Senin, 11 Februari 2013

love is fire

"rutinitas" malam hari kembali dilakukan, mematikan lampu, dan mengeluarkan gitar dari tempatnya. kualitas gitar ini memang sudah berkurang. hehe.. bunyinya tidak seperti yang kuharapkan. sebagai seorang operator soundsystem, tentu kualitas suara seperti ini cukup "mengganggu" hati nurani. hahaha.. sehingga sering kali jika hadirat Tuhan mulai memekat di kegelapan kamarku, kuputuskan menaruh gitar itu (karena suaranya "dapat" menggangu hadirat Tuhan, hehe..)dan memilih bernyanyi dan MENARI. menari?? haha.. yaa,sudah lama "kebiasaan" ini kulakukan sendiri. biarlah semua tubuhku bisa bebas memuji Tuhan. haha..


hmm.. tetapi hadirat Tuhan tidak ditentukan oleh kualitas bunyi gitar. aku teringat mission trip di jogya januari kemarin. kami diundang mengisi di retret SMA ku. di aula yang berkapasitas 300 orang, ada sekitar 100an orang didalam. cuma ada 1 speaker sedang bermerk peavey. merk sih ok punya. tetapi tetap saja tidak mencukupi buat aula sebesar itu. ditambah semua suara masuk ke speaker itu. yaa, apa boleh buat. lalu ada 2 adik yang jadi WL dan aku dan 1 adik yang lain bermain gitar. dan woww!! luar biasa! ada tarian dan lompatan dimana-mana. ada orang yang mengangkat tangan saat nyanyian dinaikkan. semua bebas memuji Tuhan. hehe.. luar biasa lah.

tapi itu bukan intu dari share ini. itu cuma pembuka saja. hehe..


kembali ke malam itu di kamarku..

ketika kegelapan kamar mulai memekat, beberapa lagu dinaikkan. dan ketika kalimat-kalimat doa mulai keluar, maka ada satu hal yang terlintas di kepalaku. "apakah kasih Yesus tidak kuat?" pertanyaan itu mengalir di kepalaku begitu saja. mengapa ada orang yang begitu cepat dan mudah (semudah membalikkan telapak tangan) berbalik dari kasih Tuhan yang sudah sangat menjamah hidupnya dan berpaling pada dunia? Sebegitu kuatkan dunia ini sehingga memalingkan wajah orang yang sudah pernah dilawat oleh Tuhan?

Langsung teringat di pikiranku saat dimana seorang adik maju ke barisan paling depan di HC untuk didoakan BRK (kalau tidak salah itu HC kedua dia karena HC pertama dia belum dapat BRK). Lalu saat dimana adik yang lain memberi diri jadi pekerja di korps 2012 lalu. Lalu kesediaan adik-adik yang lain ikut berdoa bersama mengelilingi suatu kampus selama 2 minggu penuh. lalu sekarang yang terjadi adalah kondisi rohani mereka naik-turun. Dimanakah api itu?

Allah adalah api yang menghanguskan. Dia akan membakar semua yang ada di sekelilingnya. Pernahkan api meminta ijin untuk membakar sesuatu? Tidak! Api sangat rakus! Tanpa minta ijin dia akan langsung membakar apa yang bisa dia bakar. Jika Allah adalah api, maka saya dan anda adalah objek pembakaran dari api itu. Dan jika saya dan anda terbakar, maka semua yang di sekitar kita akan terbakar dengan sendirinya. Maka pertanyaan sederhana adalah : apakah saya dan anda sedang dalam kondisi terbakar-bakar?

Lihat semua kegiatanmu yang berlabel rohani (SR, PDS, sate, gereja, PA, PI, dll), apakah itu cuma rutinitas belaka sekarang ini? Apakah karena saya seorang leader, seorang abang dan kakak PA, seorang yang sedang dalam pergumulan, dan segudang background lain, sehingga saya harus lakukan semua kegiatan berlabel rohani tadi? Ataukah memang saya rindu temukan Tuhan, dan biarkan Dia membakar hidupku dan api yang sama membakar orang lain (bahkan tanpa kita sadari)?

Bagaimana cara membuktikan kita sedang terbakar-bakar? Mudah sekali. Adakah orang terbakar akibat hidupmu sekarang ini?

satu kali Daud berkata,"cinta akan rumah-Mu menghanguskan aku". cinta adalah api. siapa yang bisa menolak cinta? tidak ada. cinta datang dengan cepat dan tidak terkira, dan akan sulit dilupakan. bisakah saya dan anda menolak cinta? tidak bisa. jika cinta adalah api, maka itu bisa dikobarkan ataupun dipadamkan.

dan seperti biasa, sebuah lagu mengalir di kepalaku :

nyalanya bagai api, yang tak terhentikan

trus mengalir dari hati Bapa

beri kami cinta-Mu, mengenal cinta-MU

hidup dalam gelora hati-Mu, mengalirkan kasih-MU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar