakan-Nya?

Dan akhirnya Roh Kudus pun menjawab : supaya Dia membuktikan kasih setia-Nya. Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya, begitu pesan paulus pada timotius. Jika saya cukup kuat untuk bertahan sampai akhir, maka apalah arti kasih setia Tuhan? tetapi karena saya rentan jatuh maka bukankan kasih setia Tuhan begitu terasa berharga.

Suatu ketika petrus bertanya harus sampai berapa kalikah mengampuni orang yang bersalah pada kita? Maka Yesus berkata 70 kali 7 kali. Apa arti 7 menurut alkitab? 7 berarti sempurna. Artinya Yesus menyuruh kita (yang manusia) mengampuni seorang saudara kita yang sudah melakukan suatu dosa sempurna di mata kita sebanyak 70 kali. Itu standar manusia, tentu standar Tuhan lebih tinggi. Jika kita bertanya seberapa banyak Tuhan ampuni dosa sempurna saya? Maka Dia akan menjawab: sesempurna kamu melakukan dosa, sesempurna itu Aku mengampunimu. Sesering kamu berbuat dosa, sesering itu juga Aku ampuni dosamu. Sebab 7 kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali. Sesempurna itu kita jatuh, sesempurna itu kita bisa dan akan bangkit kembali.

Kemudian suatu bayangan masa depan terlintas di pikiran. Sesaat sebelum menghadap Sang Raja segala raja di kekekalan, semua keluarga besarku berada disekelilingku. Ada istriku yang juga sudah tua, anak-anakku, menantu-menantuku, cucu-cucuku, dan orang-orang yang dekat denganku. Kuceritakan semua kegagalan sempurna yang pernah kualami, dimana pada akhirnya kasih setia Tuhan menjadi pembeda. Bukan semua kebaikan dan kesuksesanku yang kuceritakan, tetapi semua kegagalanku. Supaya terbukti, Cuma karena kasih setia Tuhan orang super gagal sepertiku bisa berhasil.

Kemudian ada lagu ini yang terselip sesaat aku akan menutup mata untuk selama-lamanya di bumi :

Sampai memutih rambutku, Kau putuskan aku menutup usiaku,

ku kan s’lalu menyembah-Mu, Oh Yesus Tuhanku,

kumilik-Mu, s’lamanya bagi-Mu

1 komentar: