Sabtu, 30 Januari 2016

Menapak 2500 kilometer menuju pulau Timor

Waktu itu saya masih kelas 2 SD di sebuah kota kecil pinggiran Bandung bernama Cimahi. Ayah saya adalah seorang pegawai BUMN saat itu. Dan sebuah kabar mengejutkan datang yang mengatakan bahwa dia dipindahtugaskan ke kota Dili, provinsi Timor-timur (TimTim, sekarang negara Timor leste). Tahun 1997, biaya pesawat sangatlah mahal untuk ukuran keluarga kami. Belum dengan bawaan yang sangat banyak. Penerbangan menuju Dili juga sangat jarang saat itu. Karena alasan itu, kami sekeluarga memilih menggunakan jalur darat dari Cimahi menuju Dili. Kami menggunakan mobil dinas ayah saya waktu itu, sebuah mobil Taft merah.

Jadilah mobil taft itu penuh dengan barang-barang. Jok kursi belakang dibongkar sehingga bisa diisi dengan barang. Lalu diatasnya ditaruh kasur sehingga bisa jadi alas tidur. Barang lainnya ditaruh diatas kap mobil dan ditutup terpal dan membuat mobil kami sangat mencolok dalam perjalanan.

Rute perjalanan kami di Pulau Jawa adalah menempuh Bandung-Jogjakarta-Surabaya-Banyuwangi yang berjarak lebih dari 1000 km. Kami menginap beberapa hari di kota-kota tersebut untuk berjalan-jalan.

Di Denpasar, kami harus menginap selama 3 malam. Di kota ini kami mengalami sedikit masalah. Adik saya sakit demam sehingga kami harus menunggu panasnya turun dan melanjutkan perjalanan.

Sesudah demam adik saya turun, kami melanjutkan perjalanan menyeberang ke pulau Lombok menuju kota Mataram. Kami tidak lupa bermain di pantainya yang tersohor. Dari Pulau Lombok, kami menyeberang ke Pulau Sumbawa. Pulau Sumbawa tidaklah besar sehingga dalam beberapa jam kami bisa sampai di ujung Pulau Sumbawa, yaitu kota Sape, dan berniat langsung menyeberang ke pulau Flores.

Niat menyeberang ternyata tidak tercapai. Kami terlambat beberapa saat dan ketinggalan feri dari Sape ke Labuan Bajo. Waktu itu cuma ada 1 kali perjalanan feri dari Sape ke Flores. Kami terpaksa menginap semalam di Sape.

Perjalanan Sape-Labuan Bajo sangatlah menyenangkan. Ada banyak pulau kecil yang dilewati dan tentu saja termasuk Pulau Komodo. Kapal feri berhenti sejenak di tengah lautan, dekat pantai pulau Komodo, untuk menurunkan turis yang ingin kesana, Mereka menuju pantai dengan kapal-kapal kecil.

Dan akhirnya kami tiba di provinsi bagian tengah Indonesia, yaitu Nusa Tenggara Timur. Dari Labuan Bajo kami menuju Ende. Tidak lupa mengunjungi danau tiga warna Kelimutu yang terkenal. Yang menarik dalam perjalanan dari Labuan Bajo ke Ende adalah medan jalan yang sangat berat dan banyak jurang.itu pengalaman baru bagi kami sekeluarga.

Dari Ende kami menyeberang lagi menuju Kupang dan langsung mengarahkan tujuan ke Atambua, kota perbatasan antara NTT dan TimTim.

Ketika dalam perjalanan dari Kupang menuju atambua, banyak orang yang kami temui di jalan heran mengapa kami menuju Dili. Tahun 1997 adalah masa dimana isu kemerdekaan sangat mengemuka dan kondisi keamanan tidaklah kondusif.

Dalam perjalanan menuju Dili, kami harus melewati banyak pos penjagaan TNI. Tentara memeriksa setiap mobil yang lewat dan melihat isi dalamnya. Mereka cuma bisa terheran melihat kondisi mobil kami dan kenekatan kami masuk ke TimTim saat itu.

Perjalanan dari Atambua menuju Dili sangatlah menarik. Kondisi jalan memang jauh lebih sukar dari jalan di Flores. Beberapa lokasi jalan kelihatan rusak berat dan tidak bisa dilalui dari 2 arah. Tetapi hal menariknya adalah pantai pasir putih yang luar biasa indah dan tentu saja turis sangat sedikit yang kesana.

Dalam beberapa jam dari Atambua, kami pun menyentuh kota Dili. Dan kisah panjang travelling kami sekeluarga yang berjarak 2500 km pun berakhir. Dari perjalanan itu, saya belajar banyak hal mengenai Indonesia. Indonesia tidak cuma pulau Jawa. Secara tidak sadar, kecintaan akan tanah air pun mulai tumbuh saat mata ini melihat dan menginjak langsung wilayah-wilayah Indonesia. Semangat membangun negeri juga tumbuh saat melihat berbagai kekurangan di bumi pertiwi ini.

Jika anda bisa travelling ke berbagai belahan dunia lain, mengapa tidak menjelajahi karya luar biasa Yang Maha Kuasa bernama Indonesia? If you love travelling, then you have to love Indonesia!

Jumat, 08 Januari 2016

Salah dengar suara Tuhan?

Di penghujung tahun lalu saya ngobrol2 dengan beberapa orang. Kami sharing2 panjang lebar sampai akhirnya salah seorang berkata "iya nih. Saya salah dengar suara Tuhan". Itu katanya alasan kenapa dia mengalami suatu kegagalan. Lalu cepat2 saya bilang bahwa untuk orang2 yang sudah cukup lama pelayanan tidak seharusnya berkata salah dengar suara Tuhan. Itu salah besar menurut saya.

Mengapa saya bilang begitu? Yoh 10:4 berkata bahwa domba mengenal suara gembala. Jadi jika kita bilang kita salah dengar suara Tuhan, maka mungkinkah kita bukan domba Tuhan? Jika ada 100 orang berbicara dalam 1 ruangan, maka kita tentu bisa kenali mana suara bapak kita. Benar bukan?

Beda pengecualian untuk orang yang tidak pernah dengar suara Tuhan seperti Samuel. Pada waktu Tuhan bicara padanya, dia lari pada Eli karena Samuel belum pernah dengar suara Tuhan (1 sam 3). Tetapi untuk kita yang sudah lama di pelayanan, bukankah kita tau mana suara Tuhan?

Mari kita lihat contoh lain dalam kisah Yosafat di 1 raja 22. Silakan baca kisahnya biar anda mengerti. Ketika nabi2 itu dipanggil ahab, semua dari mereka berbicara memakai nama Tuhan (ayat 6). Itu Tuhan yg asli dan bukan tuhan palsu karena "T" nya besar. Tetapi Yosafat bertanya mengenai keberadaan nabi Tuhan yg asli (ayat 7). Walaupun nabi2 lain berkata memakai nama Tuhan yg asli, tetapi mengapa Yosafat cari yg lain? Itu karena dia kenal mana suara Tuhan dan mana suara tuhan palsu. Iblis boleh menipu dengan meniru suara Tuhan yg asli, tetapi yosafat tau itu salah. Begitu juga dengan kita. Kita harusnya tau mana suara Tuhan yg asli dan palsu.

Jika kita perhatikan, sebenarnya cuma ada 2 suara dlm hidup ini : suara Tuhan dan iblis. Oleh karena itu bukankah tidak sulit kenali mana suara Tuhan? Kecuali ada 100 suara dan kita mungkin saja bingung. Dan 2 suara ini terus berbicara dalam hidup kita. Contoh praktisnya saat kita berbuat dosa. Pasti ada suara RK yang berkata tidak walaupun mungkin suara itu terdengar kecil dibanding suara iblis yang teriak2 supaya kita buat dosa. 2 suara ini aktif. Sekarang mana yang mau kita dengar?

Kemudian saya coba selidiki alkitab dan saya temui fakta2 menarik tentang suara Tuhan dan saya semakin bertambah yakin bahwa kalimat salah dengar suara Tuhan itu harus dijauhkan dalam kalimat kita.

Yang seringkali terjadi dalam hidup kita adalah Tuhan sudah bicara A tapi kita ngeyel dan tidak taat dan memilih B. 1 raja2 22:17-28 bicara bagaimana nabi Tuhan yang asli berkata bahwa orang israel-yehuda akan kalah perang. Tetapi lucunya yosafat tetap memilih berperang. Seharusnya dia biarkan ahab maju sendiri. Jadi disini Yosafat ngeyel tetap maju. Akhirnya dia kalah bukan karena dia salah dengar suara Tuhan tapi karena dia tidak taat.

Ketidaktaatan akan membuat suara Tuhan itu makin kecil dalam hidup kita. Lalu hati nurani kita juga makin tumpul. Ketidaktaatan membuat kita terlatih mendengar suara iblis, tetapi ketaatan membuat kita terlatih mendengar suara Tuhan. Karena saya percaya, ukuran "kemahiran" kita dengar suara Tuhan ditentukan oleh ketaatan kita. 2 suara itu akan tetap bicara dalam hidup kita. Tetapi suara siapa yang paling besar kita dengar, ditentukan oleh ketaatan atau ketidaktaatan kita.

Lalu sebuah cerita menarik datang dari jaman hakim2. Hakim2 20 menceritakan bagaimana orang israel berperang dengan suku benyamin. Orang israel selalu tanya pada Tuhan sebelum berperang. Tuhan suruh maju, tetapi 2 kali orang israel kalah dari suku benyamin. Baru yang ketiga akhirnya Tuhan memberikan kemenangan pada orang israel. Lalu kok ini aneh? Tuhan suruh maju tetapi orang israel kalah 2x. Mari lihat kalimat Tuhan pada orang israel. Dalam 2 kekalahan itu, Tuhan bicara untuk maju. Tetapi baru pada peperangan ke 3 Tuhan bicara bahwa Ia akan berikan kemenangan pada israel. Mari kita bandingkan sejenak dengan kisah kemenangan Daud atas orang filistin di 2 Sam 5:17-25. Disana Tuhan jelas bilang bahwa Daud akan menang. Tetapi kepada orang Israel Tuhan baru janjikan mereka menang di peperangan yang ketiga. Itu mungkin kenapa orang israel kalah 2x dari suku benyamin.

Apakah Tuhan iseng suruh orang israel maju untuk kalah? saya rasa tidak. Lalu apa maksud Tuhan suruh mreka maju untuk kalah? Saya juga tidak tahu. Mungkin saja untuk melatih mereka berperang (hakim 3:1-2). Mungkin saja untuk memberitahu mereka bahwa perang saudara adalah buruk. Atau alasan lain yang saya tidak tahu. Tetapi jelas sekali dalam kisah ini bahwa Tuhan bicara, mereka taat pada suara Tuhan, tetapi mereka kalah.

Saya tidak mau berkata bahwa suara Tuhan membawa pada kekalahan. Tetapi saya mau bilang bahwa pada endingnya, suara Tuhan akan hasilkan kemenangan. Walaupun kelihatannya kita hilang sesuatu, tetapi akhirnya kita menang. Dan tiru ketaatan orang israel, mereka kalah, tapi tetap maju dan taat pada suara Tuhan. Tuhan mungkin saja ingin mengajari kta sesuatu dalam proses2 itu.

Akhir dari semua ini adalah ajakan untuk semakin taat dengar suara Tuhan. Lalu semakin kenali suara Tuhanmu. Supaya iblis tidak bisa menipumu. Tetapi balik lagi, semakin kita taat, semakin tajam kita dengar suara Tuhan.

Senin, 04 Januari 2016

- inisiator -

Saya teringat sebuah tulisan yg mengatakan bahwa pelayanan yg berjalan "normal" akan membawa kpd kematian secara perlahan. Thn 2016 sdh mau datang, diperlukan mimpi dan niat untuk menjalani pelayanan yg "tdk normal" demi ledakan pelayanan yg kt impikan di 2016.

Ketika saya mulai berpikir utk 2016, maka sebuah kata yg terus terngiang di kepala sejak beberapa minggu lalu adalah "inisiator". Inisiator adlh org yg langka. Inisiator berbeda dgn penerus atau peng-improve. Inisiator bs disamakan dgn "pencipta", yaitu seorang yg membuat langkah berbeda dr sblmnya dan membuat suatu yg tdk ada menjadi ada. Dia yg ciptakan 1 dari 0. Sedangkan penerus dan peng-improve adalah membuat 1 menjadi 1.5 atau 1.7 dan seterusnya. Inisiator adlh org yg dpt membuka mata org yg berpkir "itu mustahil" menjadi "wow! Itu mungkin!"

2 kombinasi ini akan hasilkan penciptaan : Roh Kudus dan Firman. Roh Kudus melayang2 di bumi dan Allah berfirman maka jadilah segala sesuatu (kej 1:1-3). Firman disampaikan dan Roh Kudus bekerja maka Yesus pun lahir (Luk 1:35). Firman Allah disampaikan dalam hidupmu dan Roh Kudus bekerja maka anda dapat menjadi seorang inisiator! Roh Kudus selalu ada dalam hidupmu. Maka sekarang yg mungkin kita perlukan adalah Firman. Maka makin seringlah berdoa dan membaca Firman dan biarkan Dia memberikan ide-ide gila dalam hidupmu. Itu mengapa saya beriman sekali kalau anak-anak Tuhan yg mengerti gambar dirinya secara utuh tidak akan mengalami stagnasi ide, apalagi dalam penjangkauan. Bahkan dalam menyelesaikan masalahmu sehari-hari.

Semua pasti tau perumpamaan tentang 5 gadis bijaksana dan 5 gadis yg bodoh (matius 25:1-13). Ketika firman itu disampaikan, mungkin pengkotbah akan bertanya "ingin jadi siapakah kalian? Gadis bijaksana atau bodoh?" Saya yakin semua akan menjawab ingin menjadi gadis yg bijaksana. Tetapi tahukah anda 2 fakta lain yg jarang dibahas? Pertama, bahwa gadis bijaksana TERTIDUR sama seperti gadis yg bodoh. Lalu fakta lainnya bahwa ada 2 tokoh lain disana, yaitu mempelai pria dan SOMEONE (25:6, the message) yang membangunkan gadis2 yg tertidur itu. Jangan jadikan dirimu gadis bijaksana yg tertidur, tetapi jadilah "someone" yg membangunkan orang2 yg tertidur. Someone ini adalah seorang bertipe inisiator. Di saat orang-orang lain kelihatannya sudah mempersiapkan diri dengan baik dalam pelayanan, dia melakukan yg lebih. Dia tetap terbangun dan terjaga dan pada akhirnya menjadi orang pertama yg menyadari kehadiran mempelai pria. Tanpa dia, para gadis tidak menyadari mempelai pria datang. Tanpa inisiator, pelayanan tidak akan menyadari bahwa Tuhan masih bekerja dengan luar biasa dan dia dapat "membangunkan" orang-orang pelayanan yg masih tertidur

Saya galau sekali saat melihat kisah Daud dan Yonatan. Kisah persahabatan mereka berakhir tragis. Mereka sesungguhnya adalah tipe inisiator sejati di jaman perjanjian lama. Bahkan ketika leader mereka, raja saul, mengalami stagnasi.

1 sam 14 mengisahkan kisah heroic Yonatan. Ketika Saul dan orang israel mulai lari dan bersembunyi di hadapan orang filistin, Yonatan memilih maju berdua dengan bujangnya. Dia AKTIF melakukan tindakan. Dia tidak diam saat orang lain mundur. Dia mencari partnernya, yaitu bujangnya, dan mulai bergerak. Dia adalah tipe seorang "backstreet" sejati. Tanpa bertanya dan melapor pada Saul, dia berani maju menyerang filistin. Dia percaya pada Allahnya. Dan saat itu mreka berdua kalahkan 20 orang. Yes, CUMA 20 orang. Angka yg kecil. Tetapi kemenangan Yonatan dan bujangnya menginspirasi orang israel lain. Pada akhirnya orang israel dan Saul yg penakut itu pun bisa melihat kemenangan Tuhan. Pergerakan dari seorang inisiator yg tidak banyak bicara seperti Yonatan menghasilan kemenangan sebuah bangsa. Itu adalah tipe inisiator yg pertama

Lalu tipe inisiator yg kedua pun lahir dari sahabatnya Daud. 1 sam 17 mengisahkan kisah Daud. Daud berbeda 180% dengan Yonatan. Daud adalah tipe seorang yg banyak bicara. Jika pergerakan Yonatan "sunyi senyap" dan tanpa penonton, maka pergerakan Daud sebaliknya. Daud berkoar-koar mengenai goliat. Daud pun melapor pada Saul jika dia ingin hadapi goliat, beda dengan Yonatan. Semua mata orang israel melihat Daud ketika dia maju melawan goliat, berbeda dengan Yonatan. Daud seorang diri melawan goliat, tetapi Yonatan berdua. Akhir ceritanya sudah kita ketahui, goliat kalah. Walaupun daud dan yonatan berbeda karakter, tetapi efeknya sama. Kemenangan mereka, menghasilkan kemenangan 1 bangsa. Ini adalah tipe inisiator sejati. Pantas sekali jika mereka bersahabat karena mereka adalah seorang inisiator. Mereka penuh dengan ide-ide baru dan berani untuk melakukannya.

Lalu tipe manakah anda? Tipe sunyi senyap, tidak melapor pada pemimpin saat bergerak, tidak banyak bicara, mencari partner, dll seperti Yonatan. Atau tipe rame, melapor pada pemimpin saat bergerak, bergerak sendiri, dll seperti Daud. Atau kombinasi keduanya? Tidak ada masalah dengan semua itu.

Yang jadi masalah apakah anda seorang inisiator atau tidak. Atau anda menjadi Saul dan orang israel atau gadis bijaksana dan bodoh yang menunggu seseorang beraksi baru mereka beraksi. Sudah saatnya kita melangkah lebih maju menjadi orang-orang yg menginisiasi sesuatu. Yaa, menjadi seorang inisiator.

Hal lain yg saya suka dari kisah Daud dan Yonatan adalah mereka bukanlah leader di bangsanya. Saul adalah raja saat itu dan dia mengalami stagnasi. Terobosan muncul bukan dari leader tetapi dari bawahan seperti daud dan yonatan. Jika mungkin leader kita, mas alit, mariska, dita, dll, mengalami stagnasi ide, maka diperlukan inisiator2 dari bawah untuk membangunkan semuanya dan menginspirasi kemenangan semua orang dalam pelayanan. Berhenti menjadi seorang bawahan yang pasif. Siapa yg tahu idemu dan aksimu bisa membawa perubahan dalam pelayanan? Anda tidak pernah tahu hasilnyajika anda tidak pernah mencoba.

Lalu apa yg bisa kita lakukan sebagai inisiator? Banyak sekali. Roh Kudus dan Firman akan lahirkan sesuatu. Jika mungkinTuhan berfirman agar fellowship diperbanyak di pelayanan ini, maka mulai dari komselmu. Traktir anak Pa mu makan. Jika mungkin Tuhan bicara agar PI diperbanyak ya mulai PI lah seorang diri atau bersama partnermu. Dan dari kesaksianmu tentang PI orang lain akan mulai PI. Jika Tuhan bicara mengenai praise worship di sion, maka mulai improve kapasitasmu sebagai WL atau pemusik. Lalu ajukan diri menjadi pelayan. Dan aspek2 lainnya.

