Minggu, 13 September 2015

brotherhood and sisterhood in financial

1. Prolog…

Malam ini Tuhan berbicara dengan sebuah visualisasi indah dan luar biasa. Pertama adalah ketika saya sedang beristirahat sejenak di pinggir jalan, lalu sebuah mobil berhenti dan memberikan makanan kepada pemulung yang sedang lewat dengan kaki kosong di aspal. Pikiran saya campur aduk ketika itu. Kemudian selang kira-kira 20 menit ketika saya melanjutkan perjalanan saya, sebuah motor di depan saya berhenti dan memberikan uang kepada seorang miskin yang sudah cacat kedua kakinya. Sejenak saya berpikir apa yang Tuhan mau dari saya.

Kemudian Tuhan bicara sesuatu yang jelas sekali. 2 pihak yang memberi kepada orang miskin itu tidak memberi karena mengenal orang miskin itu, tetapi karena digerakkan belas kasihan. Lalu mereka yang tidak mengenal orang miskin itu saja bisa memberi apalagi yang mengenalnya. Lalu Tuhan membawa saya kepada pengertian bagaimana bisa saya mengenal baik rekan saya dalam pelayanan lalu mengetahui dia dalam masalah keuangan lalu saya diam saja.

Saya bertemu dengan beberapa rekan pelayanan dalam waktu belakangan ini. Isu yang sama juga beredar. Seorang berkata bahwa anak PA nya mengalami masalah keuangan dan dia menyesal tidak bisa membantu karena dia sedang menghadapi masalah yang sama pula. Beberapa waktu lalu ada seorang adik yang juga berkata bahwa dia sedang menghadapi masalah keuangan. lalu saya teringat kurang lebih 2 bulan lalu ada seorang adik yang tidak mau ikut makan dengan saja di warteg. Selidik demi selidik, alasannya adalah karena dia tidak ada uang lagi. Akhirnya saya ajak dia makan dan saya yang bayar. Lalu ketika saya bertanya apakah dia cerita kepada abang PA nya dan dia berkata tidak. Kemarin saya WA salah satu adik di luar kota dan berkata padanya untuk bilang saya jika dia kekurangan uang selama pelayanannya. Saya tidak mau pelayanan dia terganggu karena berpikir soal uang. Dan dia salah satu orang yang tidak cerita pada pembimbingnya jika di akhir bulan dia sering kekurangan uang.

Jujur, hati saya sangat terganggu dengan itu. Sebuah pertanyaan keluar di kepala saya, apakah ketidakadaan uang adalah sebuah dosa besar yang memalukan? Apakah pengakuan itu jauh lebih memalukan daripada mengaku kepada pembimbing bahwa saya baru saja jatuh dalam dosa pornografi sehingga saya tidak berani cerita kepada pembimbing saya dan meminta bantuan padanya?

2. Mar 6:37 -> .. “Kamu harus memberi mereka makan!”

Ketika saya mendengar semua beban keuangan dari orang-orang yang saya kenal di pelayanan ini, maka ayat di atas terus bergema. Tuhan seolah berbicara “Kamu harus memberi mereka makan!”. “kamu,, yaa,, kamu!” Ketika Tuhan berbicara hal itu, satu keinginan saya pada Tuhan: saya ingin uang, yaa saya ingin uang!

Tuhan bukakan begitu banyak hal tentang kelimpahan dan tabur tuai kepada saya. Dan karena saya dibukakan banyak, maka saya pun dituntut banyak! Saya tidak bisa tahan mendengan rekan saya menghadapi masalah keuangan. walaupun uang saya pun tidaklah seberapa.

Hari minggu malam saya bersama keluarga saya makan di sebuah restoran di bandung. Lalu Bapak saya bertanya bagaimana tentang kelanjutan masa depan saya, apakah saya mau lanjut PhD atau bekerja. Saya Cuma bilang kalau kehendak Tuhan yang jadi. Tetapi saya cerita pada bapak saya bagaimana beban hati saya untuk membantu rekan-rekan saya di pelayanan yang berkekurangan dan juga ingin menabur lebih banyak untuk pelayanan. Jadi sejenak saya simpulkan saya ingin bekerja dan memiliki banyak uang. Tetapi bapak saya Cuma berkata bahwa Tuhan punya seribu cara untuk memberi kita uang. Saat kita mulai batasi Dia, maka terbatas pulalah sumber uang kita. Tuhan tidak pernah tidak punya cara untuk menolong kita dalam hal keuangan.

3. Luk 4:18 -> Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin,

Kabar baik kepada orang miskin? Kabar baik apakah itu? Bukankah kabar baik itu adalah bahwa dalam Yesus kamu dapat dibebaskan dari kemiskinanmu? Tetapi bukankah kabar baik itu adalah mengenai keselamatan? Yaa bisa jadi. Tetapi tidak ada kabar lain yang lebih baik dari pada itu kepada orang yang mengalami masalah keuangan daripada firman yang berkata bahwa “Aku datang supaya kami mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” dan “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus”.

Yaa, dalam Yesus anda akan alami terobosan dalam hal keuangan! dalam Yesus anda akan berkelimpahan sehingga anda bisa menolong orang lain yang berkekurangan juga!Ini kabar baik untuk anda yang mengalami masalah keuangan.

4. Yak 2:5 -> .. Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya oleh iman

Jika anda mengalami masalah keuangan, maka anda sangat beruntung karena anda sedang dilatih untuk memiliki iman lebih besar lagi. Sekali waktu saya bertanya pada salah satu rekan mengapa dia menolak menerima persembahan dari pelayanan walaupun saya tahu dia sedang bergumul juga dalam hal keuangan. Dan jawaban dia adalah karena lebih baik bagi dia untuk memberi daripada menerima. Ok, saya bisa terima jawaban itu. Tetapi yang menarik bagi saya adalah saya bisa lihat imannya. Saya merasakan (entah benar atau tidak), dia sedang “menantang” Tuhan untuk mencukupkan kebutuhan dia sehari-hari dengan cara-cara yang dia tidak tahu. Dia mencoba berserah pada Tuhan tentang hidupnya. Entah ini benar atau tidak terjadi dalam pikirannya.

Saya bisa ceritakan begitu banyak pergumulan keuangan yang saya hadapi untuk hidup saya sendiri dan untuk pelayanan yang saya ikuti. Sekali waktu saya harus berdoa memukul-mukul tembok karena kami butuh uang untuk misi. Saya menangis sejadi-jadinya untuk membayar uang denda saya yang mencapai belasan juta dan saya tidak punya uang. Saya ingat meminta dengan sangat pada Tuhan uang untuk bisa mengajak makan rekan-rekan di Helps dengan uang saya sendiri karena saya seorang kordinator. Dan ending dari semua itu jelas sekali, Tuhan tidak pernah terlambat menolong saya dan Dia sediakan semua uang yang saya butuhkan.

Jika anda melihat saya memiliki cukup uang saat ini, maka saya bisa bilang itu karena Tuhan ijinkan saya mengalami masalah kekurangan uang. Jika anda mengalami masalah keuangan, maka jadikan itu sebagai lompatan imanmu. Jika anda percaya bahwa anda adalah anak Tuhan, maka percayalah juga bahwa Bapamu akan sediakan semua keperluanmu tepat pada waktunya.

5. Luk 21:3-4 -> Lalu Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang itu”. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.

Satu hal yang saya hindari setelah mengajar tentang menabur adalah menantang jemaat menulis jumlah taburannya dalam secarik kertas sesaat setelah kotbah selesai diucapkan dan memberikan kertas itu kepada bendahara. Tetapi saya lebih suka mengatakan kepada jemaat bahwa siapa yang tergerak menabur bisa meng-SMS bendahara secara personal dan batasnya adalah pada jam tertentu yang saya sebutkan.

Alasan saya sederhana, saya ingin pastikan jemaat menabur uang kepada pelayanan bukan karena emosi dan ingin dilihat orang tetapi karena Tuhan telah bicara padanya dan dia beriman tentang taburannya. Adalah sesuatu yang tidak enak jika sebagai pekerja anda tidak menulis dalam kertas itu. Dan jika motivasi anda untuk menabur adalah karena tidak enak, maka sia-sia lah taburan anda. Bagi saya, taburan yang seperti itu bukanlah taburan tetapi sumbangan! Sumbangan tidaklah melatih imanmu.

Alasan kedua adalah saya ingin “mempersulit” Tuhan. Jika memang Tuhan bekerja lewat apa yang saya kotbahkan dan maka Dia yang akan gerakkan orang untuk menabur. Saya biarkan Tuhan bekerja sendiri secara pribadi dengan setiap orang tanpa embel-embel menabur karena ingin dilihat orang. Banyak pelayanan mengajar tentang taburan karena mereka berharap jemaat menabur sehingga pelayanan mempunyai uang. Yaa, itu tidaklah salah. Tetapi saya pengajar yang mengajar tabur-tuai supaya jemaat mengalami kelimpahan keuangan! Pengkotbah tabur-tuai yang Cuma ingin agar jemaat menabur uang kepada pelayanan adalah pengkotbah yang sebenarnya mengajarkan kemiskinan kepada jemaatnya. Saya tidak tahu apakah anda setuju atau tidak dengan statement saya diatas.

Beberapa hari lalu seorang adik bercerita pada saya kisah yang sangat menarik. Ada 2 orang rekan di pelayanan. Yang satu dikenal mempunyai cukup uang dan satunya pas-pasan. Ketika diajak menabur, rekan yang dikenal mempunyai cukup uang ini menabur 5 kali lebih banyak dari rekan yang kondisi keuangannya pas-pasan. Saya sangat antusias dan saya berkata pada adik itu agar dia temui orang yang menabur sedikit itu dan bercerita padanya tentang kebenaran tabur-tuai dan kelimpahan keuangan. saya ingin dia mengalami kelimpahan keuangan. karena ditengah kondisinya yang pas-pasan, dia tetap ingin menabur. Saya tidak begitu tertarik dengan rekan yang mempunyai uang cukup karena apalah artinya baginya pengajaran kelimpahan karena saat ini dia sudah berkelimpahan.

Pelayanan ini membutuhkan uang, tetapi tidak membutuhkan sumbangan! Saya tidak berkata bahwa orang kaya yang memberi kepada pelayanan adalah tidak baik. Tetapi saya ingin tekankan bahwa tantang imanmu untuk memberi sesuatu pada Tuhan. Jangan memberi dengan hati yang biasa-biasa. Saya pernah ceritakan pada beberapa orang bahwa sekali waktu Tuhan menantang saya menabur 2 kali dari uang bulanan saya dan puji Tuhan Dia sediakan semua. Akhir kata, tunjukkan imanmu lewat taburanmu!

6. Mar 14:7 -> Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu mengkehendakinya..

Ini adalah bagian terakhir dari inti tulisan ini. Ayat diatas adalah perkataan Tuhan Yesus. Selalu ada orang yang mengalami masalah keuangan di antara kita. Yaa, di antara kita. Ijinkan saya mengubah konteks ayat di atas menjadi bahasa yang lebih sederhana: orang yang bermasalah keuangan selalu ada di Sion; orang yang bermasalah keuangan selalu ada di angkatanmu; orang yang bermasalah keuangan selalu ada di HELPS; bahkan orang yang bermasalah keuangan selalu ada di antara anak rohanimu.

Lalu siapakah yang menjadi jawaban buat mereka? Bukankah anda yang mempunyai uang?

Band of brothers.. ikatan persaudaraan..

HELPS bukan Cuma divisi yang berisi orang-orang yang bermimpi Sion mempunyai peralatan music keren. Tetapi saya bisa rasakan bahwa divisi ini lebih dari itu. Di sini saya temukan rekan-rekan yang mau berkeringat bareng, yang mau luangkan waktunya sangat banyak untuk bekerja menyiapkan dan membereskan alat, yang sering duduk bersama makan-makan bareng sehabis atau sebelum nge-HELPS, yang mungkin cerita-cerita sampai pagi di kamar kos siapa, yang ketawa bareng-bareng, dll. HELPS lebih kepada sebuah keluarga dan bukan Cuma sebagai divisi untuk mengerjakan sesuatu di pelayanan Sion. Kita adalah saudara. Saudara yang diikat sebuah divisi bernama HELPS dalam rumah besar bernama Sion.

Jika ada saudaramu berkekurangan di HELPS, maka mungkinkah hatimu diam?

Yoh 15:13 -> Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seseorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya

Mengapa seseorang itu memberikan nyawanya pada sahabatnya? Singkat saja karena sahabatnya itu membutuhkan sebuah nyawa. Demand-nya adalah nyawa, maka supply-nya adalah nyawa. Jika rekanmu membutuhkan uang maka solusi apakah yang lebih baik kepadanya selain uang? Anda bisa berkata bahwa “saya mendukungmu dalam doa” tetapi itu saja tidak cukup.

Tunjukkan imanmu lewat perbuatanmu. Bukan berarti doa tidak baik, itu sangat baik. Tetapi jika anda bisa memberikan uang, maka mengapa tidak jadikan dirimu sebagai jawaban doa yaitu sebagai penolong buat saudaramu. Mari jangan berpikir jauh-jauh darimana datangnya jawaban doa. Seringkali kita lah jawaban doa dari saudara-saudara kita yang kekurangan uang. Bukankah itu menjadi hal yang luar biasa jika kita dipakai menjadi jawaban doa buat orang lain?

Perhatikan Markus 14:7 diatas, “kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu mengkehendakinya..” semua keputusan itu ada di tanganmu. Bukan di tanganku, tangan kordinator HELPS, tangan abang xxx, dll. Semua itu adalah keputusanmu.

Lalu jika kita adalah saudara, maka perlukah anda yang mengalami masalah keuangan tidak mau cerita tentang pergumulan anda? Jika anda merasa bahwa kita adalah saudara, maka mari ceritakan masalahmu. Jika kita bisa tertawa bersama di divisi ini, mari kita menangis bersama juga! Bukankah itu arti dari sebuah saudara?

Jika anda tidak mau cerita masalah keuanganmu, maka anda juga sedang menahan rekan-rekanmu mengalami pengalaman kelimpahan dan tabur-tuai. Anda sedang menahan dia untuk tidak menabur padahal dia mempunyai benih. Anda juga sedang menahan berkat mengalir dalam komunitas ini karena tindakan anda adalah penyangkalan bahwa kita adalah saudara! Saya ingin sekali semua orang di divisi ini bisa saling menanggung beban orang lain. Sehingga nyata bahwa kita adalah saudara.

7. Epilog..

Saya ingin akhiri tulisan ini dengan sebuah cerita. Saya berbincang dengan beberapa rekan HELPS dan berkata bahwa hubungan kita tidak boleh putus sesudah lulus. Bahkan kami berkata bahwa jika sampai ada rekan HELPS yang menjadi fulltimer, maka kita-kita yang sudah bekerja menjadi barisan terdepan untuk men-support pelayanan dia.

Tetapi jujur saya, beberapa waktu lalu saya memikirkan kembali pernyataan kami itu dan saya sedikit ragu. Mengapa? Karena saya percaya benih firman Tuhan tentang kelimpahan yang sudah ditaburkan di divisi ini akan berbuah 30, 60, dan 100 kali lipat. Tidak akan ada yang mengalami masalah keuangan kelak. Jika pun ada yang menjadi fulltimer, maka dia akan menjadi fulltimer yang berkelimpahan dan memberi banyak kepada orang lain. Bukan fulltimer yang kekurangan uang. Jadi mungkin dia tidak butuh taburan dari rekan-rekan HELPS yang lain tetapi memberi. Saya juga “sedikit ragu” jika ada yang menjadi fulltimer di HELPS setelah semua pengajaran kelimpahan dan tabur-tuai di divisi ini. Hahaha.. Adanya semua kita akan menjadi orang kaya dan berkelimpahan. Hahaha..

Akhir kata, saya bersyukur berada di divisi yang penuh dengan orang-orang yang murah hati. Orang-orang yang beriman Tuhan cukupkan semua kebutuhan keuangan. Dan orang-orang yang menjadi saudara sejati saat rekan-rekannya membutuhkan bantuan. Salam kelimpahan bangsa-bangsa atas dirimu, HELPS, dan atas pelayanan Sion ini!