Minggu, 29 Desember 2013

pendoa yang diubahkan doa

Saya baru saja menonton pertandingan bola Inter milan vs AC milan langsung di stadion San Siro kota Milan beberapa hari yang lalu. ibarat 2 musuh bebujutan, kedua pihak sangat bernafsu ingin memenangkan pertandingan. sampai-sampai harus ada pemain yang dikartu merah di menit akhir karena kengototannya dalam bermain. yaa,, mungkin bagi kita itu adalah sebuah pertandingan biasa. tetapi bagi beberapa orang, pertandingan itu tidak cuma pertandingan, tetapi adalah pertarungan. pertarungan demi harga diri dan identitas pribadi. dan semua ingin menang dan menghalalkan segala cara..

Jika orang dunia sebegitu ngototnya untuk memenangkan sebuah pertandingan yang fana, maka alangkah lucunya bagi orang-orang Kristen yang tidak ngotot dalam sebuah pertandingan yang kekal. hmm.. saya akan gunakan istilah pertarungan yang kekal disini. yupp,, saya bertarung dengan semua keinginan iblis dalam hidup saya. face to face dengan iblis. dan tahukah anda, iblis sangat ngotot. salah satu hal yang perlu kita "teladani" dari iblis adalah soal kengototan. jika seandainya "kengototan" iblis dipakai oleh anak-anak Tuhan dalam doa, maka seluruh dunia akan bergoncang. jika saja saya ngotot berdoa untuk anak rohani saya diubahkan Kristus, maka hidupnya sekarang akan sangat berbeda. jika saja saya ngotot berdoa untuk terobosan keuangan, maka kondisi keuangan saya tidaklah seperti ini. kengototan berdoa tidak cuma merubah alam roh dan alam nyata, tetapi itu akan merubah saya sebagai pendoa.

Begitu banyak kesaksian yang bisa saya ceritakan bagaimana mujizat terjadi ketika saya ngotot berdoa. tetapi hari ini saya tidak mau ceritakan semua hal itu. karena mujizat bagi setiap orang berbeda. tetapi saya mau ceritakan hal yang sangat penting daripada mujizat. dan hal ini berlaku sama untuk semua orang yang ngotot berdoa. hidup orang-orang yang berdoa diubahkan oleh doa itu sendiri.

Ketika bertemu dengan hadirat Allah (keluaran 3:3-4), maka Musa yang tidak pandai bicara dan tidak percaya diri mampu berdiri di depan firaun dan memimpin ratusan ribu jemaat Israel. ketika yesaya bertemu dengan hadirat Allah (yesaya 6), maka ia yang ketakutan dan merasa penuh dosa dalam sekejap bisa memberi diri untuk menjadi nabi Tuhan. doa pertama-tama merubah pendoanya..

Satu ketika Yesus berkata di Matius 10:38 agar kita berdoa meminta Tuhan mengirimkan pekerja untuk tuaian. jika saya dan anda berdoa hal yang sama, maka siapkan dirimu untuk jadi jawaban doamu sendiri. jika saya berdoa untuk kebangunan rohani terjadi, maka saya yang berdoa harus diubahkan dulu oleh doa itu. hati saya yang keras tidak mau penginjilan harus diterobos dulu lewat doa itu. jika saya dan anda berdoa agar gedung gereja yang baru bisa dibeli, maka sifat saya yang pelit dalam memberi harus diubahkan dulu. seringkali orang tidak sadar bahwa jawaban doa itu sebenarnya sudah ada, dan itu adalah semua yang ada dalam diri kita sendiri.

Begitu banyak orang berdoa agar orang lain diubahkan tanpa menyadari bahwa dirinya sendiri perlu dirubah. semakin banyak saya berhubungan dengan Allah lewat doa, maka semakin saya diubahkan serupa seperti Dia.

Saya baru sadari 1 hal yang berubah dari perkataan saya akhir-akhir ini. beberapa waktu ini saya suka berkata "cool" pada sesuatu yang membuat saya terpesona atau senang. dan ternyata itu akibat saya sering bicara dengan rekan satu rumah saya yang orang Belanda dan suka bicara "cool". begitu juga dengan hidup dari seorang pendoa. dari wajahnya akan timbul hadirat Allah. coba lihat musa. musa adalah seorang yang suka berdoa pada Allah dan bahkan di alkitab tertulis kalau Tuhan berbicara pada Musa berhadapan muka seperti seorang teman (keluaran 33:11). Dan ketika musa selesai berbicara dengan Allah, maka mukanya bercahaya (Keluaran 34:29).

Mengapa musa bisa memancarkan kemuliaan Allah sehabis doa? karena dia memiliki hati yang murni (lihat matius 5:8). Dan hati yang murni perlu proses yang lama dan tidak instan. hati yang murni diproses seperti pemurnian emas, butuh waktu lama dan sakit rasanya.

Mari coba kita lihat lebih dalam. di alkitab dikatakan bahwa Tuhan mengetahui sepenuhnya hidup kita dan apa yang kita perlukan. bahkan dikatakan Tuhan sudah mengetahui apa yang akan kita doakan. jadi doa bukanlah cuma untuk meminta sesuatu pada Allah, tetapi juga untuk merubah saya. merubah sikap hati saya yang keras menjadi lembut. dalam doa saya ditegur mengenai dosa-dosa saya dan cara hidup saya yang salah. benar sekali apa yang pernah saya dengar tentang doa : doa membuat saya kehilangan niat untuk berbuat dosa, dan dosa membuat saya kehilangan niat untuk berdoa.

Jika saya berdoa agar keuangan saya mengalami terobosan, maka dalam doa Roh Kudus akan memberikan sejuta hikmat dalam diri saya dan menegur semua yang salah dalam pengelolaan keuangan saya. mungkin saja yang salah itu adalah dari saya yang sangat suka makan di tempat mewah setiap hari dan tidak pernah membayar perpuluhan. lalu saya berdoa dan Roh Kudus mengingatkan saya akan hal itu. karena pekerjaan Dia adalah menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran, dan penghakiman (Yohanes 12:8). Mungkin di doa yang pertama saya belum sadar, tetapi semakin saya sering berdoa untuk terobosan keuangan, maka semakin Roh Kudus ingatkan saya akan kedua hal tadi. sehingga makin lama pola pikir saya diubahkan dan hidup saya pun berubah. beginilah salah satu cara kerja dari doa : mengubah pendoanya.

Satu kali saya pernah kesal dengan seseorang di pelayanan. firman Tuhan jelas sekali berkata bahwa kita harus saling mengampuni. tetapi saya begitu sakit hati dengan orang ini sehingga saya tidak mau mengampuninya. tetapi semakin lama saya berdoa, Roh Kudus semakin berkata agar saya memaafkan orang itu. tetapi saya tidak mau. dan pada akhirnya saya pun menyerah dan bisa memaafkan dia. bisakah anda lihat sesuatu dari sini? dalam pikiran saya tahu bahwa saya harus ampuni dia, tetapi saya tidak mau. sudah bertahun-tahun saya melayani Tuhan. tetapi hati saya masih begitu keras. saya sangat mengingat isi firman Tuhan mengenai pengampunan itu, tetapi hati saya sangat keras. tetapi begitulah dahsyatnya doa. semakin saya berdoa, semakin hati saya yang keras dilembutkan oleh Tuhan.

Banyak mungkin dari kita gemes menghadapi orang yang tahu yang benar tetapi tidak pernah melakukannya. bagaimana cara dia supaya berubah? suruh dia berdoa sendiri dengan mulutnya! jika anda menghadapi seorang anak rohani yang tidak mau lepas dari rokok, padahal dia sendiri sudah tahu dan berkata dengan mulutnya bahwa merokok itu salah dan dia mau berubah tetapi kenyataannya belum, maka setiap pertemuan rohani suruh dia berdoa untuk kelepasannya dari rokok. biarkan dia berdoa dengan mulutnya sendiri. jika anda bertemu dengan anak rohani yang selalu menunda atau tidak mau penginjilan padahal dia berkata mau penginjilan maka suruh dia berdoa buat jiwa-jiwa dengan mulutnya sendiri dan tunggulah perubahan ilahi dalam hidupnya.

Bukan cuma karena saya butuh sesuatu maka saya berdoa, tetapi juga karena hati saya keras dan memberontak terhadap Allah. jadi sekeras apapun hati anda, maka berdoalah. jika anda tahu tentang kebenaran firman Tuhan tetapi hati anda keras untuk melakukannya, maka berdoalah. maka semakin ngotot kita berdoa, semakin kita serupa dengan Allah. sehingga kita bisa berkata seperti apa yang Yesaya katakan (Yesaya 7:8) : "ini aku Tuhan, jadikan aku jawaban doa".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar