Senin, 24 Agustus 2009

5 pembelajaran dari kisah pengepungan Yerusalem dan pembebasannya (Yesaya 36-37).



Ada banyak masalah yang menimpa kerajaan Yehuda sejak pecah dari kerajaan Israel setelah kematian Salomo. Salah satu masalah terbesar mereka mungkin adalah peristiwa pengepungan Yerusalem oleh raja Asyur, Sanherib, pada pemerintahan raja Hizkia. Kita dapat membacanya di Yesaya 36-37. Dikisahkan bahwa saat itu kerajaan Asyur adalah kerajaan yang sangat besar dan kuat. Mereka telah menghancurkan kerajaan Israel yang mungkin jauh lebih besar dari kerajaan Yehuda. Semua kerajaan takut pada mereka.

Ada 5 poin yang menarik untuk kita lihat dan pelajari bersama. kita akan melihat satu-per satu.

1. Yang pertama adalah tentang bagaimana raja Asyur meremehkan kekuatan Allah semesta alam dan “menantang” Allah untuk melawannya. Dia telah berperang melawan banyak kerajaan yang mungkin semuanya memiliki allah-nya masing-masing dan telah mengalahkan mereka semua. Ini mungkin yang menjadi dasar bagi raja Asyur ini untuk “menantang” Allah semesta alam yang tentunya adalah Allah-nya kerajaan Yehuda. Tetapi tentu kita tahu bersama bahwa allah kerajaan-kerajaan itu adalah allah yang mati (lihat Yes 37:19). Dan pada akhirnya kita bisa tahu bahwa Allah sendiri yang “menghabisi” raja Asyur beserta pasukannya. Apa yang bisa kita pelajari dari sini?

Banyak orang atheis di sekitar kita yang tentunya masih tidak percaya bahwa ada Tuhan yang memerintah atas semesta ini. mereka melakukan segala sesuatunya seperti masa bodoh dan tidak mempedulikan Tuhan. Mereka bahkan mungkin sering menantang orang yang beragama untuk membuktikan adanya Tuhan. Mereka berusaha mengabaikan keberadaan Tuhan itu lewat logika-logika mereka. Jika melihat dari kasus raja Asyur di atas, mungkin ada cara untuk “melawan” orang atheis ini. mari kita biarkan mereka bertemu secara pribadi dengan Tuhan kita. Raja Asyur yang tidak percaya adanya Tuhan pada awalnya, mungkin baru sadar ketika dia “bertemu Tuhan secara pribadi” ketika 185.000 pasukannya tewas secara “ajaib”. Mari kita ajak orang atheis itu untuk merasakan hadirat Tuhan lewat hidup kita. Orang yang sudah bertemu secara pribadi dengan Tuhan akan sulit menyangkal bahwa ada Tuhan yang hidup yang memerintah atas semesta. Mungkin akan sulit mengajak orang atheis ini untuk berdoa bersama. dan mungkin dia akan sulit bertobat jika hanya dibagikan tentang teori injil dan keselamatan, karena dia akan melawan dengan logikanya tersebut. tetapi jika dia sangat ngotot minta bukti keberadaan Tuhan, ini akan jadi peluang yang sebenarnya mudah. Ajak dia teduh sejenak lalu mulailah minta Roh Kudus bekerja secara langsung dalam hatinya. Jika memang Roh Kudus telah bekerja dalam hatinya, semua sudah di depan mata. Karena logika-logika yang mengatakan bahwa Tuhan tidak ada hanya akan bisa hancur ketika pribadi tersebut merasakan sendiri bahwa Tuhan itu ada, bukan dengan teori-teori.

2. Hal kedua yang menarik adalah bagaimana Hizkia tetap dengan teguh berpegang pada Tuhan bagaimana pun buruknya keadaan dan ada tawaran untuk menyerah. Dalam Yes 36:16-17 dikatakan bahwa raja Asyur akan memandang baik setiap orang Yehuda yang keluar dan mengadakan perjanjian dengan raja Asyur (baca : menyerah). Mungkin ini adalah tawaran yang cukup baik. Tetapi disinilah kekuatan Hizkia. Ia tetap tidak mau menyerah. Ia terus berpegang pada Tuhan. Apa yang dapat kita pelajari?

Banyak dari anak Tuhan yang ketika menghadapi masalah-masalah memilih kompromi dengan dunia. Mungkin mereka berkompromi tidak secara “terang-terangan”, tetapi tetap saja Tuhan tidak mau akan hal ini. mari kita bandingkan tindakan Hizkia dengan raja Yehuda lainnya yang bernama Asa ( 2 Taw 16:1-10). Asa juga menghadapi kondisi yang sulit seperti Hizkia. Tetapi Asa melakukan hal yang berbeda dibanding Hizkia. Asa memberi persembahan pada raja Aram dan meminta mereka menyerang musuh mereka. Mungkin tindakan Asa ini benar secara duniawi, tetapi Tuhan tetap menyalahkannya ( 2 Taw 16:7-10). Tindakan Asa ini adalah salah satu sikap kompromi terhadap dunia yang tidak secara “terang-terangan” ketika masalah datang. Tuhan tidak menghendaki kompromi dengan dunia dalam bentuk apapun. Ia mau supaya kita tetap bersandar pada-Nya ketika masalah datang.

3. Yang ketiga adalah bagaimana Hizkia meminta Allah sendiri yang membela diri-Nya. Hizkia tahu bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah semesta alam yang hidup. Jadi ia tidak tahan ketika Allah-nya diejek-ejek orang. Hal ini bisa kita di Yes 36:20. Ia berdoa supaya Allah menyelamatkan mereka agar semua kerajaan tahu bahwa Allah mereka adalah Allah yang hidup. Hizkia berdoa minta Allah menyelamatkan mereka bukan dengan tujuan agar kerajaan Yehuda memiliki nama yang terhormat, tetapi agar nama Allah ditinggikan. Apa yang bisa kita ambil dari sini?

Mari ketika kita dalam kondisi sulit dan menghadapi berbagai masalah berdoa minta Tuhan sendiri yang membela firman-Nya. Misalnya ketika kita sedang jatuh sakit, mari berdoa minta Tuhan membuktikan firman-Nya yang mengatakan bahwa segala sakit penyakit telah sembuh oleh bilur-bilur-Nya di kayu salib. Dan banyak lagi tentunya. Tuhan kita adalah Tuhan yang setia akan firman-Nya. Jadi ketika kita menemukan sesuatu hal yang berbeda dari firman-Nya, mari minta Tuhan yang turun tangan sendiri membela firman-Nya. Tetapi tentunya tujuannya harus benar seperti Hizkia tadi, yaitu memuliakan nama Tuhan kita. Dari contoh Hizkia tadi, bisa kita lihat bagaimana cara Tuhan sendiri turun tangan membela nama besar-Nya. Mungkin adalah sesuatu yang mustahil menghabisi 185.000 tentara Asyur. Tetapi ketika Tuhan turun tangan sendiri membela diri-Nya, itu adalah sesuatu yang mudah. Begitu juga dengan setiap masalah dalam hidup kita. Semua itu akan mudah selesai ketika kita minta Tuhan membela sendiri firman-Nya. Tentunya kita harus senantiasa mendengar apa isi firman-Nya juga.

4. Hal keempat terdapat dalam Yes 37:30. Ketika Tuhan berfirman pada Hizkia dan segenap umat Yehuda lewat nabi Yesaya, Ia memberikan suatu tanda bahwa firman-Nya itu akan digenapi. Tanda itu bukan penggenapan firman-Nya, tetapi sesuatu yang merupakan bukti bahwa apa yang dikatakan Tuhan lewat Yesaya itu adalah sesuatu yang benar dari Tuhan. Mungkin bagi Yesaya yang sudah terbiasa mendengar suara Tuhan, ia tidak ragu lagi akan penggenapan suara Tuhan tersebut. Tetapi bagi orang Yehuda yang mungkin jarang mendengar suara Tuhan, mereka butuh bukti bahwa itu adalah benar suara Tuhan.
Kita dapat belajar sesuatu dari hal ini. banyak nubuatan-nubuatan yang ada di sekitar kita. Dan juga banyak janji-janji Tuhan yang mungkin kita dengar. Tetapi ada baiknya kita minta suatu bukti dari Tuhan akan janji dan nubuatan itu. dalam 1 Tes 5:21 berkata : “ujilah segala sesuatu”. Bukannya bermaksud untuk meragukan setiap janji dan nubuatan itu. tetapi ada kalanya kita salah menafsirkan maksud dari janji Tuhan dan nubuatan itu. Tuhan misalnya bermaksud A, tetapi kita menafsirkannya B. jadi sangat penting menguji setiap janji Tuhan dan nubuatan yang kita dengar. Ditambah juga minta tanda akan jawaban doa kita. Sekali lagi, tanda itu bukan penggenapannya, tetapi bukti bahwa Tuhan telah berfirman seperti itu. karena penggenapannya bisa saja terjadi bertahun-tahun kemudian.

5. Hal terakhir dan sangat me-rhema dalam kisah ini adalah di Yes 36:35. Disana dikatakan bahwa Tuhan akan menyelamatkan Yerusalem karena Dia sendiri dan karena Daud. Kita mungkin sudah paham mengenai alasan Tuhan menyelamatkan Yerusalem karena Dia sendiri (baca poin 3), ya tentu saja karena Tuhan sendiri yang membela nama-Nya. Tetapi alasan kedua Dia menyelamatkan Yerusalem adalah karena Daud. Kenapa Daud??? Tidak sulit mencari jawabannya. Itu karena Daud adalah hamba-Nya yang paling setia dan melakukan semua perintah Tuhan dengan tulus. Dan yang paling penting, adalah karena Tuhan sendiri telah berjanji untuk mengokohkan tahta kerajaan Daud sampai selama-lamanya (baca 2 Sam 7:1-17). Jadi nama Daud akan tetap dikenang sampai selama-lamanya. Tuhan tetap ingat Daud walaupun keturunannya berbuat dosa di hadapan Tuhan.

Setelah membaca hal ini, saya hanya bisa terdiam dan hampir menangis. Betapa besar “penghormatan” dan pembelaan Tuhan pada Daud. Saya tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya Tuhan semesta alam menyelamatkan suatu komunitas, yang mungkin semua orang dalam komunitas itu tidak benar di hadapan Tuhan, hanya karena ada satu orang dari komunitas itu yang didapati benar hidupnya di hadapan Tuhan. Walaupun orang itu sudah tidak ada lagi. Ini sesuatu yang luar biasa dan sangat hebat. Coba kita ambil contoh kecil. Misal kampus X terkenal dengan segala macam pelanggarannya dan dosanya. Injil saja sudah dianggap “sampah” disana. Hanya sedikit orang yang berdiri membela kampus X ini di hadapan Tuhan. Mungkin orang berpikir bahwa kampus ini akan hancur, tetapi tidak. Lalu diusut dan didapati bahwa beberapa tahun lalu ada 1 orang yang hidupnya kudus di hadapan Tuhan dan membela kampus ini di hadapan Tuhan. Dan Tuhan telah berjanji bahwa kampus X ini tidak akan hancur pada 1 orang ini. bukankah ini hal yang luar biasa!

Saya tidak dapat membayangkan bagaimana rasanya ketika misalnya Tuhan berkata bahwa Dia akan menyelamatkan ITB karena ada saya yang hidupnya benar disana. Lalu misalnya ketika anak rohani saya jatuh dalam kehidupan duniawi yang sangat dalam dan kelihatannya mustahil untuk bangkit kembali. Lalu kemudian anak rohani saya ternyata bisa bangkit kembali dan ketika dia bertanya pada Tuhan mengapa Tuhan masih ingat padanya, Tuhan menjawab itu semua karena doa dan air mata bapak rohanimu untukmu. Ini bukan soal kesombongan dan “mencari nama”! Tetapi soal memberi kontribusi dalam suatu perubahan dan soal penghargaan Tuhan bagi orang yang berkontribusi terhadap perubahan itu. coba kita bayangkan satu hal lagi. Jika hari ini Tuhan berkata bahwa Dia tetap memperhatikan Indonesia walaupun Indonesia penuh dengan kejahatan di matanya hanya karena satu alasan, yaitu Dia menemukan Daniel, David, Stefanus, Christ…, Mikhael, Maria, dan banyak nama lainnya tetap hidup dengan kudus dan membela Indonesia di hadapan-Nya! Bukankah ini hal yang luar biasa?! Jadi mari kita ikut berkontribusi terhadap semua rancangan perubahan yang Tuhan akan lakukan di bumi ini. jangan hanya jadi penonton saja.

Saya yakin ada banyak hal yang Tuhan akan singkapkan lagi dari 2 pasal ini. tetapi untuk saat ini mungkin baru 5 hal ini saja. Dari kelima hal ini, mana yang paling me-rhema bagi saudara/i semua??? Bagi saya adalah poin ke-5. Hal ini betul-betul menyadarkan saya untuk berkontribusi terhadap semua rancangan perubahan yang akan Tuhan lakukan. Karena jujur saja, masih banyak saya bersikap masa bodoh akan sesuatu, padahal saya tahu itu adalah rancangan Tuhan. Lalu poin ke-4 soal minta tanda terhadap nubuatan dan janji Tuhan sedang dan terus akan saya lakukan. Banyak nubuatan dan janji Tuhan yang saya percayai dan sedang saya uji semuanya. Baik tentang anak rohani dan triwira, masa depan, tanah perjanjian, studi, teman hidup, karunia rohani, dan masih banyak lagi. Dan puji Tuhan! Banyak yang sudah Tuhan berikan tanda-tandanya, bahkan sudah ada yang mulai jelas penggenapannya. Lalu selanjutnya adalah poin ke-3. Dimana saja meminta Tuhan sendiri yang membela firman-Nya. Tidak perlu saya bilang disini apa saja yang saya minta Tuhan sendiri yang membela firman-Nya. Tetapi sangat jelas, Tuhan membela diri-Nya dan firman-Nya secara langsung, hanya kita memang harus sudah menghidupi firman itu.

Berikan feedback poin mana saja yang me-rhema bagi saudara/i. bila perlu bisa berbagi sedikit tentang poin tersebut. Yang terakhir, segala hormat, pujian, dan kemuliaan hanya bagi Yesus, Tuhanku! Amin! Go Get Glory!
Gogetglory.co.cc