Ingatlah satu hal bahwa perbuatanlah yg dpt menginspirasi orang dan bukan perkataan. Orang-orang israel dan saul bersemangat ketika melihat perbuatan dan kemenangan Daud dan Yonatan, bukan ketika mendengar mereka berkoar-koar. Daud berkoar-koar mengenai goliat dan dia dihina abangnya sendiri (1 sam 17:28). Bukannya kita tidak butuh firman dan perkataan. Tetapi lebih dari situ, kita butuh contoh dan teladan dari perbuatan.

Pelayanan ini akan lebih hidup jika ada orang-orang bertipe inisiator. Tetapi mungkin ada juga yang bertipe pasif dan menunggu. Oleh karena itu, saya mendorong sekali orang-orang yg mendengar Firman untuk melakukan sesuatu di pelayanan untuk bergerak. Jangan diam, malu, atau takut untuk melakukan sesuatu yang baru. Mungkin saja pergerakan anda akan lahirkan kebangunan rohani dan kemenangan besar semua orang dalam pelayanan. Pelayanan ini mungkin saja menunggu pergerakan dan ide-ide anda. Jangan pasif, but be active. Bangkitlah para inisiator-inisiator di pelayan ini di 2016!

dicari : orang yang terlatih

1 Tim 4:7 -> latihlah dirimu beribadah.

Kata yang akhir2 ini keluar di kepala adalah "berlatih". Roh Kudus bilang pada saya untuk melatih manusia roh saya. Saya teringat beberapa waktu lalu saat dikirim line untuk kotbah BRK di HC. Setelah saya katakan "Ya", maka langsung ada pikiran kuatir karena ini satu2nya topik di HC yang belum pernah saya kotbahkan. Tapi saya mulai berlatih, dan akhirnya RK bekerja. Ya, kunci utamanya adalah berlatih.

Sebagai seorang fans bola, ada fakta menarik bahwa pesepakbola hebat sekalipun akan duduk di bangku cadangan jika dia terlihat tidak fit saat latihan. Pelatih tidak akan mau menurunkan dia dalam pertandingan jika di latihan dia tidak fit ataupun malas2an. Singkat kata, pelatih melihat latihan.

Saya kira begitu juga Tuhan kita. Dia tidak akan memakai kita luar biasa jika kita tidak melatih roh kita. Ravenhill berkata pengkotbah yang tidak berdoa minimal 60 min sehari tidak layak ada di mimbar. Ya, itu adalah patokan latihan rohani versi ravenhill.

Saya ingat bagaimana saya dulu bermain gitar di sion. Ketika kordinator tim PW bilang saya akan dikasih jadwal bermain gitar di SR, maka saya pun hubungi seorang abang untuk belajar gitar. Saya samperin dia sekali seminggu untuk belajar gitar selama 2-3 bulan. Dan jadilah sekarang Daniel yang bisa bermain gitar. Walaupun biasa2. Hehe..

Saya ingat saya saya berkomitmen berdoa 3 kali sehari. Itu berat karena saya paling banter berdoa pagi dan malam. Siang atau sore begitu susah. Awalnya sering bolong, tetapi akhirnya bisa dan menjadi kebiasaan. Semua dari berlatih.

Mari latih dirimu. Latih dirimu berdoa. Latih dirimu berkotbah. Latih dirimu bermain gitar. Latih dirimu WL. Latih dirimu menang dari dosa2mu. Saya beritahu anda bahwa kemenangan atas dosa2 sehari-hari juga karena hasil latihan rohani untuk menahan dirimu dari godaan2 dosa itu.

Mari lihat bagaimana orang2 terlatih lah yg dipakai untuk berperang : kej 14:14, 1 taw 5:18. Daud pun terlatih melawan singa sehingga dia berani lawan goliat.

Akhir kata, latihan rohani sangat berguna dalam segala hal (1 tim 4:7-8